NovelToon NovelToon
How To Divorce My Husband

How To Divorce My Husband

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Cerai / Fantasi Wanita
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kaka Shan

Kayena de Pexley adalah ratu termalang dalam sejarah kerajaan Robelia. Sampai akhir hayatnya, Kayena tidak mendapat sedikit pun cinta dari sang suami. Ia diperlakukan layaknya mesin pembuat anak serta simbol kerjasama antara dua belah pihak. Sedangkan Katarina adalah selir paling dicintai dalam sejarah kerajaan Robelia. Mantan pelayan Kayena yang mendapat anugrah berupa cinta tulus sang raja.

Ketika berhasil melahirkan bayi ke-4 yang kelak akan menjadi raja paling berpengaruh dalam sejarah kerajaan Robelia, Kayena memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setelah mengetahui rencana sang suami yang akan memisahkan dia dengan sang putra. Namun, alih-alih meregang nyawa, Kayena malah terbangun pada masa baru kehilangan bayi pertama. Lima tahun sebelum ia memutuskan untuk bunuh diri karena mengalami depresi.

Mendapat kesempatan kedua, mampu kah Kayena merubah nasibnya yang malang? cari tahu selengkapnya.

🚩🚩

Cerita pertama Author dengan tema reinkarnasi 🔱

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaka Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

003. Quelque chose à propos Nobless Oblige (Sesuatu tentang Nobless Oblige)

Selamat datang & selamat membaca Novel How To Divorce My Husband 🙌

003. Quelque chose à propos Nobless Oblige (Sesuatu tentang Nobless Oblige)

💰👑👠

Pada malam di awal pekan yang cerah itu, ballroom istana selir yang berada di seberang istana ratu tampak dipadati oleh para bangsawan Robelia. Meraka yang mendapatkan undangan langsung dari kekasih raja dengan suka cita berdatangan. Berlomba-lomba menggunakan pakaian terbaik yang mereka miliki demi memenuhi undangan dari selir paling terkenal sepanjang sejarah kerajaan Robelia.

“Yang Mulia Selir sangat cocok sekali dengan warna putih. Terlihat cantik dan suci seperti seorang bidadari. Pantas saja Yang Mulia Raja sangat mencintainya.”

Pujian itu bukan keluar dari satu mulut wanita bangsawan, namun hampir semua wanita bangsawan yang iri akan kecantikan selir kesayangan raja mereka. Katarina namanya. Wanita yang menjadi kekasih Raja semenjak usia muda, karena berhasil mendapatkan berkah berupa cinta tulus dari Raja Robelia, yaitu Kaizen Alexander Kadheston. Pria yang telah ditetapkan akan menjadi suami dari putri Grand Duke Pexley, namun memberikan cintanya pada Katrina. Seorang pelayan di kediaman Grand Duke Pexley.

Ketika Katrina diangkat menjadi selir, keluarga Grand Duke Pexley sempat membuat petisi—permohonan resmi kepada pihak kerajaan—karena mereka merasa dikhianati. Bagaimana bisa seorang pelayan yang dikirimkan ke kerajaan untuk membantu putri mereka yang akan menjadi Ratu Robelia, malah merangkak naik ke ranjang sang Baginda Raja. Akan tetapi, Kaizen yang sudah buta akan cinta menutup mata. Ia mengeluarkan dekrit—keputusan (ketetapan)—yang tidak dapat diubah oleh siapapun, karena ia adalah seorang pemimpin di negeri tersebut.

Kaizen menyuarakan kebebasannya sebagai seorang pria yang bisa saja memiliki lebih dari satu wanita, asalkan bisa adil kepada mereka berdua. Kendati demikian, pihak Grand Duke Pexley tetap merasa tidak puas. Oleh karena itu, Kaizen meminta secara langsung pada putri Grand Duke Pexley untuk membuat keluarganya mengerti. Kaizen tentu saja tidak meminta dengan cara baik-baik, karena memang hubungannya dengan putri Grand Duke Pexley tidak baik semenjak pernikahan dilangsungkan. Mereka hanya menjadi pasangan di mata publik. Di luar konteks tersebut, mereka tak ubahnya orang asing yang terikat hubungan pernikahan.

“Apa saya memang secantik itu, sampai-sampai Yang Mulia tidak mengalihkan pandangan sejak tadi?” suara mendayu-dayu milik bintang utama pada acara tersebut terdengar. Menyapa indra pendengaran pria rupawan yang tampil gagah dengan pakaian kebesaran dengan bernuansa putih serta emas.

“Tidak ada objek yang lebih menarik selain wanita cantik yang saat ini duduk di samping ku,” jawab raja kerajaan Robelia tersebut seraya meraih punggung tangan kekasihnya.

