NovelToon NovelToon
CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cinta Murni / Konflik etika
Popularitas:62.3k
Nilai: 5
Nama Author: ratu_halu

Alaric Sagara, tiba tiba hidup nya berubah setelah istri yang di cintainya pergi untuk selama lamanya karena malahirkan bayi mereka ke dunia.
Kepergian sang istri menyisakan trauma mendalam di diri Aric, pria yang semula hangat telah berubah menjadi dingin melebihi dingin nya salju di kutub utara..

Faza Aqila, sepupu mendiang sang istri sekaligus teman semasa kuliah Aric dulu kini statusnya berubah menjadi istri Aric setelah 3tahun pria itu menduda. Faza telah diam diam menaruh cinta pada Aric sejak mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah.

Bagaimana kehidupan pernikahan mereka dan akankah Faza mampu membuka hati Aric kembali...

Happy Reading 💜
Enjoy ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

Untuk Sepupuku Faza Aqila....

Za...

Mungkin saat surat ini sampai padamu, aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Aku punya firasat bahwa umurku tidak akan lama lagi...

Za...

Maafkan atas semua yang terjadi di antara kita. Aku tahu maaf saja tidak cukup, tapi aku ingin egois sekali lagi. Tolong Maafkan semua kesalahan ku...

Sebenarnya, aku tahu saat kita kuliah kamu sudah menyukai Aric. Mungkin kamu tidak menyadari nya, tapi aku merasa Aric juga menyukai mu. Maaf za, aku sudah merebut kesempatan kalian untuk bersama.

Aku benci karena kamu selalu lebih unggul dari ku. Sejak kita kecil dan tumbuh bersama, aku selalu iri padamu. Dan saat mengetahui Aric menyukai mu, aku sengaja membuat kalian saling menjauh.

Aku memang egois dan tidak punya hati. Dan kamu selalu mengalah untuk ku. Sekali lagi maafkan aku, Za.

Za...

Mungkin yang akan aku katakan ini membuat mu kaget dan tidak percaya, tapi aku harus mengatakan sejujurnya pada mu...

Za...

Sebenarnya bayi yang aku kandung ini bukanlah anak Aric. Aku tidak tahu harus bagaimana aku memberitahu Aric, aku tidak sanggup menanggung kebencian Aric padaku kalau dia sampai tahu..

Bayi ini adalah anak dari Senior kita di kampus (mantan ku waktu itu), kamu pasti tahu kan za siapa orang nya. Saat Aric meninggalkan ku untuk pergi dinas, aku selalu menghabiskan malam bersama nya, Za. Aku sangat yakin ini anak dia. Sebelum mengetahui bahwa aku hamil aku selalu melakukan hubungan terlarang itu dengan dia, sementara dengan Aric aku baru satu kali melakukan nya saat malam pertama kami.

Za...

Tolong jaga bayi ini seperti putri mu sendiri, aku mohon za. Hanya kamu yang bisa aku percaya dan...... Jangan sampai Aric tahu.. Berjanjilah, za...

^^^Selena...^^^

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aric meremas kertas itu dengan perasaan marah, kecewa dan tidak percaya. Kilatan kemarahan terpancar jelas di mata Aric. Sungguh, dia seperti orang bodoh yang tidak tahu apapun. Lima Tahun Aric di bohongi oleh Faza dan.......Selena.

Karena sudah jelas surat itu hanya di tujukan untuk Faza seorang. Berarti Selena tidak ingin ada yang tahu selain Faza..

Aric menjambak rambut nya sendiri, Frustasi..

Aric mengangkat bokong nya dengan kasar, bergegas keluar dengan nafas yang memburu.

"Boss, kau mau kemana ?" Tanya Zaki yang memang hendak ke ruangan Aric

Aric tak menjawab. Dia justru terus melangkah dan masuk ke dalam lift.

Tujuan Aric adalah Faza. Menemui sang istri untuk meminta penjelasan..

Sesampainya di Galery, Kebetulan Faza ada di ruangan nya, bersama dengan Raka. Membuat darah Aric rasanya semakin mendidih saja..

"Ma-mas....." Faza terkejut saat melihat sang suami tiba-tiba datang ke galery..

Faza menghampiri lalu melingkarkan tangannya di lengan Aric. Sementara tatapan Aric justru tertuju pada Rakana yang tidak bergeming sama sekali atas kedatangannya..

"Raka disini sedang konsultasi, dia ingin membuat acara pameran lukis di perusahaan nya, mas.." Faza langsung memberitahu Aric kenapa Raka bisa ada di ruangan nya sekarang. Padahal belum ada lima menit sejak Raka berada di galery, Aric tiba-tiba datang tanpa memberi kabar terlebih dahulu.

