NovelToon NovelToon
SASRA WURUK

SASRA WURUK

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Mengubah sejarah / Dendam Kesumat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:107.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Zakaria Faizz

Kisah seorang pangeran yg terusir dari Kerajaan nya.

Dan berusaha untuk merebut kembali tahta singgasana nya yg telah terampas.

Berhasilkah ia,..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persiapan. #1

Walaupun yg telah membawa lari Brojo Lungguk memikul beban di pundaknya, namun ia melesat sangat cepat meninggalkan goa persembunyian Si Brojo Lungguk itu.

Seperti terbang saja, sosok itu membawa Pemimpin Begal yg tengah pingsan itu menuju arah pondokan dari Panglima Raden Watu Giring, ia melintasi sebuah ara ara dan padang perdu yg lumayan luas, dalam kejapan mata saja ia dapat melewatinya.

Sungguh tinggi ilmu peringan tubuh orang itu seakan akan tidak menjejak tanah lagi.

Menjelang pagi sosok bayangan itu tiba di tempat Panglima Raden Watu Giring berada.

" Bagaimana kabar mu anakmas Pangeran,.." sapa Raden Watu Giring.

" Baik,.." jawab orang yg membawa tubuh Begal Brojo Lungguk itu.

Ternyata dia adalah Pangeran Dewangga Sena, putra Mahkota itulah yg telah menyelamatakn Brojo Lungguk dari kematian.

Setelah menurunkan tubuh dari sang Begal, Pangeran Dewangga Sena kemudian membuka penutup wajah nya sebuah kain hitam panjang yg ia lilitkan di wajah nya tersebut.

" Berat juga tubuh Si Brojo Lungguk ini Paman,.." ucap Pangeran Dewangga Sena.

Ia mulai menyeka keringat nya yg nampak bercucuran.Karena hampir satu Malaman ia telah berlari guna menghidari kejaran dari pasukan Medang Kemulan itu.

" Ya jelas, berat toh,.. anak mas Pangeran , karena tubuhnya besar begini,." sahut Raden Watu Giring.

" Jadi rencana apa selanjutnya yg akan Paman lakukan dengan si Brojo Lungguk ini,..?" tanya Pangeran Dewangga Sena.

Sambil memeriksa keadaan dari tubuh Begal itu, Raden Watu Giring menjawab,.

" Kita akan ajak si Brojo Lungguk ini untuk bergabung dengan kita, dan kita manfaatkan untuk mengumpulkan anggotanya yg dapat kita jadikan sebagai pasukan kita kelak,.." jawab Raden Watu Giring.

" Jika ia menolaknya Paman,..?" tanya Pangeran Dewangga Sena lagi.

" Kita habisi saja, untuk apa kita memelihara orang yg tidak dapat membalas budi begini,.." jawab Raden Watu Giring.

Bekas Panglima kerajaan Medang Kemulan ini telah menotok beberapa bagian tubuh dari Brojo Lungguk.

Beberapa luka segera mampat tidak mengeluarkan darah lagi akibat totokan yg di berikan oleh Panglima Raden Watu Giring itu.

Namun ketika ia memeriksa lebih jauh lagi, Raden Watu Giring ini sampai geleng -geleng kepala, Pangeran Dewangga Sena yg melihat hal itu segera bertanya,.

" Ada apa paman,..?"

" Hehhh,.. tubuhnya kena hantaman sebuah ilmu yg membuatnya terluka dalam lumayan parah, Ilmu perontok raga ini sangat tinggi, siapa kiranya pemilik ilmu tersebut,.." ucap Raden Watu Giring.

Seolah bertanya pada diri sendiri, akan tetapi karena Pangeran Dewangga Sena mendengarnya, ia segera menyahuitnya,

" Mungkin Panglima Medang Kemulan itu paman, karena tadi Aku melihat sendiri ia berhasil menjatuhkan si Brojo Lungguk itu,.. Paman ,.." ucap Pangeran Dewangga Sena.

