Karena pertempuran antar saudara untuk memperebutkan hak waris di perusahaan milik Ayahnya. Chairil Rafqi Alfarezel terpaksa harus menikahi anak supirnya sendiri yang telah menyelamatkan Dirinya dari maut. Namun sang supir malah tidak terselamatkan dan ia pun meninggal dunia setelah Chairil mengijab qobul putrinya.
Dan yang paling mengejutkan bagi Chairil adalah ketika ia mengetahui usia istrinya yang ternyata baru berusia 17 tahun dan masih berstatuskan siswa SMA. Sementara umur dirinya sudah hampir melewati kepala tiga. Mampukah Ia membimbing istri kecilnya itu?
Yuk ikuti ceritanya, dan jangan lupa untuk memberikan dukungannya ya. Seperti menberi bintang, Vote, Like dan komentar. Karena itu menjadi modal penyemangat bagi Author. Jadi jangan lupa ya guys....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PRIA BERHATI ES.
Semenjak keluar dari kantor polisi, wajah Chairil nampak begitu kusut. Tampaknya ia masih kepikiran dengan apa yang ia dengar tadi. Sehingga ketika ia berjalan menuju ke perparkiran terlihat tak fokus pada disekitarnya. Bahkan ketika sebuah mobil yang sedang mengarah kepadanya tak terlihat olehnya.
Rendi yang melihat hal itu langsung berteriak memanggil-manggil namanya. "Airil! Airil!!" Teriaknya. Namun sepertinya Chairil tak mendengarnya sama sekali. Sehingga ia harus berlari sekuat tenaganya menghampiri sahabatnya itu.
"Airil awaaas!!" Teriaknya lagi, seraya ia menyambar tubuh Chairil. Sehingga keduanya langsung terjatuh ke sisi kiri mobil yang hampir menabrak Chairil. Setelah itu mobil tersebut langsung melaju dengan kecepatan tinggi.
Sedangkan Rendi langsung bangkit bermaksud ingin mengejar mobil tadi. Namun mobil itu semakin jauh. Dan akhirnya ia kembali menghampiri Chairil. Dengan wajah terlihat marah. "Lo kenapa sih Ril, gue panggil-panggilin nggak dengar, hah?! Sampai-sampai ada mobil didepan Lo nggak keliatan juga! Apa Lo udah kepingin mati, hah?!" Bentaknya. Tampak sekali ia begitu marah di tambah lagi ia habis berlari untuk menyelamatkan temannya itu. Jadi otomatis emosi semakin tinggi.
"Aah... Sorry-sorry Ren, pikiran gua lagi kalut. Makanya gua sama sekali nggak fokus. Tapi thanks ya, udah menyelamatkan gua." Balas Chairil. Dengan posisi yang kini sudah terduduk diaspal ditempat ia terjatuh tadi.
"Aah... Sudahlah! Tapi Lo nggak papakan? Sepertinya masih ada yang mengincar Lo deh. Jadi sebaiknya Lo hati-hati Ril" Ujar Rendi. Sambil ia berusaha ingin membantu temannya agar bangkit dari duduknya.
"Iya gua pikir juga begitu." Balas Chairil. Seraya merangkul pundak Rendi bermaksud ingin bangkit. Namun tiba-tiba Chairil meringis kesakitan."Ouch... Kayaknya kaki gua keseleo Bro." Katanya lagi sambil memegangi pergelangan kaki kirinya. Disaat bersamaan seorang pria berjaket hitam yang tak lain adalah Danu berlari menghampiri mereka.
"Kalian nggak kan papa Guys? Sorry gue baru dapat laporan tentang kalian yang katanya hampir ditabrak mobil hitam. Makanya gue langsung ngasih instruksi dulu pada anak buah gue untuk mengejar si pengendara mobil hitam itu. Makanya gue baru bisa kemari. Tapi kalian nggak papakan?" Ujar Danu menjelaskan kenapa ia baru muncul. Padahal kejadian tersebut masih di perparkiran area kantor polisi.
"Gue sih nggak papa Dan. Tapi kayaknya pergelangan kaki Airil keseleo nih." Balas Rendi.
"Ooh... Ya udah kita bawa kerumah sakit saja. Tapi kalian tunggu disini sebentar, gue ambil mobil dulu." Kata Danu. Lalu ia pun berlari menuju ke perparkiran khusus untuk para petinggi di kepolisian tersebut. Dan tak berapa lama kemudian ia sudah kembali lagi dengan menaiki mobil Jeepnya. Setelah itu ia kembali turun dari mobilnya.
"Ayo Ren, kita angkat Airil." Kata Danu
"Oke Dan. Ayo Ril kita kerumah sakit." Ajak Rendi. Lalu keduanya pun bermaksud ingin mengangkat Chairil. Namun Chairil menolak secara halus.
"Di papah aja guys. Gua kan bukan patah kaki, jadi gua masih bisa berjalan kok." Katanya. Seraya ia merentangkan kedua tangannya, agar teman-temannya menyediakan pundak untuknya.
"Ya udah terserah Lo aja dah." Balas Rendi. Lalu ia pun memberikan pundak dan diikuti oleh Danu.
"Ugh..." Chairil kembali meringis, ketika ia mencoba melangkahkan kakinya.
