NovelToon NovelToon
TRAUMA MASA LALU

TRAUMA MASA LALU

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:965
Nilai: 5
Nama Author: Kinly Secret

Satu kesalahan ku yang sangat aku sekali dalam kehidupan ini. Yaitu memaafkan sebuah pengkhianatan. Pengkhianatan yang akhirnya membawa ku jatuh menjadi wanita yang hidup pada masa lalu karena sakitnya sebuah pengkhianatan.
Suami ku adalah dalang dari rasa sakit ini. Dengan alasan anak aku mencoba untuk bertahan. Namun pada akhirnya aku tak sanggup lagi hidup dalam bayang-bayang rasa sakit dikhianati,dan diam-diam aku membuat sebuah keputusan besar yang tak pernah disadari oleh suami ku.

Ingin tahu keputusan besar apa yang akan diambil ? hai readers tercinta,silahkan membaca kelengkapan alur cerita ini sampai selesai ya ? Aku yakin kalian pasti akan terhibur. Selamat membaca 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14 Apakah Suami ku Berbohong lagi ?

   Mas Dani bangun dari tidurnya setelah kedua orang tuanya pulang. Hari ini adalah hari Minggu,sehingga suami ku itu tak perlu buru-buru bangun pagi dan bersiap. Dan sejak tiba di rumah,Mas Dani kembali berbicara seperti biasa pada ku. Tak seperti beberapa hari yang lalu ia mendiamkan ku. Mungkin sudah lelah dengan sikapnya sendiri yang tak pernah lagi aku perduli kan.

   "Kok,kayak denger suara papa sama mama ya ?" Gumamnya sambil menuangkan air putih di gelas.

   "Iya,baru saja pulang." Sahut ku yang sedang membuat nasi goreng dari dapur.

   "ke sini untuk apa ?" Tanya Mas Dani sambil memegang segelas air di tangannya. Rupanya bukan hanya aku yang merasa aneh dengan kedatangan kedua orang tuanya. Namun dirinya pun sama seperti aku .

   "Hanya berpesan agar rumput di sekitar rumah di pangkas." Jawab ku tanpa menutupi apapun. Biar saja Mas Dani tahu apa yang diucapkan oleh mama nya.

   "Cuma itu ?" Mas Dani tak percaya. Dan aku hanya membalasnya dengan anggukan kepala.

   "Astaga,sungguh nggak ada kerjaan. Bisanya berkomentar tanpa tahu apa yang kita rasakan. Mereka pikir rumah ini memiliki ART ?" omel Mas Dani dan berlalu pergi dari dapur.

   Ternyata bukan hanya aku yang merasa kesal dengan pesan mama mertua. Suami ku saja yang tak begitu lelah mengurus semua hal merasa sangat dongkol dengan permintaan mama nya.

   "Sayang,hari ini jalan-jalan yuk. Kasihan Kinara nggak pernah lagi jalan-jalan kan ?" Tiba-tiba Mas Dani kembali lagi sambil menggendong putri kami dan kini duduk di meja makan.

   "Boleh jawab ku." Tak dipungkiri aku pun sedang sumpek di rumah terus dan ingin jalan-jalan sebentar melihat hal baru.

   "Baiklah. Ayu kita sarapan. Cup!" Mas Dani mencium pipi putrinya sambil mendudukkan nya di kursi. Kinara begitu antusias saat melihat nasi goreng yang aku hidangkan di atas meja.

   "Ma,maam." Ucap putri ku manja sambil menyodorkan piringnya. Aku tersenyum bahagia melihat anak ku itu tampak segar dan manis setelah bangun tidur.

   "Iya sayang,ini buat putri mama yang cantik." ku sodorkan sepiring nasi goreng dengan porsi yang tak begitu banyak lengkap dengan telur ceplok.

   Dengan segera,putri ku langsung melahap bagiannya dengan senang.

   "Nyam,nyam,nyam . Enak." Ucap putri ku lagi sambil mengacungkan jempolnya. Baik aku maupun Mas Dani tersenyum bahagia. Sungguh Kinara sangat manis dan menghibur hati. Kebahagiaan yang sebenarnya telah lengkap bagi manusia yang pandai bersyukur.

   Untuk beberapa saat aku merasakan kebahagiaan yang begitu lengkap dengan kebersamaan kami di atas meja makan. Dan untuk sementara rasa kesal ku pada Mas Dani kembali sirna. Saat ini hatiku hanya dipenuhi oleh kebahagiaan karena putri kami Kinara. Tingkah polosnya serta kehadiran Mas Dani yang terus menemani berbicara meskipun kadang tak dimengerti semakin membuat ku untuk kembali berpikir.