" Berarti usaha kita akan semakin mudah untuk menekan Brojo Lungguk agar mau bergabung dengan kita , Pangeran,.!" seru Raden Watu Giring.

" Mudah -mudahan Paman,." jawab Pangeran Dewangga Sena.

Sampai mentari menerangi tempat itu, Pangeran Dewangga masih berada di pondokan itu, bahkan ketika Begal Brojo Lungguk ini mulai menggeliat seperti hendak siuman.

" Paman , Dewangga ingin kembali ke desa Lohsari, agar Buyut Lohsari tidak terlalu kehilangan,." ucap Pangeran Dewangga Sena.

" Atau ingin bertemu dengan cucu Buyut Lohsari , Pangeran,.?" celetuk Raden Watu Giring.

Wajah Pangeran Dewangga Sena bersemu merah, ia jadi salah tingkah atas ucapan dari Raden Watu Giring itu.

" Ahhh, Paman ,..!" seru nya.

" Paman pun pernah merasa muda,..!" sahut Raden Watu Giring.

Akan tetapi , Pangeran Dewangga Sena segera berlalu dari pondokan itu,

Ia berjalan cepat menuju desa Lohsari, seperti biasa , ia menggunakan kemampuan nya dalam berlari cepat yg sering di latihnya bersama si putih, sehingga tidak terasa ia telah tiba di daerah persawahan milik desa Lohsari.

Pangeran Dewangga Sena langsung menuju gubuk sawah yg sering ia tempati, gubuk itu milik Buyut Lohsari.

Alangkah terkejutnya ia setelah mendapati di dalam gubuk tersebut telah ada Ki Buyut sendiri.

" Ehhh , anakmas Pangeran ,.." sapa Buyut Lohsari tiba -tiba.

Setelah pemimpin desa Lohsari ini melihat Pangeran Dewangga Sena berjalan menuju gubuknya.

" Ahh, Eyang Buyut , jangan panggil diriku demikian , panggil saja seperti biasanya, Angga,.." sahut Pangeran Dewangga Sena.

Pemuda itu langsung naik ke atas gubuk sawah itu dan segera menarik tali , guna mengusir kawanan burung burung yg hinggap di batang batang padi yg mulai menguning itu.

" Jangan Pangeran, sungguh tidak selayaknya Pangeran melekukan hal ini, bisa jadi desa Lohsari ini akan mendapatkan kutukan dari Hyang jagad dewa Bhatara,.." jelas Buyut Lohsari.

Ia melarang Pangeran Dewangga Sena untuk melakukan pekerjaan yg tidak selayaknya ia lakukan, akan tetapi dasar Pangeran Dewangga Sena yg bandel , tetap saja ia tidak memperdulikan ucapan Buyut Lohsari itu.

Dengan asyiknya ia mengusir kawanan burung burung tersebut.

Berkatalah Buyut Lohsari,.

" Mengapa Pangeran Dewangga Sena menyembunyikan jati dirinya, sehingga membuat kami merasa bersalah,.." ungkap pemimpin desa Lohsari ini.

" Sudahlah Eyang Buyut, jangan jadi Ewuh pakewuh, jika seandainya Ramanda Prabhu memang masih menjadi Raja di kerajaan Medang Kemulan ini, boleh jadi Eyang Buyut dapat merasa bersalah, tetapi kini Diriku bukanlah siapa siapa, Dewangga Sena sama saja dengan Eyang Buyut, sebagai seorang rakyat biasa,.!" jelas Pangeran Dewangga Sena.

" Akan tetapi Bagaimana pun dirimu adalah pewaris tahta Medang Kemulan yg syah, baik itu Raja nya Prabhu Kreshna Yuda ataupun Prabhu Watu Menak Koncar, karena memang dirimu lah yg sehsrusnya pemilik kerajaan ini." urai Buyut Lohsari.