Katarina adalah gambaran wanita cantik yang akan membuat pria manapun bertekad untuk melindunginya. Wajahnya berukuran kecil dengan sepasang mata yang dipayungi oleh bulu mata lentik. Hidungnya mancung, bibirnya tipis dengan bentuk yang sempurna. Salah satu objek yang candu untuk disesap oleh sang raja. Tubuhnya juga mungil, sehingga di mata raja, Katarina adalah gambaran peri kecil yang harus ia lindungi.

Kaizen, King of Robelia bahkan rela menentang siapapun demi memastikan jika wanitanya selalu aman dan nyaman tinggal di istana. Ia bahkan tidak peduli akan perasaan istri sahnya yang satu tahun lalu telah melahirkan pewaris untuknya.

Ngomong-ngomong soal istri sahnya, Kaizen sampai lupa mengunjungi istana ratu. Padahal beberapa hari yang lalu ia mendapat informasi bahwa ratunya itu ditemukan tak sadarkan diri. Dokter kerajaan menduga wanita itu masih terlalu larut dalam duka, sampai-sampai tidak mengurus dirinya dengan baik.

“Cih, merepotkan,” batin Kaizen. Ia benar-benar muak pada ratunya yang tidak bisa melupakan masa lalu hingga detik ini. Padahal bukan cuma dirinya yang merasa kehilangan.

Kaizen juga merasakan kehilangan. Bagaimana mungkin ia bisa lupa dengan mudah pada wajah mahluk mungil yang terlahir sebagai pewarisnya. Mahluk mungil yang sempat ia gendong dan timang-timang, namun tak banyak waktu yang dapat mereka habiskan bersama.

“Yang Mulia Raja.”

Kekasih hatinya memanggil. Kaizen langsung mengenyahkan lamunan soal ratunya dan calon pewarisnya yang sudah menjadi tanah.

“Saya memanggil Yang Mulia sejak tadi. Apa ada yang menganggu pikiran Yang Mulia Raja?”

“Tidak ada,” jawab Kaizen lembut. Tangannya masih setia menggenggam telapak tangan Katarina. Bintang utama malam ini.

Katrina tampil menawan dengan gaun berwarna putih yang diberi sentuhan warna kuning, namun bukan warna kuning emas. Melainkan kuning muda yang sangat cocok jika bertemu dengan warna kulitnya yang sudah putih. Gaun yang ia gunakan adalah rancangan istimewa dari penjahit istana. Bentuknya mewah, model yang dipilih adalah ball gown vintage dengan detail ruffles di bagian lengan yang panjangnya ¼ sampai detil ruffles apada bagian rok. Banyak hiasan pita juga yang meramaikan. Penampilannya dipercantik dengan topi Victorian style berenda yang menghiasi kepala.

Ketika memasuki ruangan bersama Kaizen, semua mata tentu saja langsung tertuju pada mereka berdua. Pasangan yang dikatakan sebagai cinta sejati yang rela menghadang segala jenis rintangan bersama. Padahal ada banyak perbedaan yang sangat kentara di antara mereka. Namun, predikat bintang utama tak melekat begitu lama pada Katarina, saat sebuah nama diumumkan akan segera memasuki ruangan.

Mereka semua kontan menatap ke arah pintu masuk, ketika mendengar nama itu diumumkan oleh seorang pengawal yang berjaga di depan pintu. Nama yang tidak pernah mereka sangka akan terdengar di ballroom istana selir.

“Pendamping Matahari Kekaisaran, Queen Consort of Robelia, Her Majesty, Kayena de Pexley akan segera memasuki ruangan.”

Hening.

Semua kegiatan di ruangan yang didominasi oleh warna putih dan kelopak-kelopak bunga berwarna putih, merah muda, sampai peach itu langsung terhenti seketika saat nama itu diumumkan. Ketika pintu berhasil dibuka dari luar, mempersilahkan seorang wanita cantik penyandang gelar Pendamping Matahari Kekaisaran dan Queen Consort of Robelia itu memasuki ruangan.

Langkahnya tampak anggun. Satu per satu langkah itu tampak seperti sebuah magnet yang berhasil membuat semua orang menatap penuh minat pada dirinya. Sang ibu di Negeri ini. Ratu Robelia yang namanya sempat tenggelam dalam kalangan bangsawan karena jarang melibatkan diri pada acara-acara sosial yang digelar.

Semenjak kematian putra mahkota, ratu mereka memang menarik diri. Cara berpakaiannya pun tak lagi mencerminkan seorang bangsawan. Akan tetapi, hari ini penampilannya berhasil membuat semua orang bungkam dengan bola mata yang hampir meloncat keluar.

“Apa acaranya sudah dimulai?”

Suara sang ratu terdengar ketika ia sudah berada tepat di tengah-tengah ruangan. Berhadapan dengan raja dan selirnya yang duduk berdampingan.

