NovelToon NovelToon
Cinta Seorang Penyanyi Klub Malam

Cinta Seorang Penyanyi Klub Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / CEO / Duniahiburan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:415
Nilai: 5
Nama Author: Elis Hasibuan

Julia Hart, seorang wanita 28 tahun terpaksa bekerja menjadi penyanyi di sebuah klub malam. Demi menghidupi ibunya yang sakit - sakitan. Serta harus menyekolahkan dua orang adiknya yang masih sekolah.

Setidaknya semua berjalan normal. Julia berusaha menjalani harinya dengan baik. Ia juga mengabaikan tatapan sinis penuh penilaian buruk, dari setiap orang yang menghujat pekerjaannya sebagai penyanyi klub malam.

Tapi kehadiran seorang lelaki berwajah malaikat nan polos, berhasil memasuki hidupnya. Namun sayang, Julia tertipu oleh lelaki yang ternyata seorang playboy dan suka mempermainkan hati wanita.

Mampukah Julia mempertahankan cintanya untuk lelaki itu?

Apakah lelaki itu memiliki perasaan yang sama, atau hanya ingin mempermainkan dan mencampakkannya seperti wanita murahan?

Ataukah memang takdir akan berpihak pada Julia dengan mendapatkan kebahagiaannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah sakit

"Aku masih tidak menyangka jika pak Xander akan memberikanmu cuti." Sera bergumam perlahan.

"Bahkan ia masih memberikan bonus yang begitu besar untukmu malam ini." Sera juga menambahkan.

"Pak Xander adalah orang yang baik. Jadi ini adalah hal yang wajar." Julia menoleh pada Sera yang mengemudikan mobilnya.

"Ya. Setidaknya ia memang baik hanya padamu." Sera menoleh pada Julia yang berdecak karena ucapannya.

"Tapi aku yakin jika ia memiliki perasaan lain padamu." Sera semakin yakin dengan pemikirannya.

"Jangan mulai tante." Julia melirik Sera sekilas.

"Oke. Aku akan membiarkanmu memanggilku tante sekarang. Karena hanya ada kita berdua di dalam mobil." Sera bersuara.

Julia tersenyum mendengar ucapan itu. Sejak dulu Sera tidak suka di panggil tante. Ia merasa jika panggilan itu membuatnya terasa tua.

Usia Sera yang telah menginjak 40 tahun, terlihat sangat muda. Banyak orang yang beranggapan jika Sera adalah kakaknya.

Penampilan Sera yang masih seperti wanita muda, membuat banyak orang terkecoh. Ia dan Sera hanya terpaut usia 12 tahun.

"Tapi aku merasa lega. Karena bisa fokus mengurus mama dan menjaganya selama cuti."

Ucapan Julia juga di angguki oleh Sera. Ia adalah orang yang paling tahu bagaimana Julia bekerja keras demi keluarganya. Bahkan Julia tidak mau membebaninya sedikitpun. Ia memilih mandiri dengan semua kemampuannya.

Hal yang bisa Sera lakukan adalah menemani Julia, setiap kali ia akan bekerja ke klub malam. Sera tidak ingin terjadi hal buruk pada keponakannya itu.

Meski ia bekerja sepanjang hari sebagai seorang manajer di sebuah swalayan besar. Tapi ia selalu meluangkan waktu untuk bersama Julia dua kali setiap minggunya.

Dengan begitu, ia tidak terlalu merasa bersalah pada kakaknya yang sedang sakit. Ia tersenyum melihat Julia yang memejamkan mata.

Seharusnya dengna pendapatan Julia yang besar di klub itu, bisa membuatnya hidup berkecukupan. Dengan 15 juta setiap bulannya.

Julia memilih membiayai semua keperluan hidup mama da kedua adiknya. Tanpa mau menerima uluran tanhan dari Sera.

Julia berasalan jika ia masih mampu untuk memenuhi semua kebutuhan keluarganya. Tapi sepertinya beban Julia akan semakin banyak.

Kedua adik kembarnya akan mulai masuk ke universitas. Dan tentu saja biaya yang Julia perlukan, akan semakin banyak.

Sera kasihan melihat keponakannya yang satu ini. Julia rela mengubur mimpinya menjadi seorang penyanyi demi keluarganya.

Begitu tiba di rumah sakit. Keadaan sunyi dan senyap. Tentu saja. Di pukul 4 pagi seperti ini, sangat jarang orang yang berkeliaran.

Mobil anak buah Xander yang mengawal Julia dan Sera, dari klub malam hingga rumah sakit, mengklakson sebelum berputar kembali.

Julia hanya mengangguk kecil dan melambaikan tangannya seperti biasa. Berterimakasih karena di antar dengan selamat.

Perlakuan istimewa yang selalu membuat Sera yakin, jika Xander menyukai Julia.Tapi kembali semua itu di tepis oleh Julia.

Menaiki sebuah lift. Julia dan Sera menuju ruangan yang ditempati mama nya.Tidak ada yang menghentikan Julia.

Pihak rumah sakit yang telah menjadi tempat langganan mamanya. Mereka selalu membawa mamanya kemari jika penyakitnya kambuh. Dan para perawat serta dokter telah mengenal Julia dan keluarganya, karena terlalu sering menginap di rumah sakit ini.

