NovelToon NovelToon
Mencintaimu Dalam DIAM

Mencintaimu Dalam DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Live/Variety Show
Popularitas:21.2k
Nilai: 5
Nama Author: Bilqies

Narin seorang mahasiswi yang lugu berumur 23 tahun,diam diam dia menyukai seorang mahasiswa yang populer dikampusnya.
Eric sosok mahasiswa yang dingin namun sangat di kagumi oleh seluruh mahasiswi dikampusnya karna ketampanan dan kecerdasan yang dimilikinya.

Namun setelah lulus hal yang tidak disangka oleh Narin adalah dia dijodohkan dengan laki laki yang dia sukai sejak dulu yaitu Eric.

Akankah Narin bisa mendapatkan cinta Eric yang sama sekali tidak mencintainya atau dia akan mengubur rasa cintanya itu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Eric yang sudah berada di kamarnya, dia segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Di dalam kamar mandi Eric tampak heran dengan dirinya sendiri, bagaimana bisa dia menyuapi Narin dengan mulutnya, bahkan untuk memikirkannya pun tak pernah.

Entah setan apa yang telah merasuki diri Eric sehingga dengan berani dia melakukan itu ke Narin. Namun tidak salah juga kan jika Eric melakukan itu pada Narin, toh mereka berdua juga sudah menikah dan halal bagi mereka melakukannya.

Beberapa menit kemudian, Eric pun keluar dari kamar mandi yang hanya mengenakan handuk melilit pinggangnya. Dia pun langsung berjalan menuju walk in closet untuk mengambil sebuah kaos berwarna putih dan celana pendek berwarna cream.

Di tempat lain, Narin tampak menggerakkan kakinya untuk turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi.

Di dalam kamar mandi dia segera menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhnya hingga tak tersisa satupun. dengan langkah yang pelan dia menuju bathtub dan mengisi air hangat untuk dia berendam.

Setengah jam kemudian Narin pun keluar dari kamar mandi yang sudah selesai dengan ritual mandinya, karena dia ingin menyegarkan badannya dengan berendam sebentar. dia hanya memakai handuk yang hanya menutupi di bagian dadanya saja sampai sebatas lutut.

Ceklek

Mendengar suara pintu terbuka membuat Narin pun terlonjak kaget dan mematung ditempat, setelah dia tahu seseorang yang masuk ke kamarnya saat ini tak lain adalah Eric suaminya, lebih tepatnya suami diatas kertas.

Eric yang sudah berada di dalam kamar tertegun melihat pemandangan yang ada di depannya. Eric yang melihat Narin hanya mengenakan handuk selutut menutupi dadanya, tiba tiba merasakan hawa panas yang menyeruak di dalam tubuhnya itu. Dia mencoba untuk mengalihkan ke arah lain namun gagal, dia terus kembali memandang Narin dari atas sampai kebawah dan pandangan mereka pun bertemu dan saling tatap satu sama lain.

Narin pun dengan sadar dia langsung lari menuju walk ini closet,dan mengambil baju yang akan dia kenakan sekarang.

Tiba tiba jantung Eric pun berdetak sangat kencang hingga mau keluar dari tempatnya. Entah perasaan macam apakah ini Eric pun tidak tau, yang pasti dia sekarang tidak bisa mengontrol detak jantungnya.

"Ada apa denganku, kenapa aku tadi tampak menikmati melihat dia yang hanya mengenakan handuk selutut menutupi dadanya." ucap Eric dalam hati

Setekah selesai mengenakan baju dan sedikit memoles wajahnya dengan bedak dan lipstik akhirnya dia keluar dan tak menyangka bahwa dia melihat Eric yang sedang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

Sesaat mereka pun saling tatap lagi dan menyelami pikiran mereka masing masing. Dengan langkah cepat Narin melangkahkan kakinya keluar dari kamar. saat dia meraih handle pintu, dia dikejutkan oleh suara bariton yang berasal dari kamar tersebut.

"Kau, beraninya kau mengacuhkan ku yang sedang berada di hadapanmu ini !!!" ucap Eric sambil melangkah ke arah Narin

Narin yang merasa dirinya di panggil pun akhirnya berhenti ditempatnya. dia pun menunduk namun Eric dengan cepat mengangkat dagu Narin supaya terlihat olehnya.

"Kau mau kemana ???" tanya Eric dengan dingin dan sorotan mata yang tajam

"Bukan urusanmu !!!" jawab Narin dengan ketus tanpa menoleh ke Eric

Eric pun yang melihat itu membuatnya semakin kesal dan geram, karena selama ini dia tidak pernah di cuekin oleh seorang perempuan. Justru dialah yang selalu bersikap dingin dan cuek di depan perempuan.