"Raka.. Maaf, nanti kita bicarakan lagi soal kerjasama ini. Sebaiknya kamu pergi sekarang.." Kata Faza yang mulai takut karena Aric sama sekali tak merespon ucapan nya tadi..

Tatapan Raka menantang pada Aric. Sepertinya Raka sengaja.. "Kalau aku tidak mau pergi, bagaimana ?"

"Kalau begitu, aku yang akan memaksa mu pergi dari sini!" Aric menarik kerah baju Raka, dengan tenaga nya yang besar itu mampu membuat Raka terseret bangun dari duduknya, karena tidak siap..

"Mas...Lepas, mas... Jangan buat kasar begini.." Faza mencoba melerai. Faza melihat Aric sangat berbeda. Sorot matanya sangat tajam dan seolah siap untuk membunuh musuh nya..

Raka justru tersenyum miring, seakan meledek Aric..

Bugh!

Bugh!

"MAS....." Faza histeris saat Aric melayangkan pukulan nya di wajah Raka. Sementara Raka, dia pun mulai melayangkan tinju balasan di perut dan wajah Aric..

Karena tidak sanggup memisahkan Aric dan Raka, Faza memanggil security nya untuk membantu. Untunglah saat itu galery sedang tidak banyak pengunjung..

"Ibu nggak apa-apa, kan bu ?" tanya Mila khawatir langsung menghampiri Faza.

"Saya nggak apa-apa, ayo bantu Pak Jaka, Mil.." Dengan suara bergetar hebat, Faza meminta Mila untuk ikut membantu security memisahkan Aric dan Raka.

Setelah cukup lama berusaha, akhirnya Aric dan Raka pun berhenti berkelahi.

Wajah mereka sudah sama-sama babak belur. Tapi jika di lihat, Raka jauh lebih parah.

"Mil, bawa Pak Raka ke mobilnya.."

"Baik, bu.." Mila dan Pak Jaka security galery, segera memapah tubuh Raka menuju mobil nya. Sementara Aric sudah duduk di sofa dengan pelipis dan bibir yang sobek..

Aric memejamkan mata dengan punggung yang bersandar di kepala Sofa...

Tubuh Faza masih gemetaran, rasanya tidak percaya Aric bersikap tidak manusiawi begini..

Faza mengambil kotak P3K di laci kerjanya.

Dengan tangan yang masih gemetar, Faza mengeluarkan alkohol dan kapas untuk membersihkan luka di wajah dan punggung tangan Aric..

Namun, tangan Faza berhenti saat Aric tiba-tiba menahan tangan nya yang hendak membersihkan wajah pria itu..

Tatapan Aric tajam menatap Faza. Tapi matanya memerah seakan menahan tangis..

"Apa ada yang belum kau ceritakan padaku ? Aku beri kamu kesempatan untuk jujur sekarang!!" ucap Aric dingin

"A-apa maksud kamu, mas ? Aku tidak mengerti!" sahut Faza yang memang belum mengerti maksud ucapan Aric..

Rahang Aric terlihat mengeras, gigi nya terdengar gemerutuk...

Aric menghempaskan tangan Faza dengan kasar..

"Mas...Mau kemana ?" tanya Faza yang kaget dengan perubahan sikap Aric. Pikirnya, Aric marah karena Faza masih saja menerima Raka sebagai tamu di galery. Padahal saat awal datang Faza sudah menolak Raka. Namun Raka memaksa masuk dengan dalih ingin konsultasi serta menawarkan kerjasama dengan galery Faza.

Faza mengekor Aric di belakang. Namun sebanyak apapun Faza memanggil namanya, Aric seolah tuli dan sama sekali tidak menghentikan langkah nya yang panjang menuju mobil..

"Mas... Mas..." Faza mengetuk-ketuk kaca jendela mobil. Namun Aric tetap tak bicara, dan bahkan sudah tancap gas pergi meninggalkan galery.

Faza berlari masuk kembali ke galery sambil meminta mila untuk di carikan Taksi online..

Setelah Taksi datang, Faza menyambar Tasnya kemudian menyerahkan urusan galery pada Mila dan staf nya yang lain..

Dengan perasaan was-was, Faza masuk ke dalam taksi. Tujuan nya pulang ke Apartemen. Pikirnya mungkin Aric juga pulang kesana..

Sesampainya di gedung apartemen, dengan langkah yang terburu-buru Faza pun masuk ke dalam lift.

Faza menekan password di pintu masuk unitnya..

Saat pintu itu terbuka, Faza bergegas mencari Aric di kamar mereka... "Mas..." panggil Faza beberapa kali, tapi ternyata Aric tidak disana..

