NovelToon NovelToon
The Way He Touched Me

The Way He Touched Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Beda Usia / Teen Angst / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

"Cinta bukan hanya tentang rindu dan sentuhan. Tapi juga tentang luka yang diwariskan, dan rahasia yang dikuburkan."

Kael Julian Dreyson.
Satu pria, dua identitas.
Ia datang ke dalam hidup Elika Pierce bukan untuk mencintai ... tapi untuk menghancurkan.

Namun siapa sangka, justru ia sendiri yang hancur—oleh gadis yang berhasil membuatnya kehilangan kendali.

Elika hanya punya dua pilihan :
🌹 Menikmati rasa sakit yang manis
atau
🌑 Tersiksa dalam rindu yang tak kunjung padam.

“Kau berhasil membuatku kehilangan kendali, Mr Dreyson.” — Elika Pierce

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pagi yang Tak Biasa

...❤︎...

..."Bukan rayuan. Hanya satu foto sederhana. Tapi bagi Kael, itu lebih dari cukup untuk mengingatkan bahwa gadis itu tak pernah benar-benar pergi dari hatinya."...

...❤︎...

Keesokan paginya, di saat matahari sudah terbit, mata Elika terusik dengan sinar mentari yang menyelinap masuk melalui celah tirai. Ia meregangkan tubuhnya yang remuk karena menjadi pelampiasan hasrat oleh pria buas itu. Siapa lagi kalau bukan Kael?

Yah ... tapi bukan berarti gadis itu tak menyukainya. Ia teramat sangat suka, sampai rasanya ingin meledak karena terlalu suka dan bahagia.

"Apa yang membuatmu tersenyum di pagi hari?"

Suara berat Kael membuat Elika tersentak. Ia menarik selimut yang hampir saja melorot, menampakkan dadanya akibat peregangan badan tadi. Elika menoleh ke samping. Saat ini, Kael sedang di posisi menyamping, menghadap ke arahnya. Tentu saja dengan bertelanjang dada.

"Oh ... bu—bukan apa-apa," elak Elika tak ingin jujur.

Namun gadis itu mendadak bertanya-tanya. Sejak kapan pria itu terjaga? Dan ... sejak kapan pria itu tidur menyamping menghadap ke arahnya?

Puas menatap Elika sebelum gadis itu terjaga, Kael pun berbalik badan. Ia duduk di sisi ranjang, membelakangi Elika. Bersiap-siap menuju ke kamar mandi.

Sudut bibirnya sedikit melengkung, karena Elika ... masih mengenakan kalung yang ia hadiahkan dulu.

"Aku tak menyesal." Elika membuka suara. Berbicara dengan berani tentang isi hatinya.

Kael tersentak. Ia mengurungkan diri untuk menuju ke kamar mandi. Ia tak berkutik dan tak menoleh ke belakang. Ia masih di posisi yang sama, membelakangi Elika. Hanya diam dan menunggu apa yang akan gadis itu katakan selanjutnya.

"Tapi ... aku merindukanmu sampai rasanya ingin mati."

Seketika, jantung Kael berdetak dengan sangat kencang. Sekuat apapun ia membentengi hati dan perasaannya, gadis itu selalu punya cara untuk menerobosnya.

Kael mengepalkan kedua tangannya. Sesaat kemudian ia bangkit dari duduknya dan melangkah menuju ke kamar mandi.

Elika hanya bisa menghela nafas. Ia tahu, mungkin semua yang ia lakukan sia-sia. Karena seperti yang pria itu katakan kemaren, mereka itu bertolak belakang. Tapi apa boleh buat? Ia hanya punya dua pilihan. Menikmati dalam rasa sakit, atau sengsara dalam kerinduan yang menyesakkan.

Sambil menunggu Kael selesai mandi, Elika sibuk menilik ponselnya. Anehnya, tak ada satupun panggilan maupun pesan dari kedua orangtuanya.

"Tak biasanya," gumam Elika pelan.

