NovelToon NovelToon
Dosenku Mantan Suamiku

Dosenku Mantan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Pernikahan Kilat
Popularitas:355.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hermosa

Kirana, gadis berusia 20 tahun yang baru saja menginjak semester tiga di kampusnya, ternyata sudah pernah menikah dan bercerai.

Rian, Dosen Fisika paling killer se-kampus yang biasanya hanya mengajar mahasiswa tingkat akhir dan S2, malah tiba - tiba menjadi dosen Kirana.

Siapa sangka, dosen killer itu adalah Rian yang sama yang pernah menikahi dan menceraikannya tiga tahun yang lalu.

Saat hatinya sudah mantap melupakan masa lalu, Kirana justru bertemu kembali dengan orang yang paling dia hindari selama ini.

Apakah Kirana masih mengharapkan cinta Rian?
Atau Kirana justru berpaling pada Radit, sang Ketua BEM yang menaruh hati padanya?
Mungkinkah Kirana justru bermain hati dengan Raka, mahasiswa baru dari luar negeri yang tiba - tiba jadi pacar pura - puranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hermosa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Hukuman Dosen Killer

“Arghhhh! Kenapa dia kejam banget sih? Bisa ga sih ga sok - sok berkuasa jadi dosen? Memangnya kalau dosen, bisa suruh - suruh kerjain soal sebanyak itu terus kumpulin pagi dini hari? Dia kira aku apa? Kenapa cuma karena protes aku langsung disuruh kumpulin jam 6 pagi? Memangnya dia sudah di kantor jam segitu? Kesel banget ngadepin dosen killer tuir kaya dia.”, Kirana yang sudah sampai di rumah segera melepaskan kekesalannya pada bantal dan kasur yang tidak bersalah.

Apapun yang ada di rumahnya langsung menjadi korban Kirana. Dia tidak hanya mengeluarkan sumpah serapah dengan mulutnya, tetapi Kirana sudah melakukan reog dan srimulat di kamarnya dengan bantal - bantal miliknya yang dia anggap sebagai Pak Rian, si dosen killer.

“Heh… dia kira orang di kampus hanya mengerjakan tugas dari dia? Apa hebatnya sih jadi dosen Fisika? Tahu banget aku gak pinter Fisika sama sekali. Kalau otaknya sehebat itu, kenapa dia ga ngajuin jadi penerima Nobel aja sekalian? Arghhhh… terus besok aku harus gimana? Sekarang sudah jam segini. Pertama, aku gak akan bisa bangun pagi. Kedua, aku gak bakal bisa ngerjain tugas sebanyak itu dalam semalam. Help!!!”, Kirana berteriak di kamarnya seperti orang gila.

“Kenapa lagi sih Ran? Pulang kampus kok langsung marah – marah begitu. Malu dong, kamu kan perempuan. Sudah kuliah lagi, masa kelakuannya masih seperti anak SD saja. Siapa sih yang kamu marah - marahin?.”, tanya ibundanya yang kebetulan lewat di depan kamarnya.

Tadinya, ibunda Kirana bermaksud untuk mengambil beberapa buah buku yang ada di ruangan samping kamar Kirana sekaligus mengajak anaknya untuk makan malam. Mendengar kehebohan dari ruang sebelah, ibundanya langsung berhenti di kamar Kirana.

Kirana membaringkan badannya di kasur dan bertumpu pada bantal guling. Sesekali dia melihat ponsel yang isinya kosong tanpa pesan dengan kesal. Pertama, Ghea sudah mengajak ribut perkara Radit. Kedua, hal itu didengar oleh cowok misterius yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.

Ketiga, dia harus diajar oleh dosen killer yang dia pikir tidak akan pernah ditemui lagi karena sudah berhasil mendapatkan kelas yang tentram dan damai. Siapa kira dosen itu malah menggantikan dosen yang seharusnya mengajar di kelasnya.

Keempat, dia yang sudah sangat menghindari dosen itu malah harus terlibat masalah dengannya mengerjakan setumpuk soal bodoh yang tidak disukainya. Plus, besok dia mau tidak mau harus kembali menemui pria itu. Eh, salah. Dosen itu.

Mendengar ibunya bertanya, Kirana langsung membalikkan badannya dan bersiap untuk sesi curhat.

“Gimana Kirana gak marah - marah kalau dosennya suka cari gara - gara, ma. Mama kan tahu perjuangan Kirana biar dapat guru Fisika yang tidak bawel dan kerjaannya nyusahin orang. Kirana sampe pasang WiFi yang bandwidthnya gede supaya bisa dapat kelas itu.”, Kirana bercerita dengan menggebu - gebu. Bahkan dia tidak memberikan titik koma sama sekali.

