Artis Masuk Kampung

Melihat kedekatan Clara dan Reyhan membuat Jesica merasa iri. Jesica baru menyadari jika Reyhan terlihat begitu menarik di matanya. Jesica tidak terima melihat Clara selalu mendapatkan apa yang diinginkannya dengan mudah.

Jesica menyuruh seseorang untuk mencari tahu tentang seluk beluk Reyhan. Jesica semakin geram saat tahu jika Reyhan bukan dari keluarga sembarangan. Rasa ingin memiliki dan merebut Reyhan dari Clara timbul di benak Jesica.

Keluarga Ningrat yang di sandang Reyhan dapat meningkatkan popularitas nya di dunia entertainment. Suatu kebanggaan jika Jesica bisa bersanding dengan keturunan darah biru itu.

Jesica yang baru saja keluar dari rumahnya bersama Rita untuk menuju lokasi shooting di suguhkan pemandangan yang menjengkelkan bagi Jesica.

Di rumah Reyhan, tepatnya sebelah rumah yang di tempati Jesica, terlihat Clara sedang bercanda gurau dengan Reyhan.

" Ikh.. nyebelin banget sih tuh anak! " Jesica terlihat tidak suka melihat kebersamaan Clara dan Reyhan.

" Iya.. caper terus kalo di depan cowok! " Rita ikut menjelekkan Clara.

" Gue harus rebut Reyhan dari cewek sialan itu! " ucap Jesica.

" Tenang aja, gue bakal bantuin lu. " Rita.

Terlihat seringai licik di wajah kedua wanita itu. Jesica selalu saja iri terhadap Clara, mengenai apapun itu. Jika Clara mempunyai sesuatu, jesica akan merebutnya.

*

" Enak gak masakan aku? " tanya Clara saat Reyhan tengah menikmati sarapan yang dibuat oleh Clara.

Reyhan mengangguk, " Enak banget. Apalagi bikinnya pake bumbu-bumbu cinta. " ujar Reyhan sembari mengerlingkan sebelah matanya.

Clara tersipu malu. " Bisa aja kamu! "

" Kamu pinter masak juga ya.. jadi tambah cinta nih.. " ucap Reyhan yang tanpa sadar menyatakan cinta pada Clara.

Clara terkejut saat mendengar kata cinta dari mulut Reyhan. Apa Reyhan mencintai dirinya?

" Hehe.. aku masaknya di bantuin ama Sinta sih.. " jujur Clara yang memang baru pertama kali memasak. " Aku belum pinter masak. "

" Gak papa.. lama kelamaan ntar pinter masak kok. Apalagi kalo udah jadi istri aku. " Reyhan.

Clara melebarkan kedua matanya. " Istri, maksud kamu? "

Reyhan menghentikan kegiatan makannya, meletakkan piring di atas meja. Reyhan menatap Clara, tangannya terulurkan membelai pipi Clara dengan lembut, lalu menyelipkan anak rambut ke belakang telinga Clara. " Aku tahu ini mungkin terlalu cepat, tapi perasaan ini udah tumbuh sejak aku mengenalmu. Rasa ingin selalu bersama mu, selalu ingin melihat senyuman mu, ingin memilikimu, melindungi mu. " Reyhan menatap Clara dengan serius. " Clara.. aku mencintaimu.. mau kah kamu mewarnai hari-hari ku? "

Clara begitu terharu dengan pengakuan Reyhan. Ini pertama kalinya seorang pria berkata semanis ini padanya. " Maksud mu? "

Reyhan mengangguk. " Aku mencintaimu.. apa kamu juga memiliki perasaan yang sama seperti ku? "

Clara mengangguk, " Iya.. aku juga mencintai mu. " jawab Clara.

Reyhan tersenyum, hatinya senang mendapatkan balasan cinta dari Clara. Reyhan tak ragu menarik tubuh Clara ke dalam pelukannya, mengecup kening Clara dengan penuh cinta.

Reyhan tidak bisa lagi memendam perasaannya pada Clara. Pria itu akan memperjuangkan Clara di depan keluarga nya, memastikan jika Clara akan menemani hidupnya hingga tua nanti.

Bukan hanya Reyhan yang bahagia, Clara pun sangat bahagia bisa mendapatkan Reyhan sebagai pacar pertamanya.

" Oh iya,kok sepi sih? di mana dokter Bastian? " tanya Clara saat melihat rumah Reyhan terlihat sepi. Biasanya Bastian akan menghabiskan waktu liburnya di ruang tamu dengan laptop nya.

" Udah pulang kemarin sore. " jawab Reyhan.

" Kok mendadak? " Clara

" Iya.. gak tau. dia bilang ada masalah besar, kedua orang tuanya udah mau jodohin dia. " jelas Reyhan.

" Oh.. baguslah.. lagian udah tua juga. udah saatnya berkeluarga. " Clara.

" Clara.. " Reyhan.

" Hem. " Clara.

" Dua minggu lagi aku harus pulang ke kota.. masa kerja ku di sini udah abis. Dokter yang akan menetap kerja si sini udah ada. " jelas Reyhan.

Wajah Clara berubah menjadi murung. Seakan tidak rela berpisah dengan Reyhan, padahal mereka baru saja menjalin hubungan.

Clara mengangguk. " Iya gak papa.. nanti kita bisa ketemu lagi di sana. " jawab Clara, meski hatinya ingin berkata dia tidak baik-baik saja.

Reyhan cukup senang mendengar jawaban Clara. " Jadi kita resmi jadian nih? " tanya Reyhan.

Clara mengangguk malu, menunduk menyembunyikan wajah yang sudah memerah karena malu.

Reyhan terkekeh melihat tingkah Clara, seperti anak remaja yang baru saja mengenal cinta. Padahal meski Clara sudah dewasa, gadis itu memang baru mengenal arti cinta.

*

Satu minggu berlalu. Clara mendapatkan kabar dari kedua orang tuanya, yang memberitahu jika Clara harus segera pulang, dengan alasan menggantikan Adrian dan Elsa untuk menjaga Arsenino di Jerman.

Adrian harus mengurus pekerjaannya yang tidak bisa ia tinggal, tentu saja Elsa harus ikut kemana pun Adrian pergi. Sedangkan Arsenino tidak ada yang menjaganya saat di rawat di rumah sakit.

" Lisa.. kita siap-siap.. nanti sore kita pulang ke kota. " ucap Clara yang di sambut girang oleh Lisa.

" Beneran Ra? kok bisa? " tanya Lisa yang terkejut Clara di izinkan pulang lebih cepat.

" Gak tau.. kata nyokap gue harus jagain Arsen lagi sakit di Jerman. " Clara.

" Emang sakit apa? kok gak sembuh-sembuh? emang parah sakitnya? " Lisa.

" Kemarin cuma demam sih. tapi iya ya kok gak sembuh-sembuh, apa mama bohong. " Clara.

Lisa mengedikkan bahu. " Yang penting gue bisa pulang. Kirain lu di ijinin pulang karena setuju ama rencana oma yang mau ngawinin lu! " jelas Lisa.

" Enak aja! gue mau nikahnya ama Reyhan. gak mau pake di jodoh jodohin! " seru Clara.

Lisa memutar bola matanya dengan malas saat Clara menyebut nama pria yang ia sukai.

Menyebut nama Reyhan, membuat Clara mengingat jika dia harus berpisah dengan Reyhan lebih cepat. Entahlah Clara harus senang atau tidak meninggalkan kampung sore ini.

*

*

*

...Jangan lupa berikan dukungan kalian. ...

...like. komen. vote. ...

...Bye.. bye... ...