Ibunya masuk rumah sakit jiwa
Ayahnya sedari dulu tidak pernah mengakuinya
dan kekasihnya malah berpaling pada Kaka tirinya.
Inilah kisah Naina, gadis sejuta luka tapi tetap tersenyum.
ketika usia Naina berusia 12 tahun, ibunya masuk ke dalam rumah sakit jiwa akibat ulah ayahnya, dia juga dibuang ke panti asuhan.
6 tahun berlalu ayahnya memanggilnya, Dia pikir ayahnya memanggilnya untuk meminta maaf tapi ternyata Naina salah.
ayahnya menyuruh dia datang, meminta dia melepaskan Gerald yang tak lain kekasihnya, yang juga sama-sama berasal dari panti asuhan. ayahnya melakukan ini karena ternyata, Kakak tirinya menyukai kekasihnya. yang paling membuat Naina sesak, ternyata kekasihnya juga menyetujui ucapan ayahnya.
Dan pada akhirnya Naina jatuh di luka paling dalam, tapi tanpa Naina sadari balik luka yang dia derita ada kebaha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Panggil Istriku Nyonya
Malam berganti pagi Naina terbangun dari tidurnya, saat dia membuka mata dia melihat ke samping ternyata sudah tidak ada Carlos di sampingnya. Hingga wanita cantik itu pun melihat ke arah jam dan ternyata waktu menunjukkan pukul 09.00 pagi.
Ketika mengumpulkan nyawanya, Naina menatap ke arah langit-langit. Wanita cantik itu tiba-tiba tersenyum ketika mengingat hal semalam, karena jujur sebagai seorang wanita yang pernah diperlakukan tidak baik oleh Carlos, dia merasa sedikit terharu ketika untuk pertama kalinya Carlos memperlakukan tubuhnya dengan baik.
Semalam, Carlos tidak berteriak seperti biasanya dan juga yang terpenting Carlos tidak menggumamkan nama Sandra.
Naina sadar ketika sudah berada di dalam genggaman Carlos dia tidak akan bisa lagi mundur, terlebih lagi dia sedang mengandung anak Carlos. Sekarang Naina hanya ingin menjalani pernikahannya seperti air yang mengalir, dan yang terpenting anak-anaknya akan mendapat sosok ayah yang hebat, tidak seperti dirinya.
Tak lama terdengar suara ketukan dari arah pintu, hingga Naina langsung bangkit dari berbaringnya kemudian turun dari ranjang lalu setelah itu membuka pintu kamar. Dan ternyata yang mengetuk pintu adalah Sally, wanita yang 5 tahun lebih tua dari Naina yang ditugaskan Carlos menjadi kepala pelayan.
“Nona, Naina. Sarapan sudah siap," ucap Sally membuat Naina membulatkan matanya. Sebab Sally tiba-tiba memanggilnya nyonya. Padahal mereka sudah berteman dan selalu memanggil nama masing-masing.
“Sally kenapa kau memanggilku Nyonya. Kau Membuatku merinding," jawab Naina di sertai tawa kecil. Namun bukannya menjawab Sally malah menunduk hormat.
“maaf nyonya kami semua diperintah untuk menghormati Anda," jawab Sally.
Mata Naina membulat ketika mendengar ucapan Sally, wanita cantik itu menatap Sally dengan bingung. “Siapa yang memerintahkan kalian?” tanya Naina.
“Tuan Carlos, semua di kastil ini wajib menghormati Anda. Dan tolong katakan jika Anda hal yang membuat Anda tidak nyaman. Aku kemari hanya ingin mengatakan bahwa sarapan sudah, kalau begitu aku permisi.”
Ketika Sally sudah pergi, Naina masih diam mematung, menatap punggung Sally. Berjuta tanya langsung menubruk otak Naina, dia benar-benar tidak mengerti kenapa Carlos melakukan ini. Hingga pada akhirnya Naina pun berbalik kemudian kembali masuk ke dalam kamar.
Naina mendudukkan diri di sofa, wanita cantik itu sepertinya masih terkejut dengan apa yang diperintahkan oleh Carlos, sebagai seorang wanita yang bisa dikatakan sangat miskin, tentu saja Naina terkejut dengan ini, dia seperti sedang mendapatkan jackpot yang besar
Dia yang tadinya tidak mempunyai apapun sekarang tiba-tiba dihormati dan diperlakukan seperti ratu, walaupun sebelum dia mendapatkan hal seperti ini, dia harus menerima hal pahit terlebih dahulu. Belum lagi, kemarin-kemarin pekerja menghormatinya karena menganggap dia adalah Sandra, tapi sekarang Naina dihormati karena dirinya sendiri.
