mengisahkan seorang ketua osis yang juga menjadi ketua geng buly di sekolah nya. Yang gemar membuly temannya yang lemah.
Karena ketampanannya, iya banyak disukai oleh para siswi di sekolah nya. Tapi sayang nya, tidak ada yang berhasil menduduki hatinya.
Hingga pada suatu hari, seorang cewek gendutlah yang menjadi pemenang di hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon heila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penculikan Kania
Seminggu setelah kematian papanya, Kania masih tidak bisa melupakan papanya begitu saja. Iya masih teringat dengan papanya. Marni mencoba untuk menghibur Kania. Iya melihat Kania sudah tidak ada lagi semangat.
"Kania.. sudah dong nak.. jangan sedih teru-menerus.. kasian papa kamu sayang.." Ucap Marni.
"Kania.. tidak bisa melupakan papa ma.. Kania masih penasaran.. kenapa papa bisa terkena serangan jantung tiba-tiba.. rasanya itu sangat mustahil bagi Aku.. setau Aku papa ga punya riwayat penyakit jantung ma.. bahkan, bulan kemaren jantung papa dinyatakan sehat.. tapi kenapa secara tiba-tiba papa dinyatakan terkena serangan jantung? Ga masuk di akal ma.." Ucap Kania.
"Kania.. sudahlah sayang.. jangan kamu pikirkan lagi tentang kematian papa kamu.." Ucap Marni.
"Ga bisa begini ma.. Kania tidak bisa tinggal diam dengan ini semua ma.. Kania harus menyelidiki kasus kematian papa.. Kania merasa ada yang janggal dengan ini ma.." Ungkap Kania.
"Maksud kamu Kania?" Tanya Marni tidak mengerti.
"Ma.. Kania curiga ada orang yang sengaja ingin membuat papa drop ma.. Dan Kania akan cari tau tentang penyebab kematian papa.." Ujar Kania. Marni menghampiri Kania. Iya mencoba untuk menenangkan Kania.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Seperti biasa, Marni menyiapkan sarapan pagi untuk Kania. Saat ini Kania sedang malas untuk makan. Kania merasa ga mood untuk sarapan pagi.
"Kania.. sarapannya sudah selesai sayang.. kita sarapan pagi bareng yuk.."
"Kania ga lapar ma.. Kania pengen disini dulu.."
"Kania.. kamu sudah berhari-hari loh jarang makan.. itu bahaya bagi kesehatan. Kamu sarapan ya nak.. habis itu kamu berangkat sekolah.." Ucap Marni.
"Ma.. Kania belum siap untuk masuk sekolah.."
"Kania.. mama tau kamu sedih dan sangat terpukul dengan kepergian papa kamu.. tapi, mama tidak mau kamu terus-menerus seperti ini.. jangan sedih berlarut-larut Kania.. Kania, bukan cuma kamu aja yang terpukul.. mama juga merasa terpukul dengan kepergian papa kamu nak.. Kania makan ya sayang.." Bujuk Marni. Kania menoleh kepada ibu tirinya itu. Iya pun mengangguk dan beranjak untuk pergi ke ruang makan.
"Kania.. hari ini kamu ga mau sekolah?" Tanya Marni sembari menyendok makanan yang ada di depannya. Kania menggelengkan kepala dan berkata.
"Enggak ma.. Kania masih malas untuk berangkat sekolah. Kania belum fokus ma.." Jawab Kania.
"Ya, sudah tidak apa-apa Kania.. tapi kamu jangan berlarut-larut dalam kesedihan ya.. ga baik harus sedih terus-terusan. Ingat masa depan kamu masih panjang Kania.."
"Iya ma.." Jawab Kania.
"Kania.. bagaimana kalau kamu ikut mama saja bentar lagi.." Ajak Marni.
"Kemana ma?" Tanya Kania.
"Kania.. mama akan ngajak kamu ke suatu tempat.. supaya kamu tidak bersedih terus.. biar ada refreshing nya.." Ucap Marni.
"Kemana ma?" Tanya Kania.
"Ada deh pokoknya.. kamu siap-siap ya Kania.. mama tunggu kamu di mobil.." Ucap Marni. Kania mengangguk dan mengikuti kata ibunya.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Kania sudah siap untuk pergi bersama ibu tirinya itu. Kania penasaran sebenarnya ibu tirinya itu mau membawa Kania kemana.
"Memangnya mama mau ngajak Kania kemana sih ma?" Tanya Kania penasaran.
"Ada deh Kania.. entar kamu juga tau sendiri sayang.. pokoknya tempat itu asyik.. ya, siapa tau sedih kamu hilang.." Ucap Marni.
