Jackie Anderson adalah pewaris tunggal kekayaan milik keluarga Anderson yang kaya raya.
hidupnya berubah setelah kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya dan membuat dia kehilangan kewarasannya,
banyak penderitaan yang dia alami hingga akhirnya dia dapat kembali menjadi pemilik harta kekayaan keluarganya yang sebelumnya telah di kuasai oleh adik angkat sang papa.
bagaimana kelanjutannya
ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M@RI@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Sore harinya Farida pulang dengan wajah lesu hari ini dia benar-benar sangat lelah namun dia kecewa saat pulang ibunya tidak berada di rumah Untung saja dia membawa kunci duplikat jadi bisa membuka pintu.
" Ke mana Ibu pergi sudah jam segini kok belum pulang juga apa dia berbelanja sebanyak itu hingga tidak bisa membawanya pulang tapi dia tidak menghubungi aku dia juga kan bisa naik taksi ke mana dia ya?" Farida segera masuk untuk mandi beberapa menit kemudian setelah dia selesai mandi dia melihat ibunya baru kembali.
" Ibu Kok baru pulang ke mana saja mana belanjaannya?" Sabrina tersenyum dia menunjukkan barang belanjaannya membuat Farida terkejut.
' ini Ibu bawa apa Ibu Belanja apa Mana bahan makanan yang aku pesan ibu untuk persediaan makanan kita?" Sabrina tidak menjawab Dia hanya meletakan sebungkus nasi di atas meja makan.
" apa ini aku tidak memesan ini aku memesan makanan untuk persediaan kita Nanti, Ibu ini keterlaluan Kenapa Ibu berbelanja hal-hal yang tidak penting seperti itu Ibu tahu betapa susahnya Aku bekerja mencari uang hanya untuk mengisi perut ini Ibu seenaknya aja hambur-hamburkan uang aku!" alih-alih merasa bersalah Sabrina malah marah-marah.
"Oh jadi kamu tidak rela uang kamu Ibu belanjakan keperluan Ibu Dasar anak tidak tahu di untung kamu!" dengan wajah besar Farida masuk ke kamarnya dia tidak ingin berdebat dengan ibunya lagi dia juga tidak akan mengatakan tentang pindah rumah ke rumah besar itu.
hingga pagi hari Farida tidak bicara dengan ibunya dia pergi bekerja tanpa berpamitan seperti biasanya dia masih kesal dengan ibunya, sedangkan Sabrina tidak peduli dia masih mencoba pakaian yang baru saja dia beli.
***
Sementara Yakob dan Asih sekarang sedang berada di rumah sakit mereka sedang memeriksa keadaan Arya.
" Bagaimana perkembangan Putra saya dokter?" tanya Yakob dokter hanya tersenyum
"Sejauh ini masih bagus bapak harus terus melakukan apa yang saya minta Bapak harus rajin memberikan obat karena sedikit demi sedikit ingatan Arya tentang masa lalu akan kembali!" Asih terlihat sangat senang dia juga ingin Arya lekas sembuh.
" Baiklah saya akan menuliskan resep obat lagi mungkin dosisnya akan saya kurangi sedikit ya Pak karena perkembangannya sudah bagus!" Yakob tidak menjawab Dia hanya menerima apapun yang Dokter katakan.
Yakob membawa pulang istri dan putranya dia menaiki angkot .
"Pak Kenapa tidak ke pasar?" tanya Asih
" Nanti siang Bu soalnya Pak Haji sudah berpesan kalau dia sedang ada keperluan lain Jadi Bapak diminta datang nanti siang saja!"
Asih mengangguk paham Setelah turun dari angkot Asih minta Arya pulang bersama Yakob dan dia akan berbelanja di warung sayuran depan rumah ibu RT. Arya menurut dia pulang bersama Yakob.
" Wah ada ibu Asih Bagaimana ibu katanya habis kontrol Arya ya?" Ibu RT bertanya.
" Iya betul ibu RT Ini saya baru pulang area sudah ke rumah lebih dulu bersama ayahnya!" ibu RT mengangguk paham.
"Terus Bagaimana perkembangannya apa Arya sudah lebih sehat ibu?" tanya Ibu Mila
" Alhamdulillah Ibu Mila sekarang Arya diberi obat yang dosisnya tidak tinggi seperti kemarin!" semua berucap syukur.
"Alhamdulillah... itu berarti Arya sudah mau sembuh ya Bu?" Asih mengangguk, setelah selesai berbelanja Asih berpamitan dia akan segera memasak sebelum suaminya berangkat bekerja Asih pulang terlebih dahulu.
" Bapak kok Arya dibiarkan bermain di luar sih Pak?!" Asih terlihat tidak suka.
