NovelToon NovelToon
Suamiku Anak Yang Terbuang

Suamiku Anak Yang Terbuang

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Berbaikan / Tamat
Popularitas:22.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Anjana

Afnaya Danuarta mengalami suatu musibah kecelakaan hebat, hingga membuat salah satu pada kakinya harus mendapati sakit yang cukup serius. Disaat hari pernikahannya tinggal beberapa waktu lagi, dan calon suaminya membatalkan pernikahannya. Mau tidak mau, sang adik dari calon suami Afnaya harus menggantikan sang kakak.

Zayen Arganta, adalah lelaki yang akan menggantikan sang kakak yang bernama Seynan. Karena ketidak sempurnaan calon istrinya akibat kecelakaan, membuat Seyn untuk membatalkan pernikahannya.

Seynan dan juga sang ayahnya pun mengancam Zayen dan akan memenjarakannya jika tidak mau memenuhi permintaannya, yang tidak lain harus menikah dengan calon istrinya.

Akankah Zayen mau menerima permintaan sang Ayah dan kakaknya?

penasaran? ikutin kelanjutan ceritanya yuk...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekhawatiran seorang ibu

Dipagi hari, dengan langkah kaki yang terburu buru. Tuan Tirta segera pergi ke rumah Tuan Arga untuk dimintai tanggung jawabnya atas pembatalan pernikahan putrinya dengan Seyn.

"Papa, kenapa terburu buru. Kita sarapan dulu, Pa..." ucap sang istri menghentikan langkah suaminya yang hendak pergi begitu saja.

"Papa tidak lapar, mama sarapan saja dengan Kazza." Jawabnya yang langsung segera pergi.

"Pa, Kazza ikut." Ucap Kazza yang juga menghentikan langkah kaki sang ayah.

"Tidak, biar Papa yang akan menemui Tuan Arganta sendirian. Kamu cukup temani Mama kamu untuk sarapan, dan hari ini kamu cukup pergi ke Restoran." Jawabnya, lalu segera pergi dari rumah.

Kazza yang mendapat perintah dari sang Ayah hanya bisa nurut dan tidak membantah.

Setelah tuan Tirta sudah pergi, Kazza ikut duduk di ruang makan menemani ibunya untuk sarapan pagi.

Dengan cekatan, Kazza telah selesai menikmati sarapan paginya. Meski hanya berdua dengan sang Ibu, Kazza tetap lahap menikmati makanannya.

"Ma, bagaimana kondisi Afnaya? apakah semakin murung, atau.... sudah tidak begitu murung." Tanya Kazza yang masih cemas memikirkan keadaan sang adik, yang tidak lain Afna adalah saudara kembar Kazza.

"Kondisi Afna tidak ada perubahan, Afna masih merasakan sakit pada bagian kaki kanannya. Mama tidak tahu harus berbuat apa lagi untuknya. Ditambah lagi, undangan pernikahannya bersama Seyn sudah tersebar luas." Jawab sang ibu terlihat murung, Kazza sendiri pun bingung untuk mengatasi permasalahan yang begitu rumit untuk dipecahkan.

"Apa perlu, Kazza meminta Seyn untuk mencabut kembali ucapannya. Kazza tidak ingin membuat Afna terluka, Ma.

"Itu tidak mudah untuk Afna, bukankah kamu sudah tahu sendiri seperti sifat Afna. Mama juga tidak ingin Seyn mencintai Afna dengan berpura pura, itu akan menyakitkan Afna. Apa kamu tega, Afna bersuami namun tidak mendapatkan cintanya." Jelas sang ibu, kemudian menarik nafasnya agar tidak begitu sesak untuk menghirup udara.

"Mama benar, tapi bagaimana dengan rasa malu keluarga Danuarta. Lalu, apa yang dilakukan kepada papa di rumah Seyn. Sepertinya papa tetap menyelenggarakan pernikahan Kazza, soal entah siapa calon suaminya nanti." Terang Kazza berusaha mencoba menerka nerka.

"Kita tunggu saja sampai Papa pulang. Kalau begitu, Kazza mau pergi ke Restoran dulu. Takut ada sesuatu yang dibutuhkan oleh karyawan." Ujarnya, lalu segera beranjak pergi meninggalkan ruangan makan untuk bersiap siap. Sang Ibu hanya menganngguk mengisyaratkan menyetujui apa yang diucapkan oleh putranya.

