NovelToon NovelToon
KETIKA HATI TLAH MEMILIH

KETIKA HATI TLAH MEMILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Identitas Tersembunyi / Persahabatan / Romansa / Dendam Kesumat
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: adilpic

Azkia Arabella seorang gadis desa Zkenti yang selama ini di asuh dan di besarkan oleh Mis.Bel, kejadian yang dialaminya di kota Zervo membuatnya masuk dalam konflik permasalahan beberapa keluarga
besar yang sangat rumit. Steven Alexi
merupakan salah satu putra dari keluarga itu, ia seorang pebisnis sukses juga dan nantinya akan membantu gadis itu jiwa dan raganya, keduanya akan dihadapi dengan konflik romansa percintaan yang berat dan rumit.
Steven Elio banyak memiliki rahasia yang disembunyikannya dari dua orang terpentingnya ini. ia akan mengalami banyak kejadian menyedihkan yang membuat dirinya tersiksa.

silahkan simak kisah ketika hati tlah memilih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adilpic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasakan

' Ini begitu menyakitkan, perutku terasa kram akibat tendangannya ', keluhnya dalam hati.

" Rasakan, kau ingin kabur ?, tidak semudah itu hah ", umpatnya pada Azkia yang terbaring kesakitan.

" Cukup, jika dia mati kau yang akan menanggungnya ", ucap pria satunya mengingatkan.

Seingat Azkia baru kali ini ada seseorang yang memukulnya sekuat ini, ia menggigit bibirnya menahan sakit, meski pun ia merasakan sakit lainnya. Entah berapa lama sudah ia di bawa ke tempat yang tidak di ketahui nya ini.

Bremm..

Suara mobil berhenti tepat depan gedung. Pintu terbuka, hawa dingin masuk menusuk hingga kulit Azkia yang masi menggunakan gaun tidur yang tidak terlalu tebal dan tanpa mengenakan sandal. Ingin rasanya ia mengatupkan kedua kakinya namun ikat tali pada kedua menghalangi.

Rasa sesak juga di rasakan Azkia, namun sebisa mungkin ditahannya agar tidak menimbulkan kegaduhan. Ia mengatur nafasnya hingga merasa nyaman dengan keadaan yang sangat sulit. Matanya terasa berat sedikit lagi sepertinya ia akan kehilangan kesadarannya, beberapa hari ini ke 2 pria yang menculiknya hanya meminumkan air padanya tanpa makan sedikit pun, akibatnya tubuhnya terasa lemah tak bertenaga.

" Bagaimana keadaannya ? "

" Ini dia perempuan itu tuan "

Pria bertanya itu mendekat pada Azkia, tepat di depannya ia berhenti. Sangat hening sebelum suara tampar mendarat di pipi manis Azkia.

Azkia tersungkur dengan kursi yang mengikatnya untuk yang ke 2 kalinya. Rasa sakit, terkejut dan takut menyelimutinya.

" Angkat dia " ucap pria yang tidak lain Mr. Arthur Herven.

Beberapa pengawal yang datang bersamanya bergegas melakukan perintahnya. Azkia kembali terduduk dengan baik pada posisinya semula.

" Bawa Roy kemari " perintahnya kemudian.

Mendengar nama itu, Azkia bergetar ketakutan.

" Siapa namamu ? " tanyanya pada Azkia.

" Azkia ", jawabnya singkat.

" Kau tahu apa yang terjadi pada anakku ? " ucapnya dengan nada geram penuh amarah.

Azkia terdiam tak bisa menjawab, sepertinya ia meninggalkan Roy malam itu dengan pukulan Alexi dan selanjutnya El, entah apa yang terjadi.

" Tangannya terluka parah ", ucapnya kemudian sambil melirik tangan Azkia yang terikat pada lengan kursi. Mr. Arthur kemudian menjulurkan tangan meminta sesuatu pada bawahan di belakangnya. mereka pun sigap mengambil dan menyerahkan sebuah tongkat kayu yang ada di ruangan tersebut.

Azkia merasakan kengerian semakin menjadi-jadi, tidak cukupkah luka yang diterimanya ini ?, bukankah ia adalah korban ?, namun mengapa dirinya yang ada di situasi ini ?, Rasanya tidak adil, pikirnya.

Sebuah pukulan menghantam tangannya, Azkia berteriak sakit.

" AKH ", ia meringis kesakitan, kali ini ia menangis.

Dari arah pintu seseorang berteriak manahan pukulan selanjutnya.

" Tidak, cukup, Ayah apa yang kau lakukan ? " ucapnya.

Azkia mengenali suara itu adalah suara Roy.

