NovelToon NovelToon
Pernikahan Status

Pernikahan Status

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Juwita Simangunsong

Enam bulan pernikahan yang terlihat bahagia ternyata tak menjamin kebahagiaan itu abadi. Anya merasa sudah memenangkan hati Adipati sepenuhnya, namun satu kiriman video menghancurkan semua kepercayaannya. Tanpa memberi ruang penjelasan, Anya memilih pergi... menghilang dari dunia Adipati, membawa serta rahasia besar dalam kandungannya.

Lima tahun berlalu. Anya kini hidup sebagai single mom di desa kecil, membesarkan putranya dan menjalankan usaha kue sederhana. Namun takdir membawanya kembali ke kota, menghadapi masa lalu yang belum selesai. Dalam sebuah acara penghargaan bergengsi, dia kembali bertemu Adipati—pria yang masih menyimpan luka dan tanya.

Adipati tak pernah menikah lagi, dan pertemuan itu membuatnya yakin: Anya adalah bagian dari hidup yang ingin ia perjuangkan kembali. Namun Anya tak ingin kembali terjebak dalam luka lama, apalagi jika Adipati masih menyimpan rahasia yang belum terjawab.

Akankah cinta mereka menemukan jalannya kembali? Atau justru masa lalu kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juwita Simangunsong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

" Bapak bisa pergi sekarang kan? Saya masih banyak kerjaan Pak." kata Anya.

" Ya sudah kamu kerja saja tidak usah perduli kan kami. Atau saya boleh ajak Alvino jalan - jalan ke luar?" tawar Adipati yang seolah tahu kalau Anya sebenarnya sedang mengusir nya.

" Tidak usah Pak, biar Alvino tetap di sini." tolak Anya.

" Sepertinya kamu sangat takut sekali jika Alvino dekat dengan aku. Kenapa Anya? Apa ada yang tidak ku tahu tentang Alvino?" kata Adipati dengan nada rendah tapi penuh penekanan.

" Apa maksud bapak ngomong gitu?" kata Anya dengan nada kaku.

" Kamu pasti tahu maksud ku Anya." kata Adipati dengan senyuman yang tidak bisa diartikan.

Suasana masih tegang tiba-tiba pintu ruangan Anya di ketuk oleh Mami mertua yang tidak lain adalah ibu dari mas Pati.

" Anya ... Mana Alvino?" tanya Mami mertua ku pada ku tanpa memperdulikan mas Pati yang adalah anak kandung dari Mami. Mas Pati hanya tercengang melihat sosok Mami yang dengan entengnya menanyakan keberadaan Alvino, seolah sudah terbiasa bertemu dengan Alvino.

" Grandma!!!" kata Alvino tanpa ragu dan seolah sudah biasa bertemu dengan Mami mertua ku.

Flash back

Mas Pati semakin bingung tapi tidak dengan kami bertiga, Alvino tahu bahwa Mami mertua adalah nenek dari Papa nya tapi Alvino tidak tahu kalau Papa nya adalah mas Pati.

Sebenarnya enam tahun lalu ketika aku memutuskan untuk pergi dari sisi mas Pati dan aku tahu kalau aku mengandung, aku sempat bertemu dengan Mami. Aku ceritakan semua yang terjadi pada Mami dan Papi mertua. Mereka sempat membujuk aku untuk tidak pergi , tapi aku menjelaskan alasan ku pada Mami dan Papi mertua. Walaupun berat mereka akhirnya mengijinkan aku untuk pergi dengan syarat, aku harus terus berhubungan dengan mereka apapun keadaannya.

Aku pun mengajukan syarat agar Mami dan Papi mertua tidak memberi tahukan keadaan aku dan Alvino kepada mas Pati. Mereka juga menyanggupinya.

Bahkan Mami dan Papi mertua ku selalu mengirimi ku uang untuk biaya ku dan bayi ku, walaupun uang itu tidak pernah aku gunakan dan hanya aku tabung.

Saat melahirkan Alvino pun mereka mendampingi aku dan secara rutin mengunjungi kami di desa. Terkadang Mami dan Papi mertua datang dengan orang tua ku.

Mami mertua selalu mengingatkan ku untuk memaafkan mas Pati, tapi aku masih belum bisa mengingat apa yang terjadi. Mas Pati betul - betul membuat aku marah dan kecewa. Tapi, Mami dan Papi mertua ku menerima alasan itu dan tidak memaksakan kehendak mereka. Aku juga memasrahkan semua pada Tuhan yang maha kuasa dan waktu.

Flash back off

" Mami, panggil apa ?" tanya mas Pati masih bingung.