Meski Kazza dan Afna telah dilahirkan bersama. Namun, nama diantara keduanya tidak seperti anak anak lainnya yang ikut identitas nama kembar. Nama yang sangat jauh berbeda meski keduanya kembar, Afnaya dan Kazza. Tetapi keduanya saling menyayangi satu sama lain, dan rasa sakit yang dirasakan oleh Afnaya pun Kazza merasakannya. Namun, Kazza selalu berusaha untuk menutupinya. Karena dirinya tidak ingin terlihat bodoh didepan Afnaya, saudara kembarnya.

Sedangkan Afna, dirinya sedang berbaring dengan posisi miring di tempat tidurnya, Afnaya merasa tidak ada guna lagi. Afna merasa sudah banyak merepotkan keluarganya, karena keadaannya yang masih saja belum ada perubahan.

Setelah menyelesaikan sarapan paginya, sang ibu segera bergegas masuk ke kamar Afna dan membawa sarapan pagi untuk putrinya.

Sang ibu membuka pintu kamar. Dilihatnya Afnaya putri kesayangannya masih belum bangun, dengan pelan sang ibu mendekatinya dan berusaha membangunkan Afna.

Dengan pelan, sang ibu meletakkan sarapan pagi untuk Afna di atas meja kecil yang tidak jauh dari tempat tidur.

"Afna, bangun. Sudah pagi ini loh, apa kamu tidak ingin menghirup udara yang segar dipagi hari?" panggil sang Ibu sambil meyelipkan rambut panjang milik Afna kesamping telinganya agar tidak mengganggu wajah cantik milik putrinya.

Sedangkan Afna masih belum juga merespon panggilan dari sang Ibu yang tengah membangunkannya. Afna masih tertidur pulas. Tidak berselang lama, kemudian Afna mencoba membukakan kedua matanya dengan pelan.

Dilihat oleh Afna, ada sang Ibu yang sudah berada didekatnya dan membuatnya merasa tenang.

"Afna, bangun. Sudah pagi, apakah kamu tidak ingin menghirup udara segar? sayang sekali jika kamu melewatkan pagi yang begitu cerah dan hangat. Dan tentunya sangat baik untuk kesehatan." Ucap sang ibu kembali membangunkan putrinya dan berusaha untuk menyemangatinya, agar tidak larut dalam kesedihannya.

Afna mengucek kedua matanya, kemudian tersenyum sambil menatap sang Ibu.

"Mama..." panggil Afna sambil mengucek kedua matanya.

"Sudah bangun, sayang. Bagaimana pagimu hari ini, masih mendung?" tanya sang ibu sambil mengusap usap lengan Afna.

"Masih sama, Ma. Afna ingin duduk dan bersandar, supaya ototnya tidak terasa kaku." Jawabnya sambil berusaha untuk duduk dan menyandarkan tubuhnya, sang Ibu pun membantu Afna untuk duduk dengan nyaman.

"Tunggu sebentar, mama ambilkan sikat gigi dan air untuk cuci muka."

"Tidak perlu, Ma. Afna sudah bisa ke kamar mandi sendiri kok, ma."

"Tapi, Afna.."

"Tidak apa apa kok, Ma. Afna harus membiasakan diri dengan kondisi Afna yang sekarang, Afna tidak ingin selalu merepotkan yang lainnya." Jawab Afna sambil mencoba untuk turun dari tempat tidurnya.

"Afna, hati hati. Jangan dipaksakan jika kamu masih belum kuat untuk berjalan, biar mama bantu."

"Lepaskan, Ma. Afna ingin belajar berjalan tanpa ada yang menuntun Afna."

"Baiklah, hati hati. Jika kamu belum kuat, jangan dipaksakan."

"Mama tenang saja,"

Bruug... "awww! sakit." Afna menjerit dan meringis kesakitan.

"Afna! sudah pernah aku katakan, jangan jalan sebelum Dokter mengizinkan. Kenapa kamu masih nekad untuk jalan. Lihatlah kaki kamu, kamu belum diizinkan untuk jalan." Ucap Kazza yang tiba tiba sudah berada didalam kamar dan mengangkat tubuh Afna ke atas tempat tidur.

Afna sendiri hanya bisa berdiam tanpa mengucap sepatah kata pun.