Untuk itu kemudian Pangeran Dewangga Sena menjelskan kepada Buyut Lohsari agar dapat membantu nya dapat mengambil kembali kekuasaan atas Kerajaan Medang Kemulan ini dari tangan Prabhu Watu Menak Koncar.

" Apa yg dapat Eyang Buyut perbuat untuk mu anakmas Pangeran, Eyang sudah tua , sedangkan desa Lohsari sendiri pun terbilang kecil, tidak akan dapat membawa pengaruh apa pun untuk membantu mu mengambil kembali kekuasaan itu dari tangan Watu Menak Koncar ini,." terang Buyut Lohsari.

Pangeran Dewangga Sena menatap Buyut Lohsari ini, ia kemudian mengatakan bahwa Pemimpin desa Lohsari ini dapat membantunya dengan menyediakan para pemuda desa yg dapat di latihnya untuk menjadi prajurit , dan nanti nya akan dapat di andalkan melawan pasukan Kerajaan Medang Kemulan itu.

Lama Buyut Lohsari terdiam, ia merasa itu adalah tugas yg cukup sulit, akan tetapi ia sanggupi juga dengn anggukan kepala.

" Terima kasih Eyang Buyut,." ucap Pangeran Dewangga Sena.

Hari terus beranjak , dan matahari pun telah tepat di atas kepala saat Kintan Suri datang membawakan makanan untuk di berikan kepada Eyang nya.

Gadis ini sangat terkejut setelah melihat Pangeran Dewangga Sena pun telah berada disana pula.

Wajahnya langsung berubah suram melihat kehadiran pemuda itu.

Ia merasa enggan untuk menyapa pemuda itu. Adalah Pangeran Dewangga Sena yg kemudian melakukan nya,.

" Hari ini kau memasak apa untuk kakang,..?" tanya nya.

Tanpa menjawab Kintan Suri meletakkan bawaan nya itu dan ia pun lantas pergi.

Pangeran Dewangga Sena yg merasa ada yg lain dari cucu Buyut Lohsari ini langsung mengejarnya,..

" Suri, apa salah kakang terhadap mu, sehingga dirimu tidak membalas ucapan Kakang tadi ,.?" tanya Pangeran Dewangga Sena.

Ia meraih tangan gadis itu akan tetapi Kintan Suri memberontak berusaha melepaskannya.

" Darah kakang lah yg membuat Suri melakukan nya,.." jawab gadis itu ketus.

" Memang nya ada apa dengan darah kakang mu ini Suri, darah kakang sama seperti darah mu , tetap berwarna merah tidak ada bedanya,." jelas Pangeran Dewangga Sena.

" Tidak,. darah kakang warna nya biru, kakang seorang bangsawan, bukan rakyat biasa seperti kami, jadi kakang tidak boleh bergaul dengan kami,." ucap Kintan Suri dengan keras.

" Sama saja Suri, kakang mu ini adalah seorang rakyat biasa sehingga kakang tetap bisa berteman dengan siapa pun juga termasuk dengan dirimu Suri," jelas Pangeran Dewangga Sena.

" Akan tetapi kami lah yg tidak boleh, karena sungguh deksura, menganggap seorang junjungan itu sebagai seorang teman, kakang wajib kami hormati dan kami junjung tinggi semua perintah dan ucapan nya,..bahkan kami untuk duduk saja tidak bisa sama dengan kakang, jadi sudah selayaknyalah kakang menjauhi Suri,.." ungkap gadis itu sambil menunduk.

Dari sudut matanya ada bulir bulir airmata yg mulai keluar.

" Suri ,. dengarkan kakang,. itu kalau di Istana , jika di luar seperti ini , kakang adalah seorang yg biasa, sama saja seperti dirimu Suri, jadi kita tetap sama tidak ada bedanya, lagi pun saat ini Kakang bukanlah penguasa dari Kerajaan Medang Kemulan , bahkan kini kakang adalah orang yg paling di cari untuk di bunuh,..dimana hebatnya,.." jelas Pangeran Dewangga Sena.

