Wajib membaca novel sebelumnya "Suami pengganti (menikah dengan calon kakak ipar).
Karena Kejadian yang tak terduga membuat Rahma harus menerima kenyataan pahit di benci oleh calon suaminya sendiri.
Demi kesehatan sang ayah pria bernama Riko harus tetap menikahi seorang gadis yang di jodohkan oleh ayahnya, meski kenyataannya sehari sebelum pernikahan dirinya memergoki gadis itu di sebuah hotel bersama seorang pria yang tak lain adalah adik sepupunya sendiri.
Akankah Rahma mampu membuktikan kepada Riko jika dirinya tak seburuk pemikiran Riko?? akankah Rahma bisa membuktikan jika dirinya hanyalah korban fitnah keji seseorang???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kasih sayang mama mertua.
Malam harinya Ratu mengelilingi kota palu dengan mobilnya untuk mencari gulai kambing yang diidamkan Rahma. hampir semua restoran yang menyediakan makanan tersebut telah di datangi Ratu namun jawabannya sama, semuanya telah ludes terjual mengingat saat ini waktu telah menunjukkan pukul dua belas malam.
"Kemana lagi aku akan mencari gulai kambing." gumam Ratu saat hendak kembali ke mobil. restoran tersebut merupakan restoran ke sepuluh yang di datangi Ratu namun jawabannya tetap sama, sehingga membuat wajah Ratu lesu mendengarnya.
"Berhenti sebentar mas!!." pinta Cristi secara tiba tiba sehingga membuat Tian menginjak pedal rem secara mendadak, untungnya kini jalanan sudah nampak sepi sehingga tidak sampai mengakibatkan sesuatu yang tidak di inginkan sampai terjadi.
"Ada apa sayang, kenapa kamu tiba-tiba meminta maaf untuk berhenti??." tanya Tian.
Bukannya menjawab pertanyaan suaminya, Cristi justru sibuk bermonolog. "Sepertinya wanita itu, Ratu." Cristi menajamkan penglihatannya, setelah memastikan jika wanita yang baru saja berjalan meninggalkan restoran tersebut benar Ratu, Cristi pun segera turun dari mobil untuk menghampiri Ratu.
Bukan tanpa alasan Cristi panik di buatnya, Saat meninggalkan restoran yang hampir tutup tersebut wajah Ratu nampak lesu, sehingga Cristi sampai berpikir telah terjadi yang tidak tidak pada wanita itu.
"Mbak Cristi." seru Ratu ketika menyadari keberadaan Cristi di hadapannya. Menyadari keberadaan Cristi sekaligus menghentikan pergerakan Ratu yang hendak membuka pintu Mobilnya.
"Ada apa, kenapa kau ada di sini malam malam begini???". cecar Cristi, nampak jelas gurat kecemasan di wajahnya.
"Tidak ada apa apa mbak, aku hanya sedang mencari gulai kambing permintaan Rahma tapi sepertinya semua sudah habis terjual." akhirnya Cristi bisa bernapas lega saat mendengarnya, namun sepersekian detik kemudian Cristi tersadar setelah mencerna kalimat Ratu.
"Apa, malam malam begini Rahma ingin makan gulai kambing???" tanya Cristi memastikan dan Ratu pun mengiyakannya.
"Tapi sepertinya aku tidak berhasil mendapatkan gulai kambing nya, mbak." beritahu Ratu dengan wajah bersalah.
"Mbak sendiri ngapain di sini malam malam begini??." tanya Ratu setelah menyadarinya.
"Tadi Mbak dari bandara menjemput papanya Boy, saat melintas tidak sengaja mbak melihat kamu di sini dengan wajah lesu. Mbak pikir ada sesuatu terjadi sama kamu makanya mbak jadi panik tadi." jawabnya apa adanya.
"Syukurnya kalau kamu tidak apa-apa, sebaiknya sekarang kamu ikut ke rumah mbak, nanti mbak masakin gulai kambing untuk Rahma. Kebetulan gulai kambing merupakan makanan kesukaan keluarga besar mbak, jadi persiapan daging kambing selalu ada di rumah mbak." Cristi masih memiliki darah Timur Tengah yang turun dari kakeknya jadi tidak heran sebagian besar anggota keluarganya begitu menggemari olahan daging kambing, kecuali Riko.
Bagai memenangkan undian lotre, wajah Ratu kini nampak berbinar mendengarnya.
Kini Ratu mulai menghidupkan mesin mobil kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang di belakang mobil Tian dan Cristi.
Beberapa menit kemudian mobil keduanya tiba di pekarangan rumah Cristi dan Tian. Cristi mempersilahkan Ratu untuk masuk ke dalam. sebelum mulai memasak, Cristi pamit sebentar untuk ganti baju kepada Ratu yang tengah duduk di ruang tengah.
Tak berselang lama, Cristi kembali dari kamarnya dengan pakaian rumahan khas emak emak, kemudian mengajak Ratu menuju dapur untuk mulai memasak gulai kambing yang di inginkan Rahma.