Faza mencoba menghubungi Mama Dian, mungkin Aric pulang kesana. Namun mama dian pun tidak tahu keberadaan Aric sekarang.

"Mas, kamu dimana ?!" Faza terduduk lemas sambil terus berpikir.

"Apa di rumah lama nya ?" Gumam Faza.

Tidak mau hanya berasumsi, Faza pergi lagi ke tujuan terakhirnya. Rumah lama Aric dan Selena.

"Semoga kamu ada disana, Mas.." Faza membawa mobilnya sambil mengebut. Tidak perduli dengan klakson kendaraan lain yang sepertinya terganggu dengan cara Faza mengemudi..

"Ternyata kamu disini, mas.." Faza segera turun dari mobil setelah melihat mobil Aric terparkir di halaman rumah lama nya..

Faza langsung masuk ke dalam. Untunglah pintu nya tidak di kunci..

Bi erna dan Pak Dirman sudah pindah ke rumah baru mereka tadi pagi. Aric sempat memberitahu nya sebelum berangkat bekerja. Jadi di rumah itu sekarang sudah kosong.

Faza menghembuskan nafas berat, menguatkan hati nya agar kenangan buruk di rumah itu tak mempengaruhi nya lagi.

Setengah berlari Faza naik ke lantai dua menuju kamar utama..

Pintu kamar terbuka sedikit. Faza bisa melihat Aric dari celah pintu yang terbuka itu..

Faza mendorong pintu dan melihat Aric duduk di sisi ranjang sambil menangis sesegukan..

"Ma-mas...." Faza berjalan cepat lalu berlutut di depan Aric. "Maafkan aku, mas.. Aku tidak tahu Raka akan datang lagi ke galery.." Faza masih berpikir bahwa Aric marah hingga menangis karena kedatangan Raka.

Faza memeluk Aric. Tapi sekali lagi, Aric tidak bergeming. Tangisan nya semakin pilu dan menyayat hati Faza..

Sedetik kemudian Aric bangun dan menghindar dari rengkuhan Faza..

"Mas, ada apa ? Katakan, jangan diam saja seperti ini ?! aku memang salah telah mengizinkan Raka datang ke galery, tapi aku tidak tahu kalau kamu akan semarah ini, mas.. Hiks..hiks.." Faza menangis sedih..

Aric mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celana nya, lalu melempar sesuatu itu ke tubuh Faza..

Faza terkejut dengan perlakuan Aric, tapi buru-buru menepis pikiran aneh dan segera memungut kertas lecek yang jatuh tepat di depan kaki nya.. "Apa ini, mas ?" tanya Faza..

"Seharusnya aku yang bertanya!" Suara Aric terdengar dingin, wajah nya datar tanpa ekspresi..

Faza membuka kertas yang sudah lecek itu dan ekspresinya berubah kaget..

"Ma-mas....?!" ucap Faza dengan suara lirih. Faza hendak menghampiri Aric, namun sekali lagi Aric seperti tidak mau di sentuh Faza..

"Kamu jahat, Faza! Kamu membodohi ku selama lima tahun! Gila.. Kau dan Selena sama saja. Kalian wanita jahat yang tidak memiliki perasaan!!" Air mata Aric mengalir deras..

Deg!

Faza mematung di tempat nya, tak menyangka Aric menemukan surat dari Selena untuk nya..

"Tidak, mas.." Faza menggeleng cepat, "Dengarkan aku dulu.. Aku bisa jelaskan.." Faza hendak mendekat, tapi Aric mengangkat tangan nya hingga membuat langkah Faza berhenti untuk kesekian kali..

"Aku memilih untuk tidak mendengarkan kebohongan mu lagi, Faza.." Aric membalikkan badan, tidak mau melihat Faza lagi..

"Ma-mas.. Dengarkan penjelasan ku dulu, aku mohon.." Faza menghampiri Aric, tak perduli Aric akan marah atau apapun. Faza hanya ingin menjelaskan..

"Lepaskan tangan mu!!" Bentak Aric saat Faza memegang lengan nya..

Faza menangis, bentakan serta tatapan penuh kebencian dari suami nya membuat hati Faza hancur berkeping-keping. Padahal baru semalam mereka memadu kasih, tapi kini Faza merasa dunia nya runtuh seketika..

"Pulanglah kerumah orang tua mu!"

Deg!

Faza menggeleng cepat.. "Nggak, mas.. Kamu ngomong apa, sih ?! Please tarik kembali kata-kata kamu itu.." Faza memohon belas kasih Aric, memohon pada Aric untuk mendengarkan penjelasan nya sekali saja. Tapi Aric tidak mau. Bahkan meminta Faza untuk keluar dari rumah itu sekarang juga.

