NovelToon NovelToon
Nikah Sat Set

Nikah Sat Set

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Time Travel / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:288
Nilai: 5
Nama Author: Alrumi

Berawal dari pertemuan tak terduga, Misel seorang gadis desa yang tak pernah berharap menikah di usia muda. Namun, tak di duga ia kini menikah di usia muda. Hal yang tak pernah ia pikirkan sekarang ia duduk di acara pernikahan nya sendiri dengan seorang pria yang baru ia kenal 5 hari yang lalu.

Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Yuk mampir untuk mengetahui seperti apa kelanjutan ceritanya? Bagaimana misel bertemu dan persiapan apa yang ia siapkan untuk pernikahannya ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alrumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tempat Tujuan

Beberapa menit kemudian, mereka berdua pun melanjutkan kembali perjalanan nya. Sehingga tak terasa kini mereka berdua telah berada di tempat tujuan.

Suasana yang sejuk, hijau, dan sangat membuat mata takjub untuk tak berani berkedip. Namun, apalah daya kedipan itu ternyata masih bisa dilakukan.

Karena jika kedipan itu tidak dilakukan, maka mata akan perih dan tentunya air mata akan keluar. Bukannya hal itu tidak cocok jika dilihat.

Maka dari itu, mereka berdua pun tetap mengedipkan matanya. Walau rasanya sayang jika berkedip karena melihat keindahan dedaunan yang hijau nan indah ini. Apalagi dilihat di puncak ini. Sungguh keajaiban yang begitu indah.

"Misel... ini indah sekali... ngga sia-sia aku naik ke atas sini. Huah... indah." terdengar suara Resa yang begitu hebohnya.

Tak hanya itu, ia pun bergegas mengambil handphone miliknya yang ada di tas.

"Misel coba sini, pegang dulu botol minum milikku ini, aku mau ngambil sesuatu dulu di tas ku." Ucap Resa dengan cepat dan tergesa.

"Ck... merepotkan sekali." ucap Misel yang kini telah meraih botol minum milik Resa, walau sebenarnya ia enggan untuk meraih botol minum tersebut. Tapi apalah daya, jika ia tidak menurut pada akhirnya ia akan mendengar ocehan Resa tanpa henti. Bukannya hal itu akan membuat Misel murka. Maka dari itu, Misel pun langsung mengambil botol minum tersebut.

"Sebentar, aku mau ngambil sesuatu dulu. Ini bukan, ini bukan, ini juga bukan. Ah... ini dia." ucap Resa yang semua barang telah berada di tangan Misel. Kecuali handphone miliknya yang kini sedang ia pegang.

"Ck... hanya itu yang kamu cari." ucap Misel yang menahan kesal.

"Hm... iya ini saja. Emang apalagi, aku kan mencari ini." Ucap Resa sambil menunjukkan handphone miliknya pada Misel.

"Sudahlah, ini ambil semua barang mu ini. Berat sekali." Ucap Misel memberikan barang yang sedang ia pegang pada Resa.

"Hehehe... maaf, aku lupa. Pasti berat sekali ini. Tapi bentar, aku belum foto kamu dulu. Sebentar ya." Ucap Resa yang tanpa berdosa ia malah memfoto Misel beberapa kali sampai Misel tak bisa menahan kekesalannya itu. Ia pun mulai murka.

"ARGH... RESA CEPATLAH AMBIL, NGGA LUCU. TAU NGGAK!" ucap Misel dengan penuh emosi.

"Aduh... kagetnya, singa hutan sudah keluar dari sarangnya." ucap Resa dengan pelan. Namun, masih terdengar oleh Misel.

"Apa kamu bilang, aku singa?" ucap Misel pada Resa.

"Eh... bukan, kamu salah denger. Aku ngga bilang gitu ko." ucap Resa yang mengelak.

"Sudahlah aku ini ngga tuli, masih bisa denger ucapan kamu barusan. Ngga usah kamu ngelak." ucap Misel.

"Hmm... maaf." ucap Resa yang tak bisa mengelak lagi.

"Hmmm...." ucap Misel.

"Sini, aku ambil barang ku. Maaf sudah merepotkan mu." Ucap Resa yang merasa bersalah.

"Sudahlah lupakan, lebih baik kita menikmati pemandangan ini saja." Ucap Misel yang tak ingin suasana menjadi canggung.

"Baiklah." ucap Resa.

Setelah itu, Resa pun mulai memasukan kembali barang-barang miliknya. Setelah ia selesai memasukan barang miliknya. Ia pun enggan untuk memulai pembicaraan.

