Danau yang sangat tenang bahkan para warga kalau malam juga ada yang mencari ikan di sana, namun beberapa bulan terakhir ini malah muncul gosip yang tidak sedap.
di mulai dari seorang pria hilang begitu saja dari danau itu saat mencari ikan, bahkan ada yang mengatakan pernah melihat selendang merah menari nari di atas air.
apa yang ada di danau itu sebenar nya?
siapa yang sudah membuat masalah di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Kemarahan besar
Ubun ubun Purnama terasa sangat menyala sehingga jelas terlihat di wajah nya kemarahan yang amat sangat luar biasa sekali, sudah lah mumet karena wujud iblis juga belum kelihatan sama sekali. adik nya juga hilang entah kemana sehingga jelas menambah beban pikiran nya saja, malah di tambahi pula akan tingkah Kopsah yang kurang ajar.
Jelas baru pulang dari danau dan saat membuka ponsel malah ada pemberitahuan yang sangat banyak sehingga darah langsung lah naik, mana mungkin seorang ratu ular bisa sabar menghadapi para manusia seperti itu. mau tak mau sudah pasti naik darah tidak karuan, enak di banting saja sampai tidak bisa lagi mau berdiri.
Lagi pula sudah sejak dulu sama sekali tidak ada insaf nya sedikit pun sehingga lebih baik di buat begini, pas sedang di hajar saja dia bilang mau tobat tapi setelah dapat info terus saja di sebarkan. coba lah di pilah saja dulu, bukan langsung main hajar jangan mengobralkan nya pada semua orang.
Sekarang semua warga sudah tau semua nya dan sibuk untuk terus mendesak, mana mereka mau tau soal mengurus iblis itu susah karena mereka juga sama sekali tidak akan peduli walau sedikit pun. toh memang kadang kala manusia ini sama sekali tidak punya empati, padahal Arya saja masih hilang.
Malah ada yang mengatakan kalau itu memang resiko mereka yang mengurus hal hal ghaib sehingga tidak bisa mau protes, apa tidak tambah naik darah Purnama menghadapi setan setan berbentuk manusia yang sama sekali tidak ada insaf nya ini, andai saja bisa maka akan ia habisi semua orang yang ada di sini.
"Jadi sebenar nya kau bisa atau tidak mengurus iblis nya ini, Pur?" tanya Bustamin.
"Kalau kau memang tidak bisa maka lebih baik katakan saja pada kami, agar kami mencari dukun yang lebih kuat untuk mengurus para setan itu." seru Harahap pula.
"Silahkan kalian cari, cari sampai kemana pun karena aku tidak pernah melarang!" jawab Purnama lantang sambil berkacak pinggang.
"Bapak Bapak tolong lah tenang dulu, mau cari kemana juga dukun yang memang bisa." Pak RT berdiri di tengah untuk menghalangi mereka.
"Jangan pernah meminta tolong padaku lagi, aku sudah menolong dengan ikhlas pada kalian semua. kalian hanya tinggal menunggu sabar, tapi dasar kalian tidak punya otak!" Purnama pergi dari sana dengan hati yang amat kesal.
"Halah bilang saja kalau kau memang tidak bisa!" teriak Bustamin kencang.
Tangan Purnama terkepal erat karena dia benar benar emosi sekarang pada manusia manusia yang tidak tau diri ini, tidak bisa kalau cuma di biarkan begitu saja karena mereka memang harus di beri pelajaran. terserah nanti mau bagai mana, namun yang jelas sekarang harus di beri pelajaran juga.
Wuuusssh.
Braaaaak.
"AAAAGHKK!"
"Allahu Akbar!" Pak Lurah kaget lagi karena jantung tua nya ini harus berulang kali tersentak.
"Menjauh sini, Pak." Amir menarik tangan Pak Lurah agar tidak kena amuk.
Bustamin dan juga Harahap menggeliat kesakitan karena ini bantingan yang amat sangat kasar, dada mereka terpental keras seperti di banyak oleh sesuatu yang amat sangat besar. mana mungkin mereka akan bisa menahan kekuatan Purnama, yang ada sekarang pada kelabakan menahan sakit nya pada dada.
"Hueeeek." Harahap muntah darah di tanah sangking kuat nya hantaman Purnama.
