Dikhianati suami dan sahabatnya sendiri, Seraphine Maheswara kehilangan cinta, kepercayaan, bahkan seluruh harta yang ia perjuangkan. Malam itu, ia dijebak dalam kecelakaan maut oleh Darian Wiranata dan Fiora Anindya.
Namun takdir memberinya kesempatan kedua untuk kembali ke masa lalu. Kini, Seraphine bukan lagi wanita naif, melainkan sosok yang siap membalas dendam kepada paraa pengkhianat.
Di tengah jalannya, ia dipertemukan dengan Reindra Wirajaya, CEO muda yang perlahan membuka peluang takdir baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 APA ADA RAHASIA?
"Sepertinya dia Tuam Muda Wirajaya deh pa,ma"kata Bima sambil mengingat pria yang menaiki motor tadi pagi.
"Apa Sera dekat dengan tuan muda grup wirajaya"sang ayah syok mendengar perkataan dari putra sulungnya itu.
"Sepertinya sih iya,tapi kalau benar itu tuan muda Wirajaya tapi kenapa dia rela pura pura jadi orang biasa bahkan rela anter jemput Sera"Bima pun masi bingung tentang kejadian tadi pagi.
"Ah paling itu kamu saja yang salah lihat"jelas sang ibu.
"Iya bim,kamu kan kalau lihat apa suka salah"timpal sang ayah.
"Mungkin"jawab Bima sambil menghabiskan sisa jus di gelasnya.
"Mana mungkin juga tuan muda Wirajaya mau dengan adiknya yang keras kepala itu"batin Bima.
.
.
Keesokan paginya Sera sudah menggunakan dress berwarna biru muda dengan lanyard di lehernya.
"Makeup aku uda on point,pakaian aku uda cocok. Sekarang tinggal nunggu Reindra"kata Sera sambil berkaca.
Sera segera turun dengan anggun,di lantai bawah sudah ada kakaknya dengan kedua orang tuanya yang tersenyum menyapanya.
"Wah anak papa cantik sekali"sang ayah tersenyum melihat putri bungsunya berpenampilan cantik.
"Ayo buruan keburu telat nanti kamu diomelin bos"ajak kak Bima sambil memainkan kunci mobilnya.
Sera dan Bima segera melangkahkan kakinya keluar rumah setelah bersalaman dengan kedua orang tua mereka.
"Cepetan kak"Sera segera menarik tangan sang kakak yang berjalan sangat lambat.
"Iya ih sabar,orang kamu yang lama dandannya sekarang malah cepet cepetin kakak"Kak bima segera membuka pintu mobilnya lalu mempersilahkan Sera masuk.
"Makasih kakak ku ganteng"kata Sera sambil tersenyum jahil.
Bima segera melajukan mobil itu keluar dari kediaman Maheswara. Diperjalan sera menatap ke arah luar jendela, entah kenapa belakangan ini Reindra selalu ada di pikirannya. Tanpa sadar senyum manis di wajahnya muncul yang diperhatikan oleh sang kakak.
"Ada apa sih senyum-senyum sendiri?" tanya Bima sambil melirik adiknya.
"Eh...ga apa-apa, Kak"Sera buru-buru menutup senyumnya.
Bima mengangkat alis, pura-pura tidak tahu.
"Hm, jangan bilang kamu lagi mikirin cowok"
"Apaan sih, Kak!" protes Sera.
Namun, semakin ia menyangkal, semakin jelas senyumnya tak bisa disembunyikan.Mobil berhenti tepat di depan gedung tinggi yang menjulang megah. Logo perusahaan terpampang jelas di puncaknya. Sera menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri.
"Ya sudah, semangat ya magangnya. Jangan bikin malu keluarga Maheswara" ujar Bima sambil tersenyum lembut.
"Siap, Kak"
Sera segera melangkahkan kakinya,di depan perusahaan sudah ada Darian,Reindra dan salah satu dosen.
"Pagi Pak"sapa Sera dengan senyuman indahnya.
Reindra yang melihat itu segera menghampiri Sera lalu menggandengnya. Darian yang melihat itu merasa kesal,tetapi tetapi ia tahan. Hingga suara berisik milik Fiora terdengar.
"Haloo semuanya"sapanya dengan ceria ia menggunakan rok pendek berwarna hitam dengan kemaja putih.
"Halo"sapa yang lain.
Fiora segera menghampiri Darian,walau ia masih kesal dengan Darian karena masih peduli dengan Sera tetapi ia tetap menggandeng tangan Darian.
"Halo sayang"sapa Fiora sambil menggenggam tangan besar Darian.