Dengan langkah yang sangat lebar Eric segera mencengkram kedua tangan Narin dengan cukup keras sehingga membuat Narin meringis kesakitan. Sekilas tatapan mereka bertemu kembali, Eric yang sorotan matanya sangatlah tajam tidak membuat Narin takut malah dia semakin tertantang dan berpikir bahwa mungkin sudah waktunya dia melawannya. Cukup sudah dia selama ini mengalah dan tetap saja tidak berarti apapun di mata Eric.

"Auuuh, Lepaskan !!!" pekik Narin merasakan sakit yang ada di pergelangan tangannya sambil meronta berharap dia bisa lepas dari cengkraman Eric

"Aku tidak akan melepaskanmu." ucap Eric dengan tatapan tajamnya bak seperti seekor elang

"Masih belum puaskah kau selalu menyakitiku haaaa !!!" kata Narin dengan dada yang bergemuruh menahan sakit dan amarahnya sejak tadi

"Kenapa kau menghindariku ???" tanya Eric

"Lebih bagus seperti itu bukan, daripada aku yang selalu mendekatimu dan membuatmu merasa tidak menyukainya." jawab Narin yang masih dengan suara lantangnya sembari terus meronta melepaskan tangannya dari cengkraman itu. Dengan tenaga yang kuat Narin pun menghempaskan alhasil lengannya terlepas dari cengkraman Eric yang membuat lengannya memerah dan sakit.

Narin pun akhirnya dengan cepat melangkah ke arah tangga dimana dia akan turun kebawah menuju dapur. cacing di perutnya dari tadi sudah berdemo ingin segera minta diisi.

Tiba di dapur

Tap... tap... tap...

Bi Asih yang sedang sibuk menyiapkan makanan di dapur terlihat kaget saat Narin menyapanya dengan lembut.

"Pagi bi" sapa Narin

"Pagi non, non Narin Uda sembuh." tanya Bi Asih

"Alhamdulillah udah bi, cuma kepala sedikit pusing aja." ucap Narin sambil memegang keningnya yang tertempel sebuah plester

"Obatnya jangan lupa diminum non biar cepat sembuh." kata Bi Asih sambil meletakkan ikan gurami bakar ke sebuah piring

"Iya bi." jawab Narin sambil mengangguk

Melihat Bi Asih yang sedang sibuk dengan menyiapkan makanan ke meja makan, Narin pun ikut membantu Bi Asih menyiapkan semuanya sampai selesai.

Awalnya pun Bi Asih menolak, namun Narin tetap bersikukuh membantunya sampai semua makanan tertata rapi di meja makan.

Setelah selesai, Narin pun melangkahkan kakinya,namun sebuah tangan kekar yang tiba tiba menariknya dan membuat Narin tersentak hingga dia pun berbalik terlihat jelas Eric yang berada didepannya dengan jarak yang sangat dekat membuat Narin mendengus kesal.

"Temani aku makan disini" pinta Eric dengan tatapan tajamnya yang tidak ingin permintaannya ditolak

"Tidak, aku mau makan di dapur." ucap Narin dengan ketus

"Kau bisa makan bersamaku disini, disampingku." kata Eric dengan tegas yang tak mau kalah dengan Narin

"Aku tidak mau !!!" bentak Narin sambil meronta dan berusaha lepas dari cengkraman Eric namun usahanya pun sia sia karena cengkraman Eric sangatlah kuat hingga lagi lagi membuat lengan Narin yang putih mulus itu memerah

Mendengar penolakan dari Narin, Eric pun dengan cepat menyeret Narin dan segera menyuruhnya duduk.

"Cepat duduk dan makan, aku tidak mau ada penolakan lagi darimu sebelum aku akan berbuat kasar lagi terhadapmu." kata Eric dengan tatapan tajamnya membuat Narin terpaksa mau makan dengannya

Malam tiba

Sebuah angin kencang dan hawa dingin yang berhasil menembus kulit putih Narin, membuatnya betah berada di atas balkon. Dia memandang ke arah langit yang terdapat berbagai macam bintang yang bersinar, namun sayang dia bukan termasuk bintang tersebut. Karena dia sudah terlanjur hidup dibawah tekanan Eric.

Waktu terus berlalu tanpa Narin sadari bahwa sudah larut dan membuat Narin masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu balkon. Dia pun bergegas naik ke ranjang dan mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya dari dinginnya suhu yang ada di kamarnya.

Pagi menjelang di sebuah kamar yang luas nampak Eric sudah bangun dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Beberapa menit kemudian Eric keluar hanya memakai handuk yang melilit di pinggangnya dan segera berjalan menuju ke walk in closet untuk mencari setelan baju yang akan dia kenakan ke kantor...

Setelah siap dia pun keluar dari kamar, dan tak sengaja dia juga melihat Narin yang keluar dari kamarnya. Sekilas tatapan mereka bertemu namun dengan cepat Narin mengalihkan pandangannya ke arah lain dan segera melangkah ke tangga.

Eric yang melihat kelakuan Narin pun tersenyum miring lalu dia berjalan turun ke bawah.