"Kau yang mencari masalah dengan ku duluan, bila kau terus mencaci aku maka siap siap lah menderita!" geram Purnama yang sudah ada di hadapan nya Harahap dan Bustamin.
"K..kau!" Harahap kesakitan tidak bisa bergerak.
"Tidak peduli kalian siapa, apa bila mengganggu ku maka akan ku habisi kalian semua!" ancam Purnama mencekik Bustamin dan juga Harahap.
"EEEEGHKK!" kedua nya mengerang kesakitan karena di cekik begini.
Braaaaak.
Usai membanting dua pria bertubuh tinggi ini, Purnama pergi dari sana sambil mengibaskan rambut nya itu, penampilan nya juga sangat nyentrik sehingga mereka mau kagum tapi ada takut juga kalau Purnama sudah mode begini. antara kagum dan juga takut, yang Ibu Ibu cuma bisa menunduk sambil pegangan tangan karena mereka takut juga pada Purnama ini, takut kalau ada serangan mendadak dan salah arah sehingga malah mereka pula nanti yang akan kena hantam.
"Kau tidak apa apa, Sah?" tanya Bu Ita melihat Kopsah.
"Sakit sekali, mulut dan leher ku sakit semua." Kopsah terengah engah.
"Kau sih tidak ada kapok nya cari masalah dengan Purnama." Kinan memarahi Kopsah.
"Dalam grup itu kan tapi kalian nyambung juga, kenapa cuma aku yang di salahkan oleh Purnama." isak Kopsah.
"Karena kah biang kerok nya! apa masih perlu lagi di jelaskan semua itu, aku kesal sekali pada mu." Tamrin pun ikut emosi pada Kopsah.
"Dah lah tidak akan mau lagi dia membantu kita, ini juga kenapa lah kalian kok menyalahkan dia!" Pak Lurah marah pada Bustamin dan juga Harahap.
Mereka tidak mampu lagi mau menjawab karena sudah sangat sakit menahan cekikan Purnama tadi, mana mungkin sanggup menahan nya lagi apa bila sampai di banting. toh mereka juga tidak pernah memahami Purnama yang selalu membantu mereka, padahal Purnama sangat baik menolong tanpa pamrih pada semua warga di desa ini.
"Padahal yang di wanti wanti oleh dia malah aku, tapi bocor nya dari istri mu!" Ridwan datang karena mendengar keributan ini.
"Apa? jadi semua orang sudah tau soal hantu danau!" Joko yang baru datang juga kaget.
"Ya ini gara gara Kopsah, untung aku tidak kena tampar juga tadi." Hasan sangat bersyukur.
"Nah iya, kok kau sama sekali tidak kena tampar sama Purnama!" Tamrin baru sadar.
"Yang rembes kan mulut istrimu, jadi ya kau dan istri mu lah yang harus tanggung jawab!" bentak Pak RT.
"Kau ini pun kapan lah insaf nya, Sah? teman teman mu sudah insaf dan salah satu juga sudah ada yang mati tapi kau kok tidak peduli." Bu Ita menatap Kopsah kasihan juga.
"Kalian juga jangan sok memarahi Kopsah, di grup itu kalian saling sahut menyahut jadi sudah sama saja!" Pak RT pun memarahi Ibu Ibu yang ada di sini.
"Lah kan kami tidak tau to kalau itu rahasia, jadi kalau di kasih berita ya kami terima lah." jawab Kinan pula.
Kopsah yang sudah tidak bisa lagi mau berkata kata karena dia sungguh kelu mau jawab apa, salah sendiri tidak bisa jaga mulut dan padahal dia sudah mendengar ucapan Tamrin bahwa ini adalah rahasia yang tidak boleh di katakan pada siapa pun.
Selamat malam guys, terima kasih untuk hari ini ya.
lanjut thor 🙏
jgn buat Andini Musnah yaaa kak Nov' 🙏
semoga Arya bisa memusnahkan si iblis selendang merah .
kekuatan nya Api ,, seperti kekuatan Xavier ,,, smg Arya bisa mengalahkan nya , seperti Arya mengalahkan Xavier waktu itu 🤗🤗
mbk pur ayo temukan adik dan member mu mereka dalam bahaya,,