NovelToon NovelToon
Love Only For You

Love Only For You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Obsesi / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Setelah enam tahun menjalani hubungan jarak jauh, Raka dan Viola kembali dipertemukan. Namun cinta tak selalu berjalan mulus, mereka harus menghadapi tantangan dan rintangan yang menguji kekuatan cinta mereka.

Apakah cinta mereka akan tetap kuat dan bertahan, ataukah jarak akan kembali memisahkan mereka selamanya?

"Nggak ada yang berubah. Love only for you, Viola. Hanya kamu..." ~Raka.


🍁🍁🍁

Novel ini merupakan Sequel dari novel yang berjudul 'Sumpah, I Love You'. Selamat menyimak dan jangan lupa tinggalkan jejak. 😇😇😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 : LOFY

Amel menjatuhkan tubuhnya duduk diatas sofa, handphonenya dia letakkan diatas meja. Setidaknya sekarang dia sudah merasa sedikit lega karena Raka sudah tahu kalau Viola menyusulnya pergi ke London.

‎‎"Parah Lo. Kalau nggak dipaksa buka mulut, Lo nggak bakal ngaku kan kalau Lo tahu Vio pergi ke London?" Amel menatap kesal pada Dian yang duduk di sofa berbeda. Sengaja dia datang ke rumah Dian untuk mengintogerasi sahabatnya itu. Dian dan Viola kerja satu kantor, tidak mungkin Dian tidak tahu kemana Viola pergi.

‎‎"Lah, gue kan hanya menjalankan tugas seperti yang Vio suruh." ujar Dian membela diri. "Gue disuruh tutup mulut rapat-rapat dan tidak boleh bilang sama siapapun. Vio bilang, dia akan nelfon gue kalau dia udah ketemu sama Raka, baru tuh gue boleh ngomong sama kalian."

‎‎"Iya tapi nyatanya mana? Vio nelfon Lo nggak?" tanya Amel masih dengan raut kesalnya. "Kalau Vio kenapa-kenapa, Lo mau tanggung jawab?"

‎‎"Niat gue nolong kok malah jadi gue yang salah sih!" Dian menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bingung.

‎‎Amel bangun, melemparkan bantal kecil ke pangkuan Dian. "Nih ngomong aja sama bantal." Dia berjalan ke arah ranjang milik Dian, membaringkan tubuhnya disana.

‎‎Dian menoleh ke arah Amel, melihat sahabatnya yang sudah berbaring tengkurap. "Eh Mel, gue belum selesai ngomong. Emang gue yang salah gitu?"

‎‎"GUE NGANTUK...!"

‎-

‎-

‎-

‎Hampir satu jam lebih Raka berlari kesana-kemari, bertanya pada orang-orang dengan menunjukkan foto Viola yang ada di handphonenya. Namun tidak ada satupun dari mereka yang tahu, membuatnya merasa semakin cemas dan khawatir.

‎‎Hingga kini dia mencari ke jembatan tower bridge, salah satu tempat yang sering ramai dikunjungi. Dan benar saja, dia melihat seorang gadis tengah berdiri memunggunginya dengan merentangkan kedua tangan.

‎‎"Cantik?" panggilnya keras, tegas. Langkahnya kian mendekat, pelan, tetap menjaga jarak karena dia tahu saat ini gadisnya sedang tidak baik-baik saja. "Apa ini beneran kamu? Atau hanya ilusi ku saja?"

‎‎Suara itu seperti magnet, mampu menggetarkan hati yang sedang kalut. Perlahan kedua matanya terbuka, tangannya dia turunkan, tapi masih enggan untuk membalikkan badan.

‎‎"Apa aku bermimpi jika ini kamu?" ucapnya lagi, paham jika saat ini gadisnya sedang ingin dibujuk. Hingga dia sengaja tidak langsung mendekat. "Mungkin aku yang terlalu rindu, hingga aku berharap yang aku lihat di hadapanku sekarang adalah gadisku, kesayanganku."

‎‎"Aku akan menghitung mundur, jika kamu tidak mendekat dan memelukku. Itu berarti ini hanya mimpi, aku yang terlalu berharap jika kamu ada disini." Sengaja dia memberikan tantangan seperti itu karena Viola tetap diam, seolah tidak merespon ucapannya.

‎‎"Tiga..."

Hening.

‎‎"Dua..."

Masih tidak respon. Viola masih diam mematung.

