NovelToon NovelToon
Godaan Cinta Ibu Susu

Godaan Cinta Ibu Susu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu susu / CEO
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dini ratna

Sera, harus kehilangan calon anak dan suaminya karena satu kecelakaan yang merenggut keluarganya. Niat ingin berlibur malah menjadi petaka.

Sera bersedih karena kehilangan bayinya, tapi tidak dengan suaminya. Ungkapannya itu membuat sang mertua murka--menganggap jika Sera, telah merencanakan kecelakaan itu yang membuat suaminya meninggal hingga akhirnya ia diusir oleh mertua, dan kembali ke keluarganya yang miskin.

Sera, tidak menyesal jatuh miskin, demi menyambung hidup ia rela bekerja di salah satu rumah sakit menjadi OB, selain itu Sera selalu menyumbangkan ASI nya untuk bayi-bayi di sana. Namun, tanpa ia tahu perbuatannya itu mengubah hidupnya.

Siapakah yang telah mengubah hidupnya?
Hidup seperti apa yang Sera jalani setelahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman Masa Kecil

"Astaghfirullahaladzim ...,"

Inah yang terkejut langsung bersembunyi di balik dinding kamar. Ia yang hendak pergi tidak jadi dan malah kembali ke kamar Lio, niat ingin mengambil bukti yang ada ia dikejutkan oleh Sera, yang jatuh di atas tubuh Darren. Melihat hal demikian membuat Inah berpikir jika ada sesuatu dengan tuannya dan ibu susu Lio.

"Wallah ... dallaah ... ada udang dibalik batu ini. Eh, maksudnya ada sesuatu antara mereka ini, aduh ... Nyonya harus tahu ini."

Inah, langsung pergi meninggalkan lantai atas, menuruni tangga dan langsung menuju dapur. Sementara, di dalam kamar Sera dan Darren masih membeku, dengan sepasang netra yang saling menatap.

Entah, apa yang mereka pikirkan tapi tiba-tiba ....

"Akhh!" Darren menjerit sekerasnya, membuat Sera langsung bangun dari tubuhnya. Saking kerasnya teriakannya itu langsung membangunkan Lio.

"Oek ... Oek ... Oek ...."'

Darren, yang terkejut langsung memangku bayinya, ia mencoba menenangkan tangisan Lio dengan cara mengayun-ngayun Lio, tetapi tangisan Lio tidak juga mereda.

"Oek ... Oek ... Oek ...."

"Cup, cup, sayang ... ada papa di sini. Kamu jangan nangis, ya."

"Berikan Lio padaku," pinta Sera, lalu mengambil alih Lio dari gendongan Darren.

Tangisan Lio langsung berhenti ketika digendong ibu susunya, Darren sampai terheran-heran.

"Apa yang salah dengan tanganku? kenapa tangisannya langsung berhenti setelah digendong kamu."

"Lio, tidak butuh digendong saja, tapi butuh susu. Ini memang sudah waktunya dia nyusu, tuh kan ... kopiku jadi dingin gara-gara Tuan!"

"Kok, gara-gara saya? Kamu tuh yang nyosor-nyosor."

"Enak saja, siapa yang nyosor!"

"Tadi, kamu mau c1um saya, kan?"

"Tidaklah Tuan!" Sera, membelalakkan mata. "Tadi itu emang gak sengaja jatuhnya disitu harus bagaimana lagi. Lagian jangan ngarang, ya ... siapa coba yang C1um gak ada c1um-c1um," elak Sera karena itu kenyataannya. Sera, tidak berani menc1um Darren walau bibir ranum milik pria itu sungguh menggoda.

"Allaaah .... ngeles kamu komet!"

"Apa, komet?'' gumam Sera, karena Darren sudah dua kali menyebut namanya komet. "Sebentar ... panggilan itu seperti ... "

"Sudahlah, lupakan! Saya maafkan kamu sekarang, awas kalau coba-coba nyentuh saya lagi."

"Siapa juga yang mau nyentuh," imbuh Sera, menatap kepergian Darren dari kamarnya, tetapi pria itu tidak melupakan kopinya yang juga dibawa pergi.

Sera langsung menyusui Lio, sedangkan Darren, pria itu masih mematung di depan pintu. Ia mengatur nafasnya sambil bolak-balik di depan pintu dan menggoyang-goyangkan kaosnya seakan gerah.