Mungkin semua kalimatnya tadi dia katakan hanya dalam satu tarikan nafas saja.

“Iya, mama tahu. Kamu sampai cari kerja sampingan untuk bisa masukin WiFi yang cuma kamu pakai satu bulan. Terus? Bukannya kamu ngabarin mama kamu akhirnya berhasil dapat kelasnya. Sekarang masalahnya dimana?”, tanya ibunda Kirana sambil meletakkan baju yang yang dia taruh sembarangan.

“Udah mama gak usah beresin. Nanti Kirana beresin sendiri. Itu cuma karena Kirana lagi marah aja makanya Kirana sengaja berantakan.”, kata Kirana yang merasa tidak enak melihat ibundanya mengutip satu persatu baju dan tasnya.

“Ya udah. Terus?”, kata ibunda Kirana sambil kembali duduk mendengarkan isi hari putri semata wayangnya.

“Sekarang ga ada gunanya, ma. Dosen itu tetap aja masuk ke kelas yang Kirana ambil. Alibi banget gantiin dosen sebelumnya.”, kata Kira masih dengan berdecak kesal setiap kali berbicara tentang dosennya.

“Ya, siapa tahu memang dosen yang sebelumnya berhalangan. Kok malah dibilang alibi, sih. Dia juga masuk mungkin sesi hari ini aja. Besok - besok enggak masuk lagi.”, kata ibunda Kirana menenangkan.

“Cuma dosen pengganti aja, dia udah kasih kita satu kelas PR yang luar biasa banyak. Terus besok harus dikumpul pagi - pagi. Kirana gimana ngerjainnya. Terus mama tahu, dia suruh Kirana kumpulin jam 6 pagi. Beda sama anak - anak lainnya, cuma karena Kirana ngomel pas dikasih tugas. Killer banget, kan dosennya.”, kata Kirana kesal.

“Siapa sih nama dosennya yang killer itu?”, tanya ibunda Kirana berusaha melanjutkan percakapan dengan putrinya agar rasa kesalnya hilang. Tanya - tanya sedikit dan mengobrol panjang mungkin bisa membuat amarah Kirana berkurang.

“Ada pokoknya dosen killer bin sadis yang Kirana gak mau ketemu lagi. Cuma dia alasan satu - satunya Kirana mau lulus 3.5 tahun biar ga liat muka dia lagi di kampus. Kesel pokoknyaaa.”, teriak Kirana sambil meremas bantal guling dihadapannya.

“Ya sudah.. Marahnya udahan. Saatnya kamu mandi terus makan malam. Setelah itu kerjain PR nya sebisa kamu. Besok kumpulkan. Yang penting ngerjain. Toh, yang akan menilai kan nanti dosen yang kamu enroll. Beliau hanya pengganti.”, kata ibunda Kirana.

‘Hm.. bener juga. Kenapa aku tidak berpikir kesana, ya. Memikirkan dia, membuat aku kesal sampai lupa kalau dia toh bukan dosen yang aku enroll. Yang akan kasih nilai kan dosen yang memang aku enroll. Ngapain pusing.’, pikir Kirana dalam hati.

Seketika itu juga, Kirana langsung berdiri dan mengambil handuk. Bersiap untuk masuk ke kamar mandi.

Meski Kirana masih tidak bisa melenyapkan rasa kesal dalam dirinya. Bayang - bayang aktor - aktor antagonis yang hari ini membuat harinya sulit bermunculan di kepalanya. Dia sudah bisa mengontrol emosinya. Dia simpan dulu amarahnya untuk dia luapkan nanti - nanti.

“Ya udah, kamu mandi dulu. Mama udah buatin jus kesukaan kamu, jus melon sayur. Mama tunggu di bawah ya. Kita makan malam bareng. Mama juga udah bikin Ayam Taliwang kesukaan kamu. Harus makan banyak pokoknya biar bisa menyelesaikan PR dari si dosen killer. ”, ibunda Kirana memang sudah menyiapkan jus ini untuk putrinya itu.

Setiap pulang dari kampus, ibunda Kirana pasti punya menu jus baru yang dia selang seling selama seminggu agar tidak bosan. Dia yakin dengan mengkonsumsi jus dan buah setiap hari bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Kesehatan kulit juga terjaga.

“Mama emang tahu kesukaan aku, tiap hari kayak gini kan enak ma, aku jadi nggak gampang marah – marah mulu.”, ucap Rana langsung masuk ke dalam kamar mandi.

“Lah, kan memang tiap hari. Tapi sepertinya kamu tetap tidak bisa mengendalikan amarah kamu yang suka meledak - ledak, ya. Sepertinya mama harus buat jusnya dua kali sehari.”, sahut ibunda Kirana sambil bercanda.

