NovelToon NovelToon
Nadira Atau Naura

Nadira Atau Naura

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:18.6k
Nilai: 5
Nama Author: Embunpagi

Aku hampir gila, karena dihadapkan pada dua wanita.
Nadira adalah gadis pilihanku, sedangkan Naura adalah gadis pilihan ibu.
Jika tetap mempertahankan Nadira, maka hati ibulah yang akan tersakiti, tetapi jika memilih wanita pilihan ibu, maka aku harus siap melihat Nadira terluka dan kecewa.

lalu aku harus bagaimana? Apa aku bisa mencintai wanita pilihan ibu seperti aku mencintai Nadira?

hai...mampir yuk di cerita terbaruku!
jangan lupa like dan komen ya.. terima kasih...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 21

Alhamdulillah..akhirnya aku bisa bernapas lega karena mas Rafka dinyatakan baik-baik saja dan nanti sore sudah diperbolehkan pulang.

Kata dokter, mas Rafka hanya butuh istirahat dan jangan terlalu banyak pikiran.

Derrrtttt..ponsel dari dalam tas ku berbunyi, ternyata ponsel mas Rafka.

Penasaran siapa yang menelpon, aku pun segera mengambilnya.

Nadira? Ada apa dengannya?

Angkat atau biarkan saja?

Setelah melalui perdebatan dalam hati, akhirnya aku menekan tombol hijau.

"Assalamualaikum,"

"Mana mas Rafka? Kenapa kamu bisa memegang ponselnya mas Rafka? Lancang sekali kamu?!"

Bukannya menjawab salamku, Nadira malah nyerocos seperti mercon yang akan meledak.

"Jawab salam dulu, Nad." Aku mencoba mengingatkan.

"Halah gak usah sok baik kamu." Ucap Nadira dari seberang, sepertinya ia sedang menahan cemburu akut.

Bisa-bisa stroke muda kalau cemburu terus.

Aku terkekeh sendiri.

"Aku mau bicara sama mas Rafka. Mana dia?"

Aku menghela napas kasar, susah memang berhadapan dengan perempuan seperti Nadira yang keras kepala.

"Kenapa diam? Apa salahnya aku bicara sama calon suamiku sendiri."

Lagi-lagi Nadira membentak ku.

"Jangan bentak-bentak aku, Nad. Mas Rafka itu suamiku, ingat! SUAMI SAH KU." Ucapku penuh penekanan.

"Mas Rafka sekarang sedang sakit."

"Hah? Sakit apa? Kenapa mas Rafka tidak memberi tahu? Sekarang mas Rafka ada di rumah sakit mana. Tolong kasih tau aku! Aku akan ke sana sekarang."

"Kamu gak usah panik. Mas Rafka baik-baik saja. Nanti sore juga sudah pulang. Sudah dulu ya, aku mau bertemu dokter dulu. Assalamualaikum."

Segera aku mematikan sambungan telepon. Tidak lupa juga aku menonaktifkan ponsel mas Rafka.

Ini jauh lebih baik sampai sore nanti agar mas Rafka jauh lebih tenang.

***

Aku menuntun mas Rafka masuk ke rumah. Kemudian membawa mas Rafka langsung ke kamar.

Mas Rafka memilih berbaring karena masih lemah. Setelah memastikan mas Rafka baik-baik saja, aku memutuskan untuk keluar dari kamar menemui ibu.

Tapi..baru saja melangkahkan kaki,

"Nau..."

Panggil mas Rafka.

Aku menoleh ke belakang,

"Iya mas?"

" Terima kasih ya, "

"Untuk?"

"Untuk cinta yang kamu miliki." Ucap mas Rafka sambil mengangkat jarinya membentuk sarangheo.

Oh..so sweet sekali mas Rafka.

Aku pun membalas dengan membentuk jari yang sama seperti mas Rafka.

Masih mengulum senyum aku keluar kamar.

Ibu menatapku dengan tatapan aneh,

"Kamu senyum kenapa?"

Tanya ibu penasaran.

"Eh, ibu. Gak papa.. anu.." gugup sekali aku menjawab pertanyaan.

Karena tidak tahu harus menjawab apa, aku memukul keningku, " maaf Bu, Naura lupa senyum karena apa." Jawabku malu-malu.

Iya mana mungkin aku jujur pada ibu kalau senyumku tadi karena gombalan manis dari putranya.

"Nau, sepertinya ibu Ndak jadi pulang."

"Ya nginap aja Bu." Sahutku kegirangan.

Itu artinya aku tidak akan menghadapi Nadira sendirian nantinya.

"Nau..ibu istirahat dulu ya. Kamu kalau capek istirahat saja, masalah rumah gampang, nanti kita cari orang buat beres-beres rumah." Sahut ibu sambil melangkah masuk ke kamar tamu.

Ah. Bahagianya hatiku. Hal yang paling membahagiakan adalah mendapat mertua yang baik.

