Mencintai setulus hati serta menyokong dana untuk seluruh keluarga sang suami. Siapa sangka hal itu tak bisa membuat Zeline mendapatkan balasan kebaikan. Wanita itu justru harus menerima kenyataan pahit bahwa Delon suaminya diam-diam berselingkuh. Dan parahnya lagi,mertua serta ipar-iparnya yang selama ini hidup bergantung dengannya bersekongkol untuk menutupi perselingkuhan sang suami.
Penasaran dengan isi ceritanya? yuk silahkan disimak kelanjutannya ...... happy reading 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
Zeline tiba di rumah dengan sekujur tubuh yang terasa begitu lemas. Sepanjang perjalanan pulang setelah melihat sang suami bersama wanita lain,ia terus menguatkan diri agar tidak bertindak gegabah dan berpikir untuk kebut-kebutan saat mengendarai mobil. Dirinya masih berharap pria yang dicintai nya itu masih memikirkan dirinya sehingga sudah tiba terlebih dahulu. Namun lagi-lagi Zeline harus menelan rasa kecewa karena Delon tak ada di rumah.
Berbagai macam pikiran negatif kini semakin meracuni isi kepala Zeline. Mungkin saat ini Delon sedang asik dengan wanita itu sehingga tak kunjung pulang ke rumah pikirnya. Ia pun tadi tak sanggup untuk mengikuti ke mana perginya Delon bersama wanita itu. Hati kecilnya masih menolak bahwa itu adalah selingkuhan sang suami.
Zeline membuka pintu kamar. Tempat di mana dirinya bersama Delon sang suami memadu kasih. Tiba-tiba suasana hangat dan romantis yang biasanya ia rasakan dalam kamar tersebut hilang begitu saja digantikan dengan rasa sepi. Ia pun meletakkan tas di atas nakas dan menyandarkan tubuhnya agar merasa tenang. Berusaha menenangkan diri di saat hatinya terasa tak karuan.
"Ting!" Bunyi handpone Zeline pertanda sebuah pesan masuk.
"( Mbak, aku akan study tour. Aku minta uang empat juta ya Mbak ? Tapi bulan depan kok mbak bukan sekarang )." Bunyi pesan dari kontak yang diberi nama Ranti oleh Zeline.
Ranti adalah adik dari Delon yang kini duduk di bangku SMA.
"Ting!"
"( Tolong tambahin uang jajan juga ya Mbak ? Hehe)". Lagi-lagi pesan masuk dari Ranti.
Zeline menarik nafas dan membuangnya kasar. Kali ini ia merasa tak senang dengan permintaan adik iparnya itu. Tiba-tiba rasa tak ikhlas merongrong hatinya. Biasanya ia tak seperti ini. Dan hal ini bukanlah baru pertama kali dirinya dimintai uang oleh keluarga Delon. Selama ini seluruh keluarga Delon bergantung pada uang pemberiannya. Diliriknya sebentar handphonenya dan kemudian langsung diabaikan lagi. Kali ini ia tak berniat untuk membalas pesan tersebut.
"Jika Mas Delon benar-benar selingkuh....sepertinya aku harus menghentikan semua pemberianku selama ini. Tapi ..... Ah terserahlah...pikiran ku saat ini benar-benar kacau!" Gumam Zeline dan memejamkan mata berharap pikirannya kembali menemukan ketenangan.
Di lubuk hatinya yang paling dalam,Zeline berharap apa yang baru saja ia lihat tidak seperti yang dirinya pikirkan. Semoga suaminya akan bercerita terlebih dulu sebelum dirinya bertanya demi menjaga perasaannya.
***
Karena kelelahan memikirkan sang suami,Zeline akhirnya tertidur dan baru bangun ketika hari menjelang sore. Saat terbangun,Zeline masih juga tak melihat sosok Delon. Hatinya kembali merasa sedih. Seketika bayang-bayang Delon suaminya bersama wanita lain kembali menari-nari memenuhi pikirannya. Dikarenakan hatinya sedang galau,wanita itu memilih untuk tak masak dan memesan makanan online.
Meskipun tak berselera makan,Zeline tetap berusaha agar makanan yang ia pesan tersebut bisa tertelan. Dirinya tak ingin penyakit lambungnya kembali kambuh hanya karena meratapi pria yang tak tahu diri seperti Delon jika apa yang ia lihat benar-benar terbukti benar.
Pukul sepuluh malam Delon tak kunjung pulang. Tumben sekali pria itu tak pulang ke rumah tanpa berkabar sedikitpun. Hati Zeline semakin risau memikirkan apa yang sedang dilakukan oleh suaminya itu. Ia pun segera menghubungi nomor Delon namun hingga beberapa kali tak diangkat.