"Sakitkan? Lo bandel sih, mendingan diangkat ajakan?" Tegur Danu. "Udah Ren, kita angkat saja." Katanya lagi. Lalu tanpa meminta persetujuan dari Chairil mereka pun langsung mengangkat tubuh Chairil dan kemudian dimasukkan ke dalam mobil Jeepnya Danu. Setelah itu keduanya pun ikut masuk ke dalam mobil. Dan tak berapa lama kemudian, Danu pun mulai melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit terdekat.
Hanya membutuhkan waktu dua puluh menit, akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit. Dan Rendi yang lebih dulu turun dari mobil, langsung mengambil kursi roda dan membawanya ke mobil Danu yang terparkir di depan pintu Lobby rumah sakit tersebut.
"Haiiis... Harus ya naik kursi roda?" Tanya Chairil yang tampak enggan menaiki kursi roda tersebut.
"Kenapa hm? Apa Lo maunya naik brankar saja ya?" Tanya Rendi lagi.
"Aah... Tidak-tidak, ya udah gua naik ini aja." Balas Chairil, dan akhirnya ia pun menaiki kursi rodanya.
Setelah Chairil sudah duduk di atasnya, Rendi pun langsung mendorongnya dan membawanya ke ruang IGD. Sesampainya mereka di sana Chairil langsung ditangani oleh dokter yang bertugas di sana. Karena pemeriksaan agak lumayan lama akhirnya Danu dan Rendi langsung masuk ke ruangan tersebut. Dan ternyata kaki Chairil sedang di scanning. Setelah selesai sang meletakkan hasil rekam medis ke pencahayaan.
"Gimana Dok, apakah kaki teman saya hanya keseleo saja?" Tanya Danu, yang sepertinya ia mencurigai sesuatu.
"Tidak Pak. Setelah melihat hasil rekam medisnya. Kaki teman Anda ini mengalami keretakan tulang. Jadi harus kita pasang gips agar proses pemulihannya bisa berjalan optimal." Jelas sang Dokter.
"Tuh kan, gue udah curiga tadi, saat Lo minta dipapah, Lo kesakitan bangetkan? Makanya gue langsung nembak, kalau Lo tuh bukan keseleo biasa." Ujar Danu pada Chairil.
"Oh, iya Dok, kira-kira berapa lama saya harus memakai gips ini?" Tanya Chairil terlihat penasaran.
"Itu tergantung Anda Pak. Kalau Anda menjaganya dengan baik, mungkin proses pemulihan bisa cepat dan sebaliknya kalau terlalu banyak bergerak maka proses pemulihan bisa lama." Jelas sang Dokter lagi.
"Ooh, baiklah Dok, trimakasih atas penjelasannya. Kalau begitu kami permisi ya Dok." Kata Danu, karena ia melihat proses pemasangan gips Chairil telah selesai.
"Iya silakan Pak."
Setelah mendapatkan balasan dari sang dokter mereka beranjak dari sana. Dan tetap Rendi yang mendorong Chairil lewat kursi rodanya. Sesampainya di depan mobil Jeep Danu mereka kembali mengangkat Chairil kedalam mobil tersebut. Lalu keduanya menyusul masuk.
"Gue ngantar Lo kemana nih Ril?" Tanya Danu setelah ia melajukan Mobilnya.
"Ya ke kota BG lah, bininya kan tinggal di sana, Bro." Rendi yang membalas pertanyaan Danu.
"Waduh, lumayan jauh tuh. Tapi nggak papalah, sekalian gue mau kenalan sama Bini Lo Ril." Ujar Danu. Dan Chairil yang mendengarnya langsung mengerenyitkan dahinya.
"Mau ngapain Lo kenalan sama Bini gua, hah?" Tanya Chairil dengan tampang sedikit curiga.
"Kok ngapain sih? Bukannya sudah sewajarnya ya kita saling mengenalkan pasangan kita. Lo aja, udah kenal sama bini gue. Masa gue nggak boleh sih kenalan Ama bini Lo?" Protes Danu. Namun tiba-tiba saja Rendi tertawa terbahak-bahak.
"Uhahahaha... Hahahaha..."
Danu dan Chairil langsung tercengang melihat temannya yang menurut mereka tidak ada hal yang lucu sama sekali dalam pembicaraan mereka.
"Lo kenapa Ren? Perasaan nggak ada yang lucu deh?" Tanya Danu terlihat penasaran.
"Lo nggak nyadar apa? Kalau teman Lo tu lagi cembokur tau. Hahahaha." Balas Rendi, dan ia kembali tertawa. "Hahahaha... Pria berhati es ternyata bisa cemburuan juga ya? Hahaha" katanya lagi. Membuat Chairil menjadi kesal padanya dan langsung menoyor kepala Asistennya itu.
"Cih, Diam Lo! Siapa juga yang cemburuan!"
Bersambung
┈┈••✾•◆❀◆•✾••┈┈
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys. Kasih Bintang, Like, Vote, dan komentar, oke? Syukron 🙏🏻
thor prasaan dkit bngt dah up ny, ga terasa/Grin/
double up kk/Grin/
prsaan trsa dkit ya mmbca krya tiap bab ny/Grin/.
brhrap ada double up, triple up. pisss hny brcnda tpi smga diwujudkn/Grin/