Ruang Cinta Seorang Pemuda.

Bagian 20.

"Ayo...Aku serius" Mei Cin memasang kuda kuda bersiap menanti serangan dari Wang Lee.

"Baiklah, aku akan lembut padamu!" Ejek Wang Lee.

"Tidak perlu, kamu sungguh sungguh saja. Aku mau tau kemampuanmu"

Tantang Mei Cin lagi, ia sangat penasaran.

Wang Lee tersenyum, lalu dengan satu gerakan cepat ia melakukan tendangan lurus kesamping tubuh Mei Cin.

Wang Lee sengaja tidak mengenainya, Namun Mei Cin sangat terkejut dengan kecepatan serangan itu dan menggeser tubuhnya kesamping.

Belum hilang keterkejutannya sebuah tinju telah berada tepat di depan wajahnya. Tinju itu membeku di udara sebelum benar benar mengenai wajahnya.

Jika dalam pertandingan sesungguhnya, ia tidak dapat membayangkan wajahnya akan terpukul di hidungnya.

"Cepat sekali!" Seru Mei Cin sangat terkejut, ia terperangah dengan kecepatan Wang Lee.

Merasa tidak percaya bisa di pukul begitu mudah.

"Sekali lagi" Teriak Mei Cin, ia kembali memasang kuda kuda.

"Baik!" Jawab Wang Lee.

Dengan gerakan acak Wang Lee melakukan tendangan menyamping, gerakannya biasa saja memungkinkan Mei Cin menangkisnya.

Namun ketika tangannya menangkis tendangan Wang Lee, Mei Cin berteriak.

"Ahhh....!"

 Mei Cin meringis kesakitan.

"Cukup!"

Ia terduduk di lantai sambil mengusap tangannya yang terasa sangat sakit. Lengannya berasa di hantam logam yang sangat kuat.

"Kamu tidak apa apa" Wang Lee menghampir lalu berjongkok.

"Aihh....Sakit sekali!!"

Mei Cin meringis lagi masih terus mengusap usap tangannya.

"Untung tidak pakai tenaga penuh" Cibir Wang Lee dan.

"Hmn...Kamu, ah...Lembek!" Ejeknya dengan ekpresi arogan.

Wajah Mei Cin merah padam, lalu mengayunkan kakinya menendang Wang Lee.

Dengan santai Wang Lee memegang pergelangan kakinya.

"Lepaskan" Teriak Mei Cin.

Wang Lee tertawa, lalu melepaskan pegangan tangannya. Mei Cin terduduk di lantai dengan kakinya terentang di depan.

Nadia memandang Wang Lee takjub, Wang Lee yang sekarang berbeda dengan Wang Lee yang dulu di kenalinya.

Tidak kelihatan lagi wajahnya yang penyendiri dan tidak percaya diri seperti dulu.

Bukankah selama ini dia penurut? Bahkan diam saja ketika dia di tindas, Mei Cin tak habis pikir. Setelah di pikir, ternyata ia telah berpikir.

"Kok aku berpikir tentang dia, iya...?" Gumam Mei Cin dalam hatinya.

"Kalian berdua..."

Tiba tiba sebuah suara memanggil di dekat mereka. Wang Lee dan Mei Cin sama sama menoleh.

Mereka tidak menyadari ada yang memperhatikan mereka berdua. Lelaki itu berdiri dengan kaki sedikit terbuka tangannya bersidekap di dada.

"Menarik sekali kecepatan mu, bolehkah saya tau namamu?" Tanya Pemuda itu sopan.

"Namanya Wang Lee, Kakak Igg fee. Dia temanku!"

Mei Cin yang menjawabnya, Egg Fee adalah kakak senior Mei Cin di klub.

"Oh, namaku Egg Fee" Ia mengulurkan tangannya kepada Wang Lee, Wang Le menyambutnya dan mereka bersalaman.

"Aku hanya tertarik, bolehkah kita melakukan pertukaran sedikit" Kata Egg Fee.

Wang Lee mengalihkan pandangannya kearah Mei Cin.

"Kak Egg Fee adalah sabuk 5G hitam, terserah kalau kamu mau mencobanya" Kata Mei Cin.

"Baiklah, mungkin beberapa pertukaran" Jawab Wang Lee, ia sesungguhnya ingin juga menguji kemampuannya bagaimana menghadapi orang sabuk 5G hitam.

Mereka saling berhadapan, Mei Cin menonton di samping arena.

Setelah saling memberi hormat, Egg Lee langsung melancarkan jurus tendangan tornado mengarah ke kepala Wang Lee.

Wang Lee menangkis dengan lengannya, gagal dengan serangan pertama, Egg Lee langsung memutar tubuhnya dengan jurus putar tornado.

Kedua tendangan berputar itu di antisipasi oleh Wang Lee dengan menaikkan lututnya menahan kedua tendangan tersebut.

Serangan itu sangat cepat. Mei Cin yang melihatnya jadi gugup.

Dengan intensitas dari bahaya kombinasi kombinasi yang di lancarkan Egg Fee terus menerus.

Namun Mei Cin menjadi lega di setiap serangan itu dapat di tangkis dan di bendung oleh Wang Lee sangat baik.

Egg Fee terus saja melakukan serangan serangan kombinasi dengan teknik dan jurus yang begitu sempurna.

Hingga di suatu kesempatan, ia melakukan tendangan menyamping.

Wang Lee dengan ringan menghindar dan melompat dan menjadikan kaki Egg Fee yang menendang sebagai pijakan untuk melompat lebih tinggi.

Lalu Wang Lee meluncur turun dengan kakinya menendang kearah kepala Egg Fee.

Serangan itu sangat berbahaya, Namun beruntung Egg Fee sigap dan menyimpangkan kedua tangannya di depan wajahnya.

Wang Lee menjejakkan kaki di tangan Egg Fee dan melompat bersalto kebelakang dan mendarat di lantai matras.

Mei Cin bertepuk tangan, Egg Fee merasa ngilu di kedua tangannya, sedikit meringis mengusap lengannya dan menghampiri kearah Wang Lee.

"Luar biasa, Wang Lee!" Katanya memberi pujian dan berkata sambil tersenyum kagum.

"Wah...Aku tidak menyangka ada bakat yang langka selain yang aku kenal di sekolah ini"

Lalu ia membuka sarung tangannya dan menyalami Wang Lee dengan senyum lebar.

Mei Cin sumringah dan menghampiri Wang Lee, gerakan terakhir Wang Lee benar benar membuatnya terkagum kagum.

Sekarang dia percaya Wang Lee tidak akan melakukan sesuatu yang sembrono dengan menerima tantangan Bun Shaw.

Bagian 21. Bersambung.