NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Pacar Pura-Pura

Menikah Dengan Pacar Pura-Pura

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:202
Nilai: 5
Nama Author: arfour

Andini kesal karena sang ayah tidak menghadiri acara kelulusannya, ia memilih jalan sendiri dari pada naik mobil jemputannya
sialnya lagi karena keisengannya dia menendang sebuah kaleng minuman kosong dan tepat mengenai kening Levin.
"matamu kau taruh dimana?" omel Levin yang sejak tadi kesal karena dia dijebak kedua orang tua dan adik kembarnya agar mau dijodohkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arfour, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kekhawatiran Mbok Isah

“Tuan sudah pulang?” Tanya Isah karena hampir tidak pernah Benni pulang cepat kecuali dia sedang tidak enak badan.

“Ya Mbok, aku mau kedatangan tamu istimewa soalnya,” ucap Benni dengan wajah terlihat bahagia.

“Syukurlah, saya takut kalau tuan sakit saja karena pulang cepat,” ujar isah sambil mengambil tas yang dibawa oleh Benni lalu ditaruh diruang kerja.

“Tuan apakah anda mau secangkir kopi atau teh?”Tanya isah lagi.

“Secangkir kopi sepertinya enak, aku mandi dulu Mbok,” ujarnya sambil.masuk kedalam kamarnya.

Sepuluh menit kemudian deru mobil Levin terdengar berhenti didepan rumah Benny, pria itu turun lalu memencet bel.

“Selamat sore Pak, pak Benni ada, saya sudah janji bertemu beliau,” ujar Levin begitu penjaga rumah menghampirinya.

“Oh begitu, bapak sudah pulang sebentar saya tanyakan,” jawabnya tanpa membuka pintu pagar. Karena bagaimanapun juga Levin baru pertama kali datang ke rumah itu jadi wajar kalau sikap sekuriti waspada.

Tak lama petugas sekuriti rumah Benni kembali lalu membuka pintu pagar .

“Silahkan Mas, Bapak sudah menunggu,” ujarnya sambil.membuka pintu pagar lebar dan menyuruh Levin memasukan mobilnya ke dalam, halaman yang luas sepertinya masih bisa menampung 4 mobil tamu di sana sedangkan mobil milik Benni akan terparkir rapi di dalam garasi.

“Terimakasih,” ujar Levin lalu mengikuti seorang pelayan untuk masuk kedalam.

“Bapak ada di taman dia sedang menunggu anda Mas,” ujarnya lalu mengajak Levin menemui Benni, melewati ruang tengah tampak terpampang foto Andini disana, levin tersenyum melihatnya dia membayangkan kekasihnya pasti akan sangat terkejut melihat kehadirannya.

“Selamat sore Pi,” sapa Levin yang membuat Benni sedang asyik melihat tanaman hidroponiknya memalingkan wajahnya kearah Levin.

“Sore, apa kabarmu,” sapa Benni dengan hangat.

“Baik Pi, papi sendiri bagaimana?” Levin balik bertanya.

“Seperti yang kau lihat, hanya saja sekarang aku sedang penasaran bagaimana melihat Andini jika kau bersamaku disini,” ujar Benni lalu menyuruh Levin untuk duduk bersamanya ditaman belakang.

“Sepertinya kebun sayuran tumbuh subur Pi,” ujar Levin dimana dia melihat aneka jenis sawi tumbuh subur bahkan tomat dan cabe juga yang ditanam meninggi dengan cara hidroponik.

“Itu Maman yang tanam, jika sudah atau akan menjemput Andini dia sempatkan untuk mengurus kebun ini,” ujar Benni menjelaskan.

“Oh… memangnya Pak Maman sudah lama ikut Papi?” Tanya Levin penasaran karena Andini terkadang suka menyebutkan nama pria yang dia bilang pamannya itu.

“Sejak kami menikah, dia dulu supir ayahku awalnya ayahku menyuruhnya untuk sekolah agar nanti bisa bekerja di perusahaan ayah, tapi dia butuh biaya banyak untuk ibunya yang terkena cancer dan dia memilih biaya itu untuk penyembuhan ibunya, jika pernikahannya saja dia gagalkan demi sang ibu apalagi sekolahnya,” ujar Benni menceritakan seorang Maman.

“Jadi maksud Papi Pak Maman belum menikah sampai sekarang?” Tanya Levin penasaran.

“Hahaha menikah lah dia punya dua anak yang sudah jadi sarjana dan bekerja sebagai pns dan tentara,” ujar Benni menjelaskan.

“Oh… aku pikir dia melajang,” ujarnya lagi.

“Tapi sudah cerai, waktu Pak Maman bekerja istrinya keukeuh ingin bekerja sebagai tkw dia taiwan, akhirnya Pak Maman melepaskan namun dengan konsekuensi bercerai karena menurut Maman istri yang tidak manut pada suami tidak pantas dipertahankan, apalagi Maman bisa memenuhi semua kebutuhannya, dengan batasan dirinya..jadi istilahnya istrinya tidak bekerja pun masih bisa hidup dengan layak,” ujar Benni menjelaskan karena tiga bulan setelah menjadi tkw, istrinya kembali ke Indonesia dalam keadaan hamil.

