seorang wanita yang bekerja sebagai guru sudah lama tidak bertemu dengan cinta pertamanya dan di pertemukan kembali di sekolah tempat ia bekerja, tapi memiliki banyak cobaan sehingga perjalanan cintanya harus banyak pengorbanan, air mata, kesetiaan kepercayaan dan keberanian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmadani Harahap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perselisihan yang semakin menjadi
"Yah, aku memang wanita yang egois, aku memikirkan diriku sendiri, memikirkan kesehatan mental ku sendiri, kau benar aku wanita yang egois mario "
Apa tadi kau bilang, apa kesalahan mu? Serius kau bertanya seperti itu, kau mau tau jawabannya" Rima menghela nafas sebentar.
" Kesalahan mu adalah, kau datang di dalam kehidupan ku kembali, setelah sekian lama aku mengubur kenangan pahit itu" bentak Rima
Rima menatap mario dengan lama, tatapan mata itu seakan rima ingin memukul mario dengan keras, tapi Rima memilih untuk diam.
Mereka berdua saling tatapan dengan kemarahan masing-masing serasa ada lingkaran api di sekeliling mereka.
" Maaf pak, ada yang bisa saya bantu"
Suara seorang lelaki paruh baya memecah kemarahan mereka sore itu.
" Ehm, iya pak, kami lagi kebocoran ban, dari tadi kami menunggu bantuan tidak ada satu orang pun lewat" kata mario menutup matanya dan menarik nafasnya panjang.
" Ohh begitu, iya pak disini kalau mau gelap jarang orang melewatinya menghindari hal hal yang seperti ini" jelas bapak paruh baya itu sambil memeriksa ban yang bocor.
Kalian dari mana" tanya bapak itu.
"Kami dari SMA 7 pak tadi ada kegiatan disana" jawab mario
" Ibuk nya dari tadi diam saja, kalian lagi marahan yah" sambut bapak paruh baya itu.
" Kalian suami istri " tanya bapak itu serius
" Bukan" sontak jawabannya mario dan Rima membuat kaget bapak paruh baya itu.
" Ohhh, bukan suami istri yah, kenapa marahan" kata bapak itu dengan nada suara yang semakin kecil
Kenapa pak" tanya mario"
" Gak, ehh kita bawa aja motornya ke bengkel di ujung jalan ini ada bengkel, mari saya bantu." jelas bapak paruh baya itu.
***
Selang beberapa waktu akhirnya motor mario kelar juga, mereka melanjutkan perjalanan. Di atas motor mereka hanya diam, tak berkutik apapun hingga sampai di penghujung jalan anggrek, Mario matikan motor nya dan Rima tanpa aba- aba langsung turun. Tanpa seucap kata terima kasih sekedar basa basi pun tidak ada,bahkan tidak menoleh dan Mario langsung mengidupkan motornya itu kemudian tancap gas.
***
Keesokan harinya seperti biasa menjalani aktivitas ke sekolah. pak Hasan memanggil Rima dan Mario untuk melaporkan kegiatan kemarin
" jadi bagaimana kegiatan kemarin bapak ibu" tanya pak Hasan.
"lancar pak, hanya saja ada kendala sedikit, motor kami bannya pecah" kata Mario.
" ohh, tapi gak ada yang luka kan" tanya pak Hasan.
" gak ada pak, semuanya aman kata Rima.
" ohh, okelah kalian bisa kembali" kata pak Hasan.
Sepanjang koridor sekolah Rima berjalan di depan Mario, saat itu mereka hanya diam .
"ibuk" panggil salah satu siswa lelaki kelas XII Rima tersenyum sedikit dan langsung berjalan.
" buk, jangan sombong sombong kenapa sih buk" kata siswa itu.
Mario melihat siswa yang seperti menggoda gurunya sendiri, tapi Mario tidak perduli dia cuma perhatikan nama murid itu yang susah di baca dari paparan bajunya.
***
" Rima" panggil Wulan, Rima melihat Wulan di meja piket langsung bergegas kesana.
" hah, ada apa, ada gossip" kata Rima.
" gak, nanti pulang sekolah kita jalan jalan yuk kan besok weekend " ajak Wulan.
" seperti biasa?" kata Wulan
" bermalam?" jawab Rima sambil duduk.