"Afna, bersabarlah. Jangan kamu ulangi lagi yang seperti kamu lakukan tadi. Jika kamu membutuhkan sesuatu panggil aku. Kamu tahu hidupmu adalah hidupku, kita terlahir bersama dan didalam satu rahim ibu. Aku akan selalu menjagamu sampai kamu sembuh." Ucap Kazza yang tidak terasa air matanya jatuh membasahi pipinya.

"Maafkan aku, kak. Maafkan aku yang sudah menyusahkan kakak, aku janji tidak akan mengulanginya lagi." Jawab Afna yang juga ikut menangis, Kazza segera memeluk Afna untuk menenangkan adik kesayangannya.

"Aku minta, apa yang ibu katakan kepadamu jangan pernah menolaknya. Ini semua demi kesembuhan kamu. Jika kamu terus membangkang, kapan kamu akan sembuh. Kamu mengerti, kan? kamu ingin segera sembuh, 'kan?" ucap Kazza berusaha memohon.

"Iya kak, aku tidak lagi membangkang terhadap kalian. Maafkan aku, maafkan." Jawab Afna tertunduk lesu.

"Sekarang biar Kazza yang akan mengambilkan sikat gigi dan air untuk cuci muka. Mama lebih baik duduk dan temani Afna. Nanti Kazza akan carikan teman untuk merawat Afna. Kamu mau, kan? jangan khawatir soal yang akan merawat kamu. Akan aku carikan yang seumuran dengan kamu, agar kamu memiliki teman." Ucap Kazza berusaha untuk membuat sang adik tidak selalu menyendiri.

1
diva anggraeni
mungkin saja zayen yang tidak sengaja mencelakai atau menabrak afna
Ratih Hermansyah
/Curse//Facepalm//Facepalm//Facepalm/zayenn ada2 ajja
Ratih Hermansyah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/mba yuni polos amat apa msih perawan ya 🤭🤭🤭
Biva Nurhuda
pada dasarnya sekolah adalah tempat menuntut ilmu, bukan tempat ajang perbandingan sehingga ada kesenjangan dan pembullyan.
semoga tidak ada pembullyan lagi di berbagai sekolah yg berefek tidak baik
Biva Nurhuda: Aamiin
Anjana: Aamiin
semoga akan menjadi lebih baik lagi untuk generasi kedepannya
total 4 replies
Biva Nurhuda
Jangan biasakan membully karena itu tidak baik dan merugikan kamu
Biva Nurhuda
ini yg jadi masalah bully yg kalau di biarkan saja membuat orang yang di bully tertekan
Biva Nurhuda
Sabar Zayen
Biva Nurhuda
pola pikirmu memang harus di rubah zico supaya kamu bisa menjadi pemimpin yg bijak dan baik
Biva Nurhuda
sudah lama tidak up, di kira sudah tamat
Biva Nurhuda
ceritanya keren
Loraaw
bagus
Ira ita
selamat author sudah tamat karya ini g gantung berakhir baik tp KL boleh saran. jujur novel y lumayan bertele-tele tp so far asik sih diikuti sejauh ini. ⭐⭐⭐⭐⭐
Anjana: Terima kasih banyak kak, sudah mengikuti ceritanya hingga berakhir happy ending
total 1 replies
Rita
betul andai semua bs sebijak kamu
Rita
y bgtulah kdg jgnkan anak2nya kdg ortu jg memaksakan status sosial spy diakuin
Putri Rahmahani
status sosial masih di junjung tinggi.. sabar aja zicko setelah ini jeny bakal ilfil ama kamu soalnya dia liat status sosial kamu
Rita
ya begitulah status sosial banyak yg masih menerapkan
Anjana: Udah menjadi turun temurun dari jaman dulu kak😁
total 1 replies
Siti Zubaidah
bagus 👍👍👍
Putri Rahmahani
nah bagus zicko ubah pola pikir mu dan pola hidupmu.. tetap selalu rendah hati
Rita
lmyn lm akhirnya disempetin muncul semangat
Nor Azlin
thor Afna sama zayen hanya mempunyai zicko seorang aja anak nya yah enggak ada adik beradik yang lain selain zicko maaf pebasaran aja ni😂😂😂😂 lanjutkan thor
Nor Azlin: aku sudah mampir ni akan aku baca kisah zicko sama lunika di tunggu aja jumpa di sana yah🥰🥰🥰🥰
Anjana: baca karya Pernikahan bayaran kak, ada kisah Zicko, seru juga kok kak.. 😁
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!