‎‎"Satu..."

‎‎Viola tetap tidak bergeming. Dia menunduk semakin dalam, kedua tangannya mengepal kuat, mendadak tubuhnya terasa kaku dan seperti sulit untuk digerakkan.

"Oke, mungkin kamu memang hanya bayangan. Nggak mungkin gadisku datang menemuiku kesini. Aku pergi sekarang..."

"Heuh..." Viola mendongak, berbalik cepat dan melihat Raka yang sudah berdiri memunggunginya, mulai melangkahkan kakinya menjauh darinya.

Secepat angin yang berhembus kencang, Viola berlari ke arah Raka, melingkarkan kedua tangannya di pinggang, memeluknya dari arah belakang. Membuat langkah Raka terhenti detik itu juga.

"Ini aku... Aku datang untuk kamu... Aku rindu kamu, Raka..."

Raka tersenyum, dia tahu Viola akan datang untuk memeluknya. "Aku tahu, aku juga rindu."

Raka melepaskan tangan Viola dari pinggangnya, berbalik dan menatap wajah kekasihnya yang terlihat sembab.

"Apa hembusan angin disini terlalu kencang sampai air mata kamu tumpah semua?" tanyanya sembari mengusap sisa air mata yang masih menempel di wajah Viola.

Diam. Viola mengulum bibirnya rapat-rapat, wajahnya tertunduk. Tidak mungkin dia bercerita tentang apa yang dia dengar di cafe tadi, yang ada Raka pasti akan menertawakannya karena dia masih sensitif-an jika ada yang membicarakan soal usia.

"Tadi aku nyasar, aku nggak tahu jalan pulang ke rumah kamu. Karena takut, jadi aku nangis," ucapnya sedikit gugup, menggigit bibir bawahnya.

Raka mengangguk paham, seolah percaya begitu saja. "Kamu datang kenapa nggak ngabarin aku? Kalau kamu bilang kan aku bisa jemput."

"Kalau aku bilang namanya bukan kejutan, Raka." jawabnya pelan. "Tapi... Kok kamu bisa tahu aku ada disini? Bukannya tadi kamu lagi di..." Viola menggantung kalimatnya saat menyadari tatapan Raka yang begitu intens, seolah sedang membaca kejujuran pada wajahnya.

Situasi mendadak hening, hanya mata mereka yang saling bertemu pandang, sambil berdiri saling berhadapan. Debaran jantung didalam sana terasa semakin kencang, menahan rindu yang sangat dalam dan tidak bisa terbendung lagi. Dua tahun bukan waktu yang sebentar, terakhir mereka bertemu di pernikahan kakak Viola yang terjadi dua tahun lalu. Itupun hanya sebentar, karena saat itu Raka harus kembali pergi ke London untuk meneruskan kuliahnya.

"Kenapa? Kok natapnya gitu?" tanyanya pelan, sedikit canggung.

Raka tersenyum tipis. "Kamu cantik, terlihat lebih dewasa sekarang," puji Raka.

Alih-alih memahami pujian yang dilontarkan oleh kekasihnya, Viola malah salah paham. "Heh... Dewasa apa tua? Tadi kamu dan teman-teman kamu ngatain aku tua dan kayak tante-tante. Oh my god Vio, kenapa sih kamu nggak bisa marah kalau sudah berhadapan langsung dengan Raka seperti ini? Padahal kan tadi niatnya mau bunuh diri, nyebur ke air dan ikut berenang sama lumba-lumba."

Raka mengibaskan tangannya di depan wajah Viola. "Heh, kok malah bengong. Ayo kita pulang, kamu pasti capek dan lapar kan?" Diraihnya tangan sang kekasih dan digenggamnya erat.

"Tunggu!" tahan Viola sebelum Raka mulai melangkah. "Aku capek, gendong..." rengeknya manja.

Raka tertawa pelan, melepaskan genggaman tangannya dan memposisikan dirinya berjongkok di hadapan Viola. "Ayo, naik!"

Viola tersenyum senang, segera naik ke punggung Raka. Aroma maskulin pria menguar kuat di indera penciumannya ketika dia sudah ada dalam gendongan. Wangi yang sama, wangi yang selalu dia rindukan.

-

-

-

Lisa berjalan menuruni tangga dan melangkahkan kakinya menuju ke arah ruangan kerja suaminya. Diraihnya gagang pintu dan dibukanya sedikit. Tangannya tertahan saat dia mendengar suaminya sedang berbicara dengan seseorang di telefon.

