NovelToon NovelToon
Soulverse Beast

Soulverse Beast

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Epik Petualangan / Fantasi Isekai / Game
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: MoonShape

Soul-verse Beast adalah sebuah game MMORPG yg populer tidak hanya gamenya yang asik,tapi juga game ini memberikan akses kesempatan bagi para player untuk bermain secara realtime!


Soul-verse Beast,game yg berusia 2 tahun mengguncang dunia karena setiap update patch 2 bulan sekali,mereka melakukan pemilihan bagi semua player yg beruntung dapat bermain game Soul-verse Beast secara realtime. Dan pemeran utama dalam cerita ini Wazeng dan Vogaz,mendapatkan keberuntungan itu!


perjalanan dimulai apa saja yang akan mereka lakukan disana? dan apa mereka akan mendapatkan kehidupan yg lebih berwarna dalam dunia game? ikuti cerita mereka menjelajah dunia Soul-verse Beast!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MoonShape, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesepakatan

...----------------...

...----------------...

...(Matahari telah tepat di atas ketika Wazeng dan timnya melangkah masuk ke dalam Adventurer Guild.)...

...(Mereka berjalan perlahan menuju NPC pemberi quest yang sedang duduk. NPC tua berjubah coklat itu, dengan rambut beruban, bangkit dari kursinya ketika melihat mereka datang membawa gulungan kain tua, cincin perak kecil, medali berkarat, dan batu kuno dengan ukiran serigala.)...

(Wazeng meletakkan satu per satu barang baran itu di atas meja): “Ini... yang kau minta. Semua sudah kami temukan.”

(NPC perlahan membuka gulungan kain, matanya berkaca-kaca): “Ini... ini benar-benar milik keturunan keluargaku... kalian menemukannya.”

(Dia mengambil cincin perak dan menggenggamnya erat, lalu menatap Wazeng dan yang lainnya dengan mata yang dalam.)

NPC: “Ini bukan hanya harta. Ini kenangan, bagian dari diriku yang hilang. Kalian bukan sekadar petualang... kalian penjaga jiwa.”

...[QUEST COMPLETED: “Legacy in the Depths”]...

...Reward:...

...500.000 Gold...

...50.000 Team Points...

...50.000 EXP (masing-masing anggota)...

...[SYSTEM]...

...[TEAM RANK UP – KAGE NO HIKARI]...

...[RANK D > RANK C > RANK B > RANK A]...

...Wazeng Lv. 65 > 73...

...Vogaz Lv. 65 > 73...

...Eimi Lv. 42 > 54...

...Hazuki 44 > 55...

(Suasana di dalam guild mendadak menjadi hening. Beberapa petualang mulai memperhatikan mereka.)

(NPC resepsionis wanita mendekat dengan senyum penuh pengakuan, menyerahkan sebuah emblem kristal batu berwarna biru)

NPC: “Mulai hari ini, nama Kage no Hikari akan muncul di papan peringkat nasional Adventurer Guild.”

(Hazuki tersenyum kecil): “Kita… Rank-A?”

(Eimi memeluk lengan Hazuki dari samping dan melompat lompat kecil): “KITA RANK-A DAN NAIK LEVEL,KAK~”

(Vogaz menyeringai, sedikit menyikut Wazeng): “Kurasa kita perlu mulai belajar cara jadi orang penting.”

(Wazeng terseyum tipis)

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...(Langit kota Ravathen mulai memerah. Cahaya senja menyorot samar wajah lelah namun puas milik keempat petualang itu.)...

Vogaz: “Eh,btw... soal Carnage Cavern tadi, kok rasanya... terlalu gampang, ya? Musuhnya cuma dua orc di akhir. Itu pun, nggak sebanding sama atmosfir seremnya dungeon itu.”

Wazeng: “Yah... bisa jadi memang begitu. Mungkin memang boss akhirnya si Fenrir itu satu-satunya alasan dungeon itu disebut neraka.”

(Mereka melewati sebuah jembatan kecil, suara air di bawahnya menambah tenang suasana. Tapi tak satu pun dari mereka benar-benar merasa tenang.)

Hazuki: “Tidak... dulu waktu aku dan tim lamaku masuk, kami juga melawan banyak monster. Memang kecil-kecil... tapi jumlahnya puluhan. Dan terus muncul.”

Eimi: “Mungkin... dungeon itu tidak reset?”

...(Semua terdiam, tanpa sadar mereka telah tiba di penginapan mereka, di Ember Inn, mereka melangkah masuk, seperti biasa aroma semerbak lavender memenuhi ruangan utama, NPC resepsionis memberikan sapaan singkat dan mereka pun naik menuju kamar masing-masing,)...

(Hazuki melepas armornya dan menjatuhkan tubuh ke atas ranjang empuk dan memeluk bantal seolah dunia luar tidak ada.)

(Hazuki menutup diri dengan selimut): “Huuh... tempat tidur lebih nyaman dari pelukan siapa pun...”

(Eimi tertawa pelan sambil melepas mantelnya dan menyisir rambut): “Dari semua dungeon yang kita lalui, yang satu ini... paling bikin jantung berdebar.”

(Hazuki mengangguk pelan): “Kurasa lebih seram Hidden Cavern karena kita benar benar bertarung mati matian... Tapi aku senang... tidak ada yang hilang kali ini.”

(Mereka tertawa kecil bersama.)

...----------------...

...(Di kamar sebelah.)...

(Vogaz tengah meregangkan tubuhnya, duduk di kursi dekat jendela sambil menggulung perban tipis di lengannya.)

Vogaz: “Zeng... tahu nggak, kita makin kelihatan keren tiap naik rank.”

(Wazeng berbaring di kasur, menatap langit-langit): “Keren bukan tujuannya. Tapi ya... rasanya aneh. Tim yang bahkan belum genap sebulan terbentuk, sekarang... Rank-A.”

Vogaz: “Gimana kalau kita naik Rank-S, buka rekor baru sebagai tim tercepat? Bikin orang gemetar pas dengar nama Kage no Hikari.”

(Wazeng tersenyum tipis): “Aku lebih suka membuat sistem ini gemetar.”

(Saat itu pula,...Tok tok...)

(Terdengar ketukan di pintu.)

NPC: “Maaf mengganggu, tapi... ada seseorang yang mencarimu. Dia menyebut namanya... Vanessa.”

Vogaz: “Wah. si Lady Dimitrescu tanpa topi...”

(Wazeng berdiri, mengambil jubahnya.)

(Wazeng dalam hati): “Jadi... dia benar-benar datang ke sini. Dan pasti ada alasan.”

...----------------...

...----------------...

...(Wazeng, Vogaz, Eimi, dan Hazuki keluar dari penginapan secara bergiliran. Mereka mengenakan pakaian santai, namun aura siaga tetap terasa dari gerakan mereka.)...

...(Di ujung teras, berdiri seorang wanita anggun berambut hitam keunguan terikat tinggi. Tubuhnya tegap namun ramping, dilapisi jubah hitam. Di bahunya, seekor elang raksasa beristirahat tenang—matanya merah menyala, memindai keempat pemain itu dengan tajam.)...

(Vanessa menatap mereka dengan senyum tipis): “Kalian cepat keluar. Aku suka itu.”

(Hazuki membisik pada Eimi): “Berbeda dari yg kemarin, sekarang dia terlihat karismatik banget...”

(Eimi mata berbinar): “Dan burungnya juga kece banget, apa itu tipe beast?”

(Vanessa mengangguk pelan, tangannya menyentuh leher Talon, beast elangnya yang tampak seperti makhluk surgawi sekaligus predator.)

Vanessa: “Namaku Vanessa. Seperti yang mungkin kalian tahu, aku adalah pendiri Kuro no Tsume Tim Rank-S.”

Vogaz: “Ya... kami tahu.”

(Vanessa tertawa kecil) : "Kukira hanya Wazeng yg mengenalku, karena hanya dia yg berani mengintip lewat tab hologramku"

(Vanessa memandangi mereka satu per satu. Matanya berhenti pada Wazeng, yang tetap tenang menatap balik.)

Vanessa: “Awalnya aku tidak percaya. Tapi begitu papan guild memperbarui data Rank-A, dan muncul nama... Kage no Hikari.”

(pelan, hampir berbisik) "Aku tahu aku harus melihat kalian sendiri.”

Wazeng: “Dan sekarang kau sudah melihat. Apa yang ingin kau sampaikan?”

(Vanessa menyilangkan tangan): “Banyak. Bahkan sejak pertemuan pertama kita. Tapi yang pertama... aku ingin tahu lebih dalam, siapa kalian sebenarnya.”

(Hazuki melangkah pelan maju): “Kenapa? Kau ingin menguji kami?”

(Vanessa menggeleng): “Tidak. Aku ingin memastikan kalian bukan ancaman.”

(Eimi berkedip bingung): “Ancaman…? Kenapa kami jadi terdengar seperti penjahat?”

(Vanessa menoleh perlahan ke arah Eimi, suaranya sedikit menajam)

Vanessa: “Karena dalam waktu kurang dari dua minggu, tim yang tidak terdaftar tiba-tiba muncul dan langsung menyelesaikan pencarian di Carnage Cavern, tempat yang ditinggalkan banyak tim karena...kematian.”

(Semua terdiam. Angin malam melintas perlahan.)

Wazeng: “Aku tidak peduli pada reputasi. Tapi kalau tujuanmu adalah tahu siapa kami...”

(Ia perlahan mengangkat tangannya ke udara dan membuka Tab Hologram-nya memunculkan emblem tim, serta seluruh stat mereka membiarkan Vanessa melihat secara langsung)

...[KAGE no HIKARI]...

...[TIM RANK-A]...

...Wazeng (Assasin) Lv.73...

...Vogaz (Assasin) Lv.73...

...Eimi (Mage) Lv.54...

...Hazuki (Fighter) Lv.55...

(Vanessa menatap Tab itu. Talon di bahunya mengeluarkan suara klik tajam, seolah memberi persetujuan.)

(Vanessa pelan): “Aku tidak pernah percaya pada tim yang muncul tiba-tiba. Tapi... kalian benar benar melampaui perkiraanku.”

(Vanessa tersenyum kecil untuk pertama kalinya. Lalu ia menjulurkan tangan ke arah Wazeng.)

Vanessa: “Bukan sebagai musuh. Tapi mungkin... sebagai partner beda tim. Aku ingin melihat sejauh mana kalian bisa melangkah.”

(Wazeng menatap tangannya sejenak, lalu menjabatnya perlahan.): "Mungkin Rival? Itu lebih baik daripada sekutu palsu.”

...----------------...

...----------------...

...(Setelah percakapan dan kesepakatan di teras penginapan, Wazeng, Vogaz, Eimi, dan Hazuki kembali ke kamar masing-masing.Langkah mereka perlahan, lelah, tapi hati mereka tenang.)...

...----------------...

(Di Bawah Sinar Bulan, Vanessa masih berdiri di luar, di bawah pohon besar. Angin malam meniup lembut rambutnya.)

(Talon, beast-nya, mengepakkan sayapnya dengan lebar, lalu terbang cepat ke langit gelap tanpa suara.)

(Vanessa menatap langit kosong sejenak, kemudian menutup mata.)

(Vanessa berbisik pada dirinya): “Empat orang... satu tim. Mereka terlalu cepat naik... terlalu banyak keberuntungan.”

(Beberapa menit berlalu. Kemudian Talon kembali turun dari langit, hinggap lembut di bahunya. Matanya menyala merah.)

Talon: "Setelah kuperiksa, Fenrir masih di dalam.Terisolasi. Tertidur. Tak ada tanda-tanda interaksi.”

(Vanessa mengangguk ringan. Ia membalik tubuh perlahan, wajahnya teduh... tapi bibirnya melengkung membentuk senyum tipis yang penuh makna.)

Vanessa:“Bagus. Kalau begitu... mereka belum sejauh itu.”

(Talon berkedip pelan. Memiringkan kepalanya): “Mereka hanya kroco yang kebetulan tahu pintu.”

(Vanessa menatap ke arah jendela kamar Wazeng): “Kroco, ya...? Atau ada potongan teka-teki yang belum kupahami.”

(Vanessa menatap telapak tangannya sendiri, tangan yang tadi menjabat milik Wazeng.)

(Vanessa dalam hati): "Rival? Maaf, Wazeng... tapi aku tidak pernah berbagi dengan siapapun. Terutama... soal fragment beast."

...----------------...

...(Angin dingin berhembus. Lalu ia melangkah pergi... meninggalkan keraguan yang menggantung.)...

1
Harman Dansyah
bagus lanjutkan cerita author di tunggu kelanjutan nya
Melinda Falencia
lanjutin bangg aku penasarann
MoonShape: SIAPP
Terima kasih ratingnya 🥰
total 1 replies
Melinda Falencia
yah kasian banget hazuki bang, merengek aku😭😭
MoonShape: /Sob//Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
Melinda Falencia
bang typonya benerin bang
MoonShape: okee.../Sweat/
total 1 replies
Ayam Bakar
Mantap bang!! Lanjutannya mana 😆
Melinda Falencia
lanjut banggg
Donutt
bagus banget bangg, smngt bikin lagii yaa /Smile//Smile//Smile/
MoonShape: makasihh yaa😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!