Ketika larut dalam lamunannya, tiba-tiba Naina langsung teringat Gerald. Rasa takjub yang dia rasakan barusan berganti dengan penuh kesedihan,
“Gerald haruskah aku berterima kasih padamu, jika saat itu kau tidak meninggalkanku mungkin aku tidak akan ada disini.” Naina bergumam lirih. Sekarang dia menyadari betul, bahwa Tuhan tidak akan benar-benar membuat dia jatuh, Karena setelah rasa sedih yang dia rasakan dia mendapat kebahagiaan.
Walaupun sekarang kebahagiaan Naina belum sempurna, karena pernikahannya dengan Carlos tidak seperti pernikahan lainnya, tapi Naina merasa bersyukur dia tidak harus bekerja keras lagi untuk mendapatkan uang, dan anak-anaknya juga tidak akan kekurangan.
***
Carlos turun dari mobil, senyum lelaki itu begitu mengembang. Seperti Mood Carlos benar-benar baik, tentu saja saja akibat semalam.
Ketika Carlos sudah naik ke lantai atas, Carlos menghentikan langkahnya ketika melihat dua orang berdiri di depan ruangannya. Tiba-tiba senyum Carlos luntur ketika melihat kedua orang itu, Karena itu adalah pengawal ayahnya. Dan Sepertinya ayahnya baru saja pulang dari Milan.
Jika ayahnya sudah datang ke kantor, sudah dipastikan ada hal berat yang akan disampaikan. Padahal hari ini Carlos tidak mau memikirkan hal yang berat-berat terlebih dahulu, tapi ternyata keinginan Carlos tidak terwujud karena ayahnya ada di kantornya.
“Selamat pagi Tuan, ayah anda ada di dalam,” ucap anak buah Mikail, ayah Carlos.
Carlos hanya mengangguk kemudian lelaki tampan itu langsung membuka pintu ruang kerjanya, “kenapa kau kemari tidak memberitahuku dulu, Dad?” tanya Carlos, hingga Mikail yang sedang duduk di sofa langsung menoleh.
“Duduk, Daddy ingin berbicara denganmu!” lelaki paruh baya itu langsung memberi perintah pada putranya, dan seperti biasa Carlos langsung menurut.
Carlos dan Mikail dikenal sebagai ayah anak yang sangat berpengaruh di dunia hitam, bahkan bisa dibilang Mikail sangat disegani dan ditakuti di dunia mafia, hingga tak ada yang pernah berani mengusik Carlos, karena takut pada Mikail.
“Ada apa, apa ada yang penting?" Tanya Carlos lagi telah mendudukkan diri di sofa.
“Daddy berhasil mengambil alih lahan dan pabrik senjata di Denmark, jadi kau urus sisanya.”
“Oh, baiklah!”
Mikail mengerutkan keningnya ketika mendengar dan melihat respon anaknya. Awalnya Carlos yang sangat ingin merebut pabrik senjata dan juga lahan yang ada di Denmark, dan karena jaringan di sana sangat sulit hingga Mikailah yang maju.
Mikail pikir, respon Carlos akan terlihat senang ataupun terlihat bangga tapi ternyata, respon putranya sangat biasa saja.
“kau tidak senang?" Tanya Mikail, hingga Carlos langsung menoleh ke arah ayahnya.
“Tentu, aku senang,” jawab Carlos, harusnya memang Carlos bereuforia tentang keberhasilan ayahnya, karena dia sudah menginginkan pabrik itu dari lama. Tapi entah kenapa, sekarang dia malah fokus pada kebahagiaannya karena Naina kembali melayaninya sama seperti sedia kala.
“Carlos Jangan biarkan hal lain mempengaruhimu, singkirkan Apa yang membuatmu tidak semangat dalam menjalani bisnis ini. Dan jangan sampai Daddy yang bertindak, kau mengerti kan maksud Daddy."
Tiba-tiba tubuh Carlos dia mematung ketika mendengar ucapan ayahnya barusan, ucapan Mikail seperti ucapan biasa, padahal itu adalah sebuah ultimatum untuk Carlos.
Selama ini, Mikail tidak pernah membiarkan Carlos berleha-leha di dalam dunia hitam, dia akan terus mendorong Carlos untuk memperkuat bisnis. Ketika ada yang mengganggu pikiran putranya atau membuat Carlos tidak fokus di dunia hitam Mikail akan langsung bertindak.
“Maafkan aku, Dad." Carlos dengan cepat meminta maaf, karena dia tidak ingin ayahnya menyentuh Naina atau pun mengusik istrinya. Carlos yakin ayahnya sudah mengetahui bahwa dia sudah menikahi Naina.
Dan Carlos juga tahu ayahnya bukan tipe orang yang ikut campur urusannya, tapi ayahnya akan bertindak ketika dia lalai dan menyingkirkan sumber kelalaiannya, dan bisa saja jika dia terus lalai karena Naina, ayahnya akan bertindak untuk menyingkirkan istrinya dan Carlos tidak mau itu terjadi.