Ia takut jika singa ini keluar lagi taringnya. Maka habislah dia di terkam suara menggelegar singa betina ini.

"Masih trauma aku sama teriakan Misel barusan. Lebih baik aku diam dulu saja." Ucap Resa.

Sementara Misel, kini ia sedang menikmati pemandangan alam yang begitu menakjubkan.

Sepuluh menit ia sudah memandang, pemandangan alam itu. Kini akhirnya ia mulai berbicara.

"Resa indah sekali bukan pemandangan nya?" ucap Misel setelah sepuluh menit tanpa suara.

Resa yang sibuk memfoto hampir saja membuat marah singa betina ini. Jika saja ia terlambat menjawab ucapannya itu.

"Ah... iya ini sangatlah indah." ucap Resa yang kini tak lagi memfoto. Tetapi fokus pada Misel, karena ia takut suara menggelegar Misel keluar kembali.

"Hmm... suara kamu kenapa gugup gitu." ucap Misel yang langsung melihat Resa dengan intens.

"Ah... itu perasaan mu saja. Aku ngga gugup ko." ucap Resa mencoba menormalkan kembali bicaranya.

"Yakin?" ucap Misel menyelidik.

"Iya lah yakin." ucap Resa.

"Hmm... baiklah, jika kamu tidak gugup." ucap Misel.

"Hmm... Misel, boleh aku minta tolong" ucap Resa.

"Katakanlah apa?" ucap Misel.

"Aku mau minta tolong kamu buat fotoin aku. Boleh ngga?" ucap Resa sambil menggigit ujung jari telunjuknya.

"Ck... sini handphone mu, aku fotokan. Tapi jangan terlalu banyak, nanti tanganku pegal." Ucap Misel yang langsung meminta handphone milik Resa.

Dengan cepat, resa segera memberikan handphone miliknya tersebut pada Misel. Lalu ia pun mulai berjalan ketempat yang ingin ia jadikan foto untuk melengkapi keindahan wajahnya.

"Cepat sekali, jika ada maunya aja dia baik. Giliran ngga ada, mengomel terus." ucap Misel yang kini sudah menerima handphone milik Resa dan bergegas untuk mengambil foto Resa.

Resa pun kini mulai memilih gaya untuk fotonya. Tiga sampai empat kali dia terus merubah gayanya. Sampai Misel yang sedang memfoto pun dibuat geram oleh tingkahnya itu.

"Ck... cepatlah, kamu mau gaya seperti apa? pegal sekali tangan ku menegang handphone mu ini. Tapi belum ada satu pun foto yang bisa ku ambil." Ucap Misel pada Resa yang terus berganti gaya.

"Hehehe... bentar, aku lupa gaya yang bagus seperti apa. Sabar sebentar." ucap Resa menjawab Misel.

"Ck... menyebalkan." ucap Misel.

"Hehehe... sabar cinta." ucap Resa mencoba membujuk.

"Sudah, sudah aku geli dibilang cinta sama kamu." ucap Misel.

"Hm... aku sudah siap nih. Ayolah foto aku." ucap Resa dengan gaya yang menurutnya paling cocok.

Dengan cepatnya Misel pun mulai memfoto gaya tersebut. Tak terasa sudah lebih dari 10 gaya yang di foto oleh Misel. Sehingga rasa bosan pun mulai Misel rasa kan saat ini.

"Sudahlah, ini sudah banyak. Bosan sekali aku memfoto kamu terus menerus. Kalau ada bayaran sih ngga masalah. Tapi kalau gratis kaya gini kan, rugi aku." ucap Misel.

"Ck... sama teman sendiri aja perhitungan. Gimana sukses nya kamu." ucap Resa yang kini sudah menghampiri Misel dan langsung mengambil handphone miliknya sambil melihat hasil foto Misel.

"Hm... tak apalah, walau sedikit kaya gini. Tapi hasilnya bagus. Makasih ya cinta sudah mau ku repotkan." ucap Resa sambil mengedipkan matanya genit.

"Ih... menyebalkan sekali kamu." ucap Misel.

"Hehehe... tak apa cinta." ucap Resa malah semakin dibuat-buat.

Misel yang sudah geli pun mulai bergegas meninggalkan Resa untuk melihat pemandangan indah lainnya. Karena jika ia terus merespon ucapan Resa, maka ia akan terus mendengar ucapan resa yang meresahkan bahkan bisa sampai lebih meresahkan. Hal itu akan membuat Misel tak nyaman. Maka pilihan terbaik adalah pergi meninggalkan Resa.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!