Luka Dan Cinta Dalam Perjodohan

Kening mama Retta mengernyit, jelas ia terkejut dengan apa yang Kimmy ucapkan. Begitu juga Viva dan Arya, kedua bola mata mereka melotot sempurna saat kalimat itu terlontar dari bibir Kimmy.

"Nyonya Retta, tolong maafkan Kimmy. Mungkin dia hanya bercanda saat mengucapkan itu". Ucap Viva mencoba mencairkan suasana, ia melihat raut wajah ketegangan Mama Retta saat wanita itu begitu intens menatap kearah Kimmy.

"Aku tidak pernah bercanda dengan ucapan ku". Kimmy berkilah membuat Viva mendelik tajam pada nya

"Kimmy!" Bentak Arya, ia yang sedari tadi hanya diam kini ikut bersuara.

Jelas, ia tidak terima jika Kimmy menginginkan perjodonan ini dibatalkan. Tentu saja dia dan Viva adalah pihak yang akan dirugikan, menjadi bagian dari keluarga Winata adalah impian semua orang. Meskipun hanya berstatus besan, itu saja sudah lebih dari cukup untuk menambah power mereka.

Mama Retta mengangkat tangannya memberi isyarat pada Viva dan Arya untuk tidak lagi berbicara. Namun, tatapan matanya terus menatap Kimmy dengan dalam dan penuh intimidasi.

"Katakan pada mama, alasan apa yang membuat mu menginginkan perjodohan ini dibatalkan Kimora?" Dengan tegas mama Retta bertanya. Ia ingin tau dengan jelas dan pasti apa itu alasan dibalik batalnya perjodohan ini.

Kimmy menoleh menatap mama Retta. Ia melipat bibirnya kedalam saat merasakan tatapan mata mama Retta kini sudah berubah tak selembut tadi. Demi apapun, Kimmy tidak ingin menyakiti bahkan mengecewakan hati mama Retta.

Namun, jika perjodohan ini tetap diteruskan bukan hanya dia yang malu dan tertekan nantinya. Tapi, calon suaminya pun juga akan merasakan hal yang sama. Apalagi dengan keadaan dirinya yang seperti? Dirinya yang kotor dan tidak suci lagi, apa nanti jika seluruh orang tau apa tidak akan membuat malu keluarga Winata ?

"Karena... Karena aku tidak mencintai Zio ma.." Ucap Kimmy lirih seraya menundukkan kepala nya dengan lesu, "Aku takut tidak bisa menjadi istri yang baik buat Zio".

Akhirnya, hanya kalimat itu yang mampu Kimmy lontarkan dari bibirnya. Ia tidak Setega itu untuk membuat mama Retta kecewa, berkata demikian saja Kimmy ragu-ragu takut mama Retta tersinggung dan sakit hati. Namun, respon mama Retta berbeda. Wanita paruh baya itu menghembuskan nafas panjang lalu meraih tangan Kimmy dan menggenggam nya erat.

"Alasan mu terdengar klise sayang. Dengar, cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu. Kalian bisa saling mengenal dulu satu sama lain, nanti lama-lama perasaan itu akan muncul dengan sendiri nya. Dan satu lagi yang harus kamu tau Kimora, semua wanita yang menjadi istri itu awal mula nya juga harus belajar. Belajar menjadi istri yang baik, belajar menjadi istri yang bisa diandalkan suaminya dan belajar menjadi istri sekaligus teman sehidup semati. Jangan takut untuk selalu belajar hal-hal baru sayang, kami juga sebagai orang tua pasti akan selalu menasehati saat jalan kalian salah. Kimora paham kan sayang..?" ujar mama Retta panjang lebar.

Kimmy mendongak menatap mama Retta dengan mata yang berkaca-kaca. Tatapan wanita itu kini sudah kembali melembut seperti tadi. Demi apapun, Kimmy bisa merasakan ketulusan dan kasih sayang dari mama Retta.

"Tuhan, beruntung sekali anak-anak mama Retta memiliki orang tua sesayang dan sesabar mereka". Gumam Kimmy dalam hatinya

"Kamu juga akan jadi anak mama sayang". Ucap Mama Retta seraya mengulas senyum hangat, ia seolah tau apa yang ada di pikiran Kimmy.

