NovelToon NovelToon
Dendam Keturunan Pendekar

Dendam Keturunan Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Action / Balas Dendam
Popularitas:695
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

Wira adalah anak kecil berusia sebelas tahun yang kehilangan segalanya, keluarga kecilnya di bantai oleh seseorang hanya karena penghianatan yang di lakukan oleh ayahnya.

dalam pembantaian itu hanya Wira yang berhasil selamat karena tubuhnya di lempar ibunya ke jurang yang berada di hutan alas Roban, siapa sangka di saat yang bersamaan di hutan tersebut sedang terjadi perebutan artefak peninggalan Pendekar Kuat zaman dahulu bernama Wira Gendeng.

bagaimana kisah wira selanjutnya? akankah dia mampu membalaskan kematian keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perampok Bus

**

Sedikit angin tipis tipis menerpa dedaunan pohon kamboja, burung burung gereja terbang kesana kemari entah mencari makan atau mencari jerami untuk di jadikan sarang.

Seorang pemuda berambut gondrong dengan langkah tenang berjalan mendekati keempat makam yang saling berdekatan.

Pemuda itu tidak lain tidak bukan adalah Wira, saat ini Wira sedang berada di Makam Kyai hasan munadi tepatnya berada di desa nyatnyono kecamatan Ungaran barat, kabupaten semarang jawa tengah.

Wira terlihat menghampiri 4 makan yang saling berdekatan dengan ekspresi rumit, di tangannya nampak plastik kresek yang berisi bunga setaman.

Wira terlihat langsung mengatupkan tangan dan memegang nisan sebagai salam lalu membersihkan segala rumput yang tumbuh di sekitar makam tersebut dan menyingkirkan daun daun yang mengotori makam.

Keempat makam tersebut adalah makam dari Jasmine, kakek nenek Wira, dan Bianca.

Setelah membersihkan makam Wira terlihat jongkok di samping makam ibunya sembari menaburkan bunga bunga setaman.

Sembari mengelus batu nisan wira berucap, "Ibu.... ibu pasti melihat Wira yang sekarang. Ya anak ibu kini sudah tumbuh menjadi anak yang gagal, Wira tidak tahu ibu menginginkan Wira menjadi apa, entah itu menjadi polisi, pilot, dokter atau pekerja seperti ayah...

Namun maafkan Wira jika Wira tumbuh tidak seperti keinginan ibu, Wira justru tumbuh di penuhi dengan dendam dan amarah. Namun yang pasti Wira akan membalas orang itu, orang jahat yang telah membuat ibu, bibi, kakek dan nenek seperti ini." Ucapnya dengan nada pilu, tanpa Wira sadari air mata menetes dari matanya.

"Maaf ibu, bibi, kakek, nenek. Wira tidak bisa berlama lama di sini Wira harus menuju Jawa Timur untuk menyelesaikan amanah yang di titipkan oleh orang yang selama ini merawat Wira... Semoga ibu, bibi, kakek dan nenek bahagia di alam sana.." Ucap Wira kemudian berbalik dan pergi dengan langkah tenang.

Langkah kaki Wira membuat gesekan daun daun, langkah kaki yang begitu tenang namun mengandung kesedihan dan luka yang selama ini ia pendam.

Beberapa kupu kupu terlihat bertengger di batu nisan empat makam tersebut, seolah mereka adalah saksi bisu dari seorang anak yang kehilangan segalanya dan tumbuh dengan di selimuti dendam dan luka.

Setelah pergi dari area pemakaman tersebut Wira langsung mencari kendaraan umum untuk menuju ke terminal Mangkang semarang yang terletak di kelurahan mangkang kulon, kecamatan tugu.

Setibanya di terminal Mangkang Wira berjalan tenang sembari membawa tas besar, nampak semua mata memandangi Wira yang tampangnya seperti begal.

Rambut Gondrong, berbadan kekar dan di balut dengan jaket hitam membuat tampang Wira benar benar seperti begal.

Wira mengabaikan pandangan padangan yang mengarah ke arahnya.

***

Singkat cerita Wira saat ini sudah duduk di dalam bus dan bus juga sudah berjalan, tujuan Wira kali ini adalah Surabaya karena Surabaya adalah ibukota Jawa timur kemungkinan besar Kinanti dan Herman berada di sana.

Wira terlihat duduk sembari memegangi kepalanya yang sedikit pusing, mencari Kinanti pasti akan sangat sulit karena Jawa Timur sangat luas, terlebih Wira tidak mengetahui bagaimana ciri fisik Kinanti karena Wira hanya melihat foto Kinanti saat masih balita tidak saat Dewasa, belum lagi kemungkinan terburuk yaitu bisa saja Kinanti sudah pergi dari jawa Timur.