"Mama repot-repot segala sih ma? Tapi makasih ya ma.. mama sudah berusaha untuk menghibur Kania.."
"Iya Kania.. jangan pernah merasa sendiri lagi ya.. Karena ada mama yang akan selalu ada buat kamu.. memang benar.. mama bukan ibu kandung kamu.. tapi mama menganggap kamu seperti anak mama sendiri.. Mama sangat sayang sama kamu Kania.." Ucap Marni. Kania tersenyum kepada Marni.
"Terimakasih ya ma.. mama sudah menyayangi Aku.. mama sudah menganggap Aku seperti anak mama sendiri.." Ucap Kania. Marni membalas senyuman Kania dan berkata.
"Sama-sama Kania.." Ucap Marni. Tiba-tiba saja Marni ngerem mendadak. Hingga membuat keduanya terdorong ke depan. Kania sempat terkejut dan berkata.
"Ada apa ma?" Tanya Kania kaget.
"Mama juga ga tau Kania.. tiba-tiba ada yang menghalangi jalan kita.." Ucap Marni.
Tiba-tiba seseorang dengan menggunakan penutup wajah menghampiri mobil mereka. Kania dan Marni yang masih berada dalam mobil menjadi panik.
"Heh, turun kalian! Ayo cepat turun!" Seru orang tersebut sembari mengetuk jendela mobil.
"Ma.. gimana ini ma? Kania takut.." Ucap Kania.
"Kamu tenang ya Kania..." Ucap Marni. Tiba-tiba orang tersebut berhasil membuka pintu mobil Kania dan Marni. Mereka menarik Kania dan Marni keluar. Kania merasa panik dan ketakutan. Mereka yang menggunakan penutup wajah memiliki tubuh yang besar. Salah satu dari mereka menyeret Marni menjauhi Kania. Kania berteriak memanggil mamanya.
"Mama.. mau dibawa kemana mamaku?" Seru Kania.
"Diam! Sekarang kamu ikut saya!" Ucap orang itu sembari menyeret Kania.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Mereka menyeret Kania menjauh dari mobilnya. Kania memberontak meminta ingin dilepaskan.
"Dasar penjahat! Lepasin enggak?"
"Diam kamu cewek gendut!" Ujar Kania. Mereka langsung saja membawa Kania ke tengah hutan. Mereka membawa Kania ke suatu gubuk kecil yang berada di tengah hutan. Mereka juga mengikat Kania dan menutup mulut Kania.
Beberapa hari kemudian, Mereka membawakan Kania sebuah surat penting ke hadapan Kania. Mereka memaksa Kania untuk menandatangani surat itu. Terlebih dahulu mereka melepaskan ikatan mulut Kania.
"Sekarang juga kamu tandatangani surat ini!" Perintahnya terhadap Kania.
"Aku ga mau tandatangan! Sekarang, kalian lepaskan saya! Dasar penjahat!" Seru Kania menolak.
"Jadi kamu menolak perintah saya? Baiklah kalau begitu.. kami tidak akan segan-segan untuk membunuh ibu tiri kamu itu!" Ancam mereka. Kania terhenyak mendengar nama ibu tirinya.
"Mama? Mana mama saya? Kalian apakan dia? Awas saja kalau kalian berani menyakiti mama saya!" Ancam balik Kania.
"Oh.. tenang saja nona gendut yang jelek.. hahaha.. kami tidak akan menyakiti ibu kamu! Asal kamu mau tandatangan surat ini!" Ucapnya lagi. Kania tidak punya pilihan lain. Iya terpaksa tandatangan surat itu. Mereka tertawa puas setelah surat tersebut berhasil ditandatangani oleh Kania.
Secara sengaja, mereka memukul Kania dari belakang. Dan Kania pun sempat mengerang kesakitan karena pukulan itu. Kemudian, Kania tidak sadarkan diri.
"Bawa dia! Dan buang dia ke jurang!" Perintahnya.
"Baik bos!" Ucap mereka. Mereka mengangkat tubuh Kania yang berat ke dalam mobil. Mereka mengeluh ketika mengangkat tubuh Kania.
"Gila ini orang.. ini cewek gendut makan apa ya, tiap harinya.. berat begini.."
"Sudah gendut, hitam, berat lagi.." Ejek mereka.
.
.
Setelah sampai di dekat jurang yang dalam, mereka mengeluarkan Kania dari bagasi mobil. Mereka lagi-lagi mengangkat tubuh Kania yang berat. Dan mereka segera membuang Kania ke dalam jurang tersebut.
buat celakain Kania