NovelToon NovelToon
Majikan Yang Lumpuh

Majikan Yang Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: NisfiDA

Bagas Pratama seorang pria lemah lembut serta penyayang.

Namun satu kejadian membuatnya berubah dalam sekejap saja, kecelakaan dua tahun lalu membuat dirinya menjadi pria dingin, kejam serta emosi.
Kecelakaan itu membuatnya dirinya menjadi lumpuh bahkan dia tidak ingin mendekat dengan siapapun, selama dia lumpuh dia hanya mengurung dirinya didalam kamar..

Dia tidak ingin bertemu siapapun, bahkan dia juga membenci wanita terkecuali Sang Ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belum Bisa Terima

Hari mulai siang, tepatnya jam 12 siang untungnya saja Anna sudah selesai membuatkan cemilan untuk Bagas.

Dia berharap semoga Bagas menyukai cemilan yang dia buat, dia juga berusaha membuat Bagas untuk berubah menjadi seperti dulu walaupun sebenarnya itu berat.

Anna melangkahkan kakinya mengarah kamarnya Bagas sambil membawakan makan siang serta cemilan untuk Bagas.

Bagas yang tidak pernah keluar dari kamarnya selama kejadian itu kini dia hanya diam dikamar saja.

Tok. Tok. 

" Tuan ini saya Anna" kata Anna usai mengetuk pintu 

" Masuk"

Ceklek!

Suara pintu terdengar terbuka, dimana Anna langsung melangkahkan kakinya kedalam serta menaruh nafan itu diatas meja.

" Tuan, makan siang serta cemilannya sudah siap" 

" Iya" jawab Bagas dengan singkatnya 

Anna yang masih berdiam diri disana sambil menunggu Bagas untuk menghampiri makanannya.

Bagas yang merasa aneh kini dia menoleh kebelakangnya, ternyata Anna masih ada disana membuatnya menegurnya.

" Sedang apa kamu masih disini?" tanya Bagas dengan wajah dinginnya 

" Eh, m-menunggu tuan sampai memakan makanannya" jawab Anna dengan lembutnya 

" Aku bisa sendiri, kamu pergilah" 

" Tidak apa-apa saya akan menemani anda disini tuan"

" Aku bilang pergi ya pergi" bentak Bagas 

" B-baik tuan saya pergi, jika butuh sesuatu teriak saja saya akan kemari" jawab Anna dan pergi

Anna terkejut, karena dia belum terbiasa dengan bentakkannya Bagas. Lalu Bagas menatap kearah alisnya Anna yang sedang ditutup perban kecil.

Saat Anna pergi serta menutup pintu, dimana Bagas membalikkan kursi rodanya serta menggerakkannya mengarah meja disebelah tempat tidurnya itu.

Bagas merasa heran dengan satu cemilan itu, sepertinya bukan Bibi Inah yang membuatnya karena merasa penasaran.

Bagas mengambil dan mencobanya, namun saat Bagas mencobanya dia terdiam karena menikmati rasa cemilan itu.

" Apakah ini buatan dia?" gumam Bagas dalam hatinya 

Bagas benar-benar sangat menikmatinya, mungkin baru ini cemilan dengan sesuai rasanya.

*******

Hari menjelang sore, tepatnya jam 4.

Dimana Anna mulai bersiap-siap untuk membantu Bagas mandi, kini dia melangkahkan kakinya menuju kamarnya Bagas.

Tok. Tok.

" Permisi tuan, waktunya anda untuk mandi" 

Namun tidak ada jawaban sama sekali dari Bagas, Anna merasa bingung ingin sekali dia membuat pintunya langsung namun dia takut akan membuat Bagas marah.

Tok. Tok.

" Tuan" 

Anna mencoba kembali mengetuk, namun tidak ada jawaban juga. Anna merasa heran biasanya sekali mengetuk saja sudah ada jawaban dari Bagas.

" Tuan saya masuk, permisi"

Anna pun membuka pintu kamarnya, lalu saat dia melihat kearah dalam kamarnya Bagas dia tidak menemukan sosok Bagas.

Anna melangkahkan kakinya lebih dalam lagi mencari keberadaannya Bagas ada dimana.

" Tuan" panggil Anna sambil mencari Bagas 

Tidak ada jawaban satupun dari Bagas membuat Anna begitu sangat khawatir sekali, saat Anna mendekat kearah pintu kamar mandi kini terdengar suara erangan tangisan seseorang begitu juga dengan suara air.

Anna mencoba semakin mendekati pintu tersebut, tidak mungkin baginya bahwa Bagas sedang menangis.

Tok. Tok.

" Tuan, apa anda didalam sana?" 

Tidak ada jawaban lagi, namun Anna mendengar suara tangisan yang begitu keras sekali sehingga membuat Anna dengan cepatnya mendobrak pintu kamar mandi tersebut.

Brak!

" Ya Tuhan tuan" 

Anna langsung mendekat kearah Bagas yang dimana dirinya sedang didalam bak mandi sambil menangis. 

" Tuan, apa yang terjadi?" tanya Anna yang begitu khawatir sekali 

Bagas langsung menoleh saat mendengar suara Anna dengan tatapan yang begitu sangat kosong sekali.

" Ayo tuan kita keluar dari bak mandi, nanti tuan akan sakit" kata Anna dengan penuh perhatiannya 

Saat Anna mencoba memegang lengannya Bagas namun tiba-tiba saja Bagas menghempasnya begitu kasar sekali.