Dengan penuh semangat Cristi mulai mengambil persiapan daging kambing di kulkas serta beberapa macam bumbu untuk mengolah daging kambing tersebut menjadi gulai kambing yang nikmat.
Tentunya Cristi memasak gulai kambing dengan resep turun temurun dari keluarganya.
"Jadi semua anggota keluarga mbak Cristi doyan sama olahan daging kambing??." tanya Ratu pada Cristi yang tengah sibuk menggaruk daging kambing dengan spatula.
"Tidak semua, dari semua anggota keluarga mbak ada satu orang adik sepupu mbak yang tidak menyukai olahan daging kambing. jangankan untuk memakannya, mencium aromanya saja dia tidak menyukainya." beritahu Cristi. Dan Ratu hanya berohria mendengarnya.
Kurang dari satu jam akhirnya gulai kambing buatan Cristi siap di sajikan ke dalam rantang yang akan di bawa pulang oleh Ratu.
Tian menemani sang istri untuk mengantarkan Ratu menuju mobilnya berada.
"Sekali lagi terimakasih banyak mbak, maaf sudah merepotkan mbak Cristi." ucap Ratu merasa tak enak, meski pada kenyataannya Cristi sama sekali tidak merasa direpotkan entah mengapa ia justru merasa senang ketika memasak untuk Rahma.
Setelah berpamitan kepada Cristi dan juga Tian kini Ratu meninggalkan kediaman tersebut tepat pukul satu dini hari.
Sesuai dugaannya, setiba di rumah Rahma lampu di ruang tamu masih menyala pertanda penghuninya masih terjaga.
Baru saja mengambil ancang-ancang mengetuk pintu tiba tiba suara pintu terbuka membuat pergerakan Ratu terhenti.
Rahma menyambut kedatangannya dengan wajah berbinar, lebih tepatnya berbinar melihat rantang yang berada di tangan Ratu.
"Ratu.... thank you so much." ucap Rahma saat menerima Rantang pemberian Ratu.
"Your welcome.".
Rahma masuk ke dalam dengan di ikuti oleh Ratu di belakang langkahnya.
"Maaf sudah membuatmu menunggu terlalu lama." ucap Ratu.
Terlalu bersemangat sehingga membuat Rahma tak lagi fokus dengan kalimat permintaan maaf dari Ratu.
Setelah mengambil alat makan di dapur, Rahma mulai mengisi piringnya dengan makanan yang sejak tadi diidamkannya itu.
"Hei...ada apa?? Apa rasanya tidak enak??." tanya Ratu meski ia sendiri tahu senikmat apa masakan tersebut sebab tadi ketika berada di rumah Cristi ia sempat mencicipi dan rasanya sangat nikmat, tetapi entah mengapa wajah Rahma justru berubah sendu ketika menikmati suapan pertamanya.
Ratu yang awalnya duduk di kursi yang berhadapan dengan Rahma kemudian merubah posisinya dengan menduduki kursi yang berada di sebelah Rahma.
Ratu mengusap punggung Rahma.
"Ada apa?? Apa kau tidak menyukai rasanya??." kembali Ratu bertanya karena melihat Rahma hanya diam saja.
Rahma pun menggeleng.
"Bukan begitu, justru karena rasanya sangat nikmat dan aku sangat menyukainya" komentar Rahma tentang rasa gulai kambing tersebut semakin membuat Ratu Bingung di buatnya.
"Aroma dan cita Rasa dari gulai kambing ini sangat mirip sekali dengan gulai kambing buatan mama mertuaku." jawab Rahma yang kini teringat akan sosok mama Rika. Mama mertua yang begitu pengertian dan sayang padanya.
"Setiap kali aku datang atau pun menginap di sana, mama mertuaku selalu memasak untukku dan salah satu makanan favorit keluarga yang di buatkan nya untukku Adalah gulai kambing."
Dari pengakuan Rahma, Ratu bisa membayangkan bagaimana besarnya kasih sayang yang di curahkan wanita itu pada sahabatnya, sampai sampai membuat gurat wajah Rahma berubah sendu kala mengingat sosoknya.
"Apa kau juga sangat menyayangi mama mertuamu???" tanpa mencerna dengan baik pertanyaan dari Ratu, Rahma spontan mengangguk sebagai jawaban.
"Jika kau sayang pada mama mertuamu, mengapa kau tidak berniat memberi tahukan padanya jika saat ini kau sedang mengandung cucunya??."
Rahma yang mendengarnya sontak mengangkat pandangannya menoleh ke arah Ratu. Lalu beberapa saat kemudian menggelengkan kepalanya.
"Kenapa??." tanya Ratu saat melihat ekspresi Rahma menggeleng.
"Bukannya aku tidak ingin memberi tahukan tentang kehamilanku kepadanya atau anggota keluarganya yang lain, aku hanya tidak ingin sampai terjadi sesuatu dengan bayi yang ada di dalam kandunganku jika sampai suamiku mengetahui kabar tahu tentang kehamilanku."
Jawaban Rahma sungguh membuat Ratu Bingung sehingga menciptakan beberapa kerutan halus di keningnya.