Darian hanya tersenyum,lalu menoleh ke arah dosen yang mulai mengajak mereka masuk. Mereka semua akhirnya diarahkan oleh dosen pendamping ke ruang HRD untuk briefing singkat. Ruangan itu cukup luas dengan meja panjang, beberapa berkas, serta papan tulis di depan. Seorang staf HRD menjelaskan tentang aturan magang, pembagian divisi, dan jadwal kerja.
"Baiklah, untuk hari ini kalian hanya akan dikenalkan dengan ruangan masing-masing. Mulai besok, semua peserta magang diwajibkan hadir pukul delapan tepat. Tidak ada toleransi keterlambatan" ucap staf HRD dengan suara tegas.
"Baik, Bu" jawab semua peserta serempak.
Sera duduk dengan tenang, berusaha fokus mendengarkan penjelasan. Di sampingnya, Reindra duduk tegap dengan aura berwibawa,bahkan staf Hrd itu sempat sesekali tersenyum ke arah Reindra,karena ia tahu bahwa Reindra adalah tuan muda Wirajaya,anak tunggal pemilik perusahaan ini. Sedangkan Fiora masi menggenggam tangan Darian seolah memberitahu Sera bahwa sekarang dia milik Darian.
Setelah beberapa saat menjelaskan,Staf Hrd itu keluar sebentar untuk memberikan waktu kepada para anak magang membaca tentang perusahaan ini.
"Kok ada nama kakekku disini"kata Sera bingung.
"Dimana?"Reindra mencari nama Maheswara di katalog perusahaan.
"Ini loh,bahkan ada foto kakek ku. Maheswara Adiprana" jelas Sera sambil menunjuk potret seorang pria paruh baya dengan jas hitam elegan.
"Tunggu sebentar ini juga" ucapnya pelan menunjuk foto lain di halaman berbeda.
"Ada kakekku Wirajaya Santosa. Mereka ada di daftar pendiri awal perusahaan"
"Kalau kakekmu ya wajar ini kan perusahaan Wirajaya,kalau kakekku apa hubungannya?"tanya Sera yang ikutan bingung.
"Apa mungkin Wirajaya dan Maheswara dulu pernah menjalin kerja sama?" Sera menoleh ke arah Reindra.
"Sepertinya begitu. Tapi anehnya ayahku nggak pernah cerita kalau ada hubungan bisnis dengan keluarga Maheswara. Aku kira perusahaan ini murni dibangun sendiri oleh keluarga Wirajaya" Reindra mengangguk.
"Kak Bima bilang katanya baru mau menjalin kerjasama dengan keluarga Wirajaya?"timpal Sera.
Fiora yang dari tadi diam, tiba-tiba ikut menimpali dengan nada agak sinis.
"Kalau benar kakekmu terlibat di awal berdirinya, kenapa nama Maheswara nggak pernah disebut di papan direksi, Sera? Jangan-jangan cuma numpang foto doang"
"Bisa jadi cuma formalitas. Lagian, semua orang tahu sekarang yang berkuasa ya keluarga Wirajaya, bukan Maheswara"Fiora terkekeh.
"Kalau kalian nggak tahu, lebih baik diam. Jangan asal bicara" Reindra menatap tajam ke arah Fiora.
Fiora yang takut segera menggenggam tangan Darian untuk memberikan pembelaan kepada dirinya,tetapi Darian malah menyalahkannya.
"Sudahlah Fiora jangan ganggu Sera lagi"katanya datar.
"Awas aja Sera di hari pertama ini aku akan mempermalukanmu"batinnya sambil.menatap tajam ke arah Sera.
Ruangan kembali hening,Sera menggenggam katalog itu dengan erat.
"Dimasa lalu bahkan aku tidak tahu kalau Maheswara dan Wirajaya pernah menjalin hubungan. Tapi bagaimana dia tahu bahkan baru selesai lulus kuliah dia langsung menikah. Dengan Darian, bahkan pernikahan itu di tentang oelh sang kakek"batinnya bingung.
Reindra lalu berbisik pelan ke Sera, hanya bisa didengar olehnya.
"Aku akan cari tahu soal ini. Aku juga nggak pernah dengar ada hubungan antara Maheswara dan Wirajaya. Tapi kalau memang ada berarti masa lalu keluarga kita saling terkait"
"Nanti aku juga akan mencoba tanyakan kepada ayahku dulu"Sera tersenyum.
Selang beberapa menit Staf HRD itu datang lalu mereka semua dibawa berkeliling gedung. Setiap ruangan diperkenalkan, mulai dari ruang administrasi, divisi marketing, sampai ruang rapat direksi. Suasana terasa serius, tapi Fiora terus saja mencari cara untuk membuat Sera terlihat buruk.
Mohon dukungannya jangan lupa like dan komen Terimakasihh❤️❤️❤️❤️❤️