" Jangan sentuh aku" kata Bagas dengan nadanya sendu sekali 

" Tolong tuan jangan menolaknya terus, anda bisa sakit jika berendam terlalu dalam"

" Tinggalkan aku sendirian"

" Tidak, saya akan disini sampai anda keluar dari bak mandi" 

" Sudah ku katakan tinggalkan aku sendiri" teriak Bagas sambil mendorong Anna 

Brak!

Cissssssssss!

" Aaaaahhh panass" meringisnya Anna terkena air panas 

Bagas sangat terkejut saat melihat Anna yang tersiram air panas tepatnya dishower itu, sebenarnya dia tidak ingin melukai Anna lagi namun Anna selalu saja memaksakan dirinya untuk bersamanya.

Tiba-tiba.

" Ya Tuhan apa yang terjadi?" teriak Sara sambil berjalan mengarah Anna 

Sara langsung mematikan shower yang hidup itu, dimana dia menoleh kearah Bagas yang sedang memerhatikan Anna tersiram air panas itu.

" Bagas, apa yang terjadi?" tanya Sara kepada Bagas 

Bagas hanya diam saja, dia sangat bingung harus menjawab apa dimana Sara hanya bisa memijat pelipisnya merasa pusing.

Lalu Sara menoleh kearah Anna kembali serta memberikannya handuk kepada Anna.

" Apa kamu baik-baik saja Anna?" tanya Sara dengan nada khawatirnya 

Anna hanya bisa menganggukkan kepalanya saja.

" Saya baik-baik saja Nyonya" 

Merasa tidak yakin, Sara mencoba mengecek seluruh tubuhnya Anna namun saat dibagian belakang tubuhnya Anna terdapat warna kemerahan.

" Baik-baik apanya Anna? Tubuhmu melepuh Anna" 

" I-itu tidak apa-apa Nyonya, hanya luka sedikit nanti akan hilang sendiri"

Sara benar-benar merasa sangat pusing sekali, dia sangat tau siapa pelaku sebenarnya.

" Bagas, apa kamu akan selalu kasar kepada Anna?" tanya Sara kepada Bagas 

" Nyonya, jangan marah kepada tuan saya baik-baik saja sungguh" kata Anna membela Bagas 

" Anna, pergi Bibi Inah" 

" T-tapi Nyonya"

" Cepat Anna" bentak Sara 

" B-baik Nyonya"

Anna terpaksa bangun dari duduknya dan pergi meninggalkan Sara serta Bagas didalam kamar mandi itu.

Bagas yang hanya diam sambil menatap kearah depannya, kini Sara mendekat kearah Bagas serta berjongkok.

Untungnya saja Sara tiba dengan cepat jika tidak mungkin Anna mendapatkan luka serius.

" Bagas, tatap Mama" kata Sara kepada Bagas 

Bagas mau tidak mau dia menoleh lalu menatap wajahnya Sara.

" Mama tanya sekali lagi, apa yang sudah terjadi sehingga Anna tersiram air panas di shower itu?" tanya Sara dengan nada tegasnya 

" Aku yang mendorongnya ma karena tidak ingin diganggu"

Sara hanya bisa menghelakan nafasnya saja saat mendengar jawabannya Bagas.

" Sampai kapan kamu harus begitu Bagas? Bukannya kamu sudah berjanji tidak ingin seperti itu lagi?"

" Ma, aku belum bisa menerimanya begitu saja ma kejadian 2 tahun lalu itu selalu menghantuiku" 

" Itu karena kamu terlalu menyimpannya begitu dalam Bagas sehingga membuatmu belum sepenuhnya menerimanya, sudah Mama katakan lupakan kejadian itu serta wanita yang tidak baik untukmu Bagas, tolong jangan menyiksa dirimu begini" 

Bagas terdiam saat mendengar jawabannya Sara, benar yang dikatakan oleh Sara bahwa dia terlalu menyimpannya begitu dalam sehingga membuatnya dirinya belum bisa terima begitu saja.

" Sekarang keluar dari bak mandi, Mama akan membantumu setelah itu kamu harus pergi minta maaf kepada Anna"

Bagas terkejut saat mendengar ucapannya Sara yang mengatakan dia harus meminta maaf kepada Anna.

" Ma, mengapa aku harus meminta maaf kepada Anna?"

" Kamu bertanya mengapa? Apa kamu lupa apa yang sudah kamu lakukan dihari pertama dia bekerja? Namun dia tidak pernah marah sama sekali dia berusaha keras untuk merawatmu karena itu kemauan Mama" 

Bagas kembali terdiam. Dia sangat ingat apa yang sudah dia lakukan kepada Anna.

" Mama tidak mau tau pokoknya kamu harus meminta maaf kepada Anna, karena Anna gadis yang sangat baik walaupun kamu kasar dan kejam kepadanya dia tidak pernah menyerah untuk merawatmu, malahan dia sangat semangat sekali untuk merawatmu" 

Bagas yang hanya diam saja tidak menjawab apapun ucapannya Sara hal itu membuat Sara sangat kesal sekali.

" Apa kamu mendengarkan Mama?" 

" Aku mendengarnya ma"

" Lalu?" 

" Baiklah-baiklah, aku akan meminta maaf kepadanya nanti setelah aku selesai membersihkan diriku" 

Sara tersenyum saat mendengar jawabannya Bagas, dia benar-benar sangat suka sekali saat Bagas mulai menuruti apa ucapannya.

" Baiklah, kalau begitu bersihkan dirimu baik-baik Mama akan menyiapkan semua pakaianmu" 

Bagas hanya bisa menganggukkan kepalanya, dia terpaksa harus menuruti apa perkataan Sara agar Sara tidak sedih lagi.

1
JANE ARDIANA
Luar biasa
Indah Darma Indah
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!