Aku Yang Kamu Nikahi,Dia Yang Kamu Perjuangkan.

Sesampainya dirumah seila netra Gavin tertuju pada seila dan Ardi yang baru saja turun dari mobil dengan barang belanjaan seila yang terlihat sangat banyak.

Dengan langkah tergesa gesa Gavin menghampiri Ardi dan Seila.

" Seila."teriak Gavin

Ardi dan Seila reflek menoleh kearah Gavin.

" Astaga kamu lagi." Ucap Ardi dengan nada yang terdengar sangat kesal.

"Seil.akubmohon dengar kan aku .aku bangun perusahaan sendiri dan kini aku berusaha kerjasama dengan tuan jeff.kamu pasti tahukan tuan Jeff itu siapa? Dia pengusaha tersukses dikota ini.aku yakin seila kali ini aku pasti akan sukses aku akan mewujudkan mimpi mimpi kita untuk bersama jadi aku mohon jauhi laki laki ini." Tujuknya pada Ardi.

Dodibyang mendegar keributan didepan rumahnya segera keluar.rahang Dodi mengeras saat melihat Gavin.

Plakkk

Gavin memegang wajahnya dengan perasaan perih

" Papa sudah." Teriak seila

" Mas.aku minta kamu pergi dari sini sekarang juga.hubungan kita telah berakhir saat kamu memutuskan menikah dengan wanita lain."

" Tapi seil.aku mohon aku akan menjelaskan semuanya.semuanya tidak seperti yang kamu bayangkan."

Dodi mendekat gepalan tanganya terlihat kuat.seila takut jika papanya kembali melukai Gavin lagi.

" Mas aku bilang pergi kamu dari sini."

" Baiklah sekarang aku akan pergi.tapi saat aku sudah sukses.perusahaan yang aku bangun sudah sukses aku akan datang lagi kesini.amu hanya ingin kamu tahu Seil.hanya kamulah bsatu satunya perempuan yang aku tuju."

Setelah mengatakan itu Gavin berbalik melangkah menjauh sedangkan seila menatap punggung Gavin jujur saja Hati Seila berdetak kencang saat Gavin mengatakan hal itu.

\_\_\_\_\_

Gavin sampai dirumahnya dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah yang sudah terlihat mengering.

"Astaga mas Gavin kamu kenapa?"

Yuna segera berlari mengambil kotak p3k dengan cepat ia mengobati luka Gavin.

" Kamu tenang mas.inj memang rasanya perih.

" Siapa yang melakukan ini padamu mas."

" Om Dodi,papa seila.saat tuan Jeff setuju bekerja sama dengan ku.aku datang kerumah seila untuk memberitahukan keberhasilan ku padanya."

Tangan Yuna berhenti, air matanya tertahan, dadanya terasa sesak.

" yaAllah mas.kabar bahagia mu pun kamu lebih memilih seila yang pertama kali mengetahuinya."

Yuna kembali membasuh luka Gavin dengan obat merah.tapi kali ini Yuna menekan kapasnya keras tak selembut tadi hingga membuat Gavin menjerit kesakitan.

" Auuu."

" Maaf. Aku permisi aku akan menyiapkan makan malam untuk mu." Ucap Yuna lesu.

\_\_\_\_\_\_

Pagi hari menyapa terlihat awan berkabut tidak ada sinar mentari yang ada hanya awan hitam dengan rintik rintik air yang menetes membasahi tanah yang terlihat begitu kering.

Dibalik kaca jendela itu Yuna berdiri memandang rintik rintik hujan itu.

" Ayah aku sangat merindukanmu." Lirihnya.

Hujan selelu menjadi pengantar rindu yang tak tersampaikan.hujan seakan tahu perih hati Yuna.

Tak tak tak

Terdengar langkah kaki mendekat kearahnya.yuna segera menyeka sudut air matanya yang mengeluarkan cairan bening.lalu menoleh berusaha tersenyum meskipun hatinya menolak senyuman yang diukir oleh wajahnya.