Kirana memang anak yang keras. Dia juga tegas. Meski seorang perempuan, dia tidak lantas kalem seperti anak - anak lainnya. Meski di rumah dan saat bersama teman - temannya dia sering meledak - ledak, tetapi Kirana adalah anak yang baik.

Dia rajin dan terbukti selalu berprestasi di sekolah. Awalnya dia sangat ingin untuk mengambil kuliah kedokteran, tetapi apa daya meski nilainya bagus, Kirana sulit untuk mendapatkan beasiswa.

Biaya kuliah sangat besar kalau harus ditanggung oleh ibundanya yang single parent sendirian. Meski kadang papanya yang sudah resmi bercerai saat dia masuk SMA, Kirana tidak bisa membebankan hal itu karena istri baru papa pasti akan mengganggu mama terus.

Jadilah Kirana mengambil jurusan Teknik Sipil. Dia tidak begitu tahu saat pertama kali mengambil jurusan ini. Perhatian pertamanya tetaplah di jurusan kedokteran. Tapi, saat ditekuni ternyata jurusan ini juga menarik untuknya dengan sendirinya.

1
Alanna Th
yaaa, bener"; aq baru nemu deh novel yg hiatus, gk juga up. NT, knapa msh dpajang sie kalo othornya sdh out?
Aq n readers lain bnr" kcewa berat nie
Alanna Th
Bukan lamaaa lagi upnya othor nie, negara" sdh pd ribut akan hari kiamat, perang D3, perang nuklir, . . , eh othor msh zibuk urusan lain? /Sob//Toasted/
Alanna Th
sptny othornya jadi korban covid; mnghilang saat covid msh mngganas /Sob//Cry//Brokenheart//Pray//Pray//Pray/
Alanna Th
apakh ini novel yg sempat hiatus lamaaaa yg aq tunggu" khadirannya kembali?
Elfin Mberanga
aku TDK suka Raka itu dgn Kirana, takutnya Raka itu cuma modus mau bls dendam atas kematian kakaknya. kasian Kirana
Elfin Mberanga
kenapa Kirana JD bodoh si mau aja di ajak si Raka. nt terjadi sesuatu br tau rasa.
Elfin Mberanga
ini ceritanya nda jelas kemana arahnya cuman muter2 aja di situ2.
Elfin Mberanga
sepertinya Claudia ini cewe gampangan de. hati2 Rian jgn terjebak.
Elfin Mberanga
iya coba Rian sama Karina jujurlah dgn perasaan kalian jgn sampai patah hati yg ke dua kalinya .
naura nahwa
selalu di tunggu
Mukmini Salasiyanti
kpn up. nya nih kk Mosa??
udah nunggu stgh tahun kyknya...


hihiii wkwkwk
Theresia Ose
kok lama banget up nya kak???
Dewi Kecana Sulistyawarni: up nya mana nih...lama bingit
Hermosa: Haha ralat, judul yg sedang proses editing 'Cewek Intern dan Duda Keren'. Mungkin bisa mampir dulu ke novel itu yg sudah tamat utk musim pertamanya. Gak kalah seru sama novel yg ini 🙏🏻
total 4 replies
Adriani Moita
up nya kelamaaaan misssss mosaaaaa😂
Adriani Moita
laaaaamaaaa amat up nya
Mukmini Salasiyanti
Kpn upnya nih, kak Mosaaaa??? 😩
Hermosa: Haloo sebelumnya makasih yaa sudah tertarik dg salah satu karya othor.. dan maaf jg karna lama updatenya.. Othor izin sedang proses editing karya othor yg lain 'Cewek Intern dan Duda Keren'. Setelah editing disana rampung, othor akan lanjut proses editing novel ini dan lanjut bab 🙏🏻😊
total 1 replies
Alanna Th
tuh ini juga, knapa blm up juga? aq sdh nunggu lbh dari s bln lho
Hermosa: Haloo sebelumnya makasih yaa sudah tertarik dg salah satu karya othor.. dan maaf jg karna lama updatenya.. Othor izin sedang proses editing karya othor yg lain 'Cewek Intern dan Duda Keren'. Setelah editing disana rampung, othor akan lanjut proses editing novel ini dan lanjut bab 🙏🏻😊
total 1 replies
Theresia Ose
udh lewat sebulan lho ga up ...
Eta A
lm bgt upx kak
Firzan Fathan
malas dg karakter kirana..ladeni suami mu kirana..urusin bajunya gt klo yg biologisnya blm..terlalu flat kirana sikapnya
ayo thor kirananya cpt2 dikasih hidayah
Mukmini Salasiyanti
hadehhhhhh
aqu pusinggg lht ego Rana..
lbh pusingggg lg nunggu kak. mosa nih..
up nya luamaaaaaaaa🤭🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!