Jantungnya saat ini memang tidak stabil, Darren sampai terpejam seraya menyentuh dada bidangnya.

"Oh, Tuhan ... apa ini kenapa gugup begini. Lama-lama itu si komet bikin pikiranku kacau.

Darren mendaratkan bokongnya di bibir ranjang, sambil terus mengatur aliran nafasnya. Sementara Sera, dia sudah selesai menyusui Lio, dan kembali menidurkan Lio.

Sedetik ia termenung, memikirkan peristiwa tadi. Tatapan Darren, begitu lembut sampai menembus ke dalam hatinya. Tatapan yang sama yang diperlihatkan saat di rumahnya, saat tragedi basah-basahan.

Sera, segera menggeleng–menepis pikiran itu dari benaknya. "Kenapa aku tiba-tiba jadi melow begini," ucapnya dengan wajah sedih.

"Lio, maafkan Bi Sera, ya. Bi Sera, sudah gila ngebayangin terus papa Lio." Katanya sambil menatap Lio

Jam sudah menunjukkan pukul 5, sudah menjelang pagi. Sera, segera menuju kamar mandi sebelum Lio terbangun, karena jika Lio sudah bangun, akan sangat sulit meninggalkan bayi itu.

***

Pukul 7 pagi, semua penghuni sudah mulai memenuhi meja makan untuk sarapan. Pagi ini Inah, sedikit terlambat dan baru selesai membuat nasi goreng. Pikirannya jadi kacau gara-gara pagi tadi.

"Inah, masak nasi goreng saja?" tanya Maudy, berjalan menghampiri Inah.

"Iya, Nyonya maaf ... saya kesiangan."

"Hmm .... ya sudah tidak apa-apa. Tapi kamu tidak lupa, kan masak sayur katuk itu menu spesial yang harus ada setiap hari untuk Sera."

"Iya, Nyonya sudah saya masak."

"Baguslah. Sama teh manis jangan lupa, ya, buat Sera."

Bibir Inah mencebik ketika Maudy, pergi sambil bergumam ia menuangkan nasi goreng dengan kesal. "Nyonya, yang diinget Sera, terus. Coba kalau tahu tadi pagi apa yang dia lakuin, yang mencoba menggoda Tuan Darren."

"Sudah pasti ini si Sera, ngincar duda keren itu. Sudah, keren tajir pula, pake pura-pura jadi ibu susu ternyata ngincer bapaknya."

Inah, sudah selesai menuangkan nasi goreng ke dalam mangkok besar. Ia pun membawanya ke meja makan. Di sana sudah terlihat Maudy, Darren, juga Sera. Mata Inah mendelik tidak suka kepada Sera.

"Nyonya, hati-hati sama Non, Sera. Dia ngincar Tuan Darren," bisik Inah, membuat Maudy memicingkan mata.

"Jangan aneh-aneh, ah Inah. Sana pergi ke belakang." Bukannya mendapat tanggapan tapi malah mendapat usiran.

"Sera, makan sayur katuknya yang banyak, ya. Biar ASI-Nya banyak."

"Iya, Nyonya. Di jamin ASI Sera, gak akan habis, lihat saja Nyonya, ini masih kenceng dan montok."

"Uhuk ... uhuk!" Darren terbatuk-batuk. Sera dan Maudy menatapnya curiga.

"Makan hati-hati Darren."

"Iya, Mah," ucapnya lalu meneguk segelas air putih. Sebenarnya Darren, tidak tersedak ia hanya gugup ketika Sera menunjukkan dua gunung kembarnya yang montok.

"Seharusnya dia gak nunjukkin gitu di depan aku," gumam Darren menatap sinis ke arah Sera.

"Oh, ya Darren ... Mama jadi keinget teman sekolahmu dulu."

"Siapa Mah?"

"Itu, loh ... yang suka ngikutin kamu. Siapa, ya namanya Mama lupa. Sekarang bagaimana, ya kabarnya?"

"Baik," jawab Darren.

"Emang kamu pernah bertemu?"

"Sekali," jawab Darren, karena yang sedang

dibicarakan Maudy saat ini adalah teman masa SMP yang tidak lain Sera.

"Memangnya kenapa, ya Nyonya?" Sera mulai penasaran dengan kehidupan Darren.

"Dulu, ya Ser, Darren ini tidak mudah bergaul. Dia dicuekin di sekolah, bahkan sering di-bully. Bukannya Darren tidak ingin bergaul dengan teman-teman di sekolahnya, tapi karena dia itu senang menyendiri," papar Maudy sambil mengunyah nadi gorengnya.