"Apa yang tak biasa?" Kael keluar dari kamar mandi dengan handuk sebatas perut bawah hingga lutut. Dada bidangnya terekspos dengan sangat indah. Ekspresi dingin itu membuat ia terlihat sangat tampan.

Elika menoleh ke arah Kael. Ia bergegas duduk dari tidurnya. "Itu ... orangtuaku. Mereka tidak menghubungiku sama sekali."

Alih-alih merespon ucapan Elika, ia malah beranjak menuju ke ruang pakaian yang terhubung dengan kamarnya.

Saat melangkah masuk ke dalam ruangan luas yang penuh dengan pakaian mewah itu, ia menatap sekeliling. Ada beberapa lemari yang masih kosong. Bahkan rak sepatu yang besar menempel di dinding itu, baru seperempat yang terisi oleh ratusan model sepatu miliknya.

Terbersit di benak Kael untuk mengisi kekosongan tempat itu dengan pakaian Elika. Namun sesaat kemudian ia menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.

"Jangan berharap banyak. Dia belum tahu kebenarannya."

Kael menempik keinginannya. Ia takut gadis itu pergi setelah mengetahui kebenaran yang bahkan sampai saat ini menjadi mimpi buruk baginya setiap malam.

"Tapi ...," Kael memiringkan kepalanya. Ada satu hal yang baru ia sadari. "Aku tak pernah mimpi buruk saat tidur di sampingnya."

Pria itu pun kembali menghela nafas. Ia bergegas mengenakan pakaiannya. Kemudian, untuk melengkapi penampilannya yang sudah elegan dan berkelas itu, Kael menuju ke sebuah meja kaca transparan di tengah. Ada puluhan koleksi jam tangan mewah di dalamnya. Ia menarik laci meja itu dan mengambil salah satu jam tangan tersebut untuk ia kenakan.

Merasa penampilannya sudah sempurna dan tak ada yang kurang, ia pun keluar dari ruang pakaian. Elika masih berada di dalam selimut.

"Kael ...."

Kael menoleh ke arah suara lembut yang memanggilnya.

Elika memegang benda pipih di tangannya. Jemarinya sudah bersiap-siap ingin menari di atas layar. "Nomormu yang dulu ... sudah tidak aktif. Aku bahkan mencoba menghubungi pakai nomor lain."

Kael mendekat ke arah nakas di samping kasur. Ia mengambil ponselnya dan menatap layar. Kemudian ia menyebutkan nomor telfon, sementara Elika mengetik dan menyimpan kontak itu ke ponselnya.

"Itu nomor Logan," papar Kael dengan muka badaknya. "Kalau kau butuh sesuatu, hubungi saja dia."

Usai mengatakan hal tersebut, Kael melangkah pergi meninggalkan Elika yang masih bengong karena tingkahnya.

Elika mencebik. Merasa kesal dengan arogansi pria itu. Tapi ia tak berkecil hati. Karena ia tahu, pasti ada sesuatu yang pria itu sembunyikan.

...❤︎...

Saat di kantor, belum sempat Kael duduk di atas kursi kerjanya dengan dinding yang menampakkan pemandangan kota Berlin, Logan sudah berdiri di depan mejanya.

Ponsel Logan mendadak berbunyi. Ada nomor baru yang menghubunginya. Logan mengerutkan keningnya.

"Itu pasti dia," ucap Kael santai.

"Dia?" Tanya Logan tak mengerti.

"Aku memberikan nomormu pada Elika."

Logan menghela nafas pelan. Kemudian ia mengangkat panggilan dari gadis yang berhasil merebut hati sahabatnya itu.

^^^"Halo. Apa ini Logan?"^^^

"Ya, Nona." Logan menatap Kael yang tetap santai bekerja dengan muka badaknya itu. Benar-benar tak merasa bersalah karena sudah memberikan kontaknya tanpa persetujuan darinya. Ia pun menghidupkan pengeras suara, agar Kael bisa mendengarkan pembicaraan mereka.