   "Ah,kasihan putri ku. Seandainya aku dan ayahnya berpisah,pastilah ia akan sedih. Lebih baik ku tekan ego ku serta ku maafkan kesalahan suami ku selama ini." Aku mulai berpikir positif dan tak jadi melakukan. Apa yang diam-diam ku rencanakan.

   "Sayang,sepertinya besok saja jalan-jalannya ya ? Soalnya aku harus ke tempat pesta pernikahan. Putri Bos di kantor yang menikah." Kata Mas Dani sambil memandang layar handponenya.

   "Oh,acaranya pagi ?" Tanyaku heran. Hati ku sebenarnya merasa sangat kecewa.

   "Nggak sih. Nanti sore mulainya. Tapi aku harus keluar mencari baju pesta bersama teman-teman agar serasi. Dan itu ide mereka. Aku hanya ikutan kok.

   "Oh iya Mas." Jawab ku setengah hati. Aku sebenarnya sangat kesal karena setiap ke tempat pesta Mas Dani selalu pergi sendiri dan tak ingin mengajak ku. Alasannya adalah kasihan Kinara dia masih kecil,belum boleh bertemu orang banyak. Takut nanti terkena virus atau asap rokok di sana. Dan aku pun hanya mengiyakan karena tak ingin berdebat. Lagi pula aku takut jika memaksa pergi dan pulang dari tempat tersebut putri ku sakit,maka otomatis suami ku itu akan menyalahkan ku. Lebih baik cari aman dan menunggu waktu yang tepat.

   Setelah ku iyakan,Mas Dani pun bergegas menghabiskan sarapannya dan langsung bersiap. Lagi-lagi suami ku itu berpenampilan keren dengan aroma parfum yang tajam menemani nya. Oh,kembali lagi diri ini merasa curiga. Namun aku tak mau lagi menghiraukan pikiran negatif yang tiba-tiba datang menghantui. Aku pun mengurus Kinara dan mengajak putri ku itu untuk menonton.

   "Aku pergi dulu ya ? Cup." Mas Dani berpamitan dan tak lupa mengecup kening putrinya. Aku hanya diam dan tak membalas. Tak bisa ku bohongi diri ku sendiri yang sebenarnya tak setuju ketika suami ku pergi. Ingin protes tapi percuma,ujung-ujung akan bertengkar dan Mas Dani akan tetapi pergi. Daripada buang-buang tenaga,lebih baik aku diam dan mengendalikan perasaan marah dalam hati.

Selepas perginya Mas Dani,ku ajak Kinara ke rumah Bibi Zahra. Satu-satu nya tempat untuk healing terdekat dan gratis.

"Sini sayang,ada makanan enak kesukaan mu." sambut Bibi Zahra. Wanita itu begitu senang menyambut kedatangan kami.Begitu juga putri ku Kinara. Ia langsung berlarian di dalam rumah yang luas dan bersih serta mencari beberapa permainan yang disimpan begitu saja di dalam rumah oleh Bibi Zahra.

"Kenapa baru lagi ke sini Key ? Eh,kemarin kamu ke mana ?"

"ke rumah mama mertua Bi." jawab ku sambil mencomot kue buatan Bibi Zahra.

"Oh,pantas pulangnya sore. Suami mu sudah pulang ?"

"Sudah Bi"

"Dan ipar mu masih di sini ?"

"Nggak Bi. Udah pulang sejak kemarin."

"syukurlah. Kasihan kamu kalau ipar mu masih di sini. Dani ke mana ?"

"Katanya mau nyari baju buat ke tempat acara nikahan anak bosnya."

"Astaga,sepagi ini ? Kamu nggak marah key ?" Bibi Zahra sangat terkejut dengan jawaban cuek dari ku.

"Marah percuma Bi. Aku nggak akan menang. Mas Dani akan tetapi pergi. Lebih baik biarkan saja."

Bibi Zahra menghela nafas panjang,menatap ku penuh rasa iba. Wanita yang sangat perduli pada ku itu merasa kasihan.

"Ingat ya Key. Jika terjadi sesuatu,atau Dani mengusir mu seperti dulu,datang saja ke sini. Bawa kinara. Kalian boleh tinggal bersama ku sampai kapan pun. Aku bahkan sangat senang jika kalian di sini. Aku memiliki teman."Saran Bibi Zahra dengan lembut. Bukan karena apa wanita itu berpesan seperti itu padaku,ia pun sebenarnya pernah mendengar diri ku di usir oleh Mas Dani. Namun karena Kinara masih sangat kecil,aku lebih memilih mengalah dan meminta maaf padanya agar tetap bisa tinggal di rumah.

"Iya Bi terima kasih." Jawab ku merasa terharu.

"Ini,bawa kue nya buat cemilan kalian di rumah." Bibi Zahra menyodorkan satu kotak penuh berisi kue.

"Wah,maksih ya Bi." Ucap ku menerima pemberian wanita baik hati tersebut.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!