Sinopsis.
Menceritakan seorang gadia desa yang bekerja di kotanya, gadis itu bernama Ayana Larasti, biasa di panggil Ana. Memiliki paras yang sangat cantik serta tubuh ideal.
Di sisi lain, seorang pemuda tampan bernama Reyhan Bagaskara pewaris perusahaan RB'Corp terbesar di dunia. Karna merasa di khianati sang tunangan membuatnya menjadi pria dingin tak tersentuh. karna melhat orang tuanya sedih menginginkan seorang menantu.
Secara tidak sengaja Reyhan bertemu Ana, karna merasa tertarik. Reyhan menawarkan Ana nikah kontrak dengannya selama 1 tahun. Sebagai bayaran Reyhan akan membiayai pengobatan ayah Ana sampai tuntas.
Akankah Ana menerima tawaran Reyhan?.
Mampukah mereka bersandiwara di depan kedua orang tua mereka?
#Penasaran kan, ikuti terus ceritanya. semoga kalian suka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riana Reza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
Ana membulatkan mata begitu Reyhan menariknya masuk ke dalam kamar mandi.
"Maaf.." Ucap Reyhan.
Tanpa aba-aba Reyhan langsung mencium Ana dengan lembut, Ana membulatkan mata begitu Reyhan menciumnya. Ana memberontak ingin melepaskan pagutannya tapi tenaganya kalah besar dengan Reyhan. Mata merah menahan hasrat yang tak tersalurkan.
Reyhan membopong badan Ana keluar dari kamar mandi menuju ranjang tanpa melepaskan pagutannya..Dengan di liputi gairah yang besar, tanpa basa basi Reyhan langsung merobek baju atas Ana. Dan terpampanglah bua*h d*da yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil menurutnya.
Reyhan menelan saliva dengan kasar, tanpa meminta Izin ia langsung menciumi leher jenjang Ana dengan buas.
Dan terjadilah hal-hal yang mereka hindari.
4 jam kemudian, Reyhan ambruk di sisi Ana.
Sedangkan Ana dari pertama penyatuan sampe selesai Ana hanya meneteskan air mata dengan pandangan kosong. Hatinya hancur berkeping-keping. Tidak hatinya saja yang hancur tapi badannya juga yang terasa remuk dan perih di bagian kew*nit**n. Masa depannyapun hancur. Apa lagi Reyhan melakukannya sedikit kasar hingga membuat Ana merasa terhina.
Reyhan mengusap air mata Ana dengan lembut. Lalu menariknya kedalam pelukan.
"Maafin saya Ana, tadi ada yang memasukan sesuatu kedalam minumanku. Tapi kamu enggak usah khawatir. Saya akan tanggung jawab sama apa yang udah saya lakuin tadi." Ucap Reyhan menenangkan Ana.
Ana hanya menangis tersendu-sendu dalam pelukan Reyhan hingga membuatnya lelah dan terlelap tanpa mengubah posisi.
'A**ku janji, aku akan berusaha mencintai kamu dan melindungi kamu dengan jiwa dan ragaku..Maafkan aku Ana' batin Reyhan membersihkan sisa air mata Ana mengeratkan pelukannya.
Jam 08 pagi Ana membuka mata, lalu menggerakan badannya yang terasa berat di bagian perut. Ana menyingkirkan tangan Reyhan yang melingkar di perutnya, lalu memindahkannya perlahan takut membangunkan si empunya.
Ana menggerakan kakinya perlahan hendak turun dari ranjang.
'S**sstttt.. Terasa sakit di pangkal pahanya.
Ana terus memaksnya berjalan sambil menahan sakit dan perih.
Ana mengguyur badannya dengan air dingin di bawah shower. Air matanya terus menetes bersamaan dengan air yang berjatuhan. Ia menangis tersendu-sendu di bawah guyuran air.
Setengah jam kemudian Ana tidak kunjung keluar juga dari kamar mandi, Reyhan terbangun dan membuka matanya. Ia menoleh kesamping tidak mendapati Ana di sisinya. Lalu ia mendengar gemercik air dari kamar mandi, pasti Ana sedang mandi. pikirnya. Reyhan menyibakan selimut mendapati bercak darah di sprei, Reyhan tersenyum sendiri mengingat kegiatan panasnya semalam.
1 jam lebih lagi Ana tidak kunjung keluar dari kamar mandi hingga membuat Reyhan khawatir.
Tok
Tok
Tok
"Ana kamu ada di dalam. Tolong buka pintunya" Perintah Reyhan menggedor pintu kamar mandi dengan Kencang.
"Ana buka pintunya." Teriak Reyhan.
Reyhan yang di landa kecemasan takut terjadi sesuatu terhadap istri kontraknya, ia segera mendobrak pintu dengan kencang, lalu membulatkan mata melihat Ana tergeletak di bawah shower dengan air yang terus mengalir membasahi badannya.
Reyhan mematikan shower, lalu membopong tubuh Ana yang sangat dingin dan pucat.
Memasangkan baju di tubuh Ana dan menyelimuti tubuh Ana yang masih kedinginan.
"Cepat datang kemari" Ucap Reyhan memanggil dokter keluarga.
Tanpa menunggu sang dokter berbicara Reyhan langsung mematikan sambungannya dengan sepihak.
"Selalu saja begitu" gerutu Dokter di sebrang sana.