Senyum tipis tersungging di bibir. Malam ini ia tampil cantik dengan gaun yang tidak pernah dilihat oleh siapapun. Gaun yang memadukan warna merah terang dengan warna putih yang sangat cocok bertemu dengan kulit putih porselennya.

Model gaunnya bukan ball gown vintage seperti kebanyakan gaun yang digunakan para wanita bangsawan, melainkan long dress model mermaid yang memeluk indah tubuhnya. Pada bagian kerah gaun membentuk shoulder yang mengekspose area bahu dan bagian dada atas, namun untuk mengurangi kesan “terbuka” pada gaunnya, ditambahkan aksen kerah yang bertabur hiasan batu permata merah yang semakin mempercantik gaun tersebut.

Kayena juga menanggalkan mahkota di kepalanya, mengganti dengan hiasan rambut yang berukuran lebih kecil. Penampilannya lalu ditunjang dengan anting-anting motif bunga serta sarung tangan renda berwarna putih untuk melindungi kedua tangannya. Ia tidak perlu menggunakan banyak perhiasan, karena pada leher hingga bagian dada atas gaunnya telah ditaburi batu permata merah yang sangat berharga di Robelia.

“Apa acaranya sangat menyenangkan, sampai-sampai kalian semua lupa siapa yang baru saja memasuki ruangan?”

Kayena memang datang tanpa undangan. Hadir dengan penampilan extraordinary yang menonjolkan kesan berapi-api. Penampilan tersebut tentu menarik perhatian karena cara berpakaiannya yang berlebihan, ditambah lagi warna yang dipilih adalah warna mencolok. Berbeda sekali dengan kebiasaan berpakaian Kayena yang biasa yang sangat tertutup dalam balutan kain berwarna hitam.

“Aku datang sebagai tamu, tetapi di balik semua itu, kedudukan ku masih seorang ratu.”

Para bangsawan belum ada yang berani memberikan respon. Di Robelia, ada tata karma yang harus dilakukan ketika seseorang yang lebih tinggi kedudukannya memasuki ruangan. Kedudukan paling tinggi di Robelia adalah raja dan ratu. Jika keduanya atau salah satu dari mereka masuk ke dalam ruangan, itu berarti semua orang yang ada di dalam ruangan wajib berdiri dan menberikan penghormat kemudian salam. Namun, mereka semua melupakan tata karma itu. Mungkin karena sudah ada selir agung yang mendampingi sanga raja.

Kayena kemudian semakin melangkah maju. Baru berhenti ketika berdiri di depan anak tangga terakhir yang akan membawanya kepada pasangan bintang utama malam ini.

“Saya, Kayena de Pexley memberikan hormat kepada Matahari Kekaisaran.” Kayena memberikan penghormatan secara simbolis pada suaminya sendiri yang masih tidak memberikan respon apapun. “Lama tidak berjumpa,” lanjutnya ketika sudah kembali pada posisi awal. Masih ada senyum tipis yang tersungging di bibir. “Anda dan Selir Agung terlihat sangat bahagia.”

Kayena yang hari ini muncul adalah versi berbeda dengan Kayena yang mereka kenal. Kayena yang muncul dengan long dress merah itu terlihat sekali menunjukkan sifat berani dan berapi-api. Sangat jauh dari image Kayena yang dulu, lemah dan tidak begairah semenjak kehilangan putranya.

“Mungkin karena saking bahagianya, semua bangsawan yang ada di sini bisa ikut merasakan,” ucap Kayena lagi. “Sampai-sampai mereka melupakan salah satu kewajiban mereka sebagai seorang bangsawan.”

Bisik-bisik langsung terdengar saat Kayena menyinggung soal kewajiban para bangsawan. Di Robelia ada peraturan yang membahas soal kewajiban para bangsawan atau Noblesse oblige.

Noblesse oblige sendiri diambil dari bahasa Prancis. Secara singkat, Noblesse oblige mengandung arti “nama leluhur yang mengandung tanggung jawab yang luhur pula.” Seorang pemimpin—entah itu pemimpin Negara, pemimpin kekaisaran, lembaga-lembaga Negara, partai politik, sampai organisasi kemasyarakatan biasa disebut noble man. Karena gagasan tindakannya yang sarat pengabdian dan penuh ketulusan, bukan karena keturunan atau statusnya secara genealogis. Itulah Noblesse oblige, keningratan yang memberinya kewajiban.

Kayena hanya bisa tersenyum miris kala noble man di negeri ini saja lupa akan Noblesse oblige yang seharusnya dilakukan para bangsawan Robelia, bahkan oleh seluruh rakyat Robelia pada hari ini.