" mending kita bawa persediaan aja kali jaga jaga kalau perlu bermalam kan, sesekali kok, yah, yah" kata Wulan memohon.
" yaudah deh aku iku aja" kata Rima
" Mario, sini ikut gabung yuk" kata Wulan seketika Rima badmood mendengar nama Mario.
" apasih" Rima tepuk kaki Wulan.
" kenapa sih emang" elak Wulan. "biar saja, kalau perlu kita ajak sekalian"
Mario tersenyum sedikit
" aku boleh ikutan nih" tanya Mario
" boleh boleh saja, ayolah" kata Wulan girang.
" okeh, nanti kabari yah" kata Mario sambil meninggalkan Rima dan Wulan.
***
Hari yang cerah sangat mendukung untuk berlibur menenangkan diri. Tepat pukul 16.00 wib, mereka berkumpul di tempat yang di tentukan. Wulan datang dengan keluarga kecilnya, ia membawa suami beserta anaknya, Wulan juga membawa adik perempuannya.
" ehh Mario udah datang" kata Wulan
" kenalin nih, Syifa adik aku" kata Wulan.
" Ni Mario Syifa, yang aku ceritakan kemaren, kali aja cocokan" kata Wulan. Mario tersenyum sedikit, sambil berjabat tangan dengan Syifa, dengan mata yang sedang mencari sesuatu.
" kenapa Mario" tanya Wulan.
" humm, Rima belum datang" tanya Mario.
" bentar lagi kali" kata Wulan
"emang kenapa " tanya Wulan dengan dahi yang mengkerut.
" yah, maksudnya dia kok terlambat yah, maksudnya biar kita cepat berangkat aja" kata Mario.
" tuh Rima" kata Wulan, Rima menghampiri mereka. Mata Mario seakan tersenyum melihat kedatangan Rima.
" ramai sekali kita? kata Rima.
" iyanih, gimana kalau kita ke air terjun saja" kata wulan
"kalau mau air terjun kita harusnya berangkat pagi" kata Febri suami Wulan.
" dan kita gak bawa perlengkapan dan peralatan" kata Febri lagi.
" iya, lebih beresiko sih" kata Mario.
" tapi kalian bawa baju ganti kan buat jaga jaga" tanya Wulan.
" bawa sih" kata Mario
" kamu bawakan Rima?" tanya Wulan.
" iya bawa, tenang aja" jelas Rima .
" oke, jadi kita kemana nih," tanya Wulan
"Gimana kalau kita ke wisata yang baru di buka itu, disana pemandangannya bagus, suasana sejuk, ada filanya lagi, nanti kita bisa ke kebun teh sekalian" kata Syifa
" itu baru di buka" tanya Mario
"iya, pokoknya seru deh" kata Syifa.
" okelah, gass" kata Wulan.
Mereka pun berangkat menggunakan jasa travel, perjalanan mereka membutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan.
Di dalam mobil Mario selalu melihat Rima melalui kaca spion, begitu pun Rima tapi setelah mata mereka papasan seakan waktu berhenti sejenak dan mereka salah tingkah.
setelah selama perjalanan 4 jam, akhirnya mereka sampai tujuan. Memesan sebuah Fila untuk mereka beristirahat.
tepat pukul 20.00 wib, mereka sudah bersih-berish dan berkumpul di meja makan.
karena perjalanan yang jauh membuat mereka lelah dan lapar.
" besok kita mau kemana dulu nih" tanya Febri
" kebun teh juga bagus" kata Syifa.
"habis dari kebun teh, ada kebun strawberry juga loh, kita kesana aja" ajak Syifa.
" yaudah Syifa terserah aja, yang penting malam ini kita makan dulu oke, laperr" kata Rima
" tuhh, bener tuh, lebih pasti makan dulu" kata Mario.
" eh, tapi kayaknya aku tadi liat Hamdi murid kelas XII itu" kata Wulan.
" dimana" kata Rima.
" kayaknya berlibur kesini juga kali sama keluarganya " kata Rima lagi
" iya sih, yaudah ah, malam ini kita istirahat, besok baru berpetualang" kata Wulan.
semuanya bersorak bahagia, gak sabar menunggu esok tiba.