NovelToon NovelToon
Laura Menikahi Mafia Posesif

Laura Menikahi Mafia Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Perjodohan / Mafia / Aliansi Pernikahan / Cinta pada Pandangan Pertama / Persaingan Mafia
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lyrik Wish

Laura Rossie Bellucci, harus menyesali keputusannya untuk pulang ke rumah ayahnya saat libur sekolah.
dia bertemu dengan seorang Don paling kejam. Lucas Armand Bendetti dan sial-nya terhipnotis dengan pesona gadis itu.
hingga akhirnya dia menikah dengan sang Mafia kejam tersebut.
Bagaimana kisah Laura dan Lucas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyrik Wish, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria misterius

Hari ke dua di Roma, Lucas menepati janjinya membawa Laura untuk berjalan-jalan mengitari kota Roma, mereka mulai pagi mereka dengan sarapan di restoran hotel.

"Apa kita bisa ke air mancur trevi, ajak aku kesana ya sayang... " Pinta Laura.

Lucas sedang menikmati kopi paginya. Lalu menyimpan cangkir itu dan menatap lekat istrinya.

"As you wish baby... " Jawab Lucas.

Laura tersenyum bahagia, dia memperlihatkan lesung di pipinya yg membuat Lucas pertama kali terpesona.

"Makasih sayang... " Ucap Laura.

"Hmm... Sekarang habiskan sarapannya, aku akan mengajakmu keliling kota Roma" Jawab Lucas, kemudian mencium punggung tangan istrinya itu.

•••

Setelah puas menyusuri tempat-tempat indah dikota Roma, akhirnya mereka sampai ke tempat yg ingin Laura kunjungi. Yaitu air mancur trevi.

"Kamu tau gak mitosnya, kalo kita lempar satu koin ke kolam itu, kita bakal balik lagi ke kota Roma, kalo lempar dua koin kita bakal ketemu jodoh, kalo kita lempar tiga koin, kita bakal nikah sama jodoh kita" Tutur Laura, lelaki tampan itu hanya mengangguk saja tanpa menghiraukan apa yg Laura katakan.

Bagaimana bisa aku percaya kepada mitos seperti itu, jodohku bukan Tuhan yg mengatur, aku menginginkan mu jadi milikku, dan kau akhirnya menjadi milikku. Monolog Lucas dalam hati.

"Kita lempar satu koin aja ya, biar bisa balik lagi kesini" Lanjut Laura.

"Baby, jika kau menginginkannya, kita bahkan bisa pindah kesini" Ucap Lucas.

"Really? "

"Hmm, memangnya kamu mau pindah kesini?" Tanya Lucas.

"I don't know, aku gak kepikiran mungkin suatu hari, kita bisa menghabiskan masa tua kita disini dengan anak-anak kita" Jawab Laura.

Air wajah Lucas seketika muram, ketika Laura membahas masalah anak.

Apa aku menginginkan anak? Aku rasa tidak, aku tidak ingin berebut kamu dengan mahluk kecil yg menyebalkan seperti anak-anak dan yang paling penting aku tidak mau seseorang yg mirip denganku berkeliaran disekitarku. Batin Lucas.

"Hey, kenapa bengong, ayo kita lempar koinnya." Ajak Laura, kemudian dia menggenggam tangan Lucas, dan melemparkan satu koin ke kolam trevi itu.

Semoga kita bisa kembali ke Roma dengan anak kita Lucas. Doa Laura dalam hati.

"Can we take a selfie??" Pinta Laura.

"No... " Tolak Lucas.

"Tck.. Buat kenangan sayang, kita tidak pernah berfoto sama-sama, bahkan foto pernikahan pun tidak ada" Keluh Laura.

"Buat apa kita berfoto baby, aku ada disini disamping kamu, kita tidak akan terpisah" Ucap Lucas.

"Hhhh... Ya udah ayo pergi, aku harus mencari gaun untuk besok malam gala dinner" Balas Laura. Kemudian Lucas membawa Laura ke sebuah butik terkenal di Roma, lalu membeli beberapa gaun, karena Laura sulit memilih gaun mana yg ingin dia pakai, jadi Lucas membeli beberapa pilihan untuk istrinya itu.

