Gadis Tomboy Pindah Ketubuh Gadis Cupu

kalo mau baper. Baca lagi aja di bab sebelumnya ya hehe...

.

.

.

.

.

Keyna mengedipkan matanya beberapa kali.” Sakitan mana sama jatoh dari belajar main sepeda ma?’ Tanyanya polos.

Nubi terkekeh.” Lebih sakit lagi. Sakitnya itu nggak ada obatnya kecuali pergi dan tingal disyurga. Mama harus pergi, kamu maukan mama nggak ngerasa'in sakit lagi?” Tanyanya pilu. Ia berkedip untuk menghapuskan air mata yang sudah memenuhi pelupuk matanya, jangan sampai pandangan terakhirnya buram. Ia akan mengingat wajah anak-anaknya dengan baik.

“Emang surga itu dimana ma? Apa kami boleh pergi kesana ikut mama?” Tanya Keyna polos. Ia sudah tak menangis lagi.

Nubi menggeleng.” Syurga itu ada dilangit. Nanti ada saatnya kita bakal ketemu lagi disana. Ada waktunya kita bakal kumpul disana. Disnaa nanti mama udah bisa peluk kamu sama Reynan. Mama udah sembuh dari penyakit mama. Jadi boleh ngak mama sembuh disana?”

Keyna polospun mengangguk antusias. Ia tak tau arti syurga. “Boleh ma. Tapi mama harus sembuh beneran ya, nanti biar Reynan bisa minta gendong sama mama. Masa Keyna terus peluk sama gendong dia.” Ucapnya menggerutu.

Nubi pun kembali merasakna dadanya sesak. “Tapi Keyna harus janji ya. Jagain adiknya Reynan. Peluk dia selagi mama ngak bisa peluk dia, sayangin dia selagi mama nggak bisa kasih sayang kedia. Jangan buat dia sakit bagimana pun caranya. Kamu harus jadi gadis kuat buat adik kamu. Nanti kalo kita udah dipertemukan disyurga baru de mama yang jagain kalian, mama jagain dan liat kamu lo dari sana nanti.” Hidungnya sedikit mengesicil untuk menahan ingus yang sedari tadi keluar masuk.

“Keyna janji. Keyna akan jadi anak kuat Supaya Bisa jagain Reynan.” Jawab Keyna bersunggu-sunggu. Ia mengeratkan pelukannya saa merasakan Reynan sedikit merosot karena ia tertidur.

“Ini anak mama. Tapi kamu harus janji juga sama mama. Jadi anak baik ya. Jangan benci papa kamu, dia sayang banget sama kamu. Jangan pernah bales pukul ketika papa kamu pukul kamu, karena dibalik pukulannya itu adalah uangkapan rasa sayangnya. Jadilah pelindung untuk siapapun disekitar kamu. Kadang kita memang harus tersakiti untuk melihat sekitar kita baik-baik saja dan tetap bahagia.” Lanjutnya.

Keyna pun mengangguk.” Key akan jagain Reynan, jagain papa dan jagain orang yang ada disekitar Key. Key janji.” Ucapnya bersungu-sunguh.

Ituah percakapan terakhirnya dengan sang mama. Ia pulang saat sore tiba. Tapi dimalam harinya ia dikejutkan dengan sang Mama yang dibawah kerumah dengan tak bernafas. Ia tak menangis. Ia bahkan tersenyum Sembari memeluk Reynan yang tertidur dipangkuannya. Ia harus menjadi ibu diumur hampir 5tahun, bayangkan saja. Diumur itu ia harus menjadi pelindung.

Banyak orang didalam rumahnya, semua berpakaian hitam, namun Keyna masih saja diam sedangkan Reynan tertidur karena diberi obat tidur supaya ia tak menangis.

Papanya berkata, ‘Taro saja Reynan dikamar, tapi Keyna dengan tegasnya menolak. Ia akan memeluk sanga dik dan menjaganya dengan baik. Sang papa frustasi dan menangis kejar-kejar mengabaikan sang buah hati yang menatap mamanya yang ditutup kerudung putih diwajahnya, semua orang anek menatap Keyna yang tak menangis, biasanya sangat anak lah yang paling susah diatur saat sang ibu meningal. Tapi Keyna bahkan masih terseyum sembari menepuk pantat sang Reynan kecil supaya ia tidur dengan nyenyak.

Sang nenek yang juga menangis pun memeluk Keyna. Setelahnya ia melepaskannya karena Keyna mendorong sang nenek takut Reynan tertindi. “Kamu nggak sedih mama pergi? Kamu ngak mau nangis?” Neneknya heran, apakah cucunya ini tak sayang dnegan Nubi.

Keyna pun menggeleng. “Mama bilang dia pergi karena mau sembu, biar dia nggak sakit lagi.” Jelasnya, semua yang berada disana diam sesaat, papanya pun berhenti menangis sembari menatap penjelasan sang putri pertama. “Keyna ngak mau mama ngerasaain sakit lagi, katanya sakit yang mama rasain itu lebih sakit dari jatuh dari belajar bersepeda. Katany kalo mama pergi kesyurga mama bakalan nggak sakit lagi. Nanti juga kita ketemu lagi.” Ia mengangguk-ngangguk polos.

