🏆 Novel Tahun 2022 🏆
Bo Li dibesarkan oleh kakeknya yang sangat kaya raya dan memiliki perusahaan dan bisnis hampir diseluruh belahan dunia ini.
Bo Li tumbuh dewasa nyaris sempurna, cantik, anggun, dan sangat kaya raya bahkan kekayaannya mampu membeli separuh dunia.
Bo Li adalah seorang CEO perusahaan setelah kakeknya mengangkat dirinya untuk menggantikannya sebagai regenerasi pimpinan perusahaan.
Tapi itu semua tidak membuat Bo Li besar kepala dan manja, dia adalah sosok wanita yang sangat mandiri selain itu dia mendapat anugerah kehormatan sebagai salah satu bintang masa depan yang memiliki reputasi yang baik.
Dibalik itu semua Bo Li memiliki sesuatu kisah yang sengaja dia sembunyikan dari kehidupan sosialnya...
Bo Li juga mendapatkan warisan dari seorang pria yang tidak dia ketahui identitas dirinya ketika dia masih kecil...
Lalu siapakah sosok pria tersebut dan mampukah Bo Li menemukannya...
Apa yang disembunyikan oleh Bo Li selama ini dan mengapa dia menyem
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Identitas Tersembunyi
Bo Li segera pergi dari atas badan laki-laki yang jatuh telungkup itu dan saat ia hendak melarikan diri tiba-tiba lelaki itu meraih salah satu kakinya yang tertutup rapat oleh kaos kaki serta sepatu berwarna putih.
Perempuan cantik itu tercengang melihat laki-laki berambut pirang itu menarik kakinya yang jenjang.
"Eh !?", gumam Bo Li kaget.
"K-k-a-m-u...b-e-r-a-n-i...s-e-k-a-l-i...ber-t-i-n-g-k-a-h...k-urang...a-jar padaku !?", ucap pria itu sambil mencengkeram kaki Bo Li.
"Ma-maaf, maaf a-k-u tidak sengaja !", sahut Bo Li lantas menarik kakinya dari pegangan pria berambut pirang itu dan berlari cepat.
"Mmm... !?", gumam pria itu geram. "Tunggu ! Jangan lari ! Siapa kamu ? Kenapa kamu masuk kedalam rumahku ?"
"Maaf...!?", ucap Bo Li dari kejauhan ketika melihat kearah pria itu sambil terus berlari meninggalkan laki-laki berambut pirang itu.
Laki-laki yang jatuh telungkup itu mendongakkan kepalanya memandangi sosok bayangan berwarna ungu yang sedang lari melesat didepan matanya, meninggalkan jauh dirinya yang masih telungkup dibawah.
Pria berambut pirang itu hanya mampu mengerutkan kedua alisnya dengan kesal serta menggerutu pelan.
"Berani sekali ! Meski kamu hanya bayangan, jangan harap aku melepaskan mu !", ucap pria berambut pirang itu dengan wajah cemberut. "Aku akan mencari mu !"
Laki-laki berpakaian serba hitam itu kecuali sepatunya yang berwarna cokelat kemudian beranjak berdiri seraya mengibaskan tangannya di celana kain kesayangannya yang kotor sehabis jatuh tadi.
Pandangannya menjadi tajam kearah sudut rumah mewahnya dimana sosok berwarna ungu tadi menghilang dari pandangannya.
"Apa itu tadi ? Tetapi ia memiliki kaki yang nampak nyata ?", kata pria itu tertegun.
Angin semilir berhembus menerpa wajah laki-laki berambut pirang itu yang terdiam mematung. Ia menjadi penasaran sekaligus bingung dengan kejadian yang baru saja menimpanya.
"Bayangan berwarna ungu ...!? Ada dirumahnya...!?", batinnya.
Pria berambut pirang itu lalu pergi menuju kearah sebuah mobil berwarna putih metalik yang terparkir dihalaman rumahnya yang sangat luas.
Mobil itu bergerak cepat meninggalkan rumah mewah itu lalu menghilang dari pandangan diantara rimbunan pohon yang berjejer sepanjang jalan menuju rumah mewah itu.
***
Langkah kaki terdengar menggema di atas lantai rumah dan meninggalkan jejak kaki basah tetapi tidak ada seorangpun yang tampak di sana.