Samar-samar Lisa ikut mendengarkan apa yang sedang dibicarakan oleh suaminya dengan seseorang yang dia tidak ketahui siapanya. Hingga setelah suaminya selesai menelfon, Lisa membuka pintu ruangan itu sedikit lebih lebar. Dia melangkahkan kakinya mendekat ke arah Arman yang sedang berdiri didepan meja kerjanya.

"Aku dengar kamu tadi membicarakan tentang rencana perjodohan. Memangnya siapa yang mau dijodohkan, Mas?"

...♥️♥️♥️...

1
〈⎳ FT. Zira
opsi pertama aja lah.. tapi tetep akur ma istri. daripada diteror ma emak emak/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
ternyata dari awal si papi ulet bulu biang koroknya
〈⎳ FT. Zira
minta ijin ma calon suami dulu yaVio/Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira
jelas lah... gelas pecah kalo di lem bisa nyatu, tapi bekas retaknya kan gak mungkin ilang
〈⎳ FT. Zira
Dian ini sebenarnya besti.. tapi.
. ketika dia tergoda, ya lupa diri.. sama kyk si onoh yg tergoda menjadi bayi gula/Joyful//Joyful/
〈⎳ FT. Zira
restu jalan.. mau nolong camerpun dibuka lebar/Proud/
Bunda HB
dgn cara kotor mana bisa mendapatkn raka. jgn ngimpi di siang bolong.....,suruh tiara nikah sama bpk nya raka aja.apem udh gatel suruh om arman msk batang e..../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Applaud//Applaud/
Bunda HB: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Biar sekali masuk langsung end kak kalau pakai batang pisang /Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
Ana Oolvae
WAH2 ternyata ini ulah calon besan yg gagal toh
kasih banget ayahe vio
semoga Raka n Leo cepat mendapatkan bukti2 biar ketahuan biang keroknya
Zhu Yun💫: Semoga cepat terungkap ya kak /Grin/
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
Wayo lho...
kamu nya salah,dari pertama main terima jodoh aja...
udah tau anakmu punya Viola...
ya udah la,kamu aja yang nikahi Tiara 😆
Felycia R. Fernandez: biar aja kk,biar di tabok panci Mak Mak berdaster 😆
Zhu Yun💫: Seketika Arman langsung kena amuk Lisa /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Felycia R. Fernandez
ternyata ini ulah bapaknya Tiara toh...
gak heran anaknya ulet bulu ,kan bapaknya iblis
Felycia R. Fernandez: paket komplit mereka kk Zhu
Zhu Yun💫: Bapak dan anak yang saling melengkapi /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Felycia R. Fernandez
👍👍👍👍👍👍
Felycia R. Fernandez
biar jadi peringatan untuk Dian,rem mulut mu dan jaga sikap di depan orang lain
Felycia R. Fernandez
ternyata ada jalan...
orang baik akan selalu dikelilingi orang baik
〈⎳ FT. Zira
mau hajar Arman silakan.. tapi sampe berani ngerusuh Viora,, siap siap hadepin emak emak berdaster/Slight//Slight/
Zhu Yun💫: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
anak papi.. ada masalah dikit ngadu/Smug//Smug/
〈⎳ FT. Zira: tapi si papi bukan kesayangan siapa siapa.. makanya mo nyari
Zhu Yun💫: Kesayangan Papi soalnya /Joyful//Joyful//Joyful/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
si brondong udah tau kok Vio/Proud//Proud/
Zhu Yun💫: Berondong garcep /Proud/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
cuacanya dingin.. tapi ada yg lagi panas tuh kak./Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: disembur aja.. di siram kurang greget/Joyful/
Zhu Yun💫: Panas minta disiram air es /Joyful//Joyful/
total 2 replies
Felycia R. Fernandez
hancurkan Arman ,bukan Raka ...
Zhu Yun💫: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mam to the pusss
Zhu Yun💫: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Felycia R. Fernandez: 😆😆😆😆😆😆
total 3 replies
Bunda HB
gk tau malu jdi pelakor. kya gk ada jantan lain di dunia ..../Facepalm//Facepalm/
Felycia R. Fernandez: 😆😆😆😆😆
Bunda HB: mngkin juga mbok dewor juga pelakor. Maka nya ank nya nuruni /Facepalm//Grin//Silent/
total 7 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!