Di suatu hari paling terpuruk di hidup Dinda, dia bertemu dengan seorang wanita paruh baya. Wanita tua yang menawarkan banyak bantuan hanya dengan satu syarat.
"Jadilah wanita bayaran."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WB&CEO Bab 3 - Ancaman Alden
"Aku hamil sayang," ucap Dinda, dengan kedua mata yang menatap lekat Alden. Seolah ucapannya adalah sebuah kebenaran.
Dinda bahkan masih menggantungkan kedua tangannya di atas pundak Alden yang sedang duduk.
Alden dan Liora sontak saja terkejut mendengar kata hamil itu, sesaat Alden bahkan tergugu atas apa yang terjadi padanya. Seseorang wanita yang tiba-tiba jatuh ke atas tubuhnya dan melabuhkan sebuah ciuman.
"Shiit!!" umpat Alden, dengan segera dia mendorong tubuh kecil Dinda, nyaris saja gadis ini jatuh saat terhuyung, namun untunglah Dinda masih mampu menahan tubuhnya untuk tetap berdiri.
Liora yang terkejut bercampur marah pun langsung bangkit dari duduknya.
Makan malam yang indah ini seketika jadi hancur dengan sangat menjijikkan. Apalagi saat Liora melihat jika wanita sialan ini sangat cantik, membuatnya semakin tak terima.
"Apa ini semua Al? di belakangku kamu berselingkuh dengan dia?!" cerca Liora dengan suaranya yang meninggi, jari telunjuknya bahkan mengarah dengan sangat tajam ke tubuh Dinda.
Wanita yang terus tersenyum meski dia telah merusak hubungan orang lain. Sesekali menatap Alden dengan manja, menggigit bibir bawahnya dengan sangat menggoda.
"Katakan Al, siapa aku bagi kamu. Berapa banyak waktu yang telah kita lalui beesama." Dinda ikut bicara, lengkap dengan suaranya yang lembut dan mendayu. Seolah mengingatkan Alden tentang kenangan indah dan panas di masa lalu.
Padahal kenangan itu tidak pernah ada sedikitpun.
"Jaga ucapan mu!" geram Alden, dia pun menatap tajam pada wanita gila ini.
"Aku tidak mengenal dia Liora, dia hanya seorang wanita gila."
"Bohong, jadi ini alasan kamu selalu mengulur tentang pernikahan kita? kamu bermain dengan dia dibelakang ku? begitu Al?" kedua mata Liora mulai berkaca-kaca.
"Aku sudah menerima mu apa adanya, bahkan aku selalu berdebat dengan nenek demi kamu. Tapi apa ini, cintaku yang tulus hanya kamu balas dengan penghianatan." lirih Liora, hatinya sungguh sangat hancur.
Malam ini dia ingin meminta Alden untuk segera menikahi nya, tapi apa yang terjadi? justru malam ini dia mengetahui penghianatan sang kekasih.
Dan Setelah mengatakan kata-kata putus asanya itu, Liora pergi dengan sedikit berlari.
Menjauh dari hal paling menjijikkan di dal hidupnya, perselingkuhan.
"Liora!" Alden pun dengan cepat coba mencegah, namun saat itu Dinda pun bergerak lebih dulu untuk menahan lengan Alden dengan sangat kuat, hingga langkah pria berbadan tegap ini terhenti karenanya.
Tapi Alden tak terima dengan sentuhan itu, dia langsung menepis tangan Dinda tak kalah kuat, juga mendorong tubuh wanita ini agar menjauh darinya.
Dorongan itu membuat Dinda terjatuh di atas meja, hingga ada beberapa benda yang jatuh ke lantai dengan sangat kuat.
Brak!!
Seketika tubuh Dinda jadi kotor, banyak makanan yang mengenai dia. Dinda pun meringis merasakan sakit di lengan, yang dia gunakannya untuk tumpuan.
Dan melihat itu semua, hanya Gaida lah yang tersenyum paling lebar.
Di sudut restoran ini, dia menatap puas atas semua yang terjadi.
Sementara Alden tetap merasa tak puas melihat wanita sialan ini tersungkur, Alden lantas berbalik, dia cekal kuat dagu Dinda dan menatap penuh kebencian.
"Aku tidak tahu apa tujuanmu melakukan ini, tapi ingatlah kata-kataku dengan sangat baik. Setelah malam ini, hidup mu akan lebih hancur dari pada hidupku." Ancam Alden.
Dia membuang kasar wajah Dinda, bahkan hingga mengenai piring di atas meja. Setelahnya Alden pergi, secepat langkah mengejar Liora.