"Setelah ini mau kemana sayang?" Tanya Laura.

"Kita ke hotel saja, nanti malam aku harus ke sebuah club bertemu dengan calon partnerku" Jawab Lucas.

"Aku mau ikut , boleh ya... " Pinta Laura.

"No, itu bukan tempat yg cocok untukmu baby" Jawab Lucas.

"Bilang aja kalo kamu mau menghabiskan malam di club dengan wanita-wanita lain, tidak usah mencari alasan yg tidak jelas" Ketus Laura, dia pun berjalan menuju mobil tanpa menghiraukan Lucas.

"Shit!!! Menyebalkan sekali ketika sedang berbicara ditinggalkan seperti ini." Desis Lucas, kemudian menyusul Laura kedalam mobil.

"Baby, apa kamu marah... " Tanya Lucas.

Laura tidak menjawab, dia melipat tangan didadanya, memandang keluar jendela.

"Baby, look at me! " Titah Lucas, gadis berlesung pipi itu tetap tidak menghiraukan Lucas.

Kemudian Lucas menarik dagu Laura.

"Aku tidak suka diabaikan Laura! Jawab aku jika aku bertanya! " Desak Lucas dengan nada kasar, tidak ada kelembutan sama sekali. Dia mencengkram dagu Laura lumayan keras.

"Sa-kit lep-askan Lucas" Laura mencoba melepas cengkraman di dagunya. Lucas menghempaskan wajah Laura dengan kasar, sehingga terdorong sedikit ke arah pintu mobil.

"Berhenti!!! " Pekik Laura, Robby asisten Lucas yg mengemudi pun menghentikan mobilnya.

Laura menatap penuh amarah kepada Lucas, sikap kasarnya mungkin dia menyukainya saat mereka sedang bercinta, tapi ini lain cerita, dia bisa kasar bahkan didepan bawahannya.

"I hate you!!! " Ucap Laura, kemudian dia turun dari mobil dan berlari menjauhi Lucas, entah kemana arahnya pun Laura tidak perduli, dia benar-benar benci dengan sikap kasar Lucas sekarang.

Dia menyukai sikap dominant dan kasar Lucas diatas ranjang, tapi saat ini dia tidak menyukainya, tidak ada orang yang bilang mencintai seseorang tapi bisa kasar kepada orang tersebut.

Laura berlari sudah sangat jauh, entah kemana arahnya.

"Shit!!! Bodoh sekali sih lo Laura, lari gak tau arah kemana" Hardik Laura kepada dirinya sendiri.

Dia mengeluarkan ponselnya, jalanan sangat sepi hanya ada gedung-gedung saling berdempet, dia ingin menelfon sang mama untuk menjemputnya. Saat itu tiba-tiba datang segerombolan orang sekitar lima orang.

"Aaahhh look at this, seseorang tersesat. " Ucap salah satu dari mereka.

"Mau kemana cantik, ayo ikut kami" Sahut yg lain.

"No, jangan sentuh aku no.... " Teriak Laura.

Grepp

Dua orang laki-laki memegang kedua tangan Laura, kemudian orang ketiga mencoba menyentuh wajah cantiknya.

"Oh sayang, dengan wajah seperti ini kamu bisa jadi bintang di rumah bordil" Ucapnya seraya membelai wajah Laura.

DOR!

Terdengar suara tembakan darah terciprat ke wajah cantik Laura.

"Aaaakkkk" Laura berteriak saat orang yg tadi menyentuh wajahnya tumbang dengan luka tembak tepat dikepalanya, dia memejamkan matanya sambil menangis,  bau anyir dari darah penjahat itu tercium menusuk ke indra penciumannya.

DOR!

DOR!

DOR!

Kemudian beberapa suara tembakan kembali terdengar, seketika tubuh Laura rubuh ke tanah, tangisannya semakin menjadi.

"Hey... " Tangan seseorang memegang bahu Laura, dia langsung bereaksi.

"Tidak, jangan pegang aku... Pergi" Laura meronta-ronta tanpa membuka matanya.

"Baby, ini aku buka mata kamu... " Ucap seseorang yg dia kenal. Laura membuka matanya, kemudian dia memeluk erat tubuh pria di hadapannya itu.