Maudy, menelan sejenak nasi goreng itu lalu meneguk air minumnya, lantas kembali cerita.

"Tapi ... ada satu gadis, dia gak menyerah yang terus dekatin Darren. Dia selalu bilang akan menjadi temannya, sementara Darren ia tidak pernah menyukai gadis itu. Tapi yang Tante suka ... gadis itu tidak menyerah sama sekali, dia tetap berada di dekat Darren, sampai akhirnya tidak ada lagi yang berani membully Darren."

"Pasti Tuan kesal," ucap Sera, yang menatap Darren.

Darren tersenyum lantas berkata, "Sangat! Dan sampai sekarang dia terus menempel padaku." Darren menatap marah Sera.

"Jangan begitu Tuan ... jangan terlalu marah juga benci nanti jadi cinta lagi. Memangnya, kenapa sih gak mau?"

"Karena saat itu Darren hanya punya satu teman wanita, yaitu dokter Clara. Darren, sangat tertutup dan introvert, dia akan berteman jika mau dan menjauh jika tidak mau."

Sera, terdiam. Ia mengingat masa sekolahnya dulu, yang pernah terobsesi pada teman satu kelasnya. Bahkan, selalu mendekat dan rela jadi babunya demi bersama temannya itu. Dan sekarang Sera tidak tahu kabarnya, temannya tiba-tiba pindah sekolah dan pindah rumah waktu itu.

"kok, aku jadi teringat Evan, ya? Bagaimana kabarnya, ya?" Sera, membatin. Lalu menghabiskan nasi goreng dengan sayur katuknya.

Sera, tidak menyadari objek di depan yang ternyata terus memperhatikan. Mata Darren menyipit melihat gerak-gerik Sera, yang mungkin teringat masa SMP nya dulu.

...----------------...

Update lagi nanti malam

1
ovi eliani
semoga sera senang dgn CD fdr darren wkwkwwk🤣🤣🤣
Ariany Sudjana
Darren jangan percaya sama Clara, dia itu hanya ingin harta kamu dan tidak peduli sama sekali sama anakmu
Danny Muliawati
ternyata dr Clara jahat bunuh istri nya darren tunggu yah dokter pembunah balasan nya Thor ga tidur🫢
ovi eliani
lagi lagiseru nih , rupanya clara jahat. up lg thor
ovi eliani
terima kadih dibble up thor, makin adik baca ceritanya, satu lg ya thor
ovi eliani
jcubit aja sera farren sampai kesakitan siapa yg mau bersandiwara 🤣🤣🤣🤣🤣
ovi eliani
thor buat darren mengejar cinta komet
ovi eliani
lagi thor jangan nanggung ceritanya , puas aku rasain kamu darren ini baru permulaan ya, nanti jatuh cinta sama sera bucin lg wkwkwkwk
ovi eliani
lanjut thor ceritanya oke bingit
ovi eliani
terima kasih thor, kadih pelajaran dulu darren thor biar tau rasa sembah 2 deh lho derren biar tau rada minta haji besar sera to buat darren susah dulu.
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
ovi eliani
gampang sebelumnya kan darren lihat CCTV pasti tau lah klo nia yg mencurinya untuk menjebak sera , tinggalin aja sera paling2 nanti baby tio nangis di buat pusing darren balas dendam sera biar tau rasa darren.
Ani Basiati
nia yg mencuri kan thor
ovi eliani
bagus sera belum. tau darren klo sera sdh bereaksi gaas ken sera duda sombon iitu
ovi eliani
jangan di marah in srra darren nanti susah cari ibu pengasuh buat susu in anak mu, udah jadi in istri aja biar sekalian enak wkwkwwk
ovi eliani
kenapa belum up thor
Dini_Ra: mungkin masih review, ditunggu aja ya 👌
total 1 replies
ovi eliani
ceritanya oke, mau ya thor up tiap hari doble up lah thor
yusnah
selalu ditunggu upnya kak
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak kisah Sera
Alyanceyoumee: Assalamualaikum.
Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "Parting Smile" ya, siapa tau Kaka suka.
insyaallah seru ko... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Soraya
dh mampir thor lanjut
Dini_Ra: Terima kasih 🙏 jangan lupa dukungannya, ya 🙏
total 1 replies
kaylla salsabella
mampir Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!