“Oh begitu,” ujar Levin lebih seperti bergumam.

“Tapi perempuan bekerja kan sebenarnya tidak apa-apa Pi?” Ujar Levin karena dia akan membebaskan Andini bekerja jika dia mau.

“Ya tapi tidak jadi tkw juga, mungkin jika berjualan dirumah atau bekerja dikota yang sama dengan anak-anak tidak mengapa, kau taukan Taiwan bukan jarak yang dekat bisa ditempuh dalam waktu satu atau dua jam,” ujar Benni menjelaskan.

“Betul juga sih, apalagi Pak Maman sudah mempunyai anak yang perlu diurus,” ujar Benni menambahkan.

“Oya kamu sendiri gimana, kamu anak keberapa dari berapa bersaudara,” tanya Benni mulai mengorek informasi tentang calon menantunya itu.

“Saya 3 bersaudara Pi, saya anak paling besar, 2 adik saya mereka perempuan dan kembar,” ujar Levin menjelaskan keluarga nya.

“Ayah kamu kerja apa, maksud Papi bukan pengen tahu paling tidak Papi tau seluk beluk kehidupan kamu,” ujar Benni menjelaskan pertanyaannya.

“Ayah saya hanya seorang pegawai negeri sipil , sekarang posisinya menjabat posisi yang lumayan bagus,” kemudian Levin menceritakan tentang pekerjaan ayahnya dan juga keluarganya yang lain.

“Sepertinya saya kenal dengan ayahmu, tapi mungkin bisa juga sama nama. Kita lihat saja nanti jika suatu saat kita bertemu, kita akan tahu apakah aku mengenalnya atau tidak,” ujar Beni sambil menepuk bahu Levin.

“Yang pasti Ayahku pasti mengenal Papi,” ujar Levin sambil tersenyum karena bagaimanapun juga Beni Mulyawan adalah seorang pengusaha sukses yang Hampir semua kalangan mengenalnya.

“Kau bisa saja. Oh ya Mbok Isah ke mana ya? kok dia belum memberikan minuman untukmu,” tanya Beni karena saya dari tadi asik ngobrol dengan Levin, Beni sampai lupa kalau Levine belum diberi suguhan apapun oleh Mbok Isah.

“Lalu Beni memanggil Isah, perempuan berumur 60 tahun itu berjalan cepat mendekati Beni.

“Mbak kok tamuku belum dikasih minum?” ujar Benni membuat Isah sedikit terkejut, Ia terlalu sibuk tadi di dapur sehingga tidak tahu kalau ada tamu.

“Maaf saya tidak tahu kalau ada tamu saya sedang sibuk di dapur Tuan Maaf,” ujar Mbok isah merasa tidak enak hati.

“Sudah kalau begitu tolong ambilkan minum dan juga cemilannya, “ ujar Beni kemudian Isah hendak berlalu.

“Tidak tanya mbok, dia mau minum apa?” tanya Beni sambil tersenyum karena pembantunya itu sepertinya terlihat sedikit panik entah apa yang ada di pikirannya.

“Oh iya Den, mau minum apa. Maaf Mas sampai lali Mbok,” ujarnya, Levine hanya tersenyum mendengar ucapan pembantu Setia Beni tersebut.

“Kalau boleh saya hanya ingin air putih dingin saja Mbok,” ujar Levin yang memang dia kurang begitu suka dengan minuman teh ataupun dengan minuman yang manis.

“Kau tidak ingin kopi?” ujar Beni menawarkan Secangkir Kopi karena ini sudah mulai sore.

“Tadi saya sudah minum kopi Pi, jadi nanti saja,” ujar Levi memberi alasan mengapa dia hanya ingin meminum segelas air putih dingin.

“Oh begitu, ya sudah tolong diambilkan minum dinginnya ya Mbok,” ujar Beni kemudian Isah menganggukan kepalanya, Ia lalu berjalan menuju dapur untuk mengambilkan minum dan kudapan yang dibuat untuk menemani minum teh di sore hari.

“Man ke sini deh,” Panggil Mbok Isah sambil menyiapkan minuman mineral untuk disajikan pada Levin dan juga kue-kue kecil untuk menemani Beni dan Levin mengobrol.

“Kenapa Mbok?” tanya Maman karena melihat wajah Mbok Isah sepertinya sedikit gelisah

Bapak ada tamu, laki-laki, ganteng sekali. Apa itu ya yang mau dijodohkan sama Andini? Aduh Mbok takut jadi ribut nanti, “ ujar Isah menjelaskan kegelisahan hatinya.

“Tenang saja Mbok, mudah-mudahan tidak ada apa-apa. Kalau sekedar dikenakan kan tidak apa-apa, asalkan tidak memaksa kepada Non Andini,” ujar Pak Maman yang mengerti perasaan Isah karena ia amat menyayangi Andini.

“Ya sudah kalau begitu, mbok antarkan ini dulu,” ujarnya sambil membawa baki yang berisi minuman dan kue-kue kecil.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!