Ruangan lantai atas menuju kamar terlihat kosong serta lenggang hanya terdengar suara langkah kaki yang berderit di atas lantai marmer rumah mewah itu.
Pemandangan yang sangat menyeramkan bagi orang yang melihatnya ketika mengetahui ruangan itu tidak ada seorangpun di sana dan hanya suara langkah kaki yang berjalan cepat serta tergesa-gesa.
"Bagaimana ini peri daun hijau ? Ivander Liam telah mengetahui keberadaan aku di rumah ini ? Celakanya dia melihatku dalam sosok bayangan tembus pandang ini !?", kata Bo Li cemas.
"Bukankah kamu dalam wujud bayangan ? Dia tidak tahu jika itu dirimu Bo Li !?", ucap peri daun hijau kecil.
Tampak sangat jelas tergambar di wajah Bo Li kepanikan ketika tunangannya melihat dirinya yang seperti itu.
"Tapi aku merasa dia mencurigai ku ? Dan bagaimana jika ia akan mencari ku kedalam kamarku peri ?", kata Bo Li gelisah dan menghentikan langkah kakinya ditengah ruangan rumah mewah dilantai atas.
"Artinya kamu harus bersembunyi darinya dan jangan sampai ia melihatmu yang berwarna ungu ini !", kata peri daun hijau kecil itu berusaha menenangkan Bo Li yang nampak ketakutan.
"Emm...!? Apakah aku harus bersembunyi darinya terus menerus ? Bagaimana jika ia mendobrak masuk kedalam kamarku ? Ini adalah rumah milik Ivander Liam !?", bisik Bo Li semakin cemas tidak karuan.
"Pria itu akan mencurigai ku jika aku tidak muncul-muncul didalam rumah ini ? Bagaimana jika ia pergi menanyakan tentang diriku, peri ?", suara Bo Li mulai terdengar keras.
"Kita akan menunggu sampai tubuhmu kembali sediakala, Bo Li !", sahut peri kecil itu.
"Sampai kapan aku harus menunggunya ? Setahun ? Dua tahun ? Atau selamanya tanpa berbuat apapun !?", kata Bo Li panik. "Kamu sendiri tidak mengetahuinya kapan aku akan kembali menjadi normal ???"
Bo Li berjalan kian-kemari dengan sangat gelisah. Ia berkali-kali memperbaiki letak penutup kepalanya yang kusut karena lama ia belum menggantinya.
"Baiklah ! Aku akan mendengarkan saran mu dan menunggu tubuhku sampai berubah kembali normal !", kata Bo Li lalu pergi menuju kamar tidurnya.
"Aku rasa itu tidak buruk jika kamu sudi mendengar nasihat dariku !?", ucap peri daun hijau kecil itu lalu terbang mengikuti Bo Li.
Bo Li mempercepat langkahnya kearah kamar mandi setelah mengunci rapat kamar tidurnya dan ia berjalan menuju sebuah kamar mandi dalam dengan pintunya yang telah rusak serta tergeletak di samping kamar mandi. Ia sedikit kaget saat melihatnya serta bergumam didalam hatinya. "Siapa yang telah mendobrak pintu kamar mandi ini ? Apakah ada seseorang yang masuk kedalam kamar tidurku selagi aku tidak berada disini ? Siapakah yang berusaha menyelidiki ku disini ?"
Bo Li mengernyitkan dahinya sedang berpikir, bukankah tidak seorangpun yang mengetahui identitas aslinya yang sebenarnya. Lantas siapakah yang tengah mencari tahu tentang dirinya.
"Tidak mungkin pria berambut pirang itu ? Karena ia tidak pernah memperdulikan diriku dan sikapnya terkesan acuh jika melihatku ?", kata Bo Li.
"Ada apa Bo Li ?", ucap peri daun hijau kecil itu sembari terbang mendekat di samping Bo Li.
"Mmm, tidak apa-apa ! Hanya ada masalah kecil yang sedikit mengganggu pikiranku !", kata Bo Li seraya menoleh kearah peri kecil itu.
"Oh Iya !? Apakah itu !?", ucap peri daun hijau kecil itu seraya melihat kearah kamar mandi yang kondisi pintunya telah rusak.
"Tapi sudahlah ! Tidak perlu dipikirkan lagi ! Aku akan membersihkan diriku karena aku hampir seharian tidak mandi setelah datang dari hutan pantai itu !", kata Bo Li lalu berjalan masuk kedalam kamar mandi.
"Apakah aku perlu memperbaiki pintu kamar mandi yang rusak itu ?", ujar peri kecil itu seraya mengepakkan kedua sayapnya yang berpendar cantik.
"Jangan ! Kamu tidak perlu melakukannya, peri daun hijau ! Karena akan mencurigakan jika tunangan ku mengetahuinya !", ucap Bo Li mencegah peri daun hijau kecil itu untuk memperbaiki pintu kamar mandi di ruangan kamar tidurnya.
"Oh !? Baiklah !?", sahut peri kecil itu.
"Hmm...!", Bo Li hanya menganggukkan kepalanya. "Aku akan mandi dahulu karena rasanya tubuhku sangat gerah dan bau", sambungnya pada peri daun hijau kecil itu.
"Iya, aku mengerti dan aku akan berjaga-jaga menunggu didepan pintu kamar agar tidak ada yang masuk kemari !", ucap peri daun hijau kecil itu.
Bo Li hanya tersenyum lebar dan memperlihatkan deretan giginya yang bersih serta mengancungkan jari jempolnya kearah peri kecil itu.
"Bagus !", ucap Bo Li. "Terimakasih !", sambungnya ceria.
Peri daun hijau kecil itu membalas senyuman Bo Li kemudian terbang melayang kearah pintu kamar tidur dan terbang kian kemari untuk menjaga pintu tersebut.
Selang berapa lama mandi dan berdandan rapi, Bo Li duduk di atas sofa sambil menunggu tubuhnya yang berwarna ungu kembali menjadi normal seperti sediakala. Ia nampak mengenakan gaun panjang berwarna putih dengan hiasan renda cantik yang menghias gaunnya serta seluruh pergelangan lengan panjang gaunnya. Ia duduk tegak di atas sofa dan memandangi ruangan kamarnya dengan ekspresi wajah serius sekali.
"Jika memang benar Ivander Liam yang telah masuk kedalam ruangan kamar ini, itu artinya aku harus menjaga sikapku dengan hati-hati mulai dari sekarang karena aku harus tetap menyembunyikan identitas ku yang sebenarnya dari siapapun disini", kata Bo Li dalam hatinya.
Perempuan cantik itu sedikit menggerakkan tangannya untuk mengenakan tutup kepala berwarna putih senada dengan gaun panjangnya yang cantik, putih bersih serta berhias renda diujung kainnya. Ia sibuk memakaikan kerongsang emas putih yang ia sematkan di atas kain putih halus yang menutupi kepalanya.
Bo Li lalu mematut disebuah cermin kecil hias miliknya dan memastikan letak kerongsang tertata rapi. Ia memandangi wajahnya yang berwarna ungu didalam cermin. Ia terlihat sendu saat tubuhnya berubah bagaikan bayangan dan tembus pandang serta berwarna ungu. Ia tidak tahu sampai kapan khasiat buah surga didalam tubuhnya bekerja ataukah ia akan tampak seperti itu untuk selamanya. Ia hanya mengusap wajahnya dengan pelan tanpa berkedip.
Kerongsang emas putih di atas kain itu tampak bercahaya terang dan berkelip-kelip bagaikan sinar lampu yang ada dikamar tidurnya. Ia sedikit terpana saat melihat kerongsang itu bereaksi ketika ia menyematkannya di atas kain yang menutupi kepalanya.
"Ada apa ini ? Mengapa kerongsang emas putih itu bersinar terang ? Apakah ini berkenaan dengan tubuhku yang berubah menjadi tembus pandang serta berwarna ungu ?", kata Bo Li. "Aahhhk !? Dingin sekali !!!"
Bo Li nampak kaget serta bersandar di bahu sofa ketika kerongsang emas putih itu semakin bercahaya berkilauan serta menyilaukan matanya dan tiba-tiba seluruh tubuh Bo Li diselimuti cahaya yang berpendar-pendar cerah, membuat ruangan kamar tidurnya berubah menjadi bercahaya sangat terang benderang.