CERITA TAMAT!
Dipindahkan dari kelas terbaik, ke kelas Legenda? iyah, Legenda nya maksudnya khusus untuk anak - anak yang suka Langgar peraturan, bolos berjamaah, terlambat merupakan rutinitas.
Bagaimana gadis baik nan anggun, si Juara Umum Sheryl, mampu bertahan disana? belum lagi gombalan Nathan yang bikin Hati meleleh. Tapi, siapa sangka, kelas yang seperti itu malah mengajarkan pada Sheryl arti dari persahabatan yang sesungguh nya. Dan juga, cinta yang tulus.
Hingga dia bisa merasakan, sesuatu yang di sebut 'Masa SMA Sebenarnya'
"Anugrah Terindah yang pernah Tuhan Kasih ke Gue, itu elo. Sheryl Wijaya. pelengkap kehidupan Gue! Jadi, Tetap lah di sisi Gue. Selamanya. "
~Nathan Arkasa
mau tau kisahnya??
ayo vote,
kita liat apa yang terjadi di kelas XI IPA 5
Note : Mohon Maaf, Bila ada Kesamaan Kata atau Nama, tempat, atau hal lain nya, itu mungkin kebetulan semata. Namun, apabila alur dan plot ceritanya sama persis. Itu bukan saya yang plagiat. karna Novel ini murni hasil pemikiran saya sendiri yah. ^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini IR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19 (Revisi)
...***...
"Ma, pa, Sheryl ke sana bentar yah, mau ambil bunga mawar itu, biar di pindahin ke sini." ujar Sheryl berjalan pergi.
Yapp sore itu, Sheryl bermain ke rumah Nathan. Menanam bersama. Kebetulan Sheryl punya rumah kaca di rumah wijaya. Jadi dia tau banyak soal tanaman.
"Oh yah, Nathan sekalian ambilin pohon jambu kecil itu yah." pinta Herman.
"Duh duh, mata ku sakit..," lirih mama Arumi.
"Ada apa ma? Debu yah? Sini biar papa tiupin." ujar Herman meniup lembut mata istrinya itu.
"Huh..., dasar papa ga ada romantisnya." desis Nathan.
"Lo buta yah? Itu udah romantis banget loh di usia mereka." sanggah Sheryl menatap pria itu.
"Kalo gue di posisi papah, setelah niup gitu bakal gue cium tuh mata mamah. Kayak gini." ujar Nathan mencium lembut mata Sheryl.
"Nathan!! Lo--"
Brakk!! Karna ingin memukul Nathan, Sheryl terjatuh di atas tubuh Nathan.
"Shy, lo makan apa sih? Udah ketimpah gini gue masih ga sakit, badan lo ringan banget sih. Makan yang banyak loh. Ntar waktu nikah kan enak." ledek Nathan, bukan bantuin Sheryl berdiri malah meluk sheryl erat.
"Lepas nggak??! Nanti kalo di liat sama mama papa gimana??! Nggak mikir loh yah!"
"Kenapa kalo di liat?? Malahan bagus kita cepet di nikahin kan."
"Konon nikah, pacaran juga belum, noh minta restu dari kakek dulu."
"Bentar lagi kita pacaran, karna bentar lagi gue juga bakal dapetin restunya kakek."
"Siapa juga yang mau pacaran sama lo!! Gendeng! Edan!"
"Lo nggak mau pacaran sama gue karna mau langsung nikah kan. Santai aja, setelah dapet restu Rei. Langsung go to pelaminan. Terus lo mau bulan madu dimana?? Kayak nya Roma cocok deh."
"Dapetin dulu restu nya Rei." ujar Sheryl memukul Nathan dan bangkit berdiri, mengambil mawar dan kembali ke tempat Herman dan Arumi.
"Shyshy haha, seru juga anjir gangguin cewek." gumam Nathan tersenyum, menatap langit cerah hari itu. Meletakkan tangan kanannya di bawah kepalanya.
...***...
"Mau apa lo datang ke sini? Minta izin?" tanya Rei barusan memasukkan bola basket ke keranjang itu. Saat itu Rei sedang latihan basket di lapangan sekolah.
"Mau duel main basket??" tanya Nathan memainkan bolanya.
"Ini ceritanya lo nantangin gue gitu? Mau apa lo?l?"
"Gue mau lo izinin Sheryl buat liburan bareng kami."
"Ancaman bagus, tapi gak bisa."
"Gue bakal jagain dia."
"Gue hargain usaha lo selama ini, jadi kalahin gue main basket, baru lo bisa bawa adek gue."
"Boleh juga..."
