Jodoh Kedua Mr. Songong

rasa yang sama pada orang yang berbeda???

🍀🍀🍀🍀 Thoriq Mahardika 🍀🍀🍀🍀🍀

...happy reading...

Seperti biasa sebelum berangkat kerja semua anggota keluarga duduk bersama dimeja makan untuk sarapan bersama karena bisa dipastikan mereka akan bertemu ketika malam hari itupun terjadi jika esok harinya adalah hari libur.

"Kakak hari ini diperusahaan atau dirumah sakit????" tanya Syaza ketika mereka telah duduk saling berhadapan

"Dirumah sakit, ma,,,kebetulan ada pasien yang Rasya tangani, emang kenapa ma,,,," tanya balik Rasya

"Mama rencana mau jenguk anak teman mama yang sedang dirawat dirumah sakit kita " jelas Syaza

"Mama telpon aja jika sudah dirumah sakit, nanti aku akan temui mama sekalian jenguk anak teman mama " kata Rasya sambil mengunyah rotinya

"Gak usah, kamu kerja aja, " balas Syaza cepat

"Kenapa ma,,,," tanya Rasya memicingkan matanya heran

'kenapa mama tidak ingin mengenalkan kami pada teman-temannya????' batin Rasya penasaran

"Iya nih,,,aku juga heran, kak,,,,mama sama papa kok gak pernah ngenalin kita sama teman-temannya, apa kita malu-maluin ya,,,,,," timpal Aksara yang sejak tadi hanya menyimak pembicaraan

"Kalian jangan salah paham, semua teman kami juga seperti itu karena kami punya alasan " Syaza menjelaskan pada putra putrinya

"Alasannya apa sih ma , padahal kan bagus jika kami juga bersahabat dengan anak-anak teman mama sama papa" desak Aksara penasaran sampai-sampai menghentikan sarapannya

"Kalian sudah dewasa jadi sebaiknya kalian tau alasan kami, kami empat bersahabat dan masing-masing mempunyai dua anak laki-laki dan perempuan, kami semua adalah pengusaha dan kami ingin anak-anak kami bergaulnya tidak hanya pada lingkungan kami dan kami takut diantara kalian nantinya ada yang saling memiliki rasa dan saling mengecewakan hingga persahabatan kami rusak, makanya kami memutuskan, mama sama papa tetap stay di Indonesia, yang lainnya kemudian menyebar ada yang tinggal di Amerika,di Belanda dan Inggris, namun setiap bulan kami akan bertemu ". jelas Syaza panjang lebar.

"Ck,,,,,kalian terlalu banyak baca novel dan nonton sinetron, mengkhawatirkan sesuatu yang tak pasti " kata Rasya mencebikkan bibirnya dan didukung oleh Askara

"Iya nih kak gak ada orang lain aja,,," timpal Askara memutar bola matanya malas.

"Udah ah,,,,Rasya berangkat dulu, gak enak kan kalo telat dan diomeli sama pasien" pamit Rasya mencium punggung tangan kedua orang tuanya

"Emang siapa sih kak,pasiennya berani omelin dokternya,,,," tanya Askara heran melihat Rasya yang terkesan buru-buru

"Mr. Songong,,,," jawab Rasya pendek kemudian melesat dengan cepat ke arah garasi.

Raka dan Syaza saling berpandangan tak mengerti dengan ucapan Rasya barusan,sedangkan Askara hanya mendengus kasar mendengar Rasya seenaknya mengganti nama orang.

Beberapa menit kemudian Rasya tiba dirumah sakit dan melangkah dengan anggun menuju ruangannya sambil sesekali melempar senyuman manisnya baik pada dokter, suster dan keluarga pasien yang berpapasan dengannya.