1
Lisa
Ngapain Ramon itu ke galerinya Faza
Lisa
Syukurlah data² perusahaan Aric udh kembali..sehat selalu utk Faza dan debaynya ya
Mamah Dini11
ternyata si ramon mungkin penasaran sm faza, hati2 dgn istrimu juga ric jaga rumah barumu, musuh mulai bergerak kali, ayo ric kmu pasti bisa menangani semua masalah ini harus bisa ya semangat aric.
Mamah Dini11
makasih thor berkat auhtor ayah ikhsan udh sadar dari mimpinya he he
Mamah Dini11
top markotop papah surya, mantul bingit pah moga nasehatmu untuk besannya jdi berubah pola
Mamah Dini11
i
Mamah Dini11
iya niih ayah Ikhsan kenapa ya jdi gitu, waktu aric pulangin faza bahasanya bijak, tpii waktu aric mau balikan lagi ketusnya minta ampun, mungkin hati nurani seorang ayah yg takut anaknya di kecewain lgi sm suaminya wajar sih, cuman jgn berlarut ya ayah, aric kayaknya bener2 sudah eling sekarang udh menyadari semua kesalahan nya, semoga gk terulang lgi kejadian buruk itu, ok semangat aric ayo berjuang untuk dapat maaf dari mertuamu he he pasti bisa deh,
Lisa
Reni udh mengaku..bebaskan dia Aric..
Lisa
Amin..bahagia selalu y utk keluarga kecilnya Aric & Faza
Lisa
Puji Tuhan ayah Ihsan udh menyadari kesalahannya dan mengijinkan Faza kembali ikut suaminya
Mamah Dini11
kamu pasti bisa secepatnya membasmi tikus2 got nya aric, semangat jgn lupa isi perutmu, biar punya energi,,buat para penjilat dn perusak perusahaanmu ric cepat terselesaikan, sebab kmu msh punya sedikit masalah dgn ayahnya faza, yakinkan pak ikhsan ny ric biar cepat memaafkan kmu lgi, , dan cepat bwa faza pulang lgi.
Mamah Dini11
ayo aric semangat pasti kmu bisa meluluhkan hati ortu faza terutama ayah ihsan, itu kesalahanmu ric kmu juga yg harus memperbaikinya, faza jgn tanya ris cuma kmu yg ada di hatiny, aduuuh ini besan besan bahagia bingit kali dn kompakan itu loh yg jadi seru, jarang sekali di cerita novel sebegitu kompakny, besan dan besan cewe hehe semoga usaha kalian membuahkan hasil ya mama dian dn mama zilla
Mamah Dini11
faza boleh kan si aric di beri kesempatan kedua, kmu mau nerima aric lgi kan, kasian juga kondisinya gitu mh, mungkin si aric saking lelahnya cari kmu dn stress di tambah lgi kayaknya ngidam si aric juga, sudahlah paket komplit si aric gk apa2 biar mikir otaknya
Mamah Dini11
faza mencintai aric tpi gk tau ortunya faza, tpiii mereka pa bijak semua, mudah2an mereka menerimanya dgn lapang dn memaafkan kelakuan si aric, biar si aric menebus kesalahan nya sm faza dn memberi kesempatan ke dua
Mamah Dini11
naaaah pusingkan kmu aric, nikmatilah penyesalanmu, semoga kmu bisa, eh thor maaf bikin aric ngidam thor biar dia merasakan apa yg di rasakan faza
Rita Susanti
lanjut thor
Mamah Dini11
ayo thor satukan lgi mereka apapun caranya, sebab ada janin dlm perut faza, dn faza butuh pendamping di sisiNya, ayo bun beritau mama dian dn papah surya pasti dia seneng sekali, dn untuk alena bkn nya anak itu suka nempel sm faza kok gk nanyain tentang faza atau rewel mau sm faza
Mamah Dini11
naah nah benerkan makan tuh penyesalan, coba jadi laki itu yg bijak walaupun dlm keadaan marah denger dulu faza bicara Hai laki egois, puas rasanya jdi suami gampangan sekali ngomong kata cerai, segampang itu pulangin istri baru kebenaran nya baru nyesel makan tuh nyesel
Mamah Dini11
lelaki egois si aric mh itu julukan yg pantas, kmu pasti akan menyesali perbuatanmu aric apalagi gk mau denger penjelasan dri faza, menyesal lah dgn kebodohanmu, dn setelah mendengar penjelasan mama dn papah muda baru di situ kmu meratapi kesalahanmu,
Mamah Dini11
makasih thor faza nya selamat, dan aric yg menolongnya dari bule bule yg kurang ajar makasiiih ric, naaah gitu doong jdi suami sigap cepat bertindak ku suka itu, lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!