" Mas sarapan kamu sudah siap!"

Gavin hanya mengangguk.

Mereka menikmati sarapannya dengan keheningan.entalah hari ini terasa berbeda dari hari hari sebelumnya.jarak diantara keduanya seperti mulai terbentang jauh.

" Hmm kapan kamu akan menjelaskan tentang hubungan kita kepada seila."

Yuna menatap laki laki yang duduk didepanya dengan sudut bibir yang masih terlihat membiru karna ulah Dodi.

" Maaf mas,aku belum sempat untuk bertemu Seila."

" Jangan menundanya aku dan Seila akan semakin jauh jika kamu tidak segera menjelaskan pernikahan ini pada seila."

Yuna mengerjap sesak yang ia rasakan.

" Baik mas.hari ini juga aku akan menemui Seila."

" Bagus."ucap Gavin lalu mengambil air minum didepannya meminumnya hingga tandas.

Gavin berdiri meningalkan yuna.masih dengan rasa sesaknya dan untuk pertama kalinya Yuna tidak lagi berusaha meraih tangan suaminya.tidak lagi berlari mengejar suaminya hanya untuk sekedar memperbaiki dasi gavin.kali ini dia lebih memilih diam dan menatap punggung Gavin.

Siang harinya Yuna menempati janjinya pada gavin.ia datang kerumah seila.seila yang hendak pergi dengan Ardi menghentikan langkahnya saat netranya menangkap sosok Yuna berdiri didepan rumahnya.

" Apa bisa kit bicara,?sebentar saja.!"

Seila tidak menjawab tapi dia menoleh ke arah Ardi.

"Ar.kayaknya hari ini kita tidak bisa jalan.aku ada urusan."

" Tapi Seil."

"Aku mohon at.kali ini saja."

Akhirnya Ardi meganguk.

" Baiklah. Nanti malam aku akan menjemputmu."

Cup

Satu kecupan mendarat pada pucuk kepala seila.

Setelah kepergian Ardi, seila menatap Yuna.

" Kita bicara didalam saja."

" Tidak usah kita bicara disini saja."

" Hmm aku datang kesini ingin membicarakan hubungan ku dengan gavin."

" Ya ya ya aku tahu maksud kedatanganmu.pasti kamu datang untuk meminta ku menjauhi gavin.kamu tenang saja tanpa kamu suruhpun aku akan menjauhinya."

" Tolong jangan jauhi dia."

Seila tersenyum kecut.

" Apa maksudmu mengatakan itu,hahaha lucu sekali apa kamu datang kesini untuk memintaku menjadi madumu? Maaf aku tidak akan mau menjadi yang kedua."

"Aku yang akan mundur,mas Gavin tidak pernah mencintaiku, pernikahan ini terjadi hanya karena permintaan terakhir dari ayah aku.hanya kamulah perempuan yang ditujunya."

" Aku bahkan adalah saksi bagaimana mas Gavin sangat memperjuangkanmu,mas Gavin tidak pernah merasa lelah mencari uang agar bisa memenuhi persyaratan orang tuamu.bahkan dia rela membuka bengkel dirumah.padahal aku tahu dia sudah sangat lelah bekerja seharian dikantor dan malam harinya lagi dia harus bekerja lagi dibengkel."

Seila terdiam kata demi kata yang keluar dari mulut yuna.semamin membuat perasaan cintanya untuk Gavin kian membesar.berbeda dengan perasaan Yuna yang remuk.

" Aku permisi."

Yuna melangkah pergi.

"Apa kamu mencintai mas Gavin.?"

Langkah Yuna terhenti.ia tersenyum pahit.

" Perasaan ku tidak pernah menjadi sesuatu yang penting bagi orang yang tidak pernah menginginkan ku."ucapnya tidak menoleh sedikit pun lalu melanjutkan langkahnya kembali.