5 tahun bukan waktu yang lama bukan untuk membuka hati lagi setelah merasakan rasa sakit yang pernah di kecewakan dan sia siakan oleh sang kekasih yang di anggap tulus tapi tidak pada kenyataanya.
Rasa muak dan tidak akan percaya cinta di rasakan oleh wanita muda yang cantik dan mandiri bernama caramel ardiana namun dirinya mulai kembali terjebak dalam cinta yang rumit, dirinya bertemu dengan seorang pemuda yang menyakinkan bahwa masih ada cinta yang tulus tapi lagi dan lagi ucapan manis hanyalah di awal.
pria yang di temui caramel masih terperangkap dalam masalah lalunya. selalu berbicara mengenai masalalunya,selalu menyamakan caramel dengan masalalunya,dan membuat caramel merasa dirinya hanyalah bayang bayang wanita di masalalunya.
akankah caramel tetap bertahan bersama pria itu?? atau caramel memilih untuk pergi??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BDTA 003
"kan baru juga kita omongin"kata bita membuat caramel meliriknya dan menyandarkan motornya dan berjalan ke arah pengemudi motor di hadapannya
"kalo mau mati jangan ngajak ngajak dong! Bahaya tau gak??"ucap caramel dengan nada yang emosi sambil melihat pria di hadapannya dan seorang wanita di belakangnya
"yeuh lu yang jelas jelas nyerebot jalan gila lu ya"kata pria itu tak mau kalah
"heh jelas jelas lu ya yang salah udah salah ngotot lagi, mata lu buta ya kalo dari arah sana ambilnya jalur kanan bukan kiri bego"kata caramel dengan emosi yang membara dan tak bisa di tahannya membuat bita turun dan mencoba menenangkan caramel yang sudah membabi-buta
"udah udah ra udah sabar"kata bita sambil menahan tangan caramel
"heh lu yang bego jelas jelas gw udah bener jalannya lu berdua yang salah goblok"ucap pria itu membuat caramel dan bita naik pitam
"heh lako (lako: anjing dalam bahasa bima), tolol lu yang salah yaaa anjin* gak usah lu nyalahin orang lu liat baik baik pake mata lu bote(bote: monyet dalam bahasa bima), kalo lagi marahan sama cewe lu gak gitu caranya bahaya bote, udah salah sewot idup lagi" saut bita dengan emosi membuat caramel gantian memenangkan bita.
"gila lu ya lu kalo pada g
"eh anjing lu liat itu baik baik mereka jalan lewat mana arah mereka kemana gw tanya ada gak ke kiri hah gw tanya lu ini sampe tengah tengah jalur kiri ya anjing gak usah lu belaga anak jalanan motor masih kredit ajah gak usah belagu hidup susah sok sokan elit"potong bita dengan emosi dan nada yang tinggi membuat pria di hadapannya terkejut dan membulatkan matanya
"udah aldo kita yang salah kita
"diem"bentak pria bernama aldo membuat perempuan di belakangnya diam dan pergi meninggalkan pertengkaran itu
"bita, lu kalo punya temen gak bisa bawa mot
"stop stop, disini jelas jelas lu yang salah di sini ada cctv kita liat siapa yang bakal kena tilang elektronik paham"potong caramel sambil menatap aldo lekat lekat sambil menunjuk ke arah cctv.
"siapa sih nama lu hah, tengil banget gaya lu"kata aldo sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya
"caramel ardiana"ucap caramel membuat aldo terkejut dan menatap caramel dari atas sampe bawah
"gak gw ngomong sama orang ke lu pada"kata aldo dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi meninggalkan caramel dan bita
"orang gila,baru ajah kita omongin udah ketemu"kata bita sambil menolak pinggang
"udahlah gak usah di urusin ayo udah"kata caramel dan di anggukan oleh bita
Caramel melanjutkan perjalanan ke kota bekasi, sepanjang jalan caramel terus memikirkan kenapa setelah tahu namanya aldo yang dulunya mantan pertama dirinya yang amat sangat bucin kepadanya bisa di bilang seperti itu meskipun cinta cinta monyet tapi dirinya amat merasakan ketulusan cinta monyet itu. Tapi sikapnya barusan membuat dirinya bingung dan mengingat apa kesalahannya sampai aldo bersikap seperti itu.
