Rayyan, anak yang bercita-cita menjadi seorang Wali Kota. namun cita-citanya harus terhenti saat ia menderita sakit keras. selama hidupnya kemudian ia jalani di tempat tidur rumah sakit, sampai ia meninggal dunia.
namun setelah ia meninggal ia hidup kembali di sebuah dunia baru yang tak pernah ia pikirkan.
sihir, dunia yang dapat menggunakan sihir. di dunia yang ajaib itu, Rayyan di berkahi sihir terkuat Yaitu akses ke Toko Online antar dimensi.
dengan kekuatan nya ini ia berusaha mewujudkan mimpinya untuk menjadi wali kota.
ia juga mendapat kan teman baru, Seorang ELF CANTIK, DWARF, MANUSIA SETENGAH HEWAN BAHKAN SEKOR NAGA.
namun hidup di dunia baru yang penuh dengan konflik tidaklah mudah. Rayyan di hadapkan dengan kesulitan dan permasalahan pelik seperti penghianatan, perbudakkan dan tentu para penjahat sihir yang sangat kejam.
salah satu tantangan terberat Rayyan adalah saat ia harus bertarung dengan 6 Dark Magic.
bagaimana keseruan petualangan Rayyan yang penuh aksi dan F
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lucas VS Bardus
Bardus mengamuk, entah berapa orang yang ia bunuh. Namun darah ada di mana-mana.
Lucas tiba, ia syok melihat pemandangan mengerikan di depan matanya. Dermaga hancur, kapal yang terbelah dua dan mayat berserak dimana mana.
“Apa yang kau lakukan hah, kau akan menerima balasan yang setimpal !!“ teriak Lucas penuh amarah.
“Hahaha, siapa yang berani sama Bardus, Bardus akan bunuh, bunuh Wuahahaha.“
Bardus sangat kejam, bahkan dia tertawa lepas saat melihat semua korban berjatuhan.
“Tak akan ku ampuni, SIHIR API TINGKAT LANJUT AAAAAAAA !“ Lucas menyerang.
WUSH ! secepat kilat Lucas meluncur dengan bantuan sihir apinya ia seperti roket yang penuh amarah.
BOOM ! suara dentuman menggema.
Pukulan sihir Api Lucas di tahan oleh Bardus hanya dengan satu tangan.
“Wuahahaha, sekarang giliran Bardus.“
Bardus menggenggam tangan Lucas dan mengangkat tubuh Lucas kemudian membantingnya seperti mencuci baju di sungai.
BOOM BOOM BOOM !
Tubuh Lucas kemudian ia lempar dan membentur puing-puing kapal.
“Wuahahaha, apa kau sudah mati? Bardus masih mau main, ayo bangun." ucapnya dengan nada mengejek.
Di luar dugaan, Lucas masih bisa bangkit, ia melapisi tubuhnya dengan sihir api saat tubuhnya di banting membabi buta oleh Bardus. Tapi walaupun sudah di lapisi oleh sihir, Lucas tetap terluka cukup parah.
“SIHIR API, API ROKET !“
WUSH ! Lucas mempercepat gerakannya dengan memanfaatkan sihir api yang menyelimuti tubuhnya. Sekarang ia tampak seperti manusia api yang terbang dengan kecepatan tinggi.
WUSH ! BOOM BOOM BOOM.
Lucas menyerang membabi buta, namun setiap serangan Lucas semua Bardus tangkis dengan mudah.
“Apa yang terjadi, kenapa dia bisa menangkis semua serangan ku?“ gumam Lucas dalam hati.
Lucas tak menyerah ia terus menyerang, sesekali ia kombinasi dengan hujan bola api namun tetap saja Bardus lebih kuat. Dan ketika Lucas lengah, Bardus berhasil menangkap tubuhnya dan mendarat kan pukulan Mana Damage ke wajahnya.
Lucas pun terpental jauh dan menghantam bangunan-bangunan yang ada di sekitar.
“Wuahahaha, membosankan, Bardus mau main lagi.“
Sejenak tak ada pergerakan, namun beberapa saat kemudian Lucas bangkit walaupun bersimbah darah.
“Aku akan bertaruh dengan serangan terakhir ku ini, SIHIR API, API HITAM AMATERAS!“
Lucas menciptakan bola api hitam di telapak tangannya. Bardus semakin bersemangat melihat sihir kuat yang di pemerkan Lucas.
“Wuahahaha, Bardus senang, ayo serang Bardus,” katanya semakin menantang Lucas.
WUSH ! Lucas menghilang dan sekejap muncul di atas kepala Bardus.
Bola api hitam raksasa itu kemudian ia hantam ke tubuh Bardus.
Bardus menahan dengan perisai Mana namun tampaknya ia salah menilai kekuatan Lucas.
Perisai mana Bardus hancur dan ia di lahap oleh api hitam super panas.
Lucas menjauh, ia kehabisan mana, “Berhasil,” ucapnya sembari menahan sakit.
Gumpalan api hitam perlahan padam, dan dugaan Lucas salah.
Bardus masih belum tumbang, laki-laki kejam itu memang terluka parah tapi dia belum selesai.
“Aku sudah punya firasat kalau dia tak akan mati dengan mudah,” gumam Lucas dalam Hati.
Bardus menyerang, ia meninju tanah dan seketika tanah di sana hancur dan menjalar ke tubuh Lucas.
Lucas mencoba menghindar dengan cara meloncat namun di luar dugaan Bardus secepat kilat muncul di hadapannya.
BOOM ! Lucas mendapat pukulan hingga menghantam tanah dengan keras. Tak sampai disitu setelah Lucas menghantam tanah Badrus mengunci tangan dan kaki Lucas dengan sihir tanah sedangkan ia menyiapkan tinju yang di lapisi dengan tanah di udara.
