Trapped in a forced marriage siapa yang mau? Apalagi dengan ceo dingin!!!!
Tapi, kenyataannya itulah yang harus di terima oleh Violette. Lahir di keluarga yang cukup terpandang dan berpengaruh tidak membuat nya lepas dari plot twist kehidupan. Ya, Violette lahir di lingkungan mafia dan ayahnya adalah mob boss. Tanpa sepengatahuan dia, ayahnya memaksanya menikah dengan seorang CEO tampan namun Dingin bernama kang Junho. Tentu itu semua karena urusan bisnis dan kerjasama.
"Aku? Wanita cantik, seceria dan semanis aku harus menikah dengan kulkas, eww! never!!"
akankah kisah pernikahan mereka berjalan mudah semudah membalikkan telapak tangan? Atau malah ambyar?
We'll never know.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violette_lunlun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan
Malam hari nya Violette bersiap-siap di kamar nya. Dia berdandan secantik mungkin dan mengunakan dress merah yang sudah di siapkan oleh ayah nya. Rambut panjang nya di biarkan terurai menutupi bahunya.
meskipun dia tampak tenang, hati dan pikiran Violette kacau. Dia bingung dengan kedepannya. Dia akan menikah dengan pria yang di pilih oleh ayah nya, dia bahkan gak mencintainya. apakah semua nya akan berjalan. Bagaimanapun kehidupan pernikahan kelak.
Violette tahu dia terlalu jauh berfikir, tapi dia tidak akan berbohong bahwa pemikiran dan hal-hal yang akan terjadi terus menghantui nya.
dia menatap dirinya di cermin, melamun, terhanyut oleh pikiran nya sendiri.
namun itu semua gak berlangsung lama, pintu kamar Violette di ketuk sebelum akhirnya dibuka oleh ibu nya. Caroline masuk ke dalam, dia berdandan begitu rapi, Caroline menghampiri putri nya.
Dia dengan lembut memegang bahu putri nya, "kau sudah siap, sayang? ayah sudah menunggu kita di ruang tamu."
Violette menoleh dan menatap ibunya, dia dengan lesu mengangguk, "aku sudah siap, ma..."
Caroline dapat merasakan kegundahan hati putrinya dia tersenyum pada Violette, "percaya sama, mommy, semua akan baik-baik..."
Violette hanya memutar matanya, "entahlah, mom...aku tak ingin membahas ini." Violette mengambil tas Selempang nya dan berjalan keluar dari kamar.
Caroline hanya menghela nafas dan mengikuti Violette. dia berjalan di samping putri nya saat mereka berdua melintasi lorong dan menuruni tangga besar menuju ruang tamu.
Di ruang terlihat Haiden sedang berdiri dan berbicara dengan beberapa pengawal nya, dia mengunakan jas hitam dan dasinya. Dia mengalihkan pandangannya saat Violette dan istrinya.
Dia tersenyum kecil mengagumi penampilan putrinya, "kau tampak memukau, Vi." Violette yang mendengar itu hanya memutar matanya.
Haiden menyadari itu dan menatap nya dengan tajam, "saat kita sampai di rumah keluarga kang, ku harap kau bisa menjaga sikap mu itu." katanya tegas.
"baik ayah" kata Violette meskipun dia sebenarnya benar-benar malas untuk pergi.
Haiden mengangguk, Dia menyuruh Pengawal nya untuk menyiapkan mobil. Setelah itu keluarga Haiden pun pergi ke tempat kediaman keluarga kang.
_____________________________________
Setelah perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Keluarga Haiden sampai di rumah besar keluarga kang. Mereka di sambut dengan sebuah gerbang dan di tengah halaman luas terdapat air mancur. Sementara itu, tak jauh dari sana terlihat seorang kepala pelayan menunggu.
mobil akhirnya berhenti, Haiden keluar pertama sebelum akhirnya Caroline dan Violette.
Violette memperhatikan sekitar, dia tidak terlalu excited karena rumah keluarga kang saja tak sebesar rumahnya. Diam-diam dia tersenyum meremehkan.
"oh ternyata seperti ini rumah nya, ya? Hah! Bahkan tak lebih besar dari rumah ayah. Apakah Mereke benar-benar kaya?" batin Violette meremehkan.
Kepala pelayan menghampiri mereka, tersenyum sopan dan sedikit membungkuk, "selamat malam tuan, Haiden. senang kau akhirnya datang. mari masuk, tuan kang sudah menunggu kalian di dalam."
Kepala pelayan tersebut menuntun mereka kedalam. Haiden, Caroline, Violette mengikuti di belakang pelayan itu.
________________________________
Sesampainya di rumah tamu, sudah ada kang joseon, kepala keluarga kang. seong mi, istri Joseon dan putra pertama mereka kang ye joon. mereka semua berpenampilan rapi.