Ia meraih kedua tangan gadis cucu Buyut Lohsari ini. Putra Mahkota itu berusaha meyakinkan Kintan Suri untuk mau menerima nya seperti semula.

" Tetapi kakang tetap saja seorang putra Raja, dan jika suatu saat kakang Angga di takdirkan untuk jadi penguasa Medang Kemulan ini, tentu kakang akan meninggalkan kami, begitu pun dengan kami, tentu tidak akan dapat bersama kakang lagi, " ucap Kintan Suri pelan.

Kembali Pangeran Dewangga Sena mengatakan kepada gadis itu untuk menganggap nya seperti dahulu, dan jika pun kelak ia akan dapat duduk di Istana lagi, ia berjanji akan memberikan tempat yg khusus buat Kintan Suri dan Eyang nya Buyut Lohsari itu kelak di Medang Kemulan.

" Kakang mencintaimu Suri,.." seru Pangeran Dewangga Sena pelan.

" Benarkah janji kakang itu,..?" tanya Kintan Suri .

Ia berusaha meyakinkan apa yg telah di dengar nya.

Pangeran Dewangga Sena mengganggukkan kepalanya.

" Kakang Berjanji,. " jawab Pangeran Dewangga Sena meyakinkan.

" Ingat janji kakang ini adalah sabda pandita ratu, jadi tidak boleh kakang menelan ludah kakang sendiri," kata Kintan Suri.

" Pasti kakang akan mengingatnya, jika kelak, kakang menjadi penguasa di Medang Kemulan ini, kakang berjanji akan membawa Suri dan Eyang Buyut untuk tinggal di Istana,." ucap Pangeran Dewangga Sena.

Dan ucapan nya itu mampu meyakinkan Kintan Suri dan mengajak gadis untuk duduk di dalam gubuk yg ada di sawah itu.

Sedangkan Buyut Lohsari segera meninggalkan tempat itu untuk memberikan waktu kepada sepasang muda mudi itu.

Saat malam menjelang di desa Lohsari , Pangeran Dewangga Sena berpamitan kepada Buyut Lohsari untuk dapat kembali ke pondokan Raden Watu Giring, masih ada yg ia bicarakan dengan nya.

Setelah Buyut mendengar ucapan dari Pangeran Dewangga Sena dan mengiyakan ,maka segeralah sang Pangeran keluar dari rumah Sang Buyut.

Disaat ia tengah berlari dalam kegelapan malam, tiba tiba mata tajam putra mahkota ini, melihat gerakan seseorang yg sangat cepat.

Dan tampaknya orang tersebut menuju Ke Kepaneon Cempogo,.. kalau di lihat dari gerkaan nya , ia memiliki cukup tinggi ilmu peringan tubuhnya.

Dengan sangat mudahnya ia berlarian diantara kegelapan malam.

Pangeran Dewangga Sena segera membuntuti ,orang tersebut,..ia berusaha memangkas jaraknya , agar tidak kehilangan orang tersebut.

Setelah mendekati Cempogo, orang tersebut mendekati rumah Panewu Cempogo. Pangeran Dewangga Sena tetap membuntuti orang tersebut.

Setelah tiba di dekat rumah Panewu Cempogo , orang yg memiliki ilmu peringan tubuh yg lumayan tinggi itu berjalan seperti biasa.

Di dalam keramangan cahaya obor yg terpasang di halaman rumah Panewu Cempogo , Pangeran Dewangga Sena dapat melihat bahwa orang yg datang itu adalah seorang lelaki paruh dengan tubuh agak jangkung.

Ia langsung mendekati para Prajurit Medang Kemulan yg tengah berkumpul itu.

Memang para Prajurit ini berada di kediaman Panewu Cempogo sebelum mereka kembali ke Kotaraja Medang Kemulan.