Tidak pernah ribet dengan urusan rumah tangga.

Kalau kata ibu, kalau capek istirahat, malas masak tinggal beli, malas nyuci masukkan laundry. Nikmat mana lagi yang ku dustakan?

Meski ibu sangat baik, tapi..aku tidak akan mengambil kesempatan apa pun dari ibu. Hitung-hitung sambil olahraga, aku mulai membersihkan rumah. Kalau urusan makan, jika tidak sanggup nanti bisa beli. Yang paling penting rumah sudah rapi jadi kalau mau istirahat pun akan tenang.

Aku masuk ke dalam kamar, mas Rafka membuka matanya, mungkin terbangun karena mendengar suara pintu kamar yang berderit.

"Nau..sini." mas Rafka menepuk tempat kosong di sebelahnya.

Masih sungkan, tapi aku mendekat pada mas Rafka.

Tidur di sebelah mas Rafka dalam keadaan mata belum terpejam membuat jantungku berdetak kencang.

Mas Rafka memelukku, mengusap perut buncit ku.

"Jangan pernah pergi dari rumah ini ya.. apa pun nanti yang terjadi pada pernikahan kita."

"Kenapa mas? Kasih aku satu alasan agar tetap bertahan di sini."

Tanyaku pada mas Rafka. Aku memilih miring menghadap padanya meski napas dan jantungku tidak beraturan.

Mas Rafka mengusap pipiku, lalu mengecup kening, pipi dan.. bibirku singkat.

Ah. Aku seperti terbang ke langit sekarang. Diperlakukan mas Rafka benar-benar lembut. Tidak pernah aku berfikir jika mas Rafka bisa seperti ini.

"Nau.. aku ingin kita merawat dedek bayi ini sama-sama. Aku tidak ingin kehilangan setiap momen bersamanya." Ucap mas Rafka.

Aku terdiam, hening.

Apa pun ceritanya, semua akan beda jika mas Rafka nantinya jadi menikah dengan Nadira.

Waktunya akan berbagi, kasih sayangnya berbagi bahkan perhatiannya juga pasti berbagi.

Apa aku bisa memenuhi permintaan mas Rafka?

Memikirkan itu saja dadaku terasa sesak..

Aku merapatkan tubuh pada mas Rafka. Aku memejamkan mata, berharap semua ini hanya mimpi di siang bolong.

***

Jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Aku dan ibu sedang berkutat di dapur memasak masakan kesukaan mas Rafka.

Saat sedang sibuk, tiba-tiba saja bel di depan rumah berbunyi. Aku tertegun sejenak, apa itu Nadira?

Ibu menatapku penuh pertanyaan,

"Biar aku yang buka Bu, "

Segera aku mencuci tangan namun dicegah oleh ibu,

"Biar ibu saja yang buka. Kamu lanjutkan saja masaknya." Ucap ibu sembari berjalan ke depan.

Mas Rafka masih santai memainkan ponselnya di dapur. Ia seperti tidak perduli siapa yang datang.

Tidak berapa lama, terdengar orang berteriak memanggil nama mas Rafka.

"Rafka..Rafka ..kamu dimana yang?"

Aku dan mas Rafka saling pandang.

Tanpa kuberi tahu ia pun pasti sudah tahu itu suara siapa.

"Hei..dasar kamu ya...perempuan tidak ada akhlak." Ibu berteriak juga.

Tanpa sadar dengan perutku yang buncit aku segera berlari ke depan. Beruntungnya aku tidak jatuh.

"Eh, kamu..!" Nadira menunjuk wajahku.

"Kamu? Beraninya kamu seperti itu pada mantuku?" Ibu menangkis tangan Nadira yang menunjuk ku.

"Aku hanya ingin bertemu dengan Rafka. Hanya itu saja." Teriak Nadira masih seperti orang kesetanan.

Mas Rafka muncul dari dapur. Wajahnya seperti orang tertekan.

Ia hanya berdiri mematung.

Saat melihat Rafka, mata Nadira berbinar.

"Rafka..katanya kamu sakit? Kenapa gak kasih kabar ke aku?"

Nadira memeluk mas Rafka erat tanpa rasa sungkan dan malu.

Mata ibu terbelalak melihat putranya di peluk oleh perempuan yang tidak punya ikatan apa-apa.

"Raf..kamu gak bisa tinggal bersama mereka lagi, mereka itu jahat Rafka. Terutama ibu kamu. Ibu kamu gak pernah suka sama aku, ibu kamu adalah orang pertama yang menentang hubungan kita. Ibu kamu..." Nadira menangis sesenggukan di dada Rafka.

Ibu tampak terkejut mendengar penuturan perempuan bernama Nadira itu. Sampai-sampai ibu kehabisan kata-kata dan hanya bisa geleng-geleng kepala menyaksikan tingkah konyol perempuan itu.