Sang nenekpun kembali memukul dadanya yang semakin sesak. Ia tak bisa menghadapi sang anak yang jeniusnya seperti Keyna. Ia memaksakan diri untuk kuat. Ia memegang pundak Keyna lembut.” Kamu nggak mau masuk? Kamu tidur aja kalo gitu.” Ucap neneknya.” Ajak adik Reynan nya tidur, kasihan dia tidurnya kayak gini.”

Keyna mengegeng cepat.” Nana mau nganterin mama pergi. Nana juga mau buat Reynan liat mama pergi supaya nanti Reynan nggak nanya-nanya mama. Lagian juga Nana mau nunjukin sama mama kalo Nana udah jaga Sama peluk Reynan.” Ucapnya tersenyum sembari menatap sang adik yang tertidur.

Tangis sang papa kembali pecah. Ia memeluk sang anak yang begitu polos dan cerdas. Bagaimana ia bisa mengespresikan, mengucapkan sesuatu supaya sang anak bisa mengerti. Sedangkan yang lainnya menangis menatap sang Keyna. Bukan menangisi sang Nubi. Tapi menangisi pengungkapan sang putri pertama dari Nubi. Ahhh, anak itu membuat semua orang bungkam tak bisa berkata-kaa lagi.

..

“Kalo saya bilang pergi-ya pergi..!” Bentak sang mama tiri. Ia menyiram sang Keyna dan Reyna dengan susu panas. Dengan cepat pula Keyna memeluk sang adik supaya tak terkena susu panas. Untung susu itu tak terlalu panas lagi dan Reynan tak terkena. Baju dan tangan Keyna masah akibatnya.

Keyna turun dari kursinya melompat dan memeluk erat Reynan yang hanya menangis. “Jangan sakitin adikku....!” Bentaknya lalu pergi.

Ia memilih pergi kejalanan dengan mengandeng tangan mungil sang adik.”Kakak. adek laper..” Reynan berkedip takut.

Keyna bukannya tak lapar. Ia harus kuat, ia tak boleh lemah. Tak kehabisan akal, ia harus mencari makanan. Jika mau makan ia harus punya uang, jika mau uang, dia hrus berkerja, dan jika ia mau kerja, ia harus usaha. Ya, dia harus usaha mencari kerja. “Kita kesana aja yuk, nanti kakak beli in makannya.” Ia menarik tangan sang Rey gerobak tukang bubur ayam.

Dengan keberanian yang ada ia menarik baju sang penjual. Sang penjualpun membalikkan badannya ia sedikit menunduk untuk menatap Keyna.” Kenapa?” Tanyanya.

Keyna berkedip sembari meletakkan kepala sang adik didalam ketiaknya. “Nana boleh kerja ngak mang? Adek Nana laper, dari kemarin dia belum makan, padahal Nana udah janji buat jaga Reynan. Nanti dia sakit kalo ngak makan. “

Sang penjualpun menatap Keyna dari atas sampai bawah. Penampilan glamor dan mahal seperti ini dibilang tak punya uang membuat ia bingung.”orang tua kamu dimana?”

“Papa lagi pergi. Boleh ya Nana kerja, biar dibayar bubur aja ngak apa-paa. Yang penting Rey makan.” Ucapnya penuh harap.

Sang penjual pun bisa melihat ketulusan dimata Keyna.ia bahkan bisa mendengar suara perut Keyna dan Reyna saat harumnya bawang goreng menerbang kemana-mana. “Kamu boleh kerja disini. Kamu cuci piring aya ya, nanti saya kasih dua mangkok bubur sama uang 20ribu gimana?” Lagipula ia juga butuh kariawan.

“Beneran mang?” Tanya Keyna antusias.

“Iya. Kamu duduk disana dulu ya. Mamang kasih bubur dulu dan kamu makan, biar kamu ada tenaganya. Nanti pingsan lagi pas kerja.” Ucapnya.

Dan dari sinilah Keyna bisa mulai berkerja, diumur 7tahun, saat ia bisa melihat sanga dik tak pernah kelaparan lagi, ia bisa mengasih uang jajan. Ia juga mengambil ekstra karate. Namun ada satu kisah juga kenpaa ia bisa menjadi sangat kuat, tapi nanti dieps berikutnya.

Dia Terlati untuk kuat. Ia baru sadar jika Mama yang ia harapkan sudah di syurga. Ia menjadi kuat karena harus melindungi sang Adik. Ia Harus kuat supaya sang mama tirinya tak melukai sang adik.

.

.

.

.

.

.

**Maaf Kyun. Aku upnya dikit hehe. Kalian sii dikit Komen, like dan vote. jadi mager de wkwk

Ayo jangan lupa Like. Komen dan Vote yaa**

..

.