"Dia yang mau katanya mau nunggu Ibu sampai Ibu pulang Jadi Bapak tidak bisa melarangnya tapi Bapak mengawasi dari sini kok jangan khawatir!" Asih memanggil Arya.
" Lek ayo masuk nanti Kamu kepanasan nih Ibu sudah belikan balon nanti kita tiup bersama!" Arya terlihat sangat senang dia menghampiri Ibunya dan mengambil balon dari tangan ibunya kemudian Asih membawanya masuk ke dalam.
" Ingat pesan ibu ya nak jangan bermain di luar nanti kamu kena matahari kepala kamu pusing lagi lebih baik kamu di dalam saja Ibu hanya sebentar kok belanja doang!" Arya mengangguk Asih tersenyum melihat putra tampannya.
kehidupan yang dijalani oleh keluarga Yakob sangat damai hidup mereka sangat bahagia meskipun memiliki seorang Putra yang mempunyai keterbelakangan Mental dia sangat senang dan juga bisa dapat menghibur pasangan suami istri itu.
***
Sementara di kediaman Suroto pria yang menjadi suami dari Shinta kekasih gelap Arifin.
" Baiklah Mas nanti akan aku ambil kau beri tahu saja di mana tempatnya aku sudah tidak sabar ingin membunuh laki laki lumpuh itu ya sudah kau bisa datang nanti bersamaku!" minta menutup teleponnya Dia kemudian mengambil tasnya dan berjalan keluar sambil bergumam.
" Malam ini aku harus berhasil Aku tidak ingin terlalu lama dengan laki-laki lumpuh itu aku sudah muak Aku hanya ingin hartanya saja sebaiknya malam ini akan aku beri dia racun, Semoga Mas Arifin malam ini berhasil menemukan racun yang ampuh!" Shinta terus bergumam tanpa sepengetahuannya ternyata Bibi pelayan dari rumah itu mendengar Apa rencana mereka Dia segera menemui Putri majikannya dia menggendongnya dia melihat Nyonya Shinta pergi keluar.
Setelah memastikan Nyonyanya pergi bibi itu segera memanggil sopir dia sudah berjanji pada sopir untuk mengajaknya membawa Tuan dan nonanya pergi dari rumah ini kemudian mereka semua pergi dari sana sementara laki-laki lumpur itu hanya bisa diam dia sudah tahu semua rencana istrinya tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya pasrah.
mobil sampai di terminal, supir itu membawa bibi dan kedua majikannya menaiki bus menuju kampung halamannya sebelum berpisah sopir berpesan.
"Bibi tunggu saja di sana ada adik saya yang sudah menunggu Bibi di terminal selanjutnya Nanti akan saya kabari lagi keadaan di rumah hati-hati ya Bi jaga tuan dan Nona baik-baik saya akan menyusul nanti!" mereka berpisah setelah memastikan tuannya baik-baik saja di dalam bus itu akhirnya supir meninggalkan mereka dan kembali pulang ke rumah.
Rupanya mobil tidak membawa ke luar kota dia masih di seputar kota hanya saja tinggal di dalam perkampungan hanya sebagian orang kota saja yang tahu tempat itu karena tempat itu memang Tempat khusus buat para pendatang.
Dalam perjalanan bibi selalu berdoa semoga semuanya berjalan -lancar dan tidak dapat ditemukan keberadaan mereka Bibi menatap sedih kepada Nona kecilnya Dia meneteskan air mata nya, tuannya hanya bisa melihat tapi tidak bisa berbicara dia tidak dapat menyentuh putrinya karena tubuhnya Semua terasa lemas.
Sementara di kediaman itu sopir sudah kembali dan bersikat seolah tidak terjadi apa-apa Dia melihat mobilnya nyonya nya baru saja datang tapi sebelumnya dia melihat sang nyonya menurunkan seseorang di depan pintu gerbang.
Shinta masuk dengan tergesa gesa Dia berteriak-teriak memanggil Si Bibi tapi tidak ada yang menyahut ia melihat kamar si bibi kosong begitu juga kamar putrinya dan juga kamar suaminya sepi akhirnya dia memanggil orang supir dan sopir berkata tidak tahu Menau namun Shinta merasa curiga akhirnya dia mengusir sopir tersebut tanpa memberi gaji. sopir itu pergi dengan meninggalkan semua kunci mobil dia pun pergi begitu saja menuju Terminal.
Shinta merasa senang akhirnya dia terbebas dari kedua orang itu meskipun dia tahu semua harta belum menjadi miliknya tapi dia yakin akan dapat merubah semuanya karena dia akan didukung oleh Arifin.