Pagi menjelang siang itu, duel sengit antara mantan ketua basket dan ketua basket yang sekarang terjadi sangat sengit. Menggunakan beberapa trik handal. Menjadi tontonan dan berita viral di sekolah. Banyak sekali para murid yang menonton. Sorak teriakan bergema dimana-mana.
"Mereka berdua kumat apa sih?" tanya zizah dikoridor lantai 2.
"99,99 persen, Gue yakin karna gue." balas Sheryl melihat pertarungan sengit itu.
Nathan yang menyadari keberadaan Sheryl. Mengangkat tangannya, melambang kan hati.
" I Love you!!!" teriak Nathan dari lapangan itu, kepada Sheryl yang bediri dikoridor. Membuat mata semua orang menatap Sheryl. Banyak yang iri dan juga kagum.
"Zah, kapan ya Nathan waras? liat nih kan jadi heboh!" Desis Sheryl berjalan pergi yang pastinya di ikuti zizah.
"Oh jadi mereka udah jadian?!"
"Cocok sih, ganteng dan cantik!"
"Apanya yang cocok, kak Nathan itu cuma cocok buat gue."
"Apa sih, mereka jelas cocok banget, serasi lah!!"
Desas desus suara bisikan itu muncul, yah selalu muncul. Sayang sekali hasil pertarungan Rei dan Nathan lagi-lagi imbang.
"Oke, ini selesai. Gue izinin Sheryl pergi liburan. Tapi kalo sampe ada sedikit dari tubuh dia yang luka, lo tahu apa akibatnya, kan? ujar Rei melemparkan bola itu pada Nathan.
"Tenang. Gue bakal pertaruhin apapun buat dia!!"
...***...
"Lo kok bisa sih Nat, dapet izin kak Rei?" tanya zizah yang satu mobil dengan Nathan, Sheryl dan Andrian. Mereka ingin pergi Jalan-jalan. Sedangakn di mobil satu nya terdapat Regata, Klara, Agung dan Airin.
"Apapun bisa gue lakuin demi Sheryl, biasalah perjuangan calon suami nih." balas Nathan santai.
Ternyata mereka pergi ke vila milik keluarga Andri. Vila itu dekat sekali dengan pantai, jika sudah keluar dari halaman belakang, pantai yang begitu indah dan memanjakan mata sudah terlihat. Karna bukan liburan panjang. Mereka semua hanya berlibur selama dua hari.
Malam itu acara barbeque di mulai. Tentu saja itu berjalan dengan riuh ricuh gombalan receh yang di layangkan 4 most wanted itu. Ke esokan paginya mereka memutuskan makan di restaurant terdekat untuk mencicipi kuliner khas nya.
...***...
"Sheryl! Lo mau kemana?!" teriak Nathan.
"Gue, tadi gue rasa ada yang manggil gue dari lorong ini." balas Sheryl menunjuk lorong itu.
"Enggak ada siapa-siapa, udah yuk balik. Besok pagi kita mesti balik ke jakarta loh."
"Iya, udah balik deh."
Aneh, perasaan ini. Gue ngerasa aneh. Tadi gue jelas-jelas liat ada orang yang ngikutin Sheryl? Tapi siapa? Apa jangan-jangan dia cecunguk yang Rei maksud?! Dia mau culik Sheryl lagi?! Sial!! Syukurlah gue datang tepat waktu. Tapi.., selama ini Sheryl selalu di awasi? Siapapun itu, kalo berani nyentuh cewek gue!! Bakal gue habisi! Batin Nathan menuju balik ke vila.
"Udah, lo balik ke kamar, istirahat dulu. Besok pagi kita bakal ke jakarta."
"Iya. Thanks yah Nat."
"Good night, happy dream" ujar Nathan memeluk dan mencium kening Sheryl lembut, lalu melenggang pergi.
...***...
"Rei.., gue rasa selama ini ada yang ngikutin Sheryl, soal nya barusan----" ujar Nathan pada Rei yang ada di sebrang telepon.
"Udah gue duga, cecunguk itu pasti selalu ngawasin adek gue. Lo Nat, lo mesti jagain Sheryl apapun yang terjadi."
"Lo!! Mesti ceritain secara lengkap, tentang cecunguk ini nanti. Gue gak mau ambil resiko buat keselamatan cewek gue!!"
"Kayaknya, dia bakal ngawasin terus, dan belum bertindak, kita masih punya waktu. Lo cepet balik ke jakarta, gue bakal ceritain semua." ujar Rei mematikan telponnya.
"Kalian selidiki itu semua, gue mau kabar secepatnya!!" perintah Nathan pada pria di ujung telpon itu.
"Baik tuan muda!! Kami akan menyelidikinya."
...***...