Di sisi lain aldo yang masih membawa motor dengan perasaan marah kesal emosi dan ada sedikit kebahagiaan yang dirinya rasakan setelah perdebatan dengan kekasihnya membuatnya menghentikan motornya.
"kenapa dia harus balik lagi"kata aldo sambil memukul kepala motornya
"8 tahun gw nungguin lu tanpa kepastian dan sekarang lu dateng di saat rasa itu masih tersisa sedikit kenapa"
"tatapannya masih sama tapi kenapa gw gak bisa menebak dia kenapa "
"kamel gw kangen sama lu kamel tapi kenapa waktu yang salah kenapa"teriak aldo sambil memukul batang pohon yang tak jauh darinya
Drett drett drett
"halo"
"dimana kamu pulang"
"iya mah aku pulang"
"kalo mamah tau dia ada pasti mamah seneng tapi bukan ini yang gw mau bukan kaya gini" kata aldo setelah telepon di matikan dan bergegas menuju rumah entah di kepalanya tak terlintas mengenai bagaimana kekasihnya pulang?? Naik apa?? Ada dimana?? Pikiranyaa justru melayang ke caramel.
Matahari yang terik dan panas membuat caramel tak tahan untuk terus meliput dengan rambut yang terurai panjang. Membuatnya mengambil ikat rambut dari tangannya dan segera mengikatannya di rambut panjang abu abu nyaa.
"Can you please not tie your hair in front of me?" kata pul membuat caramel menaikan alisnya membuat caramel bingung
"why? Gw cuman iket rambut panas ipul jamil"saut caramel dan di gelengkan oleh ipul.
"tapi gw cowo normal mel"kata ipul sambil berjalan menjauh dari caramel
"yang bilang lu boti juga gak ada pul"jawab caramel santai membuat teman setimnya tertawa
Caramel melanjutkan perkerjaannya mengshoot beberapa video dan mengatur kamera dan membuat beberapa settingan kepada pengguna jalan untuk mau di wawancarai. Cukup lelah rasanya tapi caramel tetap menimbulkan senyum di wajahnya bita yang menatap sahabatnya berlari, berjalan mundur membawa kamera,mengambil video, mengatur strategi membuatnya kagum dan merasa bersyukur.
"caramel kerja tiap hari tanpa libur tanpa cuti di teriknya matahari, hujan,banjir, badai tetap dia terjang tapi dia gak pernah ngeluh sedangkan gw kerja di pt adem,santai,duduk,gak keringetan masih ajah ngeluh"ucap lirih bita sambil menatap ke arah caramel.
Merasa sudah selesai perkerjaannya caramel jongkok terlebih dahulu melihat hasil dari beberapa konten yang sudah dia ambil dengan keringat yang sudah membasahi baju kerjanya dan keningnya membuat caramel segera bangkit dan berjalan ke arah bita.
"sorry ya lama"kata caramel sambil menyipitkan matanya dan menatap ke arah bita
"gpp seneng lagi aku nemenin sahabat aku kerja, muka kamu tuh sampe mateng"kata bita yang melihat muka Caramel sudah memerah rata membuatnya tertawa.
"mel thanks ya sorry banget gw ganggu waktu libur lu, lu tau sendiri gw masih grogi kalo suruh terjun langsung di lapangan begini"kata ipul dan di anggukan oleh caramel
"aman ajah ini gw udah take beberapa video lu tinggal edit ajah pilih pilih yang mana yang bagus ada pertanyaan atau ada yang gak bisa lu kerjain lagi?"kata caramel dan di gelengkan oleh ipul
"kagak ada thanks sekali lagi mel, gila sih lu keren sumpah"kata ipul sambil melihat hasil video dari caramel
"jarang lu ya satu tim sama gw" kata Caramel membuat ipul mengangguk
"iyaaa udah gw balik ya pul,tan,lan,bang jali"pamit caramel sambil izin ke semua karyawan mereka.