Joseon yang melihat Haiden Family sudah datang, dia berdiri untuk menyambut mereka. seong mi dan ye joon ikut berdiri. Mereka saling berjabatan tangan dan menyapa.
Tapi, lain dengan Violette, dia hanya melihat sekeliling dengan tatapan tajam nya. Dia benar-benar gak ada rasa tertarik untuk mencari sikap atau setidaknya berpura-pura bersikap baik di depan calon mertua nya.
Seong mi menatap Violette dan mendekati nya, "wah apakah ini calon menantu ku? Kau tampak sangat cantik sayang."
Violette menatap seong mi dan hanya tersenyum tipis, "makasih, tante..."
Seong mi menganggukkan, "bagus...kalau begitu, ayo duduk."
Mereka semua mengangguk dan duduk di sofa, Violette jelas selalu di samping nya.
Joseon menatap Haiden, "Jadi, tuan Haiden. Seperti sebelumnya, kita sudah menyepakati untuk menjodohkan putra dan putri kita, bukan?"
Haiden mengangguk, "ya, itu benar...dan ini Violette....putri saya yang saya bilang akan menikah dengan putra anda." Violette yang mendengar itu hanya memutar matanya dengan malas. Itu semua di sadari oleh Haiden. Haiden memberikan peringatan melalui tatapan matanya.
Violette melihat itu dan hanya menghela nafas. Joseon Menatap interaksi ayah dan anak itu. Dia terkekeh.
"ohh putri mu cantik nya, aku gak menyangka akan mendapatkan menantu seperti dia. Lalu, ini..." joseon melihat sekeliling mencoba mencari putra keduanya yang tak ada di mana pun.
"dimana anak itu?" batin nya.
Joseon mulai kesal namun suara langkah kaki terdengar menuruni tangga. Semua orang menoleh untuk menatap orang tersebut.
pria itu adalah kang Junho, pria tinggi nan tampan berusia 25 tahun. Tatapannya dingin dan acuh tak acuh. Junho mengenakan jas biru nya. Dia mempunyai mata coklat muda dengan hidung mancung dan rahang yang tegas.
Semua orang terpana namun tidak dengan Violette. Dia hanya memutar matanya dengan malas karena sejujurnya penampilan Junho tak menarik baginya.
Sikap dan tatapan Violette di sadari oleh Junho. serigai muncul sebentar di bibir nya sebelum kembali ke setelan datar nya. Junho mendekati ayah nya.
Joseon Menatap tajam putra keduanya itu, "kau lama." joseon kembali menatap Haiden.
"ini putra kedua kami, kang Junho. Dia yang akan menikah dengan putri anda."
Haiden tersenyum kecil, "wah dia pria yang tampan. Violette pasti tertarik." Haiden menatap Violette namun di balas dengan tatapan tajam oleh putri nya.
Joseon terkekeh melihat itu. Dia menatap Junho, "kenapa kau diam saja? Sapa calon istri mu itu."
Junho Menatap ayahnya, "calon ku? Yang mana? Wanita kecil ini? Dia menjadi calon istriku?" Junho Menatap Violette dengan tatapan meremehkan. "dia pendek..."
Violette yang mendengar itu sedikit tersinggung. Dia menatap tajam Junho, "siapa yang kau sebut wanita pendek, hah?! Dasar tiang listrik Sok kecakepan!"
Junho tersenyum sinis, "ck! Lihat, kucing kecil ini mencoba mengintimidasi ku, belajarlah untuk mencari makan sendiri, anak Daddy. baru berurusan dengan ku."
amarah Violette semakin memuncak, "apa?! Wah! Wah! Kau ngajak ribut! meh sini meh!"
Junho memutar matanya dan mendorong bahu Violette agar dia kembali duduk, "tenanglah, kecil..."
Violette terkejut dan kembali duduk di sofa, dia masih memiliki tatapan tajam. Violette memutar matanya dan mengibaskan rambut nya dengan sombong.
Junho memutar matanya, dia mengulurkan tangannya di hadapan Violette, "salam kenal dari pria tampan, Junho kang...calon suamimu." Junho tersenyum remeh.
Violette Menatap tangan Junho yang terulur. Dia dengan malas menjabat tangan Junho. "oh... Violette Alvarez, jangan terpesona...aku emang cantik. apalagi dengan dandanan ku." Violette sedikit meremas tangan Junho.
Junho memutar matanya, namun dia menatap Violette dengan tangan sinis, "monyet yang berdandan tetaplah monyet."
Violette terdiam mendengar itu, dia menepis tangan Junho, "sialan!!!"
________________________________
To be continued
_______________________________
janga lupa untuk tinggalkan jejak dengan like dan komen ya!!!