Fake Nerd

Orang tua dari Bella dan juga Angkasa sangat terkejut karena secepat itu mereka mendapatkan anak mereka tengah bersama. Hampir saja tidak percaya. Namun, ketika Putri melihat jika anaknya itu tengah bersama Angkasa membuat pernyataan hatinya yang bertentangan itu pun dipatahkan.

Dalam hati ia bertanya-tanya kenapa bisa mereka bersama. Namun ketika melihat seragam sekolah, barulah Putri mengeri dengan jawabannya. Akan tetapi tetap saja wanita itu masih tak percaya dengan keadaan yang begitu cepat. Karena yang ia tahu jika Bella adalah anak yang tertutup dan sangat susah bergaul.

"Lho kalian," ucap Putri bingung.

Sementara itu Bella sangat malu saat diantarkan oleh Angkasa. Ia bahkan sampai menggelengkan kepalanya bingung.

"Mama," ucap Bella antara kebingungan.

Putri pun menghela napas panjang dan menatap ke arah anaknya dan juga ke arah Angkasa.

"Angkasa yah?" tanya Putri pada Bella.

Angkasa pun mengangguk membenarkan pertanyaan dari Putri. Putri memperhatikan Angkasa dengan seksama.

"Benar Tante."

"Kenapa kalian bisa bersama secepat ini?" tanya ibunya heran. Ia sempat melihat foto yang dikirimkan sang suami kepada dirinya.

Ia bermaksud untuk menjodohkan Bella dengan orang yang ada ada di foto itu. Awalnya ia menolak keras karena takut jika Bella akan marah dan juga wanita itu berbuat yang tidak-tidak.

Tapi ia malah dikejutkan oleh wanita itu siang ini.

"Kebetulan dia orang yang sering Bella ceritakan! Dan orang yang telah masuk berita di sekolah kemarin karena Bella yang nusuk." Jawaban Bella sungguh di luar nalar Angkasa.

Bisa-bisanya tanpa beban ia mengatakan hal tersebut kepada orang tuanya. Dan pada akhirnya ia pun malah salah tingkah saat ditatap Putri dengan tatapan penuh penilaian.

Ia pun menghela napas panjang. Senyum di wajahnya memang begitu cantik dan sangat persis seperti Bella.

Nyatanya kecantikannya diturunkan dari sang ibu. Bella benar-benar beruntung memiliki ibu yang sangat cantik.

"Kamu Angkasa?"

"Iya Tante. Memangnya Bella menceritakan apa saja tentang saya ke Tante?"

Putri sangat ragu untuk mengatakannya. Namun setelah banyak pertimbangan dan akhirnya ia lebih memilih untuk mengatakan hal yang sebenarnya agar ia bisa tahu bagaimana Angkasa memperlakukan sang putri.

"Banyak. Yang pasti bukan cerita yang baik. Kamu juga sering membully anak saya? Dan kamu katanya adalah orang yang hendak menabrak dia."

Angkasa tersentak saat Putri mengatakan hal tersebut. Tetapi ia pun hanya tersenyum tipis dan tak mempermasalahkannya karena ia memang salah di posisi ini.

"Maaf Tante. Saya benar-benar meminta maaf karena kesalahan saya."

"Saya jujur awalnya tidak menyetujui jika kamu bersama dengan anak saya. Bahkan sebelum saya mengenal siapa kamu. Tapi firasat saya tidak pernah salah," ucap Putri sembari menarik napas panjang.

"Mama, Perlahan Putri akan menerima Angkasa. Putri akan melakukan yang terbaik buat hubungan Putri."

Angkasa menatap ke arah Bella dengan tatapan tak menyangka. Ternyata Bella sangat berjuang untuk mengembalikan citra baiknya di depan sang ibu.

"Bella," lirih Angkasa penuh dengan senyum kagum kepada wanita itu.

Bella merasa terpanggil saat namanya disebut. Wanita itu menatap ke arah Angkasa dan tersenyum menguatkan.

"Tenanglah. Aku akan berusaha yang terbaik untuk hubungan ini."