"Rafka..kita pergi dari sini ya.. papa ku siap menanggung hidup kita." Ucap Nadira dengan pandangan sinis padaku dan ibu.

Eng ing eng...emang ada ya perempuan kayak Nadira? Seenaknya saja ngajak suami orang pergi. Kalian sebel enggak sama Nadira? Yuk tinggalin jejak like dan komen ya...biar aku lebih semangat lagi..

Terima kasih..

1
Miss.Circle
bagus
Sondang Sartika Lumbanraja
egois rasak nk tohhh
Ambo Nai
jangan jadi laki2 egois yg bisa menyakiti hati wanita.semoga bayi Nadira bukan anak rafa
Mutia Mutmainnah
update lagi ka🙏
Yovita Amalia putri
gtu doang crta nya. yaallah ending ny ga sesuai ekspetasi😂
Embunpagi: ☺️☺️🙏
total 1 replies
Yovita Amalia putri
salah Naura sendri klo dia ga kuat sehrus ny lepas aja tu lakik ga guna. terakhir bnyk fikiran berefek sm kandungannya, anak nya mati malah jadi gilak
Yovita Amalia putri
pusing lama2
Yovita Amalia putri
loh perasaan di bab sebelum nya nadira udah pernah jumpa ibu raffa sekali jadi otomatis uda tau dong. tp knp di bab ini di bilang ibu tau dari mana nadira. acem toh certa nya inu
Sondang Sartika Lumbanraja
nahh kan saat kamu tidak bisa apa apa tempat kembali yaa ibu muu
Alby Mukfu
Bukannya dulu Rayyan bilang mau cerai SM Nadira ya,terus dia nyesel Ken si Nadira jg udah gk perawan tp kok akhirnya mlh pilih Nadira & ninggalin Naura Krn gila, semoga Naura dpt pengganti Rayan & mertua mendukung,biar Rayan& Nadira dpt blsn dr Arthur nya🤭
Iis Dawina
mudah" an siih ga..karma buat mereka
Embunpagi: amin..
terima kasih sudah mampir kk☺️
total 1 replies
Mesra Turnip
Thor !!!! pebadaraannn
Embunpagi: pebadaraaan itu apa yah? 😄
terima kasih ya sudah mampir😄
total 1 replies
Endang Supriati
mudah2an anaknya mati,biar nadira merasakan kehilangan anakk.
seperti appa! sakit. udhh gitu nadira kena racun dr air ketuban yg nyerang syaraf dan janntung. mukanya menyot ke kiri. tangan lumpuh,kaki lumpuh sebelah.
Embunpagi: wah ..ini pasti fansnya Naura😄
terima kasih ya sudah mampir😄
total 1 replies
Sondang Sartika Lumbanraja
gimana nihh apakah selamat
Embunpagi: tunggu up nya ya..
terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Endang Supriati
tp memang dlm kehidupan nyata seperti tengok Rumah Sakit Jiwa Grogol Jakarta Pusat.
90% isinya perempuan/ istri2 yh ditinggal nikah lagi dan suaminya tdk peduli dgn anak2nya. yg buat stress dan depresi yg istrinya tdk bisa cari uang,tdk bisa apa2
Embunpagi: terima kasih sudah mampir dan ninggalin jejak komentar👍
total 1 replies
Sondang Sartika Lumbanraja
semoga Naura sehat lagi dan bisa hidup bahagia. suami macam itu campak kan aja udah buat istri sampai gila tapi tidak merasa bersalah sama sekali
Embunpagi: wah ini pasti fansnya Naura..
terima kasih sudah mampir 😄👍
total 1 replies
Mesra Turnip
miris amat nasib Naura ya Thor, di khianati, di bohongi pake gila lagi.cepat up nya Napa Thor, penasaran.
Embunpagi: terima kasih sudah mampir kk, ud up ya kk☺️
total 1 replies
Sondang Sartika Lumbanraja
itu lah akibat terlalu dalam sakit nya akhir nya istrinya gila
Endang Supriati
kasihan banget ya sdh yatim piatu, suami nikah lagi, anaknya mati pula. kenapa musti hidup ya.
nadira hidupnya bahagia ya, cuma didunia nadira! tp nanti ketika di akherat durimu masuk neraka kekal.
RASULLAH BERKATA " BUKAN UMATKU DAN GOLONGANKU BAGI LAKI2 DAN PEREMPUAN YG DENGAN SENGAJA MENGHANCURKAN IKATAN PERNIKAHAN SEPASANG SUAMI ISTRI YANG SAH DI MATA ALLAH, TEMPAT MEREKA DI NERAKA BERSAMA RAJA IBLIS..
ADA HADISNYA !!!
Sondang Sartika Lumbanraja
semoga Naura cepat sembuh terlalu sakit hatinya suami menikah di saat Naura lagi hamil dan suami terlalu sibuk ama dunia percintaan nya lupa ama istri nyaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!