"hati hati little girl"kata bang jali dan di anggukan oleh caramel
Motor caramel dan bita segera menjauh dari tempat kerjanya. Caramel dan bita berniat pulang ke kost tapi bita meminta caramel untuk pulang terlebih dahulu ke rumah mamahnya.
Bita mengambil ahli membawa motor karena tak tega melihat caramel yang sudah kelelahan untuk membawa motor lagi.
Caramel hanya menatap jalan raya yang bisa di bilang mulai padat membuatnya memilih untuk memainkan handphone dan membiarkan bita menyanyi riang kemarin dengan alunan nada yang balapan dengan lirik
"kok lewat sini"ucap caramel yang terkejut melihat jalan yang tak asing untuknya
"lebih deket soalnya"kata bita dengan nada yang sedikit menggoda
"apaa sih ini kita malah muter ya kenapa harus lewat rumah si aldo si"kata caramel dengan nada tak suka dan segera menundukkan kepalanya.
Berharap rumah itu sepi dan tak ada orang sama sekali dan berharap tak ada yang mengenali dirinya. Bita yang melihat caramel panik dan ketakutan hanya tersenyum dan menatap ke arah rumah aldo yang ternyata motor aldo sudah terparkir di depan rumah.
"udah pulang tuh si ayang"kata bita membuat caramel menepuk keras punggung caramel.
Bita hanya tersenyum puas dan kembali ke rumahnya sesampainya di rumah bita, mereka di sambut hangat oleh mamah bita tapi lebih tepatnya hanya caramel yang di sambut pelukan dan ciuman sedangkan bita sudah terlebih dahulu masuk kedalam dapur
"kok kamu baru main sih nak, tante kan kangen tau"kata syifa mamah bita sambil mengelus punggung caramel
"iya tante maaf ya soalnya ini caramel baru pulang kerja,akhir akhir ini liputan numpuk banget. Apalagi bita dia juga sering lembur malem"jelas caramel membuat Syifa mengangguk paham
"om kemana tante?"tanya caramel sambil berjalan ke bilik air untuk mencuci tangan dan kakinya
"si om ke masjid dia, kamu tuh ya dari mana mana pergi dulu ke bilik air bukan malah nyomotin makanan"omel Syifa sambil memukul pelan lengan bita
"ya udah si mak kan laper tau"kata bita sambil berjalan ke arah bilik air
"ya udah pada makan dulu pulang nanti malam ajah nanti mamah buatin sayur buat bawa pulang ke kost"kata syifa sambil mengeluarkan beberapa sayuran yang mau di olahnya.
Bita dan caramel segera makan masakan Syifa yang sudah dari lama mereka rindukan namun di tengah asyiknya makan suara pembeli membuat caramel bangkit menggantikan bita yang sedang mengambil minum
"beli apa"kata caramel dengan pipi yang penuh sambil berjalan ke arah meja kasir
"kamel"panggil wanita yang mungkin usianya hampir memasuki 40 tahun, caramel hanya terdiam dan memasang senyum kaget dengan pipi yang masih menyimpan banyak nasi
"kemana ajah kamu sayang"sambungnya sambil memeluk Caramel yang masih mematung
"siapa ra yang beli"kata bita yang keluar dengan 2 gelas di tangannya
"eh Tante lily mau beli apa tan"kata bita sambil meletakan gelas di meja
Hening tak ada pembicaraan selanjutnya lily hanya memeluk erat caramel yang masih membisu diam dan bingung kenapa ada yang mengenalinya sedangkan lily menangis harus melihat caramel ada di hadapannya sedangkan bita memilih untuk melanjutkan makannya daripada hanya bengong menatap kedua orang di hadapannya....
Bersambung