NovelToon NovelToon
Menantu Yang Disembunyikan

Menantu Yang Disembunyikan

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:780.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Dewi Risnawati

Lima tahun menikah belum diberikan keturunan. Namun tak membuat kadar cinta Pria yang bernama Abian Rahardian itu berkurang pada istrinya.

Suatu hari Abi diminta oleh orangtuanya untuk datang, maka disela kesibukan ia menyempatkan diri untuk memenuhi permintaan orangtuanya. Sedikit penasaran, ada hal penting apa yang ingin mereka bicarakan.

"Tidak, Ma! Aku tidak bisa menduakan Diana, tolong Ma, jangan membuat hubungan aku dan Diana hancur. Kami bahagia, anak itu hanya masalah waktu saja, aku yakin suatu saat nanti Diana pasti bisa Hamil," ujar Pria itu meyakinkan sang Mama.

Tak mempunyai pilihan lain selain mengikuti kemauan kedua orangtuanya yang menginginkan kehadiran seorang cucu. Apalagi kondisi Mama yang sedang sakit membuat Abi tak bisa menolak.

"Dengar! Aku menikahimu bukan karena cinta, tapi karena Ibuku!" Abian Rahardian.

"Tenang saja, Tuan, Tujuan kita sama. Aku menerima tawaran ini juga karena Ibuku!" Sharena Husman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Risnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Bulan kedua memasuki kehamilannya, Sha merasa dirinya baik-baik saja. Tak ada yang berubah pada selera makannya, bahkan ia tak merasakan mual ataupun pusing seperti artikel yang dibacanya. Yang mana wanita hamil muda akan mengalami muntah, pusing, mager. Namun dirinya terasa baik-baik saja.

Berbeda dengan Abi yang sudah beberapa hari ini merasakan ada yang aneh pada dirinya, ia tak bisa mencium bau aroma bawang, cabe, dan bau gorengan. Jika aroma itu melalui indra penciumannya, maka ia akan segera mengeluarkan isi perutnya.

Abi juga merasakan mual dan pusing setiap pagi. Rasanya ia sangat malas sekali bergerak bila penyakit aneh itu merasuki. Bahkan ia meminta Art untuk masak tidak menggunakan bahan yang tak ia sukai.

"Mas, kamu nggak ngantor?" tanya Diana yang melihat suaminya masih tak bergerak dari atas ranjang.

"Nanti agak siangan saja, karena kepala aku masih pusing," jawab Abi masih memejamkan matanya, karena jika dibuka netranya dunia terasa berputar.

"Sebenarnya kamu ini sakit apa sih, Mas?"

"Nggak tahu, aku juga heran dengan penyakit aneh ini."

"Apa kita ke RS saja, atau aku panggil Dokter untuk datang kerumah?" tawar Diana.

"Tidak usah, tunggu beberapa hari ini, jika masih belum ada perubahan, maka aku akan ke RS untuk periksa," jawab Abi.

Pagi ini Sha tetiba pengen seblak, ia segera delivery, tak ingin juga meninggalkan pekerjaannya. Cukup duduk tenang sembari mengerjakan tugasnya.

Tak berselang lama pintu ruangan itu terbuka, Sha melihat siapa yang datang, Abi masuk dengan wajah kuyu tak bersemangat. Tampilannya juga tak seperti biasanya, yaitu rapi dan wangi, namun saat ini Pria itu terlihat begitu tak berminat apapun sehingga tampak kusut masai.

Sha mencuri-curi pandang mengamati lelaki itu. "Apa yang terjadi dengannya? Apakah dia sakit?" batin wanita itu bertanya-tanya sendiri.

Sha kembali fokus dengan pekerjaannya, tak berselang lama pesanannya datang, ia segera berdiri membukakan pintu untuk menerima dari kurir pengantar makanan.

"Terimakasih ya, Pak," ucap wanita itu sembari menyerahkan sehelai uang berwarna merah.

"Ini kembaliannya, Buk."

"Tidak usah, Pak, ambil saja," ujarnya memberi dengan ikhlas, karena sangat berterima kasih telah mencarikan pesanannya.

"Aduh, terimakasih banyak ya, Buk."

"Sama-sama, Pak."

Sha segera membawa makanan itu keatas mejanya, aromanya begitu menggiurkan, dan menyengat hingga sampai ke indra penciuman Abi. Seketika Pria itu ngacir masuk kedalam kamar mandi untuk menumpahkan isi perutnya.

Abi bersandar di dinding kamar mandi dengan lemah. Kepalanya berdenyut pening, perlahan kakinya melangkah menuju mejanya kembali. Namun rasa mual masih mendera.

"Sha, kamu makan apa sih? Kenapa bau sekali, perutku mual," lirih Pria itu menegur sekertarisnya itu.

"Aku hanya makan seblak, Pak," jawab Sha jujur.

"Aku tidak suka baunya, tolong singkirkan, Sha," ujar Abi seperti memohon, tak tahan dengan aromanya yang begitu menyengat.

"Tapi saya pengen banget, Pak, ini enak banget," balas Sha masih tak mau mengalah, sayang sekali jika di singkirkan.

"Tapi aku tidak tahan, Sha," ucap Pria itu kembali.

Dengan berat hati Sha membawa makanannya untuk keluar dari ruangan itu. Setelah itu ia kembali masuk dan mendapati Abi yang sedang muntah.

Dengan ragu Sha menghampiri Pria itu yang sedang fokus mengeluarkan cairan dalam perutnya. Tetiba ada perasaan tak tega melihat ayah dari anaknya itu tampak begitu kacau.

Naluri seorang istri menyeruak dari kalbu wanita itu, Dengan rasa takut dan ragu ia mengusap tengkuk Abi dan memijit dengan lembut. Tak ada penolakan darinya, membuat perasaan Sha sedikit lega.