Wira menarik nafas dalam dalam dan menyenderkan punggungnya ke kursi, ia mencoba memikirkan hal tersebut nanti saat ini lebih baik dia beristirahat agar memiliki banyak tenaga.

Dari stasiun Mangkang Semarang Jawa Tengah menuju ke Stasiun Bunguarsih Surabaya Jawa Timur membutuhkan waktu sekitar 3 jam lebih.

Waktu berjalan dengan sangat cepat, Terlihat bus yang di ditunggangi Wira kini sudah berada di jalanan tol kota Madiun jawa timur yang terletak di sebelah barat Provinsi Jawa Timur.

Bus tersebut melaju secara perlahan di jalan Tol Madiun, namun dari belakang bus tersebut terlihat beberapa mobil melaju perlahan seolah mengikuti laju bus tersebut.

Paling depan di pimpin oleh sebuah mobil sedan mewah sementara di belakang mobil sedan mewah ini terdapat 3 mobil.

di dalam mobil sedan mewah itu hanya berisi 2 orang saja, yang menyetir adalah seorang wanita berambut sebahu dan hanya memakai celana jeans panjang dan kaos hitam ketat nampak banyak sekali tato bunga di sekujur tubuh wanita itu entah berada di lengan dan leher, tidak hanya itu tampak sebilah katana terlihat berdiri mantap di punggung wanita ini, wanita ini bernama Violet.

Sosok Violet benar benar menggambarkan seperti wanita mafia yang bersenjatakan katana senjata tradisional dari Jepang.

Sementara di samping Violet ada seorang pria dengan rambut yang di ikat kebelakang dan berkacamata hitam, pakaiannya hanya switer rajut hitam dan celana jeans hitam.

Pria tersebut terlihat sedang merokok dan di pinggangnya terlihat sebuah pistol berwarna hitam.

Nama pria itu adalah Daniel.

Daniel terlihat menghembuskan asap rokoknya kemudian berucap, "Violet, sampai kapan kita akan mengikuti bus tersebut?" Tanya Daniel.

Violet melirik sekilas Daniel kemudian menjawab, "sebentar lagi tunggu di sekitar jalanan ini agak sepi, barulah kita akan memepet bus tersebut." Jawab Violet dengan tatapan dingin menatap Bus tersebut.

Setelah beberapa saat akhirnya jalanan jalanan tol madiun tersebut sedikit sepi.

tangan kanan Violet memegangi setir dengab tatapan fokus, sementara Daniel terlihat mengeluarkan Walkie-talkie semacam Radio genggam yang biasanya di gunakan sebagai alat komunikasi seperti di film-film aksi.

Daniel langsung berucap, "jalankan rencana segera pepet bus tersebut dalam hitungan ketiga, sementara 2 orang ikut aku dan Violet memasuki bus dan merampas semua barang barang mereka, sisanya berjaga di luar todongan pistol kepada para pengendara yang berhenti dan ancam agar segera melintas.." perintah Daniel.

"Baik Pak..!!!" Jawab masing masing wakil dari beberapa mobil di belakang.

Akhirnya setelah hitungan ketiga dari Daniel, 4 mobil langsung memepet bus tersebut, dan memaksa bus tersebut untuk berhenti.

Para orang orang yang sudah mengenakan topeng khas perampok langsung mengelilingi bus tersebut dan menodongkan pistol, parang pisau kepada para pelintas yang berhenti sejenak.

Dor!

"Melintas atau aku tembak!" Ultimatum salah satu perampok sembari menembakan timah panas ke atas.

Sontak semua pelintas ketakutan, meraka tidak ada yang berani turun dan mereka segera melaju namun tentu saja beberapa pelintas yang langsung melaju, terlihat mengambil ponsel dan menelpon polisi.

Sementara itu Daniel melepas ikatan rambut di rambut panjangnya dan langsung mengenakan topeng khas perampok yang terbuat dari kain berwarna hitam, kemudian turun dan mengeluarkan pistol dari pinggangnya.

Sring!

Begitu pula dengan Violet ia terlihat keluar sembari memakai topeng badutnya dan menghunuskan (mengeluarkan dari sarungnya) katana yang terletak di punggungnya.

Daniel, Violet dan 2 anak buah mereka yang lainnya langsung memasuki bus tersebut dan menodongkan pistol, katana, dan golok.

Sementara salah satu anak buah Daniel dan Violet terlihat membawa tas besar sembari berteriak, "masukan semua barang barang yang berharga milik kalian jika tidak kalian akan mati!" Teriak orang tersebut dan di belakangnya terlihat Daniel, Violet dan anak buah yang membawa parang, menodongkan senjata masing masing ke arah para penumpang.

Penumpang terlihat ada yang tiarap, ada yang bergetar ketakutan bahkan ada yang saling memeluk.

1
Tini Nurhenti
ada yg ngompol gk thor 😄😄🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!