Setelah sekian lama berperang di medan perang akhirnya kembali ke tanah kelahirannya untuk mencari cinta sejati.
Tidak ada yang tahu dengan identitasnya yang sebenarnya.
Dia adalah pemimpin organisasi yang di takuti oleh dunia.
Bagaimana kisah Jendral Perang mencari cintanya....
Yukk... simak ceritanya...
jangan lupa untuk
Like 👍
Vote 🎟️
Komen 💬
Dan favoritkan ❤️ biar tidak ketinggalan update.
R"Azk 🥇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rivaldi AZK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 Aldo Yang Mengganggu
**memancarkan aura kebencian yang sangat mendalam.
"Tapi bukan seperti itu maksudku" Ucap Viky dengan niat lain.
"Terus mau kamu apa?" Tanya Rere yang penasaran karena setiap di tawari sesuatu oleh orang lain pasti lah minta imbalan dirinya.
"Kamu cukup melaporkan kepadaku setiap perkembangan baik dan buruknya" Ucap Viky
"Hanya seperti itu?" Rere bingung akan permintaan dari Viky, dan menatap Viky di sebelahnya.
"Iya… Iya hanya itu…" Viky menatap Rere, dan tatapan mereka bertemu.
Dengan suasana yang mendukung di malam hari, di taman tanpa orang lain yang menganggu dan di terangi cahaya bulan, mereka saling menatap satu sama lain cukup lama, kemudian wajah mereka sedikit demi sedikit maju, bibir Viky dan Rere yang jaraknya hanya kurang dari satu jari yang hampir bersentuhan.
Treett…
Treett…
Treeet…
Ponsel Viky bergetar, ada panggilan masuk.
Viky dan Rere tersadar, Rere memalingkan wajahnya yang memerah karana malu, begitu pun Viky.
Viky beranjak menjauh dan mengangkat telpon, sedangkan Rere yang masih duduk termenung dengan jantung berdebar kencang, seperti genderang perang, jedak-jeduk tak karuan.
"Apa yang akan aku lakukan barusan" Gumam Rere dalam hatinya, wajah nya semakin memerah seperi stroberi, merah dan manis.
Rere adalah seorang wanita cantik yang sangat dingin terhadap laki-laki, tetapi di hadapan Viky entah kenapa dia seperti itu, Rere sendiri bingung kenapa dirinya seperti itu.
Rere yang masih melamun tersadarkan oleh Viky yang selesai menelpon.
"Aku ada urusan yang mendadak… Kita bisa lanjutkan pembicaraan ini di lain waktu… untuk masalah pekerjaan bisa kamu pikirkan terlebih dahulu" Ucap Viky yang menyadarkan lamunan Rere
"Hemm…" Rere menganggukkan kepalanya.
"Ayo aku antar kamu pulang" Ajak Viky kepada Rere.
"Tidak usah… aku masih ingin di sini…" Jawab Rere sambil menggelengkan kepalanya.
"Baik lah… Bilang kepada Herman aku tidak jadi menginap di rumah karena ada urusan yang harus aku urus" Selesai berkata Viky meninggalkan Rere di bangku taman.
Rere yang melihat Viky pergi ada rasa yang mengganjal di hatinya, entah apa itu hanya Rere yang tahu…
Kesampingkan Rere yang lagi galau… kembali ke Viky.
Setelah Viky meninggalkan Rere dia berjalan mencari taksi "Sialan kau Aldo menganggu saja" Umpat Viky dalam hati, dia sangat kesal kepada Aldo dan di tambah lagi susahnya untuk mencari taksi karena sudah malam.
"Susah sekali mencari taksi di malam seperti ini, apa aku harus membeli mobil" Gumam kembali Viky, sambil berjalan mencari taksi dengan wajah kusut penuh kekesalan.
Cukup lama dia mencari Taksi dan akhirnya dia menemukan taksi yang kosong.
Viky menuju tempat yang mana sudah di berikan oleh Aldo, ketika sudah menelpon tadi.
Jarak yang lumayan jauh sekitar 30 menit dari tempat Viky berada tadi, dia sampai di sebuah restoran di pusat Kota Taraka yang sangat mewah.
ketika dia akan memasuki restoran tersebut dia di cegat oleh 3 penjaga yang bertubuh besar dan kekar.
"Maaf Tuan… untuk malam ini, restoran kami di tutup untuk umum" Ucap salah satu penjaga kepada Viky dengan nada sopan tetapi sorot mata yang merendahkan Viky.
"Tapi aku sudah membuat janji dengan seseorang di tempat ini" Ucap Viky yang sedikit bingung karena tidak boleh masuk.
"Janji?…" Ucap penjaga lain yang sedikit menyindir Viky.