Julia membuka pintu dengan perlahan. Ruangan itu temaram dengan lampu ruangan yang redup.

Meletakkan tasnya di atas meja sofa. Ia melihat adiknya yang bernama Jeni dan Jena tertidur di sofa itu. Mereka berbagi sofa dan menjaga mama mereka.

"Kamu sudah pulang Julia?"

Suara lirih itu membuat Julia mendekati brankar. Ia langsung menggenggam jemari Siena, mamanya.

"Iya mama." Julia mencium tangan mamanya lembut.

"Tidak ada masalah yang terjadi bukan?" Siena menatap putri sulungnya dengan lembut.

"Tidak ada mama. Semua baik - baik saja." Kembali Julia menjawab.

Siena mengangkat tangannya yang tidak di infus. Mengelus wajah putrinya itu dengan sayang.

Memperhatikan Julia yang tersenyum padanya. Siena tahu jika Julia selalu berusaha terlihat kuat di hadapannya. Padahal ia tahu seberapa keras Julia berusaha demi mereka.

Ia yang sering sakit dan harus di rawat secara tiba - tiba. Belum lagi kedua adiknya yang membutuhkan banyak biaya untuk pendidikannya.

Siena merasa sangat bersalah, karena telah memberikan beban yang berat untuk putrinya itu. Ia merasa sebagai seorang ibu, tidak bisa memberikan kebahagiaan yang sepantasnya untuk sang anak.

"Mama minta maaf. Selalu membuatmu kesusahan Julia." Siena tidak dapat menahan airmatanya.

"Mama."

Julia dengan cepat mengusap air mata mamanya perlahan. Dengan geleng kepalanya, ia tersenyum kecil.

"Mama tidak bisa menjadi mama yang baik untukmu." Siena kembali bersuara dan menahan tangisnya. Tidak ingin si kembar terbangun.

"Mama adalah mama terbaik bagi Julia. Jadi jangan meminta maaf. Itu akan membuat hati Julia sakit, karena tidak bisa memberikan pengobatan terbaik agar mama bisa sembuh." Julia ikut menahan tangis melihat tangisan mamanya.

"Seharusnya mama yang bekerja dan memenuhi semua kebutuhan kalian. Tapi mama tidak bisa melakukannya. Maafkan mama sayang." Siena kembali memina maaf.

"Jangan berkata seperti itu mama. Bagi Julia mama bisa sehat dan selalu bersama Julia. Itu sudah lebih dari cukup. Julia hanya membutuhkan mama untuk menguatkan Julia." Ia menunduk dengan airmata yang mengalir deras di pipinya.

"Kalian berdua jangan menangis. Ini masih gelap. Jika ada perawat yang melihat, mereka bisa saja berpikir jika aku menyiksa kalian di sini."

Sera menyela waktu ibu dan anak itu. Hatinya tergores melihat kesedihan mereka. Dan ia berusaha membuat kedua orang itu tidak larut dalam kesedihan yang semakin besar.

"Sera terimakasih karena telah menjaga Julia seperti biasa." Siena menoleh pada adiknya itu.

"Itu sudah menjadi tugasku mbak. Jika tidak di temani, aku takut keponakanku yang cantik ini akan di bawa kabur oleh lelaki buaya darat di tempat itu." Sera menjawab cepat.

Siena merasa terhibur melihat adiknya yang selalu setia menemai Julia. Sera selalu tahu bagiamana membuat suasana sedih di antara mereka mencair.

"Sekarang mbak lebih baik kembali tidur. Ini masih terlalu pagi untuk bangun. Lebih baik mbak istirahat. Agar cepat sembuh. Bukankah mbak ingin keluar dari tempat ini secepatnya?" Sera kembali bersuara.

"Tante Sera benar mama. Sebaiknya mama tidur kembali ya?" Julia merapikan selimut dan kembali menyelimuti mamanya.

"Aku akan menjaga mama disini." kembali Julia menambahkan.

Tahu tidak akan bisa mendebat Julia dan Sera. Siena mengangguk dan mulai tidur seperti keinginan mereka.

"Selamat istirahat mama."

Julia mencium pipi mamanya dengan lembut. Ia duduk di kursi dekat brankar dan menggenggam jemari dengan lembut.

Memilih meletakkan kepalanya di atas brankar itu. Julia memperhatikan mamanya yang telah memejamkan mata. Ia ikut terpejam.

Mengistirahatkan tubuh di dekat mamanya. Julia merasa jika sepanjang malam ini berlalu dengan damai.

.......................

1
partini
kamu kan terkejut Matt si obral Otonng😂😂😂😂😂
Elis Hasibuan: 🫢🫢🫢🫢🫢
total 1 replies
partini
tenang kek Casanova mau gonta ganti seribu wanita ga bakal kena penyakit ,,nanti dapat pawang yg ori masih segel ga gila harta pokok lovely doply
Alyanceyoumee: Assalamualaikum.
Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "Parting Smile" ya, siapa tau Kaka suka.
insyaallah seru ko... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
partini
Hana
partini
sinopsisnya mengsedihhhh dan terluka hemmmm banyak bawang ini
jadi strong woman Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!