Hasna Aulia Zahrani seorang remaja yang cantik, pintar, ceria dan manja. Ia adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses dan keluarga harmonis, pada awalnya. Hingga tanpa kesengajaan, orang ketiga masuk kedalam rumah tangga orang tuanya dan mengakibatkan perceraian.
karena merasa di khiantai orang tuanya, maka setelah perceraian orang tuanya, kehidupan Hasna berubah menjadi seorang pemberontak, nakal, pembangkang dan lebih banyak menghabiskan waktu di luar dalam arena balap liar, clubbing serta perkumpulan remaja bebas lainnya. Walaupun hati kecilnya menolak itu semua.
Masa SMA, ia memilih hidup bersama pengasuhnya sedari kecil. Hingga suatu ketika, ia memutuskan untuk tinggal bersama kakek dan neneknya di kota kelahiran sang Ibu.
Karena merasa khawatir dengan kelakuan Hasna, maka kakek serta neneknya memutuskan untuk menikahkan Hasna dengan Afnan Al-jaris, seorang Businessman yang bergelar Ustaz dan putra bungsu dari sahabat kakeknya yang merupakan seorang Kyai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rose noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21. Ta'aruf-an Yang Seksi.
"Astagfirullah Al Adzim." ( Umat Muslim juga mengenal nya Istighfar) Apa itu Dek sob?" tanya Afnan pada Ubaydillah, Karena terdengar suara benturan pada mobilnya, dan mobil pun terasa bergoyang. Saat mobil sedang berhenti di perempatan jalan hendak berbelok ke arah kiri.
Sebagai mana sabda Nabi Muhammad SAW, bahwa barang siapa yang membaca kalimah istighfar kepada Allah, maka Allah SWT akan memudahkan saat ia sulit menggembirakan saat ia sedih,memberi rezky dari jalan yang tidak pernah diduga . Itulah keutamaan lafadz istighfar,
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ
Latin: Astaghfirullah al adzim
Artinya: Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.
Sedangkan ( اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ ) Astagfirullah artinya "Saya memohon ampunan kepada Allah."
"kaca spion mobil kita A'a bro, keserempet stang motor," ucap Ubaydillah.
"Pengendaranya tidak apa-apa 'kan Dek sob?"
tanya Afnan Kembali.
"Sepertinya tidak A'a bro. Tuh motor hitam yang berhenti memalang di depan," jawab Ubaydillah sembari menunjuk ke arah depan, "spertinya yang mengendarai motor itu perempuan A'a bro, kalau di lihat dari boddy dan pakaiannya," ucap Ubaydillah lagi.
Ya pengendara motor itupun terkejut, hampir saja hilang kendali, hingga baru berhasil menguasai laju motornya dan berhenti memalang di tengah jalan.
"Coba cek camera dashboardnya dek, lihat nopolnya, siapa tahu dapat info, mengenai pengendara itu," pinta Afnan pada Ubaydillah.
"Iya nanti A'a bro, kita menepi dulu di depan," ucap Ubaydillah. Dan pengendara motor hitam itu sudah berlalu dengan kecepatan tinggi.
"Dapat A'a bro, nih nopol nya B xxxx HSN! waah betul, yang punya seorang cewek. A'a bro, Nama nya Hasna Aulia zahrani, alamatnya Jakarta, tepatnya perumahan xxx. Berarti tadi itu betul perempuan yang mengendarai, lalu menyerempet mobil kita A'a bro," ucap Ubaydillah. Sambil memberikan Tab-nya pada Afnan.
"Untung tuh perempuan mendaftarkan secara resmi Nopol, Nama, dan Alamatnya," ucap Afnan kembali, sambil mengamati tab nya.
***
"Aisshh s*al, untung bisa kabur! kalau enggak, masuk polsek lagi deh gue, hihi." Hasna bicara sendiri sambil melajukan motornya, ternyata yang menyerempet mobil Afnan itu Hasna, ia tadi pergi dengan rasa kesal dari rumah Ninen, Akibat dirinya akan di jodohkan dengan seorang Ustaz.
"Aaaahh, bagaimana ya jika orang itu melacak Nopol gue? yaaah bisa tahu alamat gue yang di Jakarta dong," Hasna masih saja berbicara sendiri. Setelah merasa lega kini ia cemas, takut kalau si pemilik mobil melacak keberadaannya.
Setelah dapat motor itu dari tangan Roy, maka Hasna merubah kepemilikan motor itu atas namanya, Karena takut terjadi sesuatu hal di kemudian hari.
***
Masih Didalam Mobil Afnan.
"Memangnya A'a bro akan mendatanginya ke Jakarta? untuk meminta pertanggung jawaban, ganti rugi," tanya Ubaydillah.
"Ya tidak sih. Namum, siapa tahu saja besok bertemu di jalan, kalau sudah tau nopolnya 'kan bisa kita stop, minta bertanggung jawab," jawab Afnan.
"Tapi bisa jadi A'a bro, itu hanya orang kebetulan lewat saja, mungkin sedang touring dengan club nya," lanjut Ubaydillah.
"kalau memang sedang touring, koq dia sendiri ya?" tanya Afnan
"Mungki tersasar, bisa jadi karena terpisah dari rombongan, terus nyasar deh! hehe," timpal Ubaydillah mengekeh.
"Ini kan jalan Raya baypass dalam kota, gak biasa di lewati thouring dek sob, bisa saja itu perempuan tinggal di kota ini! akan tetapi
alamat tetap Jakarta." Ubaydillah hanya menganguk, mendengar Afnan menerka-nerka.
"Ya sudah kalau suatu saat bertemu dengan pengendara motor ini. Maka Aa bro sepertinya harus sedikit menceramahi-nya."
"Ide bagus sih Dek." Afnan dan Ubaydillah mengekeh.
***
Keesokan malam ba'da Isya, di kediaman Kakek dan Nenek Hasna, mereka sedang menanti kehadiran keluarga pak Kyai dan sudah bersiap menyambut kehadiran mereka.
Setengah jam kemudian, yang di nanti pun akhirnya tiba.
"Assalamu'alaikum Warahmatullah," terdengar ucap salam dari arah luar.
"Wa'alaikum Salam Warahmatullah, mari silahkan masuk! Pak Yayi, Umi, Nak Afnan, Nak Ubay," ucap Kiki. Memang Kakek dan Neneknya Hasna telah mengenal Afnan dan Ubay.
Ubaydillah adalah seorang yang di anggap Yatim piatu oleh pak Kyai. Ia di tinggalkan seseorang di jalanan. dan pak Kyai menemukan Ubaydillah saat malam hari, ketika ia sedang menangis di tengah jalan. Lalu membawanya pulang ke pesantren, menyekolahkan nya dan menganggap nya seperti anak mereka sama seperti Afnan, usia Afnan dan Ubaydillah terpaut jarak tiga tahun.
"Silahkan di cicipi makanan nya, pak Yayi, Umi," tawar Ninen Hasna, ayo di icip juga Nak Ustadz, Nak Ubay jangan malu-malu," tawar Ninen kembali.
Umi serta Kyai hanya mengangguk, menanggapi tawaran Ninen dengan sopan dan mereka hanya mengambil air teh manis, lalu meminumnya dengan perlahan dan hati-hati.
"Iya, terima kasih," Ucap Afnan dan Ubaydillah secara bersamaan.
Tak lama seorang gadis yang berpakain sexy, namun wajahnya ia sembunyikan di balik masker kesehatan. Nampak sedang menuruni anak tangga. Ia di temani Art rumah itu. Gadis itu tak lain adalah Hasna. Kini ia berjalan menghampiri keluarga Afnan.
"Assalamu'alaikum," ucap Hasna.
"Waalaikum Salam," jawab keluarga Afnan serempak.
"Perkenalkan ini cucu saya, Namanya Hasna, panggil saja Nana," ucap Ninen, memperkenalkan Hasna pada keluarga Afnan."
Keempat tamu Kiki dan Ninen nampak terkejut walupun tidak begitu kentara. kala menyadari gadis yang akan mereka ta'aruf itu adalah gadis berpakaian seksi.
"Ayo sayang, salam pada calon mertuamu," pinta Ninen. Hasnapun menyalami mereka. Namun, tidak dengan Afnan dan Ubaydillah. Kepada mereka ia hanya menangkupkan kedua telapak tangan dan di sambut dengan hal yang sama.
"Astaghfirullah, Ta'aruf-an yang seksi." bisik Afnan didalam hatinya.
***
Bersambung.