Badrus tersenyum jahat, aja meluncur ke bawah untuk mengakhiri semuanya namun Lucas belum menyerah.
Ia berhasil lolos, serangan fatal Badrus gagal.
Lucas tak membuang waktu, ia menghujani Badrus dengan sihir api.
Bardus kembali menangkis semua bola-bola api namun asap dari bola api yang hancur itu menghalangi pandangannya.
Lucas memanfaatkan kesempatan itu dan langsung menikam Badrus dengan sebuah belati tepat di jantungnya.
Badrus berteriak, ia kesakitan dan langsung menyerang balik namun Lucas sudah di atas angin.
Lucas menghujani Bardus dengan bola api dan terkahir ia menghantam wajah Badrus dengan Mana Explosion yang seketika membuat Badrus meregang nyawa.
“AAAAAAAA ! RASAKAN ITU,” teriak Lucas penuh semangat.
...***...
Di lain sisi Devian dan yang lain di serang oleh serangan yang sangat kuat. Tak lain itu adalah Hurricane.
“Hurria, kau sudah kelewatan, kau akan ku bunuh,” teriak Hurricane penuh amarah.
“Hahahaha, aku sudah lama menantikan momen ini adik ku sayang,” jawab Hurria dengan nada mengejek.
Hurricane tak dapat menahan amarahnya lagi. Ia menyerang Hurria dengan sihir auman naga yang ia keluarkan dari mulutnya.
Mengetahui dirinya terancam Hurria mencoba menghindar.
BOOM ! Atap istana hancur karena serangan Hurricane.
Devian merasa sekarang adalah saat yang tepat untuk membunuh Hurricane.
Ia mengintruksikan Mereka untuk memanggil monster tingkat tinggi.
“Sihir pemanggil, KRAKEN datanglah!“ teriak Meria.
Lingkaran sihir yang sangat besar muncul di langit-langit dan seekor monster berbentuk gurita raksasa keluar dan menghantam Hurricane secara spontan.
Keadaan kemudian semakin kacau kala Kraken mengamuk dan menghancurkan bangunan istana.
Hurricane yang tertindih tubuh Kraken terpaksa merubah wujudnya menjadi Naga.
BOOM! Kraken terpental karena Hurricane merubah tubuhnya menjadi naga.
“Meria kau mundur,” Devian memberi instruksi, “Valina ikat Hurricane dengan benang sihir,” lanjutnya.
Valina maju, ia menyebar benar sihir dan mengikat tubuh Hurricane.
Devian adalah penyihir cerdas, ia adalah ahli strategi, baginya akan lebih sulit menghadapi Hurricane jika ia dalam wujud manusia. Hal itu karena ketika Hurricane dalam wujud manusia ia akan bergerak sangat lincah.
Namun saat Hurricane di wujud naga maka akan sangat mudah untuk menjebaknya.
Setelah Hurricane terikat Devian maju. Ia memasang kuda-kuda dan-
“Sihir kegelapan, Mana Black Explosion!“
DUAR !
Devian menembakkan mana kegelapan ke arah Hurricane yang terikat benang sihir Valina. Saat mana kegelapan itu hampir menembus tubuhnya, Naga perkasa itu memutuskan benang sihir dan terbang ke angkasa.
Dari atas Hurricane siap menembakkan auman naga miliknya.
Namun tiba-tiba dengan ajaib Devian berada di belakang Hurricane dan menyerang nya dengan sihir kegelapan.
Terkena sihir kegelapan Hurricane jatuh, ia tampak meringis kesakitan, dan saat itu Devian sudah siap untuk serangan berikutnya.
“Sihir kegelapan, TOMBAK PENCABUT NYAWA.“
Devian membentuk mana kegelapannya dengan bentuk tombak raksasa.
Tombak itu kemudian ia lempar menuju jantung Hurricane.
Hurricane yang tak dapat menghindar dan-
CLUP !
Tombak sihir kegelapan menembus jantung Hurricane.
Sihir kegelapan itu kemudian menghisap mana dari dalam tubuhnya dan seketika itu Hurricane taj lagi bergerak.
Hurria yang menyaksikan hak itu sangat bahagia.
“Akhirnya kau mati juga Hurricane hahaha akhirnya kerajaan ini menjadi milik ku,” teriaknya kegirangan.
BOOM ! Sebuah serangan mengenai kepala Hurria.
Itu serangan fajar, Hurria sampai terpental jauh dan menghantam puing-puing bangunan.
Devian yang menyadari serangan dadakan itu bergerak mencari siapa pelakunya.
“Keluar kau pengecut,” teriak Devian kesal.
BOOM ! Satu serangan lagu menghantam Valina, namun Valina jauh lebih kuat, ia bahkan tak terluka.
Karena kesal Devian menggunakan sihir kegelapannya untuk mengetahui asal dari serangan misterius.
“itu dia,” Devian berhasil.
Karena sudah ketahuan, akhirnya penyerang misterius kabur. Dan mereka adalah Kolom dan Bolom.
Mereka berdua berlari namun Devian berhasil mencegat mereka.
“O jadi kalian pelakunya, dasa Dwarf tak tahu diri.“
Mereka berdua sudah tak bisa kabur lagi.
Devian menyerang mereka dengan sihir kegelapan dan seketika Kolom dan Bolom bernasib sama dengan Hurricane.
Semangka ya
Malah ngeluarin suara kambing
Tanda kekecewaan tingkat tinggi
Rayyan menang banyak 🤣🤣🤣
Yang diliat gituan malah 😅
Gawat ini
Kaya dah akoh langsung
Kan emang pendek dwarf itu 🤣🤣🤣
Aku nelangsa denger dia dikasih nama cebol terus
Lagian manggilnya cebol 🤗🤣