"Minum dulu, Pak," ucap Sha, sembari menyuguhkan segelas air putih.

"Terimakasih ya," ucap Abi menerima, dan segera menghabiskan isi dalam gelas itu.

"Sha, kepala aku pusing banget, tolong pijit sebentar," ucap Abi membuat jantung Sha berdebar tak menentu. Ingin menolak tapi rasa tak tega.

Dengan ragu dan sedikit tak nyaman Sha memijit kepala suaminya dengan pelan. Abi tampak menikmati pijitan dari tangan lembut istri keduanya.

"Apakah Bapak sakit?" tanya Sha

"Aku tidak tahu apa penyakitku ini, Sha. Ini benar-benar membuat aku tak nyaman," jelas pria itu dengan lemah.

"Bagaimana jika kita ke Dokter saja, Pak, sepertinya kondisi Bapak sedang tidak baik," ujar Sha memberi solusi.

"Apakah kamu mau menemani aku?" tanya Abi menatap wajah sang istri.

"A-apakah tidak apa-apa jika saya menemani Bapak?" tanya Sha ragu.

"Tidak apa-apa, ayo kita ke RS sekarang," ajak Abi ingin segera beranjak.

"Ah, sebentar ya, Pak." Sha teringat sesuatu, dirinya yang memang suka membaca buku-buku tentang kehamilan. Maka dia teringat dengan couvade syndrom, yang mana ayah dari sibayi yang akan merasakan mual, atau mabuk lainnya.

Sha membuka dan kembali browsing di google. Ia membaca dengan cermat, dan tak salah lagi, semuanya sama persis dengan apa yang sedang dialami oleh Abi saat ini.

Wanita itu segera boking jadwal praktek Dr Khanza, ia ingin konsultasi dan sekaligus memeriksakan keadaan suaminya.

"Bapak istirahat saja ya, akan saya buatkan teh jahe hangat agar mualnya sedikit berkurang," ujar Sha meminta Pria itu istirahat sembari menunggu jadwal praktek Dr Khanza nanti sore.

"Tapi aku ingin sekarang saja periksa ke RS, Sha, aku tidak betah berlama-lama seperti ini," sanggah Abi.

"Iya saya akan temani Bapak ke RS, tapi nanti sore kita perginya, karena jadwal Dokternya ada di jam segitu," jelas Sha memberitahu.

Abi tak membantah lagi, ia mengikuti wanita itu saat membantunya untuk masuk kedalam kamar khusus istirahatnya yang ada di ruangan itu. Setelah memastikan Pria itu berbaring dengan nyaman, Sha beranjak menuju pantry untuk membuatkan minuman hangat.

"Ayo minum dulu teh jahenya, Pak, ini bisa mengurangi rasa mual." Sha membantu Abi untuk duduk. Keadaan Pria itu tampak begitu pucat tak berdaya.

Abi meneguk minuman hangat itu hingga setengah, sedikit membuat perutnya merasa nyaman. Sha duduk di bibir ranjang. Ada perasaan tak sampai hati melihat keadaan Pria yang selama ini begitu pemarah dan jutek.

Sedikit penasaran, kenapa Abi mengalami kehamilan simpatik? Apakah dia begitu mencemaskan keadaan janinnya? Segitu sayangnya dengan anaknya.

"Apakah Bapak sudah merasa lebih baik?" tanya Sha kembali membantu untuk berbaring.

"Hmm, terimakasih ya, apakah kandungan kamu baik-baik saja? Kapan kamu periksa?" tanya Abi masih saja mencemaskan keadaan calon anaknya.

"Alhamdulillah saya dan janin ini baik-baik saja, Bapak tidak perlu cemas berlebihan. Apakah Bapak sangat menyayangi janin ini?" tanya Sha sangat penasaran.

"Aku sangat menyayanginya. Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada kamu dan dia," ucap Abi yang ingin menyentuh perut Sha, namun ia segera sadar hingga menghentikan pergerakan tangannya.

Bersambung....

Happy reading 🥰

1
Irni Yusnita
bagus ceritanya 👍
dd'arhie
Luar biasa, bagus alur ceritanya gampang di mengerti...
Langit Jingga
jijay bgtt dahhh itu si Diana zina sama akik" selama 3 thun kasian kmu abi
Sweet Girl
Sejak hari ini i
Sweet Girl
Tanyakan aja Bi... jangan terus aja percaya sama Diana...
Sweet Girl
Jarno ae Sha...
Sweet Girl
Pinter Papa... jangan Sampek deh Pa... percaya Diana.
Sweet Girl
What this
degil...?
Sweet Girl
Akhirnya Abi banyak belajar sama Diana.
pandai berbohong.
Sweet Girl
Cemburu juga kali Sha...???
cuma belum menyadari...
Sweet Girl
Ndak bo'ong tuuuu???
Sweet Girl
Maksudnya, Abi sudah tau... kelakuan buruk suaminya?
memaafkan, terus sekarang di ulang lagi.
Sweet Girl
Lagi cencitip
Sweet Girl
❓❓❓❓❓
Sweet Girl
Naaaa akhirnya, ada yg tau aslinya Diana.
Sweet Girl
Yakin Ndak cinta...???
Sweet Girl
Ndak ada keberatan tu Din...
Sweet Girl
Istri tak berakhlak udah tauuu suami baru pulang, kasih minum dulu kek...
Sweet Girl
Lhaaa kamu Khan masih punya Wali Sha...
mana boleh pakek Wali Hakim?
Sweet Girl
Terus klo kamu hamil, bakal bikin drama apa kamu ke keluarga mu...???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!