Dokter Amora Agatha Arnold seorang dokter Ahli bedah yang banyak di senangi oleh pasiennya dan sesama teman dokter nya, selain seorang dokter yang hebat Amora juga adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses .
tetapi pada saat ia menemukan pria dambatan hati nya Daddy nya tidak memberikan restu kepada nya
" selama ini Daddy menuruti semua ke inginan mu tetapi yang satu ini maaf Daddy tidak bisa " ucap Shaka menundukkan kepalanya dia tidak bisa melihat putri nya menangis di hadapan nya hanya karena ingin meminta restu dari nya
apakah Shaka akan memberikan restu untuk Amora dan kekasih nya atau justru Shaka tidak akan pernah merestui hubungan putri nya itu
.
.
.
saksikan terus cerita nya jangan sampai ketinggalan 🤗 Like comen dan Vote 🥰🤗 Author nya juga jangan lupa di Follow ya guysss heheheehee 🤭🤭
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak mudah untuk melupakan
.
.
Amora dan Alva sedang naik motor bersama motor pespa berwarna hitam milik kang Jefri.
" sangat cantik kan pemandangannya kak Alva " ucap Amora di belakang Alva
" iya sangat cantik dan disini lahan kosong nya juga banyak " jelas Alva
" benar jadi kak Alva buat aja tempat wisata disini, sekalian villa keluarga juga jadi kalo berlibur disini gak harus sewa villa lagi hehehe " ucap Amora
" tapi kira-kira pemilik nya mau gak ya menjual lahan nya " tanya Alva ragu karena sudah banyak pemilik lahan yang dia sudah datangi bersama dengan ayah nya tetapi tidak ada satu pun yang mau menjual nya.
" kita cari aja dulu siapa tau disini kan ada " ucap Amora
" kak Alva berhenti " ucap Amora dan seketika Alva langsung menghentikan motor nya
" ada apa " tanya Alva menengok kebelakan
" ayo kita kesana di sana ada sungai air nya sangat jernih " ucap Amora yang sudah turun dari motor
Alva meng standar motor itu lalu ia pun juga turun " ayo " ucap nya berdiri di samping Amora
mereka berjalan ke arah kebun teh karena sebelum sampai ke sungai itu mereka harus melewati kebun teh terlebih dahulu
" kebun teh nya sangat cantik, andaikan ini semua milikku pasti aku sudah kaya raya " ucap Alva seraya melangkah di belakang Amora
Amora tersenyum mendengar ucapan dari pria itu " tanpa memiliki kebun teh yang luas ini kak Alva kan sudah banyak uang " jelas Amora
" tapi itu uang ayah ku bukan uang ku " ucap nya lagi
" sama aja, kan kak Alva juga dapat setengah nya " jelas Amora
dan mereka sudah sampai di pinggir sungai itu air nya sangat jernih
" ayo kak Alva kita turun " Amora mengajak Alva untuk turun ke sungai yang air nya tidak dalam itu
Alva hanya diam saja memperhatikan Amora yang sudah turun di sungai celana tidur wanita itu sudah basah
" kak Alva jangan khawatir air nya bersih kok, dan juga sangat dingin " ucap Amora lagi mengingat Alva paling anti bermain kotor-kotoran
Alva membuka sendal nya lalu ia menyusul Amora untuk turun ke sungai itu.
" apa kamu sudah mandi " tanya Alva
" belum " jawab Amora tanpa melihat ke arah Alva ia sibuk bermain air
dan dengan jail nya Alva menyiram Amora air seketika Amora langsung melihat pria itu
" rupanya kak Alva ingin bermain-main dengan ku ya " ucap Amora lalu ia membalas Alva dan akhirnya nya terjadi lah siram menyiram di antara kedua nya , hingga pakaian kedua nya basah kuyup
" sudah cukup ayo kita pulang, nanti kamu masuk angin " ucap Alva yang melihat Amora yang sudah basah kuyup
" nanti aja kak Alva ini masih pagi juga kok, lagian kan kak Alva juga mau mencari lahan sekalian kita mencari nya " ucap Amora
" kamu bisa masuk angin kalo gak segera ganti baju, ayo kita pulang " Alva menarik tangan Amora untuk kembali naik
Amora menurut mereka memilih pulang dan akan melanjutkan mencari lahan yang akan di jual nanti sore.
.
.
.
sudah tujuh hari Amora dan oma nya berada di bandung dan hari ini mereka harus pulang begitu pun juga dengan Marsya dan Alva yang ikut pulang bersama mereka, sedangkan Mbak Yuyun dan Kang Jefri sesuai permintaan dari Nadia mereka berdua ikut ke Jakarta untuk menjadi pelayan pribadi Nadia.
Amora satu mobil dengan Alva yang memakai mobil nya sedangkan Mobil yang Alva bawa kebandung di bawa oleh kang Jefri dan di dalanya ada mbak Yuyun, Nadia, dan juga Marsya
" jadi kak Alva akan kembali lagi ke bandung setelah satu minggu di jakarta " tanya Amora
" iya karena aku harus melunasi lahan itu dan akan mengurus pembangunan tempat wisata disana. " jawab Alva, dua hari sebelum kembali ke jakarta Alva sudah mendapatkan lahan yang ingin di jual oleh pemilik nya dan lahan itu sangat cocok untuk di tempati membangun tempat wisata di kampung itu
" semangat kak Alva semoga semua nya di lancarkan " ucap Amora memberi kan semangat
" terimakasih, kamu juga semangat kerja nya " tambah Alva , selama berada di bandung Amora dan Alva semakin dekat dan akrab tetapi selama itu juga Amora hanya menganggap Alva seperti kakak nya sendiri sama seperti Kayla dan Alvin yang menganggap nya.
tetapi berbedah dengan Alva yang memiliki perasaan lebih kepada wanita cantik itu, ia sangat ingin menjadikan Amora sebagai istri nya dan ibu dari anak-anak nya di masa depan.
.
.
.
dan disini lah Amora berada di Mansion besar milik Daddy nya. di malam yang sangat sunyi ini setelah makan malam Amora langsung kembali ke kamar nya ia duduk termenung di balkon kamar nya seraya menatap langit yang gelap malam ini, tak ada satu pun bintang yang bersinar di atas sana.
" Apa kabar Gara... " gumam Amora memandang ke arah langit yang gelap itu
ternyata satu minggu berlibur di Bandung tidak lah cukup untuk membuat nya lupa dengan sosok Tenggara.
air mata nya menetes membasahi pipi nya kala ia mengingat kebersamaan nya dengan pria itu , memang kebersamaan mereka sangatlah singkat karena Amora dan Alva hanya satu bulan saja menjalani hubungan tetapi di dalam satu bulan itu banyak kenangan yang terjadi di antara mereka berdua.
" aku salah... ternyata aku tidak bisa melupakan mu Gara... tetapi aku sangat berharap semoga kita berdua tidak di pertemukan lagi, aku tidak akan kuat menatap wajah mu jika bertemu dengan mu " ucap nya lagi seakan ada Tenggara di depan nya yang ia ajak berbicara.
setalah nya Amora kembali masuk ke dalam kamar nya ia merebahkan tubuh nya perlahan ke atas ranjang nya, malam ini ia harus istirahat yang cukup karena besok ia akan kembali masuk bekerja setelah satu minggu mengambil Cuti.
di negara yang berbedah pria yang masih memakai seragam loreng itu sedang berjalan di kegelapan malam bersama dengan tim nya, di tangan mereka terdapat pistol.
" hati - hati mereka bisa menyerang kapan saja " ucap Tenggara kepada tim nya
" siap kapten " ucap mereka kompak dan tak lama setelah nya suara peluru terdengar di sekitar nya
dor
" serang balik " Tenggara memberikan perintah kepada tim nya itu dan terjadi lah adegan saling menembak di gedung tua itu
malam ini Tenggara dan Tim nya sedang mengatasi Mafia yang sedang melakukan perdagangan organ tubuh manusia.
dor
dor
" aarrggghhh... " ucap salah satu tim nya memegang Pudak nya, dia terkena tembakan dari salah satu anggota Mafia yang malam ini melakukan perang bersama dengan mereka.
" bawa dia ke Markas, dan obati luka nya " perintah Tenggara dan satu orang dari mareka segera membawa teman nya yang tertembak itu pergi dari sana.
.
.
.