" Bukankah aku sudah katakan, jangan menyentuhnya apalagi sampai membuatnya seperti itu Ayah ", ucapnya dengan suara khawatir.

" Bukankah kau ingin balas dendam ? " ucap Mr. Arthur kemudian.

" Tidak, ini sudah lebih dari cukup, kalian bawa ayahku pergi ", perintah Roy kemudian.

" Apa-apaan ini Roy ? " tanya ayahnya gusar.

" Aku mohon pulanglah ayah ", ucapnya dengan nada pinta.

Baru kali ini Mr. Arthur mendengar anaknya meminta sesuatu padanya seperti ini, dan sampai memerintahkan anak buahnya sendiri. Mr. Arthur terkejut dan terkesan sejenak, ia pun mendengarkannya dan pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Roy kemudian melihat pada Azkia dan menghampirinya. ia berlutut dihadapan gadis itu dan membuka ikatan tali pada tangannya. Azkia terkejut menyadari sentuhannya.

" Jangan takut, aku hanya akan melepaskan ikatanmu ".

" Kenapa kau membantu ? ", tanya Azkia

Roy melepaskan ikatan dengan diam, jika mengingat ke 2 lelaki berpengaruh di belakang gadis ini, tentu keluarganya tidak akan selamat. ia takut membayangkan apa yang akan terjadi pada keluarganya nanti. Prasangka-prasangka buruk menghampiri pikirannya tanpa henti.

Roy melihat kondisi Azkia, ada beberapa luka memar di sekitar pipinya, Ahh... itu lebih membuatnya gelisah. Ia harus memohon sesuatu sebelum terlambat, buang rasa malu dan memohonlah dengan sungguh-sungguh, tekadnya.

" Apa kau bisa merahasiakan watak penculikan ini ?, entah apa yang akan terjadi dengan keluargaku jika ke 2 pria dekatmu mengetahuinya ", pinta Roy sambil lanjut membuka ikatan kaki Azkia.

" Mengapa ? "

" Bukankah kau dekat dengan mereka ?, kau pasti tahu betapa menyeramkan dan kasarnya mereka pada musuhnya "

Azkia diam memikirkan ucapan Roy, selama ini Elio maupun Alexi tidak pernah menunjukkan sikap kasar dan tidak sopan di hadapannya. Apakah itu benar ?

Azkia akan paham jika itu Alexi, dia mempunyai jaringan dan keluarga tersohor di kota Zefro. Tidak akan ada orang yang akan mencari perkara dengan keluarganya. Namun sepertinya Elio hanyalah karyawan biasa yang selalu berada di Zkenti.

" Apa maksudmu Alexi ? Steven Alexi ? "

" Ya, salah satunya, namun yang satunya lagi jelas lebih menakutkan ", jawabnya sambil membuka ikatan kain yang menutup mata Azkia. Akhirnya ia dapat melihat sekelilingnya dengan baik. Ternyata tempat ini sangatlah luas dan sangat tidak terawat. Ia menatap Roy di hadapannya, lelaki itu memiliki bekas memar yang cukup parah pada wajahnya.

' Pantas saja ayahnya sangat marah ', pikirnya.

Azkia memegang tangannya yang memar karena tali ikatan yang kuat.

" Satunya ?, maksudmu Elio ? "

" Itukah namanya ?, maaf aku tidak tahu, tapi lencana keluarga yang melekat padanya bukanlah keluarga sembarang, jika kau tidak tahu itu lebih baik kau menjauh dan hati-hati ". ucapnya memperingatkan.

Membayangkan ia akan jauh dari Elio sangatlah tidak mungkin terjadi.

" Untuk permohonanku barusan bisakah kau merahasiakannya ? Aku minta maaf atas kelakuan bodoh dan kurang ajarnya diriku dan tentu saja termasuk perbuatan ayahku".

Melihatnya bersungguh-sungguh menyesal membuat Azkia iba dan mengangguk mengiyakan permohonan Roy. Roy tersenyum mendapati jawaban dari Azkia. ia pun berterimakasih lagi pada sosok perempuan yang terlihat lemah dihadapannya.

" Berapa hari kau dikurung di sini ? "

" 3, sepertinya 3 hari "

" Kau, ingin ke rumah sakit ? aku akan mengantarmu, aku akan menanggung semua biaya pengobatanmu "

Azkia menggeleng pelan. Ia menggigit bibirnya ringan sambil mencoba menahan gejolak hatinya. Melihat Roy bersikap baik setelah kejadian yang buruk dan menakutkan ini membuatnya ingin menangis lagi.

