Noureen Aprilia Prayogo, putri tunggal dari seorang konglomerat ternama di ibu kota. ia harus menikah dengan Cakra Satrio Sanjaya, anak dari sahabat ayahnya demi untuk membuat sang ayah bahagia.
pernikahan yang di dasari tanpa adanya rasa cinta, membuat Noureen merasakan luka batin yang sangat dalam, sebab sehari setelah pernikahan Cakra memintanya untuk tidak terlalu berharap sebab Cakra sudah memiliki wanita di dalam hatinya.
Instagram @Putriyani Mursalim
Facebook @Putriyani Mursalim
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putriyani Mursalim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 3 Hari pertama menjadi seorang istri
Semburat cahaya mentari sudah masuk menembus gorden kamar hotel mewah bintang lima di bilangan Jakarta Selatan. sesekali terdengar kicauan merdu burung-burung dari luar jendela.
Sepasang anak manusia masih tertidur pulas, di kamar hotel presidential suite yang berukuran seratus meter persegi.
Noureen mulai terjaga dari tidurnya, ia mengerjap beberapa kali, begitu kesadarannya terkumpul semua, ia mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kamar hotel.
Deg….
Bola mata Noureen membulat, pandangannya fokus ke satu titik." seorang pria tampan sedang tertidur pulas, suara dengkuran yang teratur menandakan pria itu masih berada di alam bawa sadarnya.
Noureen teringat, ternyata ia sudah menjadi nyonya Cakra Satrio Sanjaya, lalu buru-buru ia bangkit dari tidurnya, sebelum berjalan ke kamar mandi, Noureen terlebih dahulu mengambil pakaian yang akan ia kenakan.
Cakra membuka matanya, kemudian ia melihat kesisi tempat tidur. ternyata Noureen sudah tidak ada. ia bangkit dari tidurnya dan bersandar di sandaran ranjang sambil mengecek pekerjaan yang masuk melalui emailnya.
Sejam kemudian
Noureen terlihat sudah siap dengan midi dress bunga berwarna maroon dengan resleting di bagian belakang sungguh pemandangan yang indah dipagi hari, tapi tidak dengan Cakra, pria itu dengan wajah datarnya tampak biasa-biasa saja.
Noureen berjalan menuju tempat tidur, ada rasa canggung yg tercipta diantara keduanya.
"Selamat pagi mas." sapa Noureen sambil tersenyum.
Hmmm, hanya kata itu yang di sahuti oleh pria yang berstatus telah menjadi suaminya itu.
Noureen duduk di sisi kanan ranjang, sedangkan Cakra berada di sisi kiri, hatinya merasa sedikit sedih, menganggap pria yang ada di hadapannya memang tak menaruh hati padanya.
Dalam hati Noureen menguatkan dirinya sendiri," sabar Noureen, memang cinta tidak datang begitu cepat, termasuk dirimu yang belum ada rasa getaran cinta.
Suara ketukan pintu menyadarkan Noureen dari lamunannya, ia segera bangkit menuju pintu. ternyata Room service mengantarkan sarapan untuk mereka berdua.
"Mas sarapan dulu." ujar Naureen
Cakra mengangkat pandangannya lalu tersenyum, "aku mandi dulu, setelah itu kita sarapan, ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan juga padamu.
Noureen hanya mengangguk dan tersenyum.
Cakra telah selesai dengan rutinitas mandi paginya, ia sangat terlihat tampan dengan pakaian santai. setelah itu mereka pun melanjutkan sarapan pagi mereka. tak ada yang bersuara hanya dentingan sendok sampai suapan terakhir masuk ke mulut keduanya.
Setelah acara makan selesai, Cakra berjalan menuju sofa dan diikuti Noureen di belakangnya.
"Duduklah." ujar Cakra pada Noureen
"Iya mas."jawab Noureen dengan senyum manisnya
Tanpa basa basi Cakra mengutarakan niatnya.
"Kamu kan tahu sendiri, kita menikah tanpa didasari rasa cinta, kita menikah karena keinginan orang tua kita, jujur saja aku masih memiliki kekasih yang aku cintai.
Deg..
Bagai tersambar petir, wajah Noureen terlihat pucat pasi, mata memanas, ingin rasanya ia menumpahkan tangisannya detik itu juga, tapi sebisa mungkin ia pura-pura kuat seperti tak ada apa-apa.
Noureen menunduk sambil meremas jari jemarinya.
"terserah mas saja, selanjutnya seperti apa."ujar Noureen
"Bagaimana kalau kita menjalaninya dulu, biarkan mengalir seperti air, selanjutnya nanti kita lihat, saya tidak akan menyentuh mu, sampai kita benar-benar yakin akan hubungan ini." Jawab Cakra
"Iya mas." ucap Naureen sambil tersenyum yang dibuat-buat.
"Kalau begitu, bersiaplah, kita akan pulang pagi ini, asisten ku sudah menunggu kita dilobi."ujar cakra
"Iya mas." jawab Noureen.