“Hari ini adalah peringatan kematian mendiang Putra Mahkota Carcel. Apakah ada yang ingat akan kewajibannya pada mendiang Putra Mahkota Negara ini?” tanya Kayena dengan pandangan yang mulai berputar, menatap satu per satu bangsawan yang mengisi ruangan tersebut. “Apakah ada yang datang mengunjungi katedral Carcel ketika lonceng dibunyikan?”

Diam.

Semua bangsawan yang ada di dalam ruangan memilih bungkam dan mencari aman. Karena memang mereka telah melupakan kewajiban mereka yang seharusnya memperingati kematian Putra Mahkota Robelia untuk pertama kalinya.

Di Robelia, ketika ada anggota kerajaan yang meninggal, para bangsawan punya kewajiban untuk ikut mengenang hari kematiannya sebagai bentuk dukungan moril pada keluarga yang ditinggalkan. Sebenarnya bukan saja para bangsawan, namun bagi seluruh masyarakat Robelia. Hanya saja tidak ada hukum tertulis mengenai kewajiban tersebut.

Pandangan Kayena kembali ke arah bintang utama pada malam ini. Irisnya beradu pandang cukup lama dengan pria yang telah memberinya 4 putra di kehidupan sebelumnya.

“Kalian semua menyelewengkan Noblesse oblige demi memperingati hari kelahiran seseorang yang belum jelas asal-usulnya.”

💰👑👠

To Be Continue

Semoga suka & sampai jumpa di part berikutnya 🤗

Tanggerang 09-03-23

1
Sandisalbiah
LUAR BIASA
Sandisalbiah
selesai masa hibernasi si Kaizen.. syukurnya dia bisa berfikir bujak setelah bangun dr hibernasinya
Sandisalbiah
jika Killian ada di Astoria.. lalu siapa yg jd kembaran Katerina sekarang..?? 🤔🤔🤔🤔
jgn bilang kslsu itu Kael
Sandisalbiah
lha.. tantrum si Kaizen.. lgaian terserah Kayena mau nika ama siapa juga.. krn setatus kalian kan cuma mantan.... lagian jd org kok songong.. cinta katanya tp menyakiti setiap hari sampai bertahun², giliran di tinggal malah keter jenggot.. situ waras yg mulia..???
Sandisalbiah
kau pastinya syok katarina.. mendengar fakta akan perasaan juga perlakuan Kaizen juga artinya dirimu bagi sang Raja.. dan dulu kau juga pernah melakukan ini pd Kayena hingga dia memutuskan buat bunuh diri krn rasa sakit itu
Sandisalbiah
akhirnya..
Sandisalbiah
dia ibu dari khaterina..
Sandisalbiah
ini raja dan selir otaknya pd kemana ya..??
Sandisalbiah
,Khayansar sangat cerdas... dia bisa langsung menebak
Sandisalbiah
jleb.. dalem banget itu ucapan tp bener dan tepat sasaran.. katerina hanya pemuas yg bermimpi jd nyonya...
Sandisalbiah
kurang banyak kah bukti utk kebodohan mu, Kaizen.. kau lebih memilih melepas ratu berhargamu walau terpaksa dan tetap mempertahankan ular berbisa di sisimu.. wow.. luar biasa
Sandisalbiah
berusaha menggenggam pasir maka yg tersisa kekosobgan, begitulah niat Kaizen pd Kayena.. sekarang Kayena sudah terlepas.. permata berharga itu telah hilang dan menyusahkan serpihan kaca tajam disisimu.. berhati²lah Kaizen.. seindah apapun kilaiannya, serpihan kaca tetaplah serpihan yg bisa meluaki jarimu.. itulah Katerina
Sandisalbiah
makan lah hasil kerja kerasmu Kaizen.. krn kau terjebak oleh org yg kau sebut pionmu itu bodohhh....
Sandisalbiah
mereka berdua emang cocok.. pasangan penghancuran.. maka setelah Kayena leoas.. hancurlah hidupmu Kaizen
Sandisalbiah
skak mattt... mampus lu kaizen... kehilangan seluru pilar penyangga kerajaanmu demi jalang penghangat ranjangmu... raja bodoh...
Sandisalbiah
setelah sekian bab, akhirnya di bab ini ada angin segar untuk Kaneya. semoga Kaizen gak bisa mengekak lagi
Sandisalbiah
bisa gak kalau Katerina dan kaizen nya di bungkus dan tenggelamin di laut mati aja...
Sandisalbiah
di air keras aja itu senjata raja biar gak bergerak
Sandisalbiah
hadeh... boleh gak si kalau rajanya di mutilasi aja.. di rajang tipis² terus kasi makan ke guguk itu dangingnya
Sandisalbiah
raja licik.. dan selirnya bego dgn terjebak dlm niat buruknya sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!