" Alvino cuci mami. Emang kenapa? Alvino memang cucu Mami. Bahkan saat dia lahir Mami ada, Papi juga." jawab Mami mertua ku dengan entengnya.

" Maksudnya Mami apa? Cucu? Saat dia lahir Mami ada? " mas Pati semakin bingung.

" Iya cucu Mami anak kamu dan Anya. Kok kamu bingung gitu sih?" kata Mami sambil terus memeluk tubuh Alvino.

" Emang Om Adipati ini siapa nya grandma?" kini Alvino yang bertanya.

" Dia ini anak grandma sayang." kata Mami mertua ku santai.

" Ooh jadi grandma punya anak? Anak grandma itu Om Adipatii? Kok grandma tidak pernah ajak Om Adipati lihat Al, kerumah Al yang ada di desa?" tanya Alvino polos.

" Iya sayang. Tapi, anak grandma ini sangat bodoh." kata Mami mertua ku sambil tersenyum meremehkan pada mas Pati.

" Bodoh? Kalau bodoh kenapa bisa jadi bos Mama grandma?" tanya Alvino seolah tak percaya.

" Bodoh karena membuang permata demi batu apung." jawab Mami mertua ku dengan penekanan.

" Batu apung? Ahh Al jadi bingung." kata Alvino dengan mulut membulat.

" Sudah ahhh, grandma malas bahas itu. Sekarang kita turun yok. Grandpa sudah nungguin kita dibawah, tadi katanya kamu mau beli perlengkapan sekolah dan mainan." kata Mami mertua sambil mengajak Alvino keluar dari ruangan kerja ku " Anya sayang Mami pergi dulu ya." pamitnya pada ku, ya walaupun bagaimana aku dan mas Pati adalah suami istri, karena kami belum pernah berpisah dari pengadilan agama.

" Iya Mi. Aku juga sudah mau pulang." kata ku santai tanpa melihat mas Pati yang masih bingung.

" Ya sudah kamu pulang saja nanti biar Mami dan Papi yang antar Alvino kerumah orang tua mu." kata Mami mertua ku lembut dan penuh kehangatan.

"Baik Mi " jawab ku juga tersenyum penuh kehangatan.

Setelah Mami mertua dan Alvino pergi, mas Pati langsung menghujani aku dengan segudang pertanyaan " Apa maksud semua ini? Jadi benar Alvino adalah anak ku? Kenapa kamu sembunyikan Alvino dari aku?"

Aku hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan mas Pati. Aku malah memilih untuk pulang dan tidak perduli dengan mas Pati. Jujur aku masih sampai saat ini belum bisa terima mas Pati menikahi aku awalnya bertujuan untuk Pernikahan Status saja demi menutupi hubungan nya dengan Bram. Bodohnya aku begitu percaya pada mas Pati yang seolah berubah tapi kenyataan... lagi pula jujur dan bingung harus jawab apa ke mas Pati. Aku belum siap sebenarnya untuk menceritakan tentang Alvino kepada mas Pati. Karena aku belum yakin kalau mas Pati sudah tidak berhubungan lagi dengan Bram, walaupun Mami mertua ku sudah berkali - kali mengatakan nya.

Aku perlukan bukti bahwa mas Pati dan Bram saat ini sudah tidak berhubungan lagi.

" Maaf aku harus pulang karena Papa dirumah sendirian saat ini." aku berjalan menuju pintu keluar meninggalkan mas Pati yang masih bingung dan tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini.

Mas Pati akhirnya juga pulang didalam mobil mas Pati sangat kesal karena ternyata orang tuanya menutupi kebenaran bahwa Alvino adalah anak nya bersama dengan ku.

Mas Pati pulang dan sampai dirumah, mas Pati tanpa menukar pakaian kerja yang langsung berbaring di sofa ruang tamu dan tertidur sambil menunggu kedua orangtuanya. Dia ingin penjelasan dari Mami dan Papi mertua ku.

Mas Pati sampai melamun jauh dan terus berpikir bagaimana bisa aku merahasiakan kehamilan dan membesarkan anak kami sendirian. Yang lebih menyakiti hati mas Pati kedua orang tuanya tega menutupi itu selama enam tahun ini.

Mas Pati juga berpikir kenapa dia seperti orang bodoh yang tidak tahu apa -apa dan selama enam tahun ini dia mencari keberadaan ku tapi tidak juga menemukan ku.

Jujur aku juga sebenarnya tidak tega melakukan itu pada mas Pati tapi, aku harus tega , karena ini aku lakukan untuk masa depan aku dan Alvino.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!