Di meja makan sudah tersedia makanan dan minuman. Narin pun bergegas mengambil sepotong roti dan selai coklat yang akan dia oleskan ke rotinya, dia pun langsung memakannya tanpa memperdulikan tatapan Eric padanya. suasana di meja makan terasa hening hanya suara dentingan sendok dan garpu yang memenuhi ruangan tersebut. Sampai akhirnya Eric yang telah selesai dengan sarapannya dia segera melangkahkan kakinya ke arah pintu utama dan tampak Reno yang setia menunggu Eric diluar tepat di depan mobil Eric.

Melihat Eric berjalan keluar ke arahnya, dengan sigap Reno pun segera membukakan pintu mobil buat Eric.

"selamat pagi tuan, silahkan."sapa Eric sambil membukakan pintu dengan sopan

"Hmmmbt" ucap Eric

Di dalam perjalan tampak Eric sedang menatap keluar jendela, dia yang masih dengan pikirannya pun tetap melamun hingga tak terasa mobil yang dia naiki telah sampai di kantornya. Dan Reno pun segera turun dan bergegas membukakan pintu untuk Eric.

"Silahkan tuan" ucap Reno sopan

"Hmmmbt" kata Eric sambil berjalan masuk kantor

Reno yang melihat tuannya berjalan masuk, dia pun langsung berjalan mengekori tuannya dengan diam.

Tiba dikantor, banyak mata yang memandang Eric dengan tatapan yang sangat mendambakan. Eric adalah CEO perusahaan Bramantyo Group. sosok laki laki yang sangat arogan, tampan, cerdas, berkarisma, dan sangat dingin. Meskipun dia sangat dingin namun tetap sama sekali tidak mengurangi ketampanannya tersebut.

Eric yang melihat dirinya tengah di tatap oleh karyawannya, dengan cepat dia segera masuk ke lift yang sudah di sediakan khusus untuk CEO.

Beberapa menit kemudian pintu lift pun terbuka, menandakan bahwa dia sudah sampai di lantai yang paling atas. Dengan segera dia melangkah keluar dan berjalan masuk ke ruangan yang bertuliskan "Ruangan CEO".

Di tempat lain, tampak Narin yang sedang duduk di taman belakang menikmati udara segar disana dengan memandang indah ke sebuah bunga mawar merah.

Setelah puas seharian di taman, Narin pun segera masuk dan segera menuju ke ruang keluarga dimana terdapat televisi yang akan dia tonton. Narin pun dengan antusias menekan tombol dan memilih Chanel yang akan dia tonton.

Apa yang sebenarnya Eric rasakan yaa saat dekat dengan Narin istrinya, sampai sampai dia pun merasa kesal saat di acuhkan oleh Narin....

Akankah Eric secepat itu akan jatuh cinta pada Narin yang akhir akhir ini sudah membuat hatinya berantakan.

Yuk ikuti terus yaa kisah Eric dan Narin

Jangan lupa,like, komen, subscribe, vote dan follow author juga yaaa ...

Terima kasih 🙏

1
Claire
Haii thor aku mampir lagi… makasih yaa author juga udah setia terus lanjut baca karya pertamaku.. trimakasih supportnyaa🫰🏻
Claire
Hai thor… aku kembali…
EMP Official
jangan kelamaan Eric,, ntar muncul Leon lain lhoo yang nyambar istrimu 😆
Bilqies: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
EMP Official
tuh kan,, hamil 😪
Bilqies: iya niih
total 1 replies
EMP Official
cantik natural itu the best lhoo 🤩
Bilqies: iya doonk 😍
total 1 replies
EMP Official
panggil apa ya ? /Cry/
Bilqies: tuuh udah di jawab sama Eric 🤣🤣🤣
total 1 replies
EMP Official
ada apa denganmu ? bikin curiga /Right Bah!/
Bilqies: biasa sandiwara di depan mama 🤣🤣🤣
total 1 replies
EMP Official
ah,, kamu bohong Brenda /Tongue/
Bilqies: iyaa banget dehh
total 1 replies
EMP Official
sesekali boleh lah,, Narin nyuekin kamu Eric /Sleep/
Bilqies: betul syekali...
gantian lah
total 1 replies
Elok Oren
tinggalin ajalah erik, gak punya hati sama sekali. kasihan narin
xoxo_lloovvee
udah thor, stop bikin narin menderita
xoxo_lloovvee
eric sadis /Cleaver//Cleaver/
xoxo_lloovvee
begitu dong narin /Good//Good/
xoxo_lloovvee
Eric udah kdrt, kasar lagi omongannya /Panic/
Juliana Vicky Vicky
up lg dong thor🙏
Meymei
pengen gampar
Meymei
kamu yg tidak tau diri /Panic/
Sarmiyam Damanik
Author bikin penasaran terus
Lanjut thor
Aegis Aetna
kirim bunga 🌹 dulu.
Pena kinara
wah s eric kurang ngajar ni
Bilqies: banget thor 😭😭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!