"Mama..." panggil Kimmy lirih, air matanya jatuh berlinang dari pelupuk matanya membasahi wajah pipinya yang mulus.

"Ya Kimora?" sahut Mama Retta lembut

"Boleh Kimmy peluk mama".

Mama Retta mengangguk,"Tentu boleh sayang. Ayo sini mama peluk". kedua tangannya merentang dan bersiap ingin memeluk Kimmy. Tanpa pikir panjang, Kimmy langsung menubrukkan badannya memeluk erat mama Retta. Ia menangis terisak-isak dipelukan calon mama mertua nya tersebut.

Dengan lembut mama Retta mengusap-usap punggung Kimmy, mencoba memberikan ketenangan pada calon menantunya itu.

"Entah mama tidak tau apa yang ada didalam pikiran kamu saat mengatakan ingin membatalkan perjodohan ini, tapi asal kamu tau nak. Mama sayang sama Kimora..." kemudian pelukan itu terlepas, mama Retta menghapus air mata diwajah Kimmy.

"Kimora sayang, mau ya jadi istri Zio..." pinta nya sekali lagi

Kimmy terdiam sejenak sebelum akhirnya ia mengangguk."Iya ma".

Mama Retta yang mendengar itu mengulas senyum hangat. Begitu juga dengan Viva dan Arya, kedua nya juga langsung bernafas lega. Hampir saja, mereka gagal jadi besan keluarga konglomerat dan terpandang di negara nya itu hanya gara-gara selorohan Kimmy.

.

.

Kini mama Retta dan Kimmy tengah duduk manis disebuah toko butik ternama langganan Mama Retta, Mikha dan Zia. Sebenarnya Kimmy ingin menolak ajakan mama Retta untuk datang ke butik tersebut. Pasalnya, dia sendiri juga seorang desainer dan pemilik butik tempatnya berada sekarang adalah kompetitornya. Jelas, ia merasa tak nyaman selama disana. Tapi, mama Retta belum tau tentang profesinya. Kimmy memang sengaja menyembunyikannya.

"Mama, bisakah kita pindah butik saja? Kimmy ada kenalan seorang desainer baju yang desainnya lebih bagus dari sini", bisik Kimmy

"Kenapa harus pindah sayang, disini butik tempat langganan mama". Sahut Mama Retta lembut."Apa kamu tidak nyaman ?"

"Sedikit". Jawab Kimmy lirih

Mama Retta tersenyum tipis lalu menepuk pelan punggung tangan Kimmy. "Tenang sayang, kita cuma fitting baju aja kok. Misal kalo kamu gak suka sama model baju nya, kamu boleh minta sama kenalan desainer kamu itu untuk bikin baju pengantin sesuai keinginan kamu,hmm..."

Kimmy yang mendengar itu hanya mengangguk pasrah.

"Hanya fitting saja bukankah tidak masalah? Aku sendiri nanti yang akan desain model gaun pengantin nya". Ucap Kimmy dalam hatinya

Tak lama kemudian, seorang manager butik berjalan mendekati mereka lalu menyapa nya.

"Selamat siang Nyonya Retta, ada yang bisa saya bantu?" sapa manager butik itu dengan ramah

"Ah ya, tolong Carikan gaun pengantin yang cocok untuk calon menantu saya". Sahut Mama Retta seraya memperkenalkan Kimmy.

Manager itu menoleh mengalihkan atensi nya menatap kearah Kimmy. Kedua alisnya saling bertaut menatap penampilan Kimmy dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Bukankah ini Kimora Wijaya? Kenapa dia datang kesini?" Batin manager tersebut.

Tak ingin memikirkannya terlalu dalam, manager itu segera mengajak Kimmy untuk memilih model gaun pengantinnya.

"Mari nona". Ajak nya dengan ramah

Kimmy menoleh menatap mama Retta, dan wanita itu hanya menganggukkan kepala. Kimmy beranjak dari duduknya dan bergegas melangkahkan kakinya mengikuti manager tersebut.

.

.

.

Jangan lupa dukungannya! Like, vote dan komen... Terimakasih ❤️🌹