Reyhan membaringkan badan di sisi Ana lalu memeluknya dengan erat untuk menghangatkan tubuh Ana.
"Ana bangun , tolong maafkan saya. Ini semua gara-gara saya yang tak bisa mengontrolnya. Andai aku bisa menahannya mungkin kamu tidak akan seperti ini" ucap Reyhan pelan dengan penuh penyesalan.
Sedangkan di bawah sana, Nyonya Rianty dan tuan Bagas bertanya-tanya kepada pelayan yang bekerja di sana mengenai menantu dan anaknya tidak ikut sarapan bareng. Tidak biasanya, pikirnya.
"Bi apa Ana dan Reyhan sudah sarapan?" Tanya nyonya Rianty.
"Tuan muda dan nona muda belum turun dari pagi nyonya" Jawab pelayan dengan sopan menundukan kepalanya.
"Ya sudah terima kasih, silahkan kamu lanjutin lagi kerjanya" perintah nyonya Rianty lembut..Pelayanpun melanjutkan pekerjaannya.
"Tumben ya pap menantu kita jam segini belum turun, apa menantu kita sedang sakit ya..Si Rey juga inikan usah siang, apa dia enggak ke kantor?" Tanya Nyonya Rianty kepada suaminya dengan wajah cemas.
" Mungkin mereka kelelahan kali mam bikinin kita cucu" Jawab tuan Bagas asal.
" Bagus kalau begitu, wah mammi udah enggak sabar pengen gendong cucu" Hilang sudah wajah cemas nyoya Rianty.
"Selamat pagi Tante, Om." Sapa dokter bernama Rendy bersama asistennya.
" Pagi juga, lohh tumben kamu pagi-pagi udah kesini. Ada apa?" Tanya Nyonya Rianty bingung.
Dokter Rendy lebih bingung lagi di buatnya.
" Tadi pagi Reyhan hubungi saya tante suruh cepet datang kesini katanya" Jawab Rendy dengan wajah bingungnya.
"Jangan-jangan...." Ucap Tuan Bagas menoleh ke istrinya.
Nyonya Rianty dan tuan Bagas menaiki anak tangga sedikit berlari, dengan wajah cemas. Takut terjadi sesuatu dengan anak dan menantunya.
dokter Rendy dan asistennhya mengikuti mereka dari belakang dengan tergesa-gesa.
'Braakkk...Suara pintu kamar Reyhan terbuka dengan kasar.
Tuan Bagas dan Nyonya Rianty membulatkan mata melihat wajah menantu kesayangannya pucat seperti kapas dalam kondisi tak sadarkan diri.
" Reyhan, Ana kenapa"Tanya Nyonya Rianty dengan wajah khawatirnya.
" Ngapain bengong, cepet periksa istri gue" Perintah Reyhan mengabaikan pertanyaan mammy nya, menyadarkan Dokter Rendy yang kebingungan.
"Tunggu.." Ucap Reyhan menghentikan langkah sang dokter.
"Gue mau yang periksa istri gue asisten loe, bukan loe "perintah Reyhan lagi, Reyhan tidak mau istrinya di sentuh pria lain meskipun itu dokter.
"Baiklah,,"Jawab dokter Rendy terkekeh dengan tingkah sahabatnya.
Dokter Rendy segera menyuruh asistennya yang bernama Resa memeriksa pasien dengan teliti.
Dokter Resa memeriksa Ana dengan keseluruhan, wajahnya cemas.. Ia menoleh kebelakang memberi aba-aba lewat mata bahwa pasiennya tidak baik-baik saja.
Dokter Rendy segera menginfus Ana, lalu menyuntikan sesuatu ke selang infus. Ia tidak peduli dengan peringatan Reyhan, yang terpenting baginya keselamatan bagi pasiennya.
"Gimana keadaan menantu saya dok" Tanya Nyonya Rianty dengan wajah cemas.
"Untung tuan Reyhan segera menghubungi kami, kalau tidak mungkin nyawanya dalam bahaya." Ucap Asisten Rendy.
"APA,,,, bagaimana bisa?.."ucap mereka serempak.
"Nona muda saat ini sedang stres, mungkin Reyhan bisa menjelaskannya lebih detail"ucap Rendy.
Nyonya Rianty dan Tuan Bagas menatap tajam anaknya. Minta penjelasan.
"Baiklah om dan tante saya permisi dulu karna ada jadwal oprasi hari ini, saya akan kembali kesini setelah oprasinya selesai." Pamit Dokter Rendy menepuk bahu Reyhan.
"Terima kasih nak Rendy karna sudah menolong menantu saya" Ucap Nyonya Rianty.
" Itu sudah menjadi tanggung jawab kami tante" ujar Rendy sopan.
"Baiklah, sekali lagi terima kasih dan hati-hati di jalan." ucap Nyonya Rianty, sedangkan Tuan Bagas menatap Tajam Anaknya sedari tadi.
Setelah dokter Rendy dan asistennya keluar dari kamar Reyhan.
Tuan Bagas menarik tangan anaknya keluar takut istirahat menantunya terganggu.
'P**laaakk...
#Kira-kira apa ya di lakuin Tuan Bagas tehadap anaknyaa....
#Ikuti terus ceritanya..dan jangan lupa tinggalkan jejak...Hatur nuhun🙏🙏