Pangeran Dewangga Sena tidak berani lebih dekat lagi, ia hanya mencari sebuah tempat yg agak tinggi di sebuah pohon yg cukup besar dan rindang.

Dari atas Pangeran Dewangga Sena ini dapat melihat ke bawah dimana orang yg ia telah ikuti itu tengah berbincang dengan Panglima Raden Naruttala.

Keduanya berbicara, layaknya sudah saling kenal dan tampkanya Panglima Raden Naruttala menghormati orang yg baru datang itu.

Pangeran Dewangga mengtrapkan pendengaran nya, agar dapat mendengar pembicaraan kedua nya.

" Apakah dirimu memang tengah memanggil ku, Raden ,..?" tanya orang itu kepada Raden Naruttala.

" Benar , Guru,..karena sast ini , diriku tengah menghadapi orang orang yg berilmu tinggi,.." jawab Panglima Raden Naruttala.

Hehh, ternyata orang ini adalah guru dari Naruttala itu, pantaslah ia memiliki ilmu peringan tubuh yg lumayan tinggi, berkata dalam hati Pangeran Dewangga Sena.

" Begini ,guru, ketika kami akan menangkap Brojo Lungguk dan hampir berhasil, tiba -tiba saja ada seseorang yg menyelamtakan nya , dan ia memiliki ilmu yg sangat tinggi, kami semua seperti sedang tersihir,.sehingga dengan mudahnya ia melepaskan diri,.dari kepungan kami,." jelas Panglima Raden Naruttala.

" Untuk itulah aku memanggil Guru, karena kami yakin , bahwa orang itu masih berada tidak jauh dari sini, Aku berharap Guru dapat mengetahui nya, dan juga mampu untuk mengahdapinya,.." ungkap Panglima Raden Naruttala lagi.

" Beres , akan tetapi apa balasan untuk gurumu ini,..?" tanya orang yg bertubuh jangkung itu.

" Guru, tinggal pilih, asalkan tugas pertama ku berjalan dengan mulus guna menangkap si Brojo Lungguk itu,. Guru tinggal pinta , uang, wanita , atau yg lainnya terserah guru,." sebut Panglima Raden Naruttala.

Ketika pada saat itu , terlihat putri Panewu Cempogo yg memberikan hidangan kepada para tetamu di rumahnya itu, mata Lelaki Jangkung ini pun meliriknya seraya berkata,.

" Aku mengingkan nya sebagai balasan atas keberhasilan ku,." ucap orang itu.

" Beres, Guru pasti akan mendapatkan nya ," sahut Raden Naruttala.

1
AbhiAgam Al Kautsar
kapan di lanjutkan ya?
Sugeng Toboali
macet
Esther M
kok lanjutan nya gak nongol2 kang Zakariaaa
SAHAD PW CHANNEL
apa sudah tamat ya cerita ini?
Esther M
serang terus jangan kedorrr...
AbhiAgam Al Kautsar
ayo habiskan...
AbhiAgam Al Kautsar
debat debar perang besar
Krismen Piliang
boss ....yg cepat update nya...ya...
klu terlalu lama jadi lupa alur cerita nya...tetap semangat...
Esther M
lanjuuuuttt kang Zakariaaa....
AbhiAgam Al Kautsar
semangat dewangga sena.. hadiah mantap menantimu
AbhiAgam Al Kautsar
terimakasih
Sofy Sleworne
lamaaaaa bgtttt up nyaaaaaaa
Esther M
tks kang Zakaria....jangan lama 2 up lanjutannya.....👍👍
AbhiAgam Al Kautsar
lanjutkan
Esther M
mantabbb lanjuuttt terus....kang Zakaria.....
AbhiAgam Al Kautsar
mantap
kris diantoro
update itu kalau bisa 3-5 episode/part biar pembaca tertarik.
AbhiAgam Al Kautsar
bersambung
Esther M
betul betul ...tersepona haha....
AbhiAgam Al Kautsar
dewangga sena terpikat pada pandangan pertama x y?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!