Apa yang dilakukan oleh putrinya tak pernah luput dari pengamatan Putri. Wanita itu pun tersenyum diam-diam melihat bagaimana untuk pertama kalinya putrinya sangat peduli dengan seorang pria.

"Baiklah. Aku tidak akan mempermasalahkan semua yang sudah terjadi di antara kalian, tapi aku sangat berharap jika kau bisa menjaga anak ku dengan baik dan memperlakukannya seperti aku yang selalu memperlakukan dia dengan baik."

"Siap Tante."

Angkasa sangat bahagia saat mendapatkan lampu hijau dari Putri. Ini adalah pencapaian yang sangat luar biasa bagi hidupnya karena bisa bersama dengan Bella.

_____________

Beberapa Bulan kemudian

Hubungan Bella dan juga Angkasa berjalan dengan sangat harmonis. Tak ada sama sekali kenangan pahit yang mereka ukir.

Hanya saja sampai saat ini Bella belum terlalu mengetahui jika Angkasa sering ikut di balap liar.

Jika dia mengetahui hal tersebut mungkin wanita itu akan marah kepada Angkasa dan terjadi pula perang dunia yang tak bisa dihindari.

Sama halnya seperti saat ini, Angkasa tengah mempertaruhkan banyak uang untuk balapan. Ia pun sudah siap hendak menancap gasnya.

Ketika kain pun dilemparkan Angkasa dan musuhnya dengan cepat menancap gas.

Awalnya Angkasa orang yang paling depan. Tapi ia selalu saja disusul. Keadaan tak bisa ditebak siapa yang akan menang karena pada dasarnya tebakan kali ini sangat susah untuk diprediksi.

Angkasa menatap ke arah lawannya yang ada di depan. Ia tak bisa untuk mengalah begitu saja. Ia pun mengejar orang tersebut dan akhirnya ketika telah melewati beberapa perputaran ia pun mencapai finish.

Angkasa berhasil melawati pria itu di detik-detik akhir-akhir hingga ia lah orang yang pertama kali mencapai finish.

Angkasa menarik napas panjang dan menatap ke depan dengan pandangan yang sangat mengejek.

Sementara itu yang menjadi lawannya sangat marah karena tak berhasil melewati Angkasa.

"Wih, gila lu, udah gue tebak sih kalau lo bakal menang," ucap Roy kepada Angkasa sambil menepuk pundak Angkasa.

Angkasa tersenyum lebar dan lalu kemudian ia pun membuka jaket yang dikenakan oleh Angkasa.

Semua orang bersorak saat Angkasa membuka jaketnya dan memperlihatkan wajahnya yang sangat tampan.

Tidak ada orang yang setampan Angkasa di mata mereka. Angkasa sangat istimewa dan nyaris sempurna.

Tapi di tengah kerumunan orang itu ada seorang wanita yang sama sekali tak bereaksi apapun. Wanita itu sangat cantik dan banyak pria yang menggodanya.

Dan karena hal itu pulalah Angkasa terpusat kepada wanita tersebut. Matanya melebar sempurna saat melihat wanita itu.

Ia merasa sangat panas saat para pria mencoba untuk menggodanya.

"Apa-apaan lo anj..ing! Itu cewek gue bang..sad!" Angkasa hampir saja memukul pria itu jika tak ditahan oleh Bella.

Angkasa pun menahan amarahnya dan menatap ke arah Bella dengan senyum tipis di wajahnya.

"Maafkan aku tak bisa mengontrol emosi ku," ucapnya pada Bella dan Bella tak bereaksi apapun.

Setelah sekian lama barulah Angkasa sadar dengan apa yang ia lakukan kepada Bella. Ia menyengir dan berusaha menggapai tangan Bella.

"Bella maafkan aku. Aku akan berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk mu," ucap Angkasa sambil mengharukan kepalanya.

"Yang terbaik? Yang terbaik dengan melakukan balapan kaya gini? Aku sudah berapa kali hilang ke kamu jangan balapan liar."

"Iya sayang maafkan aku," ucap Angkasa lalu memeluk tubuh Bella.

Bella tak visa berkutik ketika dengan sangat terang-terangan Angkasa memeluk dirinya di depan umum.

____________

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA DAN KOMEN.