"Kami tidak di beri tahu kalau ada orang yang akan datang dan Kami juga hanya di perintahkan jangan sampai ada orang yang masuk" Ucap penjaga lain dengan nada tegas.
Viky hanya bisa pasrah dia tidak mau membuat masalah dengan para penjaga tersebut, dan beranjak pergi menuju tempat parkir untuk menelpon Aldo, dan menanyakan apa dia salah mengirim alamat.
tetapi sebelum Viky beranjak menjauh dari pintu masuk, datang sebuah mobil mewah, dan berhenti tepat di depan pintu masuk.
Terlihat seorang pria paruh baya dengan memakai jas dan celana berwarna Coklat, keluar dari mobil tersebut, dan di ikuti oleh seorang wanita cantik berambut panjang.
Viky tercengang melihat kecantikan wanita tersebut, dengan kulit putih mulus memakai baju dress berwarna merah panjang dan ada belahan dari kaki hingga paha atau bisa di sebut Cut-out slit dress, Bentuk paha yang ramping tetapi besar di bagian belakang, dan di bagian atas yang menonjol besar tetapi tidak berlebihan, dan wajah berbentuk oval di tambah makeup yang tipis, serta bibir kecil yang merah terlihat manis.
Wanita tersebut bernama Citra, dia berjalan menuju pintu masuk tanpa mengindahkan tatapan Viky yang terlihat mesum. Mereka berjalan dengan elegan menuju pintu masuk.
Sebenarnya dia sangat enggan memakai pakaian tersebut, tetapi dia di paksa oleh ayahnya.
Para penjaga itu tidak melarang mereka masuk, akan tetapi memperlakukan mereka dengan sangat sopan dan membiarkan mereka masuk.
Viky yang melihat itu menjadi kesal terhadap para penjaga tersebut.
Viky mendekat ke arah pintu masuk dan berkata:
"Kenapa merek di perbolehkan masuk?" Tanya Viky dengan nada kesal.
"Kamu harusnya bisa berkaca, siapa kamu dan siapa mereka, kamu bisa bandingkan pakaian yang kamu pakai dengan pakaian mereka, mungkin baju kamu harganya tidak lebih mahal dari sepatu yang mereka pakai" Ucap penjaga itu dengan sedikit mengeraskan suaranya dan dengan nada yang kesal serta tatapan menghina kepada Viky.
Pria dan wanita itu menoleh ke pintu masuk, karena mendengar suara teriakan dari penjaga tersebut.
Mereka menatap ke arah Viky dengan tatapan menghina.
Viky menghela napas berat dan berkata: "Ok… Ok… Aku akan pergi, tetapi kalian jangan menyesal sudah mengusirku, he…he…he" Dengan senyum yang ramah tetapi tersirat suatu niat lain.
Dia pergi meninggalkan restoran tersebut dan menelpon Aldo, dia sudah badmood untuk masuk ke restoran itu karena sikap para penjaga yang kurang profesional.
"Aldo aku akan pergi mencari hotel untuk menginap malam ini, kamu urus saja urusan di sana…" Berkata Viky setelah sambungan telpon terhubung kepada Aldo.
"Ta-Tapi Tuan… Di sini sudah hadir orang-orang dari Octa Grup dan perusahaan yang di naungi oleh Octa Grup dan mereka sedang menunggu kedatangan anda" Ucap Aldo dengan sopan.
"Menungguku…? Aku tidak di perbolehkan masuk dan di usir oleh penjaga" Tanya Viky kepada Aldo.
"Iya Tuan… Mereka berharap bisa bertemu dengan Tuan…… Tuan tolong Tung……" Belum sempat Aldo menyelesaikan kata-kata nya, telpon sudah di matikan oleh Viky.
Setelah panggilan tersebut di matikan oleh Viky, Aldo yang berada di dalam restoran tersebut segera berlari menuju pintu masuk, Deky yang sedang mengobrol dengan para Eksekutif Octa Grup dia melihat Aldo yang berlari menuju pintu masuk restoran dan dia segera mengikuti Aldo menuju pintu masuk.
Di pintu masuk, Pria paruh baya itu menghampiri penjaga dan bertanya:
"Apa ada masalah… ?" Tanya nya kepada para penjaga,
"Tidak ada Tuan… Hanya orang miskin yang ingin mencoba masuk saja dan itu sudah sering terjadi…" Jawab salah satu penjaga tersebut dengan sopan.
………
Terima kasih sudah membaca :
...✨Jendral Perang✨...
Jika ada Saran dan Kritikan silahkan tulis di
kolom komentar.
❗Dukung terus novel Jendral Perang dengan cara :
...Like👍...
...Komen💬...
...Vote🎟️...
...Hadiah🎁...
...Dan Klik Favorit ❤️ Biar Tidak Ketinggalan Update...
...Terima kasih🙏...
...R"Azk 🥇...