Tiba diruangannya yang berada dilantai 4, Rasya segera memakai snellinya tak lupa memakai masker sebagai salah satu protokol kesehatan, kemudian keluar dan menuju lantai 3 ruangan VVIP.

ting

Bunyi lift menandakan Rasya telah sampai pada tujuan dan segera melenggang keluar dari lift tersebut

tok tok tok

"Masuk,,,,," terdengar suara mempersilahkannya masuk

"Assalamualaikum,,,,maaf pagi-pagi mengganggu " sapa Rasya sambil tersenyum dibalik masker

"Eh,,,,dokter Putri, silahkan masuk " balas Ishita

"Permisi tante, om,,,mau periksa pasiennya " sambil melirik Thoriq yang sedang menatap tak suka padanya

'ck,,,dasar Mr. Songong,,,,sakit begini tapi tatapannya tetap aja tajam. apa salahku hingga menatap tak suka padaku,,,,berbeda banget dengan kedua orang tuanya, eh,,,atau jangan jangan dia anak adopsi ' batin Rasya bermonolog kesal.

"Maaf pak Thoriq,,,,saya periksa sebentar " kata Rasya sambil menempelkan stetoskopnya pada dada bidang Thoriq.

Tanpa sengaja Rasya menyentuh dada Thoriq membuatnya merasakan debaran aneh pada jantungnya meskipun menggunakan kaos tangan, demikian pula dengan Thoriq hingga tanpa sadar mereka saling mengunci pandangan, namun Rasya cepat menguasai diri. Hal tersebut tak luput dari pandangan suami istri yang juga berada dalam ruangan tersebut.

"Kapan saya pulang, saya tidak suka aroma rumah sakit " kata Thoriq tanpa ekspresi membuat Rasya kesal karena baru akan menjelaskan keadaan kesehatannya tapi pasien seolah-olah ingin mengaturnya hal yang tidak disukai oleh Rasya.

"Jika bapak tidak suka aroma rumah sakit maka jangan sakit, makan yang teratur dan jangan makan makanan yang pedas, makanan yang asam, makanan tinggi garam dan lemak serta jangan minum minuman yang berkafein " jelas Rasya dengan ketus

"Dokter terlalu cerewet dan banyak aturan, mana bisa saya tidak minum kopi jika harus lembur ". balas Thoriq tak kalah ketusnya

"Maaf pak, itu bukan aturan saya tapi pantangan penyakit anda lagian apa susahnya merubah kebiasaan demi kesehatan " balas Rasya tak mau kalah membuat Ishita dan Resky tersenyum lebar karena baru kali ini ada yang berani melawan kata seorang Thoriq Mahardika yang terkenal dingin dan tak banyak bicara.

"Saya mau ganti dokter, saya gak akan sembuh jika ditangani dokter seperti anda" kata Thoriq sarkas hingga Ishita mendelik tak suka

" Asal anda tau jika bukan tante yang meminta, saya juga gak mau menangani anda dasar Mr. songong ". kata Rasya pelan di akhir kata hingga Ishita dan Resky tidak mendengarnya sedangkan Thoriq terbelalak kaget karena yang menyebutnya seperti itu hanya Rasya.

"Kau,,,,!!!!?"

"Om dan tante jika sebentar hasil observasinya gak ada masalah maka pak Thoriq sudah boleh pulang besok atau hari ini terserah om dan tante, saya permisi dulu,,,Assalamualaikum "Rasya memunggungi Thoriq dan berbicara pada Ishita dan Resky kemudian berpamitan tanpa menghiraukan Thoriq.

Rasya kemudian keluar dari kamar perawatan Thoriq dan menghilang dengan cepat dari balik pintu, Thoriq tak melepaskan pandangannya dari punggung Rasya yang menghilang.

"Sayang,,,sepertinya kamu bisa jadi pasangan yang cocok dengan dokter Putri " kata Ishita tersenyum

"Ma,,,,,tolong jangan mulai lagi deh,,,Thoriq masih sakit ma,,,," kata Thoriq memelas

"Makanya cari istri secepatnya supaya ada yang urus ". balas Ishita telak hingga mampu membungkam Thoriq.

'rasa itu hanya untuk Rasya, ma,,,,,bukan yang lain tapi getaran saat kami bersentuhan tadi sama ketika aku mengingat Rasya, kok bisa padahal mereka berbeda tapi dokter Putri juga menyebutku Mr. songong,,,' batin Thoriq frustasi

🪐🪐🪐🪐🪐🪐

jangan lupa jejaknya