"Apa mungkin Mas Delon sedang bersenang-senang bersama wanita itu ? Sampai-sampai panggilan telpon dari ku tak dihiraukan." Gumam Zeline dengan hati penuh gejolak marah dan ketakutan.
Karena lelah menunggu kepulangan sang suami,pada akhirnya Zeline pun tertidur hingga pagi hari terbangun,namun masih tak menemukan keberadaan Delon.
"Aku ingin tahu apa alasan mu nanti Mas. baru kali ini dirimu tak pulang ke rumah dan tak ada kabar." Lirih Zeline dan segera beranjak dari ranjang untuk menggosok gigi dan pergi ke dapur. Tak bisa dipungkiri,kini isi kepala Zeline dipenuhi oleh pikiran apa saja kemungkinan yang dilakukan Delon bersama wanita itu. Zeline menggelengkan kepalanya,berusaha menyingkirkan pikiran buruk yang tanpa bisa dicegah terus datang memenuhi kepalanya.
Zeline menghabiskan nasi goreng yang ia buat dengan cepat. Ia benar-benar lapar karena semalam hanya makan sedikit. Entah kenapa pagi ini ia merasa lebih baik dan tak seperti tadi malam yang hampir saja kehilangan nafsu makan. Di saat itu terdengar bunyi mobil memasuki halaman rumah. Zeline hapal betul itu adalah bunyi mesin mobil Delon.
"Sayang ..." Panggil Delon sambil melangkah menuju meja makan di mana sang istri berada.
Delon langsung memeluk tubuh istrinya dengan erat,dan menghadiahi wajah Zeline dengan beberapa kecupan. Hal ini membuat Zeline merasa tak nyaman. Apalagi wanita itu pikirannya sedang dilanda berbagai pikiran negatif.
"Maaf ya,kemarin tiba-tiba ibu Bakri masuk rumah sakit.Jadi Mas langsung bantuin Bakri menjaganya."
"Emangnya harus Mas yang menjaga ibu Bakri ? Bakri ke mana ?"
"Iya sayang,Bakri sedang pusing mengurusi masalah kantor jadi Mas yang ganti'in dia buat jaga ibunya."
"Trus kenapa nggak ngabarin ?" kali ini Zeline bertanya sambil menatap mata Delon.
Mendengar pertanyaan sang istri,Delon sedikit terkejut namun segera menyembunyikan rasa terkejutnya itu dan pura-pura bersikap biasa. Ia pun segera menggeser kursi dan duduk di meja makan.
"Ah, itu handpone Mas kehabisan daya. Mas kan nggak bawa charger kemarin. Lupa di rumah."
"Oh gitu...." jawab Zeline sambil menyodorkan sepiring nasi goreng pada Delon dan langsung duduk berhadapan dengan pria itu di meja makan.
"kenapa nggak minjam ponsel Bakri untuk menghubungi aku ?" Cecar Zeline namun masih tetap tenang.
"Aa itu,Bakri sangat sibuk sehingga tak sempat meminjamkan handpone. Iya,dia sangat sibuk makanya Mas yang harus menjaga ibunya." kali ini Delon menemukan alasan yang tepat untuk menutupi kebohongan sebelumnya.
"Memangnya si Bakri nginap di kantor bersama bos nya ? Masa ibunya sakit orang lain yang di suruh jaga."
"Itu,eh ....sepertinya masalah Bakri di kantor sangat serius sayang. Kasihan juga sih,makanya Mas mau bantuin dia. Mas nggak tega liat Bakri sampai nangis-nangis memohon bantuan. Soalnya keluarganya nggak ada yang bersedia untuk membantunya." Jelas Delon berharap Zeline percaya dengan perkataannya.
"Oh. Jadi jam berapa Mas ke rumah sakit jagain ibunya Bakri ?"
"Jam ? Mas nggak ingat. Yang jelas dari sore begitu tiba di rumah Bakri kami langsung ke rumah sakit."
"Bukannya kemarin sore Mas lagi jalan-jalan di Mal ?"
"Hah !? Di Mal ?" wajah Delon langsung memucat. Ia sungguh tak menyangka sang istri akan melontarkan pertanyaan itu. Keringat halus mulai membasahi pelipisnya. Pria itu pun berpikir keras mencari jawaban yang pas untuk menjawab pertanyaan sang istri .
bapakmu lgi sibuk dgn selingkuhannya😅😅
cuma bisa berdoa; smg author cepat pulih dan bisa up lebih banyak, aamiin..🤲