^^^"Apa Kael ada di sana?"^^^

"Ya. Ada yang ingin Anda sampaikan?"

^^^"Oh. Katakan padanya, aku ingin mengirim foto. Haruskah aku mengirimkan fotonya padamu. Agar kau bisa menunjukkannya pada Kael."^^^

"Foto?"

Seketika Kael teringat dengan kegilaan Elika saat ia menjadi Julian dulu. Gadis itu mengirim foto bibir, dada dan paha. Bahkan hampir mengirim foto vulgar padanya.

Mata elang Kael langsung menajam. Ia menatap Logan dengan ekspresi yang dingin. "Matikan."

Logan mengerti. Ia pun mengakhiri panggilannya dengan Elika. Kemudian ia memberikan ponselnya pada Kael.

Dengan secepat kilat Kael menyimpan kontak Elika di ponselnya. Kemudian ia mengirimkan pesan pada gadis itu.

"Ini aku, Kael."

Sesaat kemudian, masuk sebuah pesan dengan foto dari Elika.

^^^"Guten Morgen! Aku pinjam kemeja ini ya. Karena aku tak membawa baju ganti." (Guten Morgen : selamat pagi)^^^

Seketika wajah Kael memerah. Otaknya mendadak ke mana-mana saat melihat foto yang dikirimkan oleh Elika.

"Apa dia tidak mengenakan pakaian dalam? Dasar gadis nakal!" batin Kael gemas.

...❤︎❤︎❤︎...

...To be continued .......

1
Sleepyhead
Love is the ultimate winner because it brings us joy, fulfillment, and a sense of purpose..

But love can also be a disaster due to the hatred and resentment that lingers....
Sleepyhead
Yess, you're so mean
Ita rahmawati
mimpinya kael serem bgt,,tp masih penuh misteri 🤭
Ita rahmawati
itu mah si lagan yg demen belanja 🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣
Ita rahmawati
ayolah elika gk usah ikut campur urusan ortumu sm kael,,bangkrut ya udh biarin kalo kael mau balas dendam ya biarin juga 🤣
Sleepyhead
This is fuckin insane.. she's totally beauty, thats why Kael adoring U
Sleepyhead
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ oooh i see, Logan Shopocholic yaah.... wkkwkkk
Sleepyhead
Dah, Elika... mending lu cabut aj dah dari sisi Kael...
Lagian ku merasa hidup lu ga pantas utk bersanding dengan Kael bukan..
ditambah finansial orangtua lu udh ga menunjang utk hidup hadon, pergi jauh-jauh..
support dr anak satu-satunya akan lebih dibutuhkan untuk orangtuamu..

Dan tinggalkan Kael dengan seribu penyesalan terdalam karena terlalu sibuk dengan mendendam.
Ita rahmawati
kamu gk akan bisa menolak pesonanya elika kael 🤣🤣
W I 2 K
wanita cerdas..... 👍👍
vj'z tri
auto panas dingin ya mr.kael mmm 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sleepyhead
Hummm.. nakal tp suka 🤣🤣
Sleepyhead
Yah solusinya Junior Kael harus hadir di antara mereka, agar dendam dimasa lalu mencair
Sleepyhead
Cinta yg rumit yahhhh... huuuftt
Ita rahmawati
gk usah khawatir kael,,apapun yg terjadi elika akn ttap bersamamu ,,mungkin tapi 🤣
Sleepyhead
Gadis nyaa 🤭😂 Kael Kael Kael u R totally foolish and childish
Sleepyhead
(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)
Sleepyhead
OH my.. she's beauty
Sleepyhead
Barely, Love and hate are two sides of the same coin...
Indeed Love and hate have equal emotional intensity, but opposite directions, and one can swiftly turn into the other with betrayal or heartbreak
Sleepyhead
It feels like my heart is being torn apart, stabbed by multiple knives.... /Cry//Cry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!