"Lucas... Hiks... " Lucas memeluk erat istrinya.

"Tenang baby, semua sudah berakhir. " Ucap Lucas. Dia menggendong Laura untuk dibawa kembali ke mobilnya.

"Kalian urus mayat mereka" Titah Robby kepada anak buah Lucas.

Mereka mulai mengangkat mayat-mayat dari preman itu.

Didalam mobil Lucas sedang membersihkan darah yg ada diwajah istrinya itu. Sementara wajah Laura memucat dengan mata yg sembab. Lucas membawa Laura ke pangkuannya.

"Maafkan aku baby, maafkan sikap kasarku tadi, aku benar-benar menyesal" Ucap Lucas.

Air mata Laura kembali meluncur, kemudian dia memeluk Lucas.

"Hiks... Bagaimana kalo aku mati tadi... " Lirih Laura.

"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi baby, maafkan aku ya..." Sekali lagi Lucas meminta maaf kepada istrinya. Laura hanya mengangguk, dia hanya sedikit terguncang.

Perjalan menuju hotel pun dilanjutkan, dengan Laura yg sudah memaafkan Lucas tentunya.

•••

Keesokan harinya. 

Mansion Moretti | pukul 19.00

Limousin yg ditumpangi Laura dan Lucas berhenti tepat didepan pintu masuk, Lucas turun terlebih dulu kemudian mengulurkan tangan kepada istrinya, mereka berjalan diatas karpet merah tentu saja banya mata memandang.

Lucas sang Casanova tampil gagah dengan tuxedo hitam dan dasi kupu-kupu, disebelahnya Laura dengan pesona kecantikannya yg menghipnotis setiap mata yg memandang.

Dia memakai dress hitam yg memeluk tubuh nya yg seperti gitar Spanyol itu dengan sempurna, dress tanpa lengan dengan sweetheart neckline itu menunjang asset berharganya menyembul dengan sempurna, bahkan tahi lalat di dada sebelah kanannya terlihat.

Woow mereka pasangan sempurna... 

Siapa yg bersama Don Lucas... 

Dia sangat cantik seperti dewi Yunani... 

Banyak bisikan-bisikan yg memuji Lucas dan Laura, mereka masuk kedalam, Lucas mengenalkan Laura kepada beberapa koleganya disana, disudut lain ruangan itu nampak ayah Laura dengan Lorenzo juga sedang berbincang dengan tamu lain.

Sedangkan Lilian dan ibunya hanya kesana kemari, memperkenalkan Lilian kepada beberapa orang di sana, lebih tepatnya seperti sedang menjajakan Lilian.

Dari lantai dua sorot mata tajam Dominic melihat ke arah Laura, yg bersinar diantara semua yg hadir di sana.

Rahangnya mengetat melihat tangan Lucas yg tidak pernah lepas dari pinggang langsing Laura.

"Brengsekkk!!!" Desisnya.

"Tuan, saatnya membuka acara" Ucap asisten Dominic, kemudian Dominic berjalan menuruni tangga, lampu di sana meredup menyisakan lampu sorot yg mengarah kepada Dominic.

"Selamat malam semua, senang sekali melihat banyak yg hadir pada acara malam ini, saya selalu tuan rumah merasa terhormat, ini adalah acara yg akan memperkuat hubungan kerjasama kita, sekali lagi saya mengucapkan terimakasih atas kehadiran anda sekalian," tutur Dominic. Dia mendapatkan tepuk tangan dari para tamu yg hadir.

"Dan selagi para istri atau pasangan kalian menikmati pestanya, kita bisa memulai bisnis kita diruangan lain" Lanjutnya.

Gala dinner ini hanya kedok untuk bisnis yg sesungguhnya, mereka semua bekerja di bisnis gelap yg sama, penjualan obat dan juga senjata, bahkan Dominic memiliki pabrik pembuatan obat terlarang yg menjadi penyuplai bagi klan lain, sedangkan Lucas memfokuskan bisnisnya dengan pembuatan senjata rakitan dan peledak buatannya sendiri.

"Baby, aku akan bergabung dengan mereka sebentar ya. " Ucap Lucas.

"Oke, aku mau menemui mama di mini bar." Laura meminta izin.

"Oke baby. " Lucas mengecup kening Laura, kemudian dia pun pergi keruangan lain tempat pada pimpinan mafia sedang melakukan bisnis mereka.

Laura menghampiri mini bar,  di sana ada sang ibu yg tengah menikmati minumannya.

"Mama" Panggil Laura.

"Sayang, kamu bisa mengenali mama? " Tanya Rossie, dia sengaja memakai sebuah topeng untuk menutupi identitasnya.

"Mama itu adalah orang yg aku sayangi, tentu aja aku bakal kenal sama mama" Jawab Laura.

Laura memesan minuman kepada bartender.

"Terus kenapa mama disni, tidak bergabung dengan mereka yg sedang membicarakan bisnis." Tanya Laura.

"Mama sudah menyuruh orang kepercayaan mama sayang, lebih baik disini berbicara sama anak mama yg cantik. " Jawab Rossie.

Mereka pun asik berbincang, menceritakan segala hal yg seolah tidak ada habisnya untuk diceritakan.

Hingga pandangan Laura tertuju keluar jendela, dia melihat Lucas di taman belakang.

"Sedang apa dia di sana" Gumam Laura.

"Kenapa sayang.. ? " Tanya Rossie.

"Eh, itu ma, aku nyamperin Lucas dulu ya, nanti aku bawa dia kesini. " Jawab Laura, Rossie mengiyakan lalu Laura pun menyusul suaminya ke taman belakang.

"Lucas... " Panggil Laura, tapi Lucas tidak menjawab, dia terus saja berjalan masuk ke sebuah taman labirin yg ada di sana.

"Sayang, tunggu...! " Teriak Laura, terus mengejar Lucas hingga ikut masuk kedalam labirin itu, labirin yg terbuat dari tanaman pagar yg disusun seperti labirin, tingginya mencapai tiga meter ke atas.

"Sayang.... Tunggu aku... " Ucap Laura, dia semakin dalam masuk kedalam labirin itu, kemudian dia melihat suaminya berdiri dengan gagah di sana.

Grepp... 

Laura memeluk tubuh atletis dan tinggi itu, kemudian pria itu berbalik, dia mengenakan topeng, tapi dari pakaian dan gaya rambutnya Laura tau itu pasti Lucas.

"Sayang, kamu sok misterius banget pake topeng segala. " Ucap Laura, dia memeluk suaminya itu, atau pria yg dia sangka adalah suaminya.

Laura mendongak lelaki itu meraih tengkuk Laura, lalu seperti gerakan slow motion dia mulai mendekatkan wajahnya kepada Laura.

Cup... 

Bibirnya menempel ke bibir lembut dan manis milik Laura. Pria bertopeng itu menggigit bibir Laura, Gadis cantik itu memejamkan matanya, saat akan memperdalam ciumannya, barito suara seseorang menyadarkan Laura.

"Baby..... Kamu dimana? " Teriak Lucas.

Laura segera menjauh dari pria yg di peluknya dan mencium bibir nya barusan, bahkan hampir saling melumat.

"Ka-kamu siapa.... ? "

•••

To be continued...

1
merry
apa dom saudr Tri dgn lucas ya
Author Baikhati: bukan kak... beda klan, kalo Lucas Bendetti, kalo Dominic, Moretti.
total 1 replies
merry
blkn ada perang Dunia ketiga nie
anggita
👌thor, moga novelnya lancar.
Author Baikhati: aamiin kak... makasih ya...
total 1 replies
merry
si Laura dh terkontaminasi sm si lucas moga kalian bhgia saling mencintai jgn ada pelakor,, klo bisa Laura jgn terlalu dewasa krn gk sesuai umur y di ukur 17/18 rt rt remaja lg labil ad ajj kelakuan yaa mngkin momen seperti itu bs buat hdp lucas tmbh berwarna
Author Baikhati: makasih kak, sarannya...
total 1 replies
merry
msk gk getaran sedikit pun luc lau,, tega drmu jdiin properti muu
Koichi Zenigata
Menggetarkan jiwa! 😍
Fu Jinlee
Mantap!
Hazel Nolasco
Perasaan campur aduk. 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!