NovelToon NovelToon
MENCINTAI PAPAH TIRIKU

MENCINTAI PAPAH TIRIKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:47.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: tuti yuningsih

Dinda Larasati adalah gadis yang ceria dan pintar, Dinda adalah panggilanya ,Dinda di besarkan oleh ayahnya karena orang tua Dinda sudah berpisah semenjak Dinda umur 10 tahun,

Ayah Dinda adalah seorang pns guru SD sedangkan ibunya adalah seorang wanita karir dan sosialita,

Ayah Dinda tidak menikah lagi karena ingin fokus mengurus Dinda,sedang ibunya menikah lagi dengan priya yang lebih muda 5 tahun dari ibu nya,

Saat lulus SMA Dinda akan melanjutkan kuliah di unifersitas yang ada dikota ibunya, sehingga Dinda akan tinggal bersama ibu dan ayah tirinya

Bermula dari seringnya Dinda dan ayah tirinya berdua di rumah, timbul lah rasa yang beda di antara Dinda dan ayah tirinya, karena ibu Dinda seorang yang sangat sibuk menjadikan ibu Dinda jarang di rumah,

Ikuti ceritanya yukkk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sedih

Aku bangun dari tidurku, karena hari aku masuk pukul 9 pagi, jadi sehabis solat subuh aku tidur lagi, sekarang aku lihat jam menunjukan pukul 7 pagi, saat aku akan ke kamar mandi aku mendengar ibu dan papah yang sedang bertengkar, aku fikir itu wajar yang namanya rumah tangga pasti ada selisih pahanya, tapi kok makin ke sini suaranya makin kencang, aku masuk kamar mandi hanya membasuh mukaku dan aku langsung ke luar untuk mendekat ke kamar ibu, baru saja aku buka pintu, terdengar bunyi pecahan kaca yang sangat kencang,,

Baru sampai depan pintu kamar ibu, tiba2 pintu itu terbuka, dan ternyata papah keluar dengan tangan yang berlumuran darah, aku yang kaget hanya diam dan melihat papah turun ke bawah,, aku langsung masuk dan melihat ibu yang sedang menangis di kasur, aku melihat kaca yang brantakan berceceran di lantai,aku duduk di dekat ibu dan memeluknya,, setelah melihat ibu membaik aku pun keluar mencari papah, dan menyuruh mba Iis membersihkan kaca yang berantakan,

"Mba liat papah ngga, "aku bertanya ke mba iis yang sedang berdiri dekat tangga..

"Bapa ke belakang non, kayanya di kasebo deket kolam renang, "

"Oh iya mba,, mba tolong beresin kaca di kamar ibu yah, Dinda mau lihat papah, "

"Iya non,, "

"Oh iya mba, di mana kotak obat yah ,"

"Bentar non, mba ambilkan, " mba Iis langsung mengambilkan kotak obat dan di kasihkan ke aku

"Makasih mba, mba hati2 kalou ngambilin kacanya yah,takut kena tangan, "

Aku pun ke belakang dan mencari papah, ku lihat papah sedang duduk dan membiarkan darah di tanganya keluar terus, aku mendekati papah dan aku duduk di dekatnya, ku ambil tangan papah yang terluka, ku elap darahnya dan ku kasih obat merah agar tak infeksi, ku balut dengan kain perban,, kita berdua tak ada yang bicara, hanya saling diam..

"Aku hanya menginginkan keturunan, apa itu salah, bukankah kita membangun hubungan rumah tangga ingin memiliki keturunan, "tiba2 papah bicara tanpa melihatku, pandanganya kosong menghadap depan..

"Aku tidak pernah melarang atau membatasi dalam hal apa pun, aku hanya ingin memiliki keturunan, "masih tanpa expresi papah bicara

Mba Iis datang dengan buru2,"maaf non dan bapa, i..ibu pergi keluar, "aku langsung lari mengejar ibu menuju pintu keluar..

"Ibu..., ibu mau kemana,jangan pergi dalam ke adaan marah bu, ngga baik.. "kataku

"Ibu ada kerjaan sayang, 2 hari di kota B, kamu baik2 yah di rumah, "sambil membuka pintu mobil ibu bicara..

"Bu,,, "aku memanggil ibu tapi tetap tidak di hiroukan,,

Dan ibupun pergi,aku melihat sampai mobil ibu tak terlihat lagi, baru aku masuk aku melihat papah yang berjalan menuju kamarnya,, aku menuju dapur, aku membantu mba Iis membuat sarapan..

Setelah nasi goreng matang dan teh hangat manis aku taro di nampan, aku langsung menuju kamar ibu, ku ketuk kamar ibu dan tak ada suara, kubuka pintu kamar dan sepertinya papah sedang di kamar mandi, karena ada suara air mengalir,

Aku menunggu sampai papah keluar, dan tak begitu lama papah keluar, aku melihat papah yang ke susahan memakai baju karena tangan kananya masih sakit, aku berjalan mendekati papah, aku langsung mengambil baju dari tangan papah, ku bantu memasukan tangan yang sakit, dan mengancingkan bajunya, setelah selesai ku suruh papah untuk sarapan

"Sarapan dulu pah,, nanti habis sarapan papah minum obat,biar lukanya cepat kering, "

Aku melihat papah makan dengan tangan kirinya, sepertinya sangat ke susahan, aku pun membantunya dan aku suapi, selesai makan aku turun ke bawah dengan membawa piring kotor, dan tadi sebelum aku membawa makan ke kamar papah ,aku menyuruh pak udin membelikan obat dan salep,

Aku masuk kamar ibu dan memberikan obat pada papah, setelah minum obat aku suruh papah istirahat, karena aku mau bersiap akan kuliah,,

"Pah,, Dinda mau kuliah dulu yah, papah istirahat aja dulu,ini lukanya masih basah jadi jangan banyak dibawa gerak,,"dan papah hanya tersenyum yang di paksakan dan juga mengangguk...

1
ayu cantik
bagus
Maya Ratnasari
hais, baru baca bab 1, typo bertebaran:
1. kuliyah
2. kaliyan
3. biayaya
4. meningalkan
5. kalao

dst.
lieur euy. saya yg salah memang, agak susah beradaptasi.
shinta safira
udah baca yg ke 3xnya, tp masih seru, dan masih merasa lucu pas baca panggilan dinda yg baru MAMAS😆
🦁R14n@
Kuliah bukan kuliyah mosok dibaca kuliyah tulisan kuliyah othornya krg tau ini cara penulisan 🙏
sakura
....
Wawan
Luar biasa
Lina Katarina
weey ,,,, i love you nich
Lina Katarina
👍👍👍👍👍
Lina Katarina
waduh ini bisa pacaran Dinda sama pa Agung awalnya begini 2 lama kepincut
Alfan Sugianto
ya gitu pekerjaan guru
Alfan Sugianto
keren
Tri Wuryanti
semoga lancar. ya din
Tri Wuryanti
waduhhh
Tri Wuryanti
bilang dua duanya...Din .
Tri Wuryanti
lanjut thorrr
Tri Wuryanti
bingung
Tri Wuryanti
apaaaaa.
Tri Wuryanti
/Smug/
Tri Wuryanti
/Smile/
Tri Wuryanti
wah si ay nih ..awas kebablasan ..loh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!