" Tidak, aku ingin pulang, antarkan aku pulang ? ", ucap Azkia dengan air mata yang hampir menetes mengingat membayangkan kondisi Ms. Bell.

" Baik, ayo kita pergi, dan sekali lagi maaf ", Roy pun memapah Azkia dan mereka pergi meninggalkan gedung suram di tengah hutan itu.

...****************...

Setelah mendengar cerita dan penjelasan Gisel tantu saja Elio sangat khawatir, seluruh orang yang mendengarkan itu merasa lalai dan acuh dengan hal ini.

Paman Jen pun merasa seperti itu, ia sadar bahwa beberapa hari ini tidaklah sama dengan hari-hari biasa, ia merasa bahwa ada sepasang mata yang memerhatikan pergerakan keduanya, sebab itulah ia sering mengantar atau menemani keduanya . Ia tidak menyangka bahwa semua itu akan berakhir seperti ini.

4 hari 3 malam telah berlalu semenjak Ms. Bell ditemukan dalam kondisi buruk, kabar mengenai Azkia tidak ada perkembangan, Ms. Bell masi terbaring dan belum sadarkan diri. Elio terlihat sangat frustasi dan menyalahkan diri.

Beberapa hari ini Alexi selalu menemani Elio, sesekali ia akan melihat Elio sibuk dengan handphone nya dan berteriak memerintah entah pada siapa. Pekerjaan kantor di serahkannya pada sekretaris kepercayaannya. Sebenarnya Alexi tidak perlu se repot itu mengurus berbagai macam keperluan kantor, namun ia lebih menyukai menyibukkan diri dengan berbagai hal, karena selam ini entah apa yang akan dikerjakannya selain memenuhi perintah ayahnya yang bertolak belakang dengan kemauannya.

" Hei, berikan kunci rumahmu sekarang ".

" Apa yang akan kau lakukan dengan itu ?", jawab Elio lemah.

" Aku akan mengambil beberapa baju dan tentunya keperluan lain, belakangan ini kau sangat kumel dan tidak terurus ".

Elio pun memberikannya tanpa balasan. Meskipun dalam keadaan ini ia harus memperdulikan kesehatan dirinya. Jika ia tumbang entah siapa yang akan menjaganya pula.

" Aku pergi " pamit Alexi.

Jarak Desa Zkenti dan rumah sakit ini tidak terlalu jauh, meskipun termasuk dalam kota namun tidak sejauh kediaman rumah dan pusat kota.

Elio menyandarkan dirinya pada kursi tunggu rumah sakit berwarna besi tembaga itu. pikirannya kalut tidak mengetahui keberadaan Azkia. 3 hari berlalu, entah apa yang akan terjadi pada gadis itu.

' Siapa saja ku mohon temukan dia ', pintanya dalam hati.

Telepon masuk, melihat layar ia segera mengangkatnya.

" Apa kau sudah mendapatkan keberadaannya ? "

" Belum sama sekali Tuan "

" Hah... kenapa kalian sangat lambat ? ", ucapnya dengan nada kesal.

" Maaf Tuan, tapi perkiraan kami bahwa nona di sekap di gedung dalam hutan "

" Pergi periksa, aku ingin tahu jawabannya sore hari ini "

" Baik Tuan "

1
Siti Ruzita
sangat seneng membaca nya
Dilpic: terima kasih, mohon dukungannya
total 1 replies
Haryanti Puji Rahayu
awal yang menarik,, semangat Thor
Dilpic
semangat dan lebih giat lagii, tidak ada kesuksesan yang instann gayss
agnesiaaaprihestynuariska nuariskaprihesty
.
Adil Dila
Baca sampe ep 22 rasa-rasanya hanya sedih terus yang di alami Azkia, kapan co swet co swernya ka'
Adil Dila
Kenapa hanya Azkua yang di gebukin🤧
Adil Dila
Semangat menulisnya ka'
Sukma Wati
kreen novelx menarik untuk d baca lebih semangat lagi menulisx
asmirah rasada
ceritanya menarik dengan tata bahasa yang ringan, untuk calon pembaca yang ingin mencari novel roman, ini salah satu yang menurutku akan greget kedepannya.

untuk thornya semangat upnya.
asmirah rasada
semangat, keren ka', sering up aja
Sensasi Senja
semangat kak, ceritanya keren
luna
keren, tetap semangat kak!
udah bagus novelnya
Dilpic: wah, terima kasih kak
total 1 replies
Adil Dila
Penasaran thor
Adil Dila
Wah
Adil Dila
Keren 👍
Rijal Kanal
🧐🧐
Rijal Kanal
up up
Rijal Kanal
semangat ya thor, keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!