NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Calon Suami Adikku

Menikah Dengan Calon Suami Adikku

Status: tamat
Genre:Pengantin Pengganti / Pengganti / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lisa

Demi nama baik keluarga dan mamanya, Nami menyanggupi menggantikan adiknya menikah. Perempuan ini akhirnya menikah dengan laki-laki yang lebih muda 4 tahun darinya.

Ia pikir hanya sampai di situ kemalangan karena adiknya, tapi ternyata masih ada fakta lainnya yang membuat Nami terguncang.

Apa takdir sedang sengaja menyengsarakannya atau justru ada kejutan yang bahagia untuknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 21 : Mulai menyadari

Nami mulai bisa menerka ada apa di rumah ini. Namun dia masih belum bisa memastikan itu. Sepertinya hanya menunggu waktu membuka tabir kepalsuan.

 

"Nami." Yugi melihat istrinya muncul. Mama menoleh ke belakang.

"Kenapa lama di belakang? Suami kamu sudah menunggu," ujar mama protes. Nami tidak menjawab.

 

"Aku ingin menginap. Jadi aku akan tidur di kamarku yang lama dengan suamiku," kata Nami langsung mengutarakan keinginannya. Meksipun dia tidak suka dengan semua hal yang terjadi barusan, dia harus tetap tinggal di rumah ini jika ingin tahu semua hal aneh itu.

 

Yugi mendengar suara Nami lebih tegas kali ini. Seperti ada amarah yang tersimpan di dalam kalimatnya.

 

"Menginap? Mama pikir kamu hanya akan berkunjung." Mama bingung mendengar keinginan putrinya. Ini sungguh aneh.

 

"Tidak. Aku ingin menginap. Lagipula besok hari libur. Jadi kita berdua tidak kerepotan berangkat kerja," kata Nami. Mama masih linglung. Mungkin tidak mengira Nami akan menginap. Karena saat di telepon waktu itu, Nami tidak mengatakan apa-apa soal menginap. "Jadi aku akan membawa tasku ke kamar. Ayo, sayang ... kita ke kamar," ajak Nami mengejutkan.

 

Yugi mengerjapkan mata mendengar ajakan Nami yang terdengar asing. Namun dia tidak mempermasalahkan itu. Justru bibirnya tersenyum mendengarnya.

 

"Jadi ... kita boleh menginap kan, Ma?" tanya Yugi seakan mencibir mertuanya yang masih tertegun. Nami menoleh ke Yugi. Dia menipiskan bibir. Merasa sikap Yugi tidak perlu. Namun dia tidak bisa mencela sikap sopan pria itu. Yugi pria baik. Dia tidak harus membuat pria itu jadi orang jahat demi dirinya.

 

"Oh, ya. Ya. Kalian boleh menginap. Tentu saja." Mama tergelak mendengar pertanyaan menantunya.

 

"Saya permisi, Ma."

 

"Iya Yugi. Silakan."

 

Yugi mengekor di belakang Nami. Meskipun dia sudah pernah berkunjung ke rumah ini, tapi Yugi tidak pernah masuk lebih dalam. Dia hanya duduk di sofa ruang tamu menunggu Vera selesai berdandan.

...______...

Ternyata kamar Nami di biarkan begitu saja. Bahkan seperti sudah tidak di bersihkan lama. Mungkin sejak Nami menikah, kamar ini tidak di urus.

 

"Bagaimana ini Yugi? Kamarku kotor," keluh Nami. Yugi yang belum masuk ke dalam kamar hanya bisa melongok dari balik bahu Nami. Kamar itu tidak berantakan. Hanya saja banyak debu.

 

Sebenarnya ini mudah. Nami tinggal kembali ke rumah tanpa menginap. Jadi dia tidak harus kebingungan soal kamar tidur. Atau kalau ada, dia bisa meminta ijin pada mama untuk menempati kamar lain.

 

Namun sepertinya Nami enggan meminta ijin. Nami juga enggan pulang. Dia ingin tahu sesuatu.

 

"Kita bisa membersihkannya. Lagipula, kamar ini tidak terlalu kotor. Mungkin di bersihkan sebentar, jadi bisa kita pakai untuk tidur," kata Yugi mengambil inisiatif.

 

"Kamu mau membersihkan kamar ini?" tanya Nami menatap Yugi heran. Pria itu mengangguk. Nami melihat ke arah ponselnya. "Ini agak malam. Jam sepuluh." Nami menunjukkan jam digital di layar ponselnya pada Yugi.

 

"Iya. Aku tahu. Sebaiknya kita masuk dulu." Yugi mendorong tubuh Nami dengan lembut. Perempuan itu masih di ambang pintu tadi. Setelah tubuh Yugi masuk. Ia melepaskan pegangannya pada punggung Nami.

 

Mereka pun meletakkan tas di atas meja belajar Nami.

 

"Sebaiknya kamu ambil sapu dan kemoceng. Kita akan bersih-bersih sebentar lalu istirahat," kata Yugi memberi perintah. Nami segera melesat ke lemari tempat peralatan kebersihan di simpan.

 

"Baik."

 

Tidak lama Nami membawa sapu dan kemoceng. Mereka pun bersih-bersih saat malam hari.

 

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Nami tidak enak.

 

"Apa?" tanya Yugi tanpa menoleh.

 

"Bukannya bersenang-senang atau santai, datang ke rumah keluarga ku langsung bersih-bersih." Nami menyadari keanehan ini.

 

"Iya. Aku enggak apa-apa. Hanya bersih-bersih sedikit saja. Ini bukan hal besar." Yugi menjawab dengan santai. Nami menghela napas lega.

 

Mungkin sudah hampir satu jam mereka bersih-bersih. Akhirnya mereka bisa beristirahat. Karena merasa lelah, tanpa sadar keduanya merebahkan badan di atas ranjang bersamaan. Masing-masing dari satu sisi yang berbeda.

 

Nami terkejut saat menyadari mereka sama-sama tiduran di atas kasur. Bahkan lengannya menimpa dada Yugi. Ini jelas membuatnya gugup. Tubuhnya langsung bangkit dari rebahan. Yugi tersenyum di belakang punggungnya.

 

Apa-apaan barusan? Juga debaran ini? Kenapa hanya begitu saja aku berdebar?

 

"Nami! Nami! Kamu belum tidur?" Terdengar suara panggilan mama di luar kamar. Nami beranjak dari ranjang dan mendekati pintu. Dia membuka pintu dan mendapati mamanya berdiri di depan pintu.

 

"Ya, Ma. Ada apa?" tanya Nami.

 

"Mama lupa bilang kalau kamar kamu belum di bersihkan. Bibi pembantu jarang sekali membersihkan kamar kamu. Maklum. Beliau kan sudah tua. Jadi mama tidak menyuruhnya membersihkan kamar kamu."

 

"Tidak apa-apa. Aku sudah membersihkannya dengan Yugi," kata Nami datar.

 

"Oh, bagus sekali. Mohon di maklumi ya, Yugi ...," kata mama. Beliau menyebut nama Yugi karena pria itu menghampiri Nami dan berdiri di samping Nami.

 

"Tidak apa-apa, Ma."

 

"Eh, iya. Ini selimut untuk Yugi. Karena selimut Nami pasti kotor dan bau yang ada di kamar. Dia kan kurang rajin bersih-bersih. Jadi mama bawakan Yugi selimut baru. Ini." Mama menyodorkan selimut pada menantunya dengan senyum.

 

Nami mengerjapkan mata. Terkejut mama mengatakan hal buruk soal dirinya. Ia menatap mamanya heran. Akan terdengar kekanak-kanakan kalau dia mempermasalahkan soal itu, tapi Nami merasa hatinya sakit.

 

Yugi tersenyum ramah. Dia menerima pemberian mertuanya.

 

"Terima kasih, Ma. Sebenarnya memakai selimut Nami juga enggak apa-apa. Mungkin ada bau Nami yang tertinggal di sana, tapi sepertinya itu menyenangkan karena Yugi bisa menghirup aroma istri yang menenangkan," kata Yugi memberikan kalimat panjang dan mengherankan.

 

"Begitu ya ... Menantu mama ini, baik banget. Sudah ya ... Mama turun dulu."

 

"Iya, Ma." Yugi mengangguk.

"Menghirup aroma menenangkan?" cibir Nami setelah menutup pintu. "Itu terdengar tidak masuk akal Yugi," tuding Nami.

 

"Kenapa?" tanya Yugi.

 

"Karena kamu tidak benar-benar tahu bagaimana aroma tubuhku," ujar Nami seraya menjauh dari pintu. Yugi tergelak pelan.

 

"Benar. Aku memang tidak benar-benar tahu bagaimana aroma tubuhmu." Yugi mendekati Nami yang hendak duduk di kursi belajarnya. Tangan pria ini terulur dan meraih lengan Nami. Kepala Nami menengok cepat. Lalu Yugi menarik tubuh itu untuk mendekat padanya.

 

"Yugi?! A-pa yang sedang kamu lakukan?" tanya Nami terkejut setengah mati. Pria itu tidak benar-benar memeluknya. Hanya saja tubuh mereka sudah dekat.

 

"Terima kasih sudah mengingatkan aku. Aku memang ingin merasakan aroma tubuh istriku," kata Yugi. Nami menggigit bibirnya tanpa sadar. Saat ini pria ini sudah berani memeluknya. Lalu apa yang akan di lakukan dia selanjutnya?

..._________...

 

1
lily
Reno sweet bgt
lily
Yugi tahan dulu , tahannn pokoke
lily
suami mana suami ,,
lily
sweet banget ahhhh jdi pngen di gituin
lily
sweet banget Yugi,,, stok cwo kayak Yugi kalo bisa diperbanyak haha
lily
dari awal Yugi itu naksirnya Nami , aku jamin itu
lily
jngan bilang Yugi ini yg punya perusahaan tmpt Nami kerja
lily
jangan2 Vera yg tidur dengan Rico
lily
Yugi umur berapa sih
lily
sepertinya ada udang dan cabe dibalik bakwan
lily
jangan2 Yugi ngincernya Nami tpi eh malah yg kecantol vera
Rahmaniar
alur ceritanya bagus...
Maya Ratnasari
pacaran memang setelah menikah, itu lebih baik. menghindari zina
Maya Ratnasari
sebenernya pagi apa petang?
Arida Susida
Luar biasa
Rahmawati
bagus banget
Farida Bulan Puspitasari
Luar biasa
Felycia R. Fernandez
